Anda di halaman 1dari 16

JARINGAN PENGANGKUT

Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Praktikum Struktur dan Perkembangan


Tumbuhan yang Dibina oleh Hafidha Asni Akmalia, M.Sc

Disusun oleh:
Nama : Asra Hayatus Shaleha
NIM : 1908086009
Kelas/Kloter : PB-3A/ 1(satu)
Dosen Pengampu : Hafidha Asni Akmalia,M.Sc .
Jadwal Pratikum : Rabu, 23 September 2020

LABORATORIUM BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2020
ACARA 4
JARINGAN PENGANGKUT
Rabu, 23 September 2020

A. Tujuan
1. Mempelajari macam jaringan pengangkut
2. Mempelajari karakteristik jaringan pengangkut
B. Dasar Teori
Jaringan pengangkut merupakan jaringan yang khusus, yang kegunaannya
bagi tumbuh-tumbuhan sebagai jaringan untuk mengangkut zat-zat mineral (zat-zat
hara dan air) yang diserap oleh akar dari tanah atau zat-zat makanan yang telah
dihasilkan pada daun untuk disalurkan kebagian-bagian lain untuk hidup
berkembang. Jaringan pengangkut atau vascullar tissue umumnya hanya terdapat
pada tumbuhan tingkat tinggi, karena pada tumbuhan tingkat ini pengangkutan air
dan zat-zat makanan cukup dilangsungkan dari sel ke sel (Lakitan, 1994).
Gaya pengangkutan air pada tumbuhan dari akar sampai daun melalui berkas
pembuluh pengangkut (berkas vaskular). Dalam pengangkutan intravaskular, air
diangkut dari xilem akar ke xilem batang dan diteruskan ke daun. Air dan mineral
dari dalam tanah memasuki tumbuhan melalui epidermis akar, menembus korteks
akar, masuk ke stele dan kemudian mengalir naik ke pembuluh xilem sampai pucuk
tumbuhan. Setelah melewati sel-sel akar, air dan mineral yang terlarut akan masuk
ke xilem, dan selanjutnya terjadi pengangkutan secara vertikal dari akar menuju
batang sampai ke daun. Xilem mengangkut air dan garam mineral dari akar hingga
ke daun (Toto dan lia, 2017).
Pada proses pengangkutan materi/bahan (air dan mineral) pada tumbuhan
yang disebut translokasi bekerja berdasarkan sistem kapilaritas. Translokasi terjadi
dalam sistem khusus pembuluh-pembuluh pengangkut (Toto dan lia, 2017).
Kimball (1991) menyatakan bahwa semua ini terdapat berkelompok dan
disebut berkas vaskular yang meluas ke seluruh organ tubuh: akar, batang, daun
(dalam tulang/uratnya), dan bunga sehingga transfor antara organ-organ terlaksana
dengan cepat dan efisien. Di dalam berkas vaskular terdapat dua macam jaringan
yang berlainan yaitu xilem dan floem.

2
Xilem dan floem adalah jaringan seperti tabung yang berperan dalam sistem
pengangkutan. Air dan mineral dari dalam tanah akan diserap oleh akar. Kemudian
diangkut melalui xilem ke bagian batang dan daun tumbuhan. Zat makanan yang
dibuat di daun akan diangkut melalui floem ke bagian lain tumbuhan yang
memerlukan zat makanan. Xilem dan floem adalah jaringan pengangkut yang
salurannya terpisah. Xilem yang ada di akar bersambungan dengan xilem yang ada
di batang dan di daun. Floem juga bersambungan ke semua bagian tubuh tumbuhan
(Toto dan lia, 2017).
Ada dua jaringan pada jaringan pengangkut, yaitu jaringan xylem dan
jaringan floem. Jaringan xylem menggunakan jaringan pengangkut air sedangkan
floem sebagai jaringan pengangkut bahan organik (bahan-bahan makanan). Jaringan
pengangkut pada tumbuhan terdiri atas sel-sel xylem dan floem yang membentuk
jaringan pengangkut. Xylem berperan mengangkut air dan mineral dari dalam tanah
kedaun, sedangkan floem berfungsi mengedarkan hasil fotosintesis dari daun
keseluruh bagian tumbuhan. Tumbuhan yang mempunyai jaringan pengangkut
disebut tumbuhan vaskular, termasuk didalamnya pterydophyta dan spermatophyta.
Dari kedua bagian jaringan pengangkut itu, xylem mempunyai struktur yang lebih
tegar sehingga dapat utuh sewaktu berubah menjadi fosil dan dapat dipakai sebagai
bahan identifikasi bagi tumbuhan jenis vaskular. Jaringan pengangkut juga merupakn
jaringan yang berperan untuk mengangkut air dan unsur hara dari akar hingga daun,
serta mengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh bagian tubuh tumbuhan.
Jaringan pengangkut pada tumbuhan tingkat tinggi terdiri dari xylem dan floem. Pada
xylem terdapat unsur-unsur xylem yang berupa trakeid, trakeida dan unsur-unsur lain
seperti serabut dan parenkim (Salisbury, 1995).
Pada dasarnya xylem merupakan jaringan kompleks karena terdiri dari
beberapa tipe sel yang berbeda, baik yang hidup maupun tidak hidup. Penyusun
utamanya adalah trakeid dan trakea sebagai saluran transpor dan penyokong. Xylem
juga dapat mempunyai serabut sklerenkim sebagai jaringan penguat, serta sel-sel
parenkim yang hidup dan berfungsi dalam berbagai kegiatan metabolisme. Pada
awalnya xylem merupakan hasil aktivitas meristem apikal lewat pembentukan
prokambium. Xylem yang terbentuk dari prokambium dinamakan xylem primer.
Bila tumbuhan ini setelah pertumbuhan primernya lengkap, kemudian membentuk
jaringan sekunder sebagai hasil aktivitas kambium, maka xylem yang terbentuk itu

