Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI TUMBUHAN

EKOSISTEM AKUATIK

Disusun Oleh:

Muhammad Ishlah Ramadhan (183112620150051)

FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS NASIONAL JAKARTA
Juni 2020
I. Teori Dasar

Ekosistem merupakan sistem hubungan timbal balik antar makhluk hidup dan
lingkungannya, termasuk organisme dengan organisme lainnya atau antar organisme sejenis, dan
antar faktor biotik dengan faktor abiotic. Hubungan diantaranya saling memengaruhi, sehingga
terjadi pertukaran zat yang diperlukan untuk mempertahankan hidup. Ekosistem sifatnya tidak
tergantung kepada ukuran tetapi lebih ditekankan kepada kelengkapan komponennya.
Berdasarkan komponen pembentuknya, ekosistem dibedakan atas ekosistem lengkap (seluruh
komponen dimiliki atau dijumpai).
Ekosistem lengkap terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut:
1. Abiotik, terdiri dari air, tanah, batu, dan iklim/cuaca.
2. Biotik, terdiri dari :
- Produsen (tumbuhan): organisme autotroph.
- Konsumen : -) Makro-konsumen: Herbivora
-) Mikro-konsumen : Decomposer
Berdasarkan habitatnya, ekosistem dibedakan menjadi dua yaitu ekosistem terrestrial
/daratan (padang rumput, hutan, semak belukar, kebun, tagalan, ladang, dll) dan Ekosistem akuatik
/perairan yang meliputi air tawar (sungai, danau, empang, kolam dll). Ekosistem air tawar
dibedakan atas air tergenang (lentik) seperti danau, kolam, rawa, dan air mengalir (lotik) seperti
mata air di sungai. Batas kedua habitat diatas tidaklah jelas, kecuali pada aliran air yang cenderung
mengikis sampai tingkat dasar, sedangkan danau sering menjadi dangkal. Faktor pembatas yang
paling penting pada air tawar adalah:

1. Suhu, flluktuasi suhu kecil, panas jenis tinggi, membutuhkan panas tinggi untuk
mengubah suhu, panas fusi tinggi, panas untuk evaporasi yang tinggi atau sebagian
besar panas matahari untuk evaporasi dan kerapatan air tinggi atau suhu 40oC diatas
atau dibawah air menjadi ringan.
2. Kejernihan, hubungan dengan zona fotosintesis, penetrasi cahaya, dan kekeruhan
(indikasi produktivitas).
3. Arus, arah arus menjadi faktor pembatas pada aliran air karena cukup padat dan arus
menentukan distribusi gas, garam, dan organisme.
4. Konsentrasi O2 dan CO2 yang terbatas.
5. Konsentrasi garam biogenic (nitrat dan fosfat) terbatas jumlahnya, kalsium dan
garam lain juga rendah, kesadahan rendah (salinitas < 0,5%).
6. Umumnya terisolasi oleh daratan dan lautan (ada barrier geografi) sehingga terdapat
keterbatasan dalam penyebaran organisme.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam praktikum adalah:


1. Sumber energi yang digunakan masing-masing komponen yang terdapat dalam ekosistem.
2. Peranan dari masing-masing komponen ekosistem yang anda jumpai.

Salah satu contoh ekosistem perairan adalah kolam. Di dalam kolam dapat dijumpai berbagai
komponen ekosistem sebagai berikut:
A. Komponen Biotik, terdiri dari:

1. Produsen, organisme yang bisa membuat makanan sendiri, karena dia menpunyai klorofil,
sehingga bias melakukan fotosintesis. Golongan produsen di kolam ini yang akan dijumpai dari
mulai Microphyta seperti phytoplankton sampai Macroplankton. Phytoplankton terdiri dari :
Chlorophyceae, Myxophyceae, Diatomae, dan sebagainya. Macrophytes yang terdiri di dalam
kolam digolongkan ke dalam golongan tumbuhan Hydrophytes:

a. Hidrofit yang mengandung permukaan air.


Contoh : Marsilae sp., Salvinia natans, Eichornia crasipes.
b. Hidrofit yang melayang di air.
Contoh : Fitoplankton.
c. Hidrofit yang sebagian daun mengapung dan muncul di permukaan tetapi
akarnya tertanam di dasar perairan (kolam).

