Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM ANATOMI

TUMBUHAN
KOMPONEN SEL (NON-PROTOPLASMIK)

Oleh:
Anton Arief
1820801015

Dosen Pengampu
Ike Apriani, M. Si

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam ilmu biologi tumbuhan adalah organisme eukariot (memiliki
nukleus dan organel sel) multiseluler yanng tergolong kedalam kerajaan
plantae. Di dalamnya terdiri atas beberapa klad (kelompok) yakni, tanaman
berbunga, gymnospermae atau tumbuhan berbiji terbuka, lycopodiopsida
(tumbuhan bersprora), paku-pakuan, lumut, serta sejumlah alga hijau.hampir
semua anggota tumbuhan bersifat autotrof, yakni memproduksi energi sendiri
dengan mengubah energi cahaya matahari melalui proses fotosintesis dalam
organel sel bernama kloroplas. Namun ada juga tumbuhan yang bersifat parasit
dan beberapa sudah tidak memiliki kemampuan fotosintesis dengan sedikit
atau bahkan tanpa klorofil (Cavalier, 1981).
Untuk mempelajari tentang dunia tumbuhan biasanya dimaulai dari sel-sel
terlebih dahulu kemudian jaringan penyusun tubuh tumbuhan tersebut.
Menurut Wijana (2015), Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi
dasar kehidupan dalam arti biologi. Semua fungsi kehidupan diatur dan
berlangsung didalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom
asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Sel sendiri sebagai dasar
penyusun suatu organisme yang terdiri dari inti/nukleus. Jadi sel merupakan
kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan juga merupakan unit
penyusun semua makhluk hidup.
Sel hidup senantiasa mengandung protoplasma, karena protoplasma
didefinisikan sebagai isi sel hidup, dan tidak mencakup dinding sel.
Protoplasma sebuah sel disebut protoplas. Dengan demikian, sel dapat dibagi
menjadi (1) Protoplas, yakni seluruh bagian dalam sel, dan (2) Dinding sel
yang mengelilinginya. Protoplas dapat dibagi menjadi sitoplasma dan nukleus.
Sitoplasma meliputi retikulum endoplasma, diktiosom, mitokondria, plastida,
mikrobodi, ribosom, vakuola, dan zat ergastik (Non-Protoplasmik). Sitoplasma
adalah bagian protoplasma berupa cairan kental atau yang lebih pekat seperti
agar-agar. Sebagian besar (85-90%) sitoplasma terdiri dari air, disamping
senyawa yang berada dalam larutan sebagai koloid atau terlarut (Hidayat,
1995).
Didalam sel tumbuhan terdapat banyak benda yang non-protoplasmik,
yang biasanya terdapat pada vakuola, plasma sel, dan plastid. Benda ini terdiri
dari substansi (bahan) organik atau anorganik, dapat bersifat cair ataupun
padat. Benda yang non-protoplasmik itu umumnya merupakan cadangan
makanan dan sering ditemukan dalam jumlah besar pada tempat penimbunan
cadangan makanan, seperti pada umbi, akar, biji, dan lain-lain (Sartiningsih,
2015).

B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum Anatomi Tumbuhan ini yaitu untuk melihat
kristal kalsium oksalat berbentuk jarum dalam berkas-berkas raphida yang
terdapat dalam sel lender..
BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Adapun praktikum tentang pengamatan komponen sel ini dilaksanakan
pada hari Jumat, 27 September 2019, pukul 08.50-10.30 WIB, bertempat di
Laboratorium Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri Raden
Fatah Palembang.

B. Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu
mikroskop, silet, pipet, kaca penutup, kaca preparat, dan batang Pleomele
angustifolia.

C. Cara Kerja
Adapun cara kerja pada praktikum kali ini yaitu:
1. Buat sayatan mesofil/permukaan batang, tempatkan diatas kaca objek lalu
ditetesi dengan air dan ditutup dengan kaca penutup.
2. Amati kristal kalsium oksalatnya.
DAFTAR PUSTAKA

Cavalier, S. T. (1981). BioSystem. Eukaryote Kingdoms: Seven or Nine?, 14(3-4),


461-481.
Hidayat, E. B. (1995). Anatomi Tumbuhan Berbiji . Bandung: ITB.
Sartiningsih, A. N. (2015). Benda Ergastik di Dalam Sel. Bogor: Universitas Nusa
Bangsa.
Wijana, N. (2015). Biologi Dasar. Yogyakarta: Innosain.

Anda mungkin juga menyukai