3
dinamakan xylem sekunder. Meskipun xylem primer dan xylem sekunder itu tidak
berbeda bentuknya, tetapi keduanya akan berbaur pada pertumbuhan selanjutnya,
bila xylem primer diamati secara seksama akan ditemukan perbedaan perkembangan
dan struktur xylem yang dibentuk pertama kali (protoxylem) dengan xylem yang
dibentuk kemudian (metaxylem). Protoxylem menduduki tempat yang khas dalam
struktur jaringan pengangkut primer. Jaringan pengangkut pada tumbuhan tingkat
tinggi terdiri dari xylem dan floem (Dwijeseputro, 1984).
Xylem terdiri unsur-unsur yaitu:
1. Trakeid dan trakea, trakeid merupakan unsur xylem yang lebih primitif
disbanding trakea karena tumbuhan anggota pteridophyta,
gymnospermae dan spermatophyte mempunyai trakeid. Trakea dianggap
berasal dari trakeid. Keduanya dalam keadaan dewasa berbentuk bulat
panjang, berdinding sekunder terdiri dari lignin dan tidak mengandung
kloroplas.
2. Serabut xylem, tersusun dari sel-sel yang mempunyai dinding lebih tebal.
Kita mengenal adanya serat trakeid dan serat libriform. Serat trakeid
mempunya noktahnoktah terlindung yang lebih tereduksi, sedangkan
serat libiform mempunyai noktahnoktah yang sederhana dan berfungsi
sebagai jaringan mekanik di dalam kayu.
3. Parenkim xylem, sel-sel parenkim merupakan komponen umum dari
xylem pada kebanyakan tanaman. Sel-sel parenkim xylem bisa
berdinding tebal, sedangkan kayu sekunder sering kali berdinding lignin
tebal. Parenkim kayu berfungsi sebagai cadangan makanan (Sutarmi,
1984).

Sama halnya dengan xylem, floem juga merupakan jaringan kompleks yang
terdiri dari beberapa unsur dengan tipe yang berbeda, yaitu pembuluh, sel penggiring,
parenkim, serabut dan sklereid. Kadang-kadang ada sel atau jaringan sekretori yang
bergabung di dalamnya, mislanya kelenjar getah. Fungsi floem sebagai jaringan
translokasi bahan organik (asimilat) yang terutama berisi karbohidrat. Dalam jumlah
kecil ditemukan juga asam amino dan hormon. Floem mempunyai fungsi utama yaitu
menyalurkan bahan makanan (prihastanti, 2003).

4
C. Bahan
1. Foto diagram sistematik jaringan xylem
2. Foto diagram sistematik jaringan floem
D. Cara Kerja
Dicarilah informasi mengenai struktur xilem dan floem secara mandiri. Lalu
digambarlah kembali dan diberikan keterangan
E. Hasil Pengamatan
No Gambar pengamatan Gambar pembanding
1. Diagram system jaringan
xylem

Tipe susunan jari-jari Empelur (Tg): a. Uniseriate


Ray; b. Multiseriate Rays; c. Agregate Rays
(Wheeler et al., 1989)

Tipe komposisi jari-jari empelur (Rd):


a. Homocelular Rays; b. Heterocelular Rays C.
Parenkim kayu (Wheeler et al, 1989).