2. Konsumen, organisme yang tidak dapat membuat makan sendiri, jadi harus
mengambil makanan dari golongan produsen. Golongan konsumen ini terdiri
dari:
a. Zooplankton : Amoeba sp., Diaptomus sp., dan para maeciu sp.
b. Perifiton : Limneaea sp., Lintah Acaridae (semut air)
c. Benthos : Chironomus sp., Diagoniostoma sp.
d. Nematode : Cacing pipih (Plathyhelminthes)
e. Neuston : Jentik nyamuk (larva)
f. Nekton : Ikan (Pisces)

B. Komponen Abiotik terdiri atas:

1. Air
2. Lumpur (tanah)
3. Batu-batuan
4. Sampah
5. Garam-garam mineral
6. Organisme yang mati
7. C
8. O2
9. N,P

Dalam ekosistem kolam kita mengenal istilah-istilah organisme sebagai berikut:


Bentos : Organisme yang hidup di dasar kolam (dasar perairan).
Perifeton : Organisme yang hidup pada batang, daun atau akar tanaman atau organisme lain
yang hidup di dalam kolam.
Plankton : Organisme (mikro) bebas mengapung (mengambang) atau bias bergerak sesuai
dengan air.
Nekton : Organisme yang bisa berenang dan bilamana perlu melawan arus air.
Neuston : Organisme yang istirahat atau berenang pada permukaan air.
Antara komponen Biotik dan Abiotik dalam ekosistem saling berhubungan
secara timbal balik. Hubungan antara komponen Biotik dan Abiotik ini merupakan
suatu daur perbedaan bahan atau mineral dan disebut sebagai daur Biogeokimia.

Ketergantungan antar komponen biotic dapat terjadi melalui :


1. Rantai makananYaitu perpindahan materi dan energy melalui proses makan dan dinamakan
dengan urutantertentu. Tiap tingkat dari rantai makanan disebut tingkat trofi atau taraf trofi.
Karenaorganisme pertama yang mampu menghasilkan zat makanan adalah tumbuhan, maka
tingkattrofi pertama selalu diduduki tumbuhan hijau sebagai produsen.

2. Jaring-jaring makanan, yaitu rantai-rantai makanan yang saling berhubungan satu sama
lainsedemikian rupa sehingga membentuk seperti jaringan-jaringan. Jaringan-jaringan
makananterjadi karena setiap jenis makhluk hidup tidak hanya memakan satu jenis makhluk
hiduplainnya.

II. Tujuan

Mengidentifikasi komponen-komponen pembentuk ekosistem akuatik (air tawar) dan


dinamikanya.

III. Metodologi

- Alat dan bahan

 Aplikasi pengingat jam dan suhu (pada ponsel).


 Ekosistem perairan.
 Buku petunjuk pengenalan jenis tumbuhan dan hewan.
 Alat-alat untuk herbarium dan koleksi hewan.
 Sampler (plankton net, bottle sampler, meteran, dan lain lain).

- Cara Kerja

 Ditentukan ekosistem akuatik yang akan diamati.


 Dilakukan inventarisasi komponen biotik dan abiotic pada ekosistem tersebut.
 Dilakukan pengamatan visual.
 Dilakukan pengamatan melalui sampling (bila perlu).
 Ditentukan kelengkapan komponen ekosistem tersebut berdasarkan individu atau jenis
yang diamati.
 Diperhatikan sumber energy yang digunakan oleh masing-masing komponen tersebut.
 Diperhatikan peranan masing-masing kompnen ekosistem yang dijumpai.
 Dibuat diagram hubungan komponen-komponen dalam ekosistem tersebut dan siklus
energy yang ada di dalamnya.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL
Tabel 1 faktor abiotik

Jam mulai 15.20 WIB


Jam akhir 15. 38 WIB
Suhu 34 oC

Tabel 2 faktor biotik

Tumbuhan Hewan
Callitriche stagnalis Anisoptera sp (capung)
Colocasia sp Kecebong
Ipomoea aquatica (kangkung) Oreochromis mossambicus (ikan mujaer)
Lemna minor (mata lele) Pila ampullacea (siput air)
Paspalum sp Trichopodus trichopterus (ikan sepat)
Pistia stratiotes (apu-apu)
Portulaca oleracea (gelang biasa)
B. PEMBAHASAN

