MIKROBIOLOGI I
MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN
Disusun Oleh :
Nama : Resli Siboro
Npm : F1D016031
Diketahui Praktikan
Asisten Praktikum
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMI PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kolom Winogradsky pertama kali digunakan pada tahun 1880 oleh Sergei
Winogradsky (1856-1953), seorang ahli mikrobiologi Rusia, untuk mempelajari interaksi
kompleks antara kondisi lingkungan dan aktivitas mikroba dan peran pengayaan tanah
dalam isolasi bakteri kultur murni. Banyak ahli mikrobiologi dari waktu, seperti Louis
Pasteur dan Robert Koch terisolasi budaya untuk belajar, tapi pekerjaan Winogradsky
adalah yang pertama untuk mempelajari lingkungan campuran mikroorganisme. Kolom
winogradsky adalah salah satu cara sederhana untuk mempelajari suatu lingkungan alami
di laboratorium. Kolom ini ditemukan oleh ahli mikrobiologi Rusia bernama Sergei
Winogradsky (1856-1953) dan Martinus W. Beijerinck (1851-1931) yang digunakan
sebagai model untuk mempelajari interaksi populasi bakteri pada berbagai komunitas
perairan dan sedimen perairan dan sedimen. Menurut Deacon (2005), Kolom
winogradsky menggambarkan bagaimana mikroorganisme yang berbeda membentuk
hubungan interdependen, dimana aktivitas suatu organisme mampu mempengaruhi
organisme lain untuk tumbuh atau sebaliknya.
Kolom winogradsky terdiri atas lumpur dan sedimen yang dimasukkan kedalam gelas
silinder atau plastik tansparan. Penyusunan dalam bentuk "kolom" memungkinkan
terbentuknya kondisi aerob di permukaan kolom dan kondisi mikroaerofil atau anoxic di
bagian bawah Bagian permukaan kolom terpapar dengan oksigen semakin ke bagian
bawah kolom semakin kekurangan oksigen sampai ke bagian dasar merupakan zona
anaerob. Bagian permukaan dan tepi kolom terpapar dengan cahaya sehingga dapat
menggambarkan spektrum pertumbuhan organisme dari yang memutuhkan oksigen dan
cahaya sampai organisme yang membutuhkan cahaya tetapi tidak membutuhkan oksigen.
Lumpur dan sedimen yang digunakan mengandung atau teraugmentasi dari substrat
senyawa organik karbon, sulfide, dan sulfat. Hal ini yang mengakibatkan perkembangan
sejumlah bakteri heterotrop dan photoautotroph termasuk bakteri sulfur photosintetik
anaerob. Kolom ini dapat diisi dengan tanah, Lumpur, dan air dari berbagai
macam lingkungan dan dapat dimodifikasi dengan kultur pengkayaan. Komunitas bakteri
di alam mempunyai kelimpahan dan diversitas terbanyak misalnya dalam tanah (Atlas,
1988).
Penggunaan metode kolom Winogradsky juga dapat dimanfaatkan dalam upaya
pengurangan limbah atau sampah yang ada di lingkungan. Sistem pengayaan ini akan
membentuk formasi pertumbuhan mikroorganisme dengan kemampuan berbeda dalam
menggunakan sumber karbon sederhana sebagai sumber energi. Metode kolom
Winogradsky dapat diteruskan dengan mengidentifikasi bakteri apa saja yang hidup di
dalam kolom model ekosistem buatan ini, juga dapat dilakukan amplifikasi serta
augmentasi bakteri di dalamnya (Unandy, dkk, 2017).
1.2 Tujuan
Praktikum mikrobiologi yang berjudul mikrobiologi lingkungan ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui jenis bakteri yang hidup di setiap lapisan kolom Winogradsky.
2. Mengetahui prinsip metode penggunaan kolom winogradsky.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4.1 Hasil
Dari percobaan yang telah dilakukan maka didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 1. Hasil pengamatan kolom winogradsky lumpur sawah setelah 5 minggu
pengamatan Waktu (minggu ke -)
1 2 3 4 5
Pemisahan Lumpur Lumpur Lumpur Lumpur Lumpur
lapisan terpisah terpisah terpisah terpisah terpisah
lumpur menjadi 2 menjadi 3 menjadi 4 menjadi 4 menjadi 4
bagian bagian bagian bagian bagian
Warna Air berwarna Air berwarna Air berwarna Air berwarna Air berwarna
lapisan keruh keruh keruh keruh keruh
lumpur Terbentuk Terbentuk Terbentuk Terbentuk
zona zona zona zona
berwarna berwarna berwarna berwarna
hijau hijau hijau hijau
Lumpur Terbentuk Terbentuk Terbentuk
hitam zona zona zona
berwarna berwarna berwarna
keunguuan keunguuan keunguuan
Lumpur Lumpur Lumpur Lumpur
hitam hitam hitam hitam
Setelah dilakukan pengamatan pada setiap minggu maka terlihat hasil seperti pada gambar.