Serat

5
2. Diagram system jaringan floem

Elemen Floem (Raven, 2005)

6
F. Pembahasan
Jaringan pengangkut merupakan jaringan yang khusus dalam kegunaannya
bagi tumbuh-tumbuhan sebagai jaringan untuk mengangkut zat-zat mineral (zat-zat
hara dan air) yang diserap oleh akar dari tanah atau zat-zat makanan yang telah
dihasilkan pada daun untuk disalurkan ke bagian-bagian lain untuk hidup dan
berkembang. Jaringan pengangkut hanya terdapat pada tumbuhan tingkat tinggi,
sedangkan pada tumbuhan tingkat rendah tidak terdapat. Hal ini karena pada
tumbuhan tingkat ini, pengangkutan air dan zat-zat makanan cukup dilangsungkan
dari sel ke sel. Jaringan pengangkut terbentuk dari sel-sel yang kedudukan atau
letaknya membentang menurut arah pengangkutan (Sutrian, 1992).
Jaringan angkut pada tumbuhan tingkat tinggi terdiri dari xylem dan floem.
Pada xylem terdapat unsur-unsur xylem yang berupa trakeid, trakeida dan unsur-
unsur lain seperti serabut dan parenkim. Xylem memiliki fungsi utama untuk
mengangkut air dan zat hara dari dalam tanah. Sedangkan floem berfungsi
mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh bagian yang membutuhkan (Nugroho,
2006).
Ada dua jaringan pada jaringan pengangkut, yaitu jaringan xylem dan
jaringan floem. Jaringan xylem menggunakan jaringan pengangkut air sedangkan
floem sebagai jaringan pengangkut bahan organik (bahan-bahan makanan). Jaringan
pengangkut pada tumbuhan terdiri atas sel-sel xylem dan floem yang membentuk
jaringan pengangkut. Xylem berperan mengangkut air dan mineral dari dalam tanah
kedaun, sedangkan floem berfungsi mengedarkan hasil fotosintesis dari daun
keseluruh bagian tumbuhan. Tumbuhan yang mempunyai jaringan pengangkut
disebut tumbuhan vaskular, termasuk didalamnya pterydophyta dan spermatophyta.
Dari kedua bagian jaringan pengangkut itu, xylem mempunyai struktur yang lebih
tegar sehingga dapat utuh sewaktu berubah menjadi fosil dan dapat dipakai sebagai
bahan identifikasi bagi tumbuhan jenis vaskular. Jaringan pengangkut juga merupakn
jaringan yang berperan untuk mengangkut air dan unsur hara dari akar hingga daun,
serta mengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh bagian tubuh tumbuhan.
Jaringan angkut pada tumbuhan tingkat tinggi terdiri dari xylem dan floem. Pada
xylem terdapat unsur-unsur xylem yang berupa trakeid, trakeida dan unsur-unsur lain
seperti serabut dan parenkim (Salisbury, 1995).

7
Xilem dan floem dikelilingi oleh satu lapisan sel-sel yang hidup yang disebut
dengan perisikel. Jaringan vaskuler dan parisikel mebentuk suatu tabung yang
disebut stele. Disebelah luar stele terdapat sel-sel endodermis, pada bagian dinding
transversalnya dean juga pada dinding radialnya terdapat suberin yang menebal,
dikenal dengan pita kaspari. Suberin mempunyai sifat yang tidak dapat ditembus air,
lapisan luar indodermis terdapat beberapa lapisan sel korteks yang bersifat
permeabel, sehingga besar kemungkinan air dari permukaan akan bergerak menuju
pembuluh xylem melalui dinding sel korteks tersebut (Lakitan, 1995).

(Gambar jaringan xylem dan floem)


Baik xylem maupun floem, biasanya membentuk berkas atau untaian dalam
tubuh tumbuhan dan biasanya sejajar dengan sumbu organ yang menjadi tempatnya.
Pada batang, berkas xylem umumnya bergabung dengan berkas floem dalam suatu
ikatan berkas pembuluh yang berkesinambungan diseluruh tubuh tumbuhan. Baik
pada akar, daun, batang hingga cabangnya yang terkecil (Savitri, 2008).
1. Xylem
Xylem merupakan suatu jaringan pengangkut yang kompleks. Terdiri
dari berbagai macam bentuk sel. Pada umumnya sel-sel penyusun xylem
merupakan sel-sel yang telah mati dengan dinding sel yang sangat tebal dan