Komponen abiotik dan abiotik adalah bagian dari ekosistem dan keduanya punmempunyai
peranan dan hubungan nya masing-masing. Komponen abiotik antara lain : Tanah, udara, suhu,
cahaya matahari, angin, sedangkan komponen biotik adalah segala makhluk hidup yang ada di
dalamnya. Beberapa contoh hubungannya antara lain : Tumbuhan memerlukan zat hara untuk
tumbuh sehingga tanah sangat penting bagi biotik yang tumbuh,ikan memerlukan air untuk
hidup, dan makhluk hidup baik hewan ataupun tumbuhan memerlukan cahaya matahari sebagai
sumber energi.
Air merupakan salah satu dari komponen abiotik, air sangat diperlukan setiap
makhlukhidup sebagai salah satu komponen untuk bertahan hidup. Tanpa air dipastikan
semuamakhlu hidup akan mati, begitu juga dengan peran air bagi tumbuhan misalnya
tumbuhanmemrlukan air untuk fotosintesis. Ekosistem perairan merupakan salah satu tempat
hidup darimakhluk hidup seperti plankton, ikan dan makhluk hidup lainnya. Perairan baik laut,
rawa,kolam dan lain-lain merupakan tempat evaporasi atau penguapan air yang menjadi salah
satu bagian dari proses hidrologi.
Pada praktikum kali ini membahas tentang ekosistem akuatik dimana ekosistem akuatik
dipengaruhi oleh faktor abiotik dan biotik. Data faktor abiotik yang didapat adalah suhu
setempat 34 oC dan waktu pengamatan pukul 15.20 - 15.38. Cahaya matahari mempengaruhi
aktifitas organisme yang ada didalam kolam tambak yang digunakan pada pengamatan.
Terdapat beberapa kolam pada lokasi ini dengan setiap kolam berukuran 20x10m. Kolam
tersebut dibuat dengan galian tanah dan pada dasar kolam berupa lumpur yang ditumbuhi
beberapa jenis tumbuhan. Kondisi air pada kolam-kolam disini berwarna keruh hijau
kecoklatan dan masih dapat terlihat ikan dewasa yang berkeliaran serta dasar kolam pada
bagian tepi kolam.
Pada dasarnya kolam tambak disini digunakan untuk budidaya ikan mujaer dan ikan sepat.
Faktor biotik pada ekosistem kolam ini dapat dilihat pada tabel 2 yang terdiri dari beberapa
spesies tumbuhan, diantaranya adalah Callitriche stagnalis, Colocasia esculenta, Ipomoea
aquatic, Lemna minor, Paspalum sp, Pistia stratiotes, Portulaca oleracea dan hewan yang
dijumpai pada saat pengamatan, diantaranya adalah Anisoptera sp, kecebong, Oreochromis
mossambicus, Trichopodus trichopterus dan Pila ampullaceal.
Umumnya tumbuhan yang menempati ekosistem kolam ini didominansi dengan kangkung
(Ipomoea aquatic) yang tumbuh sebagian pada tanah/lumpur di dasar air dan menjalar hingga
ke tepi dan daratan disekitar kolam, serta beberapa rerumputan, gulma, serta jenis talas-talasan
yang tumbuh dari tanah/lumpur pada dasar kolam seperti Callitriche stagnalis, Colocasia sp,
Paspalum sp, dan Portulaca oleracea. Pada bagian lain dari tepi kolam ditumbuhi dengan
tanaman apu-apu (Pistia stratiotes) dan beberapa tumbuhan mata lele (Lemna minor) yang
tersebar.
Hewan yang menempati kolam didominansi oleh ikan mujaer (Oreochromis mossambicus)
serta ikan sepat (Trichopodus trichopterus) dengan populasi yang lebih sedikit karena ikan
mujaer merupakan ikan omnifora yang juga bersifat predator pada ikan yang lebih kecil (anak
ikan). Kecebong menempati bagian pinggir kolam karena tepi kolam memiliki kemiringan
sehingga air lebih sedikit dan cukup bagi kecebong hidup agar kecebong tidak dimakan oleh
ikan pada kolam tersebut dan Siput air (Pila ampullaceal) berada pada beberapa tumbuhan
hidup serta daun gugur yang terdapat pada kolam dan menaruh telur pada beberapa bagian
tumbuhan. Capung (Anisoptera sp) dijumpai saat terbang dan hinggap pada tumbuhan ditengah
kolam.
Plankton merupakan sekelompok biota akuatik baik berupa tumbuhan maupun hewan yang
hidup melayang maupun terapung secara pasif di permukaan perairan, dan pergerakan serta
penyebarannya dipengaruhi oleh gerakan arus walaupun sangat lemah. Plankton terbagi atas
dua kelompok, fitoplankton dan zooplankton. Fitoplankton berperan sebagai produsen primer
dan zooplankton sebagai konsumen pertama yang menghubungkan dengan biota pada tingkat
trofik yang lebih tinggi.
Fitoplankton adalah tumbuhan air dengan ukuran yang mirko serta hidup melayang air.
Fitoplankton berperan dalam ekosistem perairan yang memiliki peran yang sama pentingnya
dengan peranan tumbuhan hijau yang tingkatannya lebih tinggi di ekosistem daratan.
Fitoplankton memiliki kemampuan untuk dapat berfotosintesis serta dapat menghasilkan
senyawa organik membuat fitoplankton disebut sebagai produsen primer.
Fitoplankton sebagai produser primer di perairan merupakan sumber kehidupan bagi
seluruh organisme hewani lainnya. Di samping sebagai penghasil oksigen, baik langsung
maupun tidak langsung, ia merupakan makanan bagi konsumer primer yaitu zooplankton.
Perkembangan fitoplankton sangat dipengaruhi oleh zooplankton.
Keberadaan fitoplankton akan berkembang dengan cepat jika populasi zooplankton
mengalami penurunan. Fitoplankton adalah organisme autotrof yang membangun tubuhnya
dengan mengubah unsur-unsur anorganik menjadi zat organik dengan memanfaatkan energi
karbon dari CO2 dengan bantuan sinar matahari melalui proses fotosintesis. Fitoplankton pada
uji ini tidak dapat didiambil samplenya karena keterbatasan alat, serta kelembaban dan pH air
juga tidak terukur karna minimnya alat
Pada ekosistem akuatik ini didapatkan bahwa air berwarna keruh kehijauan yang
menandakan bahwa oksigen yang terkandung pada air cukup banyak dank arena kanopi
disekitar kolam terbuka sehinnga cahaya matahari dapat menembus air hingga kedasar kolam
dan menandakan adanya keberadaan fitoplankton karena fitoplankton dapat melakukan
fotosintesis. Produsen pada ekosistem akuatik kolam ini adalah fitoplankton, kangkung,
tumbuhan mata lele, tumbuhan apu-apu dan rerumputan yang tumbuh pada tanah didasar
kolam. Konsumen 1 pada ekosistem ini adalah zooplankton, ikan mujaer, ikan sepat dan siput
yang memakan bagian dari tumbuhan yang ada pada kolam tersebut. Zooplankton juga dapat
dimakan oleh kecebong dan benih ikan yang berada pada kolam lainnya.
Kecebong pada ekosistem ini menempati posisi sebagai konsumen 2 dan sebagai serangga
karnivor capung juga menempati konsumen 2 karena sesekali capung akan hinggap turun ke
air untuk memakan larva karena capung adalah hewan karnivor yang bisa memakan larva.
Selanjutnya adalah kedudukan decomposer oleh organisme pengurai yang akan hidup dari
organisme mati.
Interaksi yang terjadi antara hewan dan tumbuhan pada ekosistem kolam ini akan membentuk
suatu jejaring makanan dengan urutan seperti skema dibawah ini :