gambar 1 : pengamatan kolom winogradsky pada minggu pertama.
gambar 2 : pengamatan kolom winogradsky pada minggu kedua dimana mulai terbentuk
zona hijau.
gambar 3 : pengamatan kolom winogradsky pada minggu ketiga dimana mulai jelas zona
hijaunya dan mulai terbentuk zona unggu.
gambar 4 : pengamatan kolom winogradsky pada minggu keempat dimana mulai jelas zona
hijaunya dan zona unggu.
gambar 5 : pengamatan kolom winogradsky pada minggu kelima dimana jelas zona hijaunya
dan zona unggu serta terlihat endapan lumpur berwarna hitam.
4.2 Pembahasan
Pada praktikum mikrobiologi lingkungan ini dilakukan percobaan kolom winogradsky
dimana yang diganakan pada percobaan kolom ini ialah lumpur sawah. Pada praktikum ini
dilakukan 5 mingu pengamatan. Pada setiap minggu pengamatan terdapat perubahan lapisan
pada kolom winogradsky yang ada.
Pada minggu pertama yang terbenttung hanya 2 lapisan yaitu pemisahan air dan
lumpur dimana lumpur akan mengendap dan air akan berada pada permukaan atas lumpur.
Pada minggu kedua mulai terbentuk 3 zona yaitu endapan lumpur, air yang berwarna keruh
dan diantara air dan permuaan lumpur ada zona berwarna hijau. Hal ini disebabkan karena
adanya aktivitas mikroorganisme fotosintetik yang menimbulkan zona hijau. Pada minggu
ketiga mulai terbentuk zona ungu di atas zona hijau. Menurut literature
Mikroorganisme berkembang biak dan membentuk zona-zona berbeda. Mikroorganisme
aerobik akan berkumpul di permukaan, biasanya alga, cyanobacteria, dan bakteri
pengoksidasi sulfur karena adanya oksigen( Madigan, dkk, 2008).
Pada minggu keempat dan kelima zona – zona yang terbentuk semain jelas terlihat,
selain itu jika dibuka alumunium foilnya akan tercium bau blerang, hal ini karena adanya gas
H2S yang dihasilkn dari aktivitas bakteri pereduksi sulfat.
Adanya pertumbuhan bakteri secara aerob dan anaerob dapat terjadi di dalam kolom
Winogradsky karena adanya mekanisme sintropi. Dalam hal ini, hasil metabolisme dari
bakteri perekduksi sulfat yang menghasilkan gas H2S, digunakan oleh bakteri pengoksidasi
sulfat untuk mengoksidasi sulfat. Selain itu, bakteri metanogen yang menghasilkan gas
CH4 dapat digunakan untuk pertumbuhan bakteri metanotrof yang menggunakan CH4 sebagai
sumber karbon untuk menghasilkan gas CO2 ( Madigan, dkk, 2008) . Secara tidak langsung
dapat diketahui bahwa telah terjadi aliran energi dan siklus materi yang seimbang pada kolom
Winogradsky sehingga dapat terjadi pertumbuhan yang baik pada bakteri kondisi aerob dan
anaerob. Gas-gas yang terbentuk akan membuat terbentuknya rongga udara pada kolom yang
semakin lama akan semakin membesar dan akan mengangkat tanah diatasnya semakin tinggi.
Kebalikan dengan oksigen yang semakin ke bawah semakin berkurang,hidrogen
sulfida makin bertambah ( Madigan, dkk, 2008).
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Prinsip kerja metode kolom winogradsky adalah memisahkan zona – zona
pertumbuhan mikroorganisme sesuai dengan aktivitasnya.
2. Bakteri yang tumbuh pada kolom winogradsky berupa bakteri fotosintetik, bakteri
aerob, bakteri anaerob obligat, bakteri – bakteri pereduksi sulfur.
5.2 Saran
Sebaiknya pada percobaan Mikrobiologi lingkungan selanjutnya disarankan
menggunakan penggabungan data setiap elompok agar ada perbandingan sampel.
DAFTAR PUSTAKA