8
tersusun dari zat lignin yang dapat juga berfungsi sebagai jaringan penguat.
Unsur-unsur xylem terdiri dari unsur trakea, serat xylem dan parenkim
xylem (Nugroho, 2006).
Susunan xylem merupakan suatu jaringan pengangkut yang serba
kompleks, terdiri dari berbagai bentuk sel. Selain itu ternyata sel-selnya itu
ada yang telah mati dan ada pula yang masih hidup. Akan tetapi umumnya
sel-sel penyusun xylem telah mati dengan selnya yang tebal, mengandung
lignin. Sehingga para ahli beranggapan bahwa fungsi xylem selain sebagai
jaringan pengangkut air dan zat-zat hara adalah juga sebagai jaringan
penguat (Sutrian, 1992).
Xylem terdiri atas beberapa tipe sel yang berbeda dan masing-
masing juga disebut sebagai elemen xylem atau unsur xylem. Unsur xylem
terdiri dari (Savitri, 2008):
a. Trakea dan Trakeida
Trakea dan trakeida pada xylem berupa sel-sel memanjang,
berdinding tipis, dan memiliki sedikit protoplasma ketika telah dewasa.
Penebalan dinding pada unsur trakea xylem ini dapat berupa penebalan
cincin, spiral, karang dan sebagainya (Hidayat, 1995).
Trakeida berasal dari sel tunggal. Selnya panjang dengan ujung
runcing. Ketika dewasa, sel-sel pada trakeida merupakan sel mati dan
tidak mengandung kloroplas. Trakeida dapat dibedakan dari trakea
karena tidak mengalami perforasi dan hanya mempunyai pasangan
noktah pada dindingnya, sedangkan trakea selnya mengalami perforasi
pada tempat tertentu pada perbatasannya dengan trakea yang lain (Iserep,
1993).
Trakeida tersusun atas sel-sel yang kurang lebih memanjang,
penampang melintangnya persegi dan mempunyai dinding ujung miring
atau meruncing. Sel-sel trakeida akan mati setelah dewasa, pada saat
dinding sel berlignin saja yang tinggal. Semua trakeida memiliki dinding
sel sekunder yang diletakkan mengikuti berbagai pola sesuai dengan
kedewasaan bagian dimana trakeida itu berada (Hidayat, 1995).
Trakeida bersama parenkim menyusun xylem. Pada tanaman
rendah dan trakeida dominan, tetapi pada tipe xylem yang kompleks juga

9
ada serabut, pembuluh, parenkim kayu. Trakeida berfungsi sebagai
penyalur dan penguat (Iserep, 1993).
b. Serabut
Serabut pada xylem tersusun dari sel-sel yang mempunyai
dinding lebih tebal. Kita mengenal adanya serat trakeid dan serat
libriform. Serat trakeid mempunyai noktah-noktah terlindung, noktah ini
apabila dibandingkan dengan noktah-noktah trakeid berupa noktah
terlindung yang lebih tereduksi, sedangkan serat libiform mempunyai
noktah-noktah yang sederhana dan berfungsi sebagai jaringan mekanik
di dalam kayu (Hidayat, 1995).
Serat-serat pada xylem tersusun dari sel-sel yang mempunyai
dinding (membran) lebih tebal. Serat-serat tersebut dapat berupa serat
trakheid dan serat libiform (Iserep, 1993):
1) Serat trakheid, kebanyakan serat ini sulit dibedakan dari unsur
trakheid. Biasanya, serat-serat ini mempunyai noktah-noktah
terlindung. Dan bila dibandingkan dengan noktah pada trakheid,
noktah pada serat ini lebih tereduksi.
2) Serat libiform, mempunyai jenis noktah-noktah yang sederhana.
Serat-serat tersebut mempunyai fungsi sebagai jaringan angkut
dalam kayu. Adapun sel-selnya merupakan sel-sel yang telah
mati.
c. Parenkim kayu
Sel-sel parenkim merupakan komponen umum dari xylem pada
kebanyakan tanaman. Sel-sel parenkim xylem bisa berdinding tipis atau
berdinding tebal, sedangkan kayu sekunder sering kali berdinding lignin
yang tebal. Parenkim kayu berfungsi sebagai cadangan makanan dan
mungkin juga berhubungan dengan konduksi, baik langsung atau tidak
langsung (Hidayat, 1995).
Parenkim pada xylem biasanya tersusun dari sel-sel yang masih
hidup. Dijumpai pada xylem primer maupun sekunder. Pada xylem
sekunder dijumpai dua macam parenkim, yaitu parenkim kayu dan