Fitoplankton Zooplankton Kecebong

Kangkung
Ikan Capung

Mata lele

Apu-Apu
Siput Air
Bakteri /
Rumput Decomposer
r
V. KESIMPULAN

- Teridentifikasi komponen penyusun ekosistem akuatik pada kolam tambak adalah Callitriche stagnalis,
Colocasia sp, Ipomoea aquatic, Lemna minor, Paspalum sp, Pistia stratiotes, Portulaca oleracea,
Anisoptera sp, kecebong, Oreochromis mossambicus, Pila ampullaceal, dan Trichopodus
trichopterus.

- Terjadi hubungan saling ketergantungan antar faktor abiotic dan biotik serta biotik dan biotik
pada ekosistem akuatik.
DAFTAR PUSTAKA

Andayaningsih Dwi, Rahayu SE, Yenisbar. 2020. Penuntun Praktikum Ekologi


Tumbuhan. Fakultas Biologi Universitas Nasional. Jakarta.
Fitriani Aisyah. 2018. Laporan Praktikum Ekologi Kajian Ekositem Dan Jaring – Jaring
Makanan. Universitas Negeri Sunan Gunung Djati. Bandung.
http://news.unair.ac.id/2019/08/19/keberadaan-fitoplankton-pengaruhi-kesehatan-dan-
nafsu-makan-
udang/#:~:text=Plankton%20merupakan%20komponen%20utama%20dalam,mirko%20serta%20
hidup%20melayang%20air. (Diakses Pada 18 juni 2020)
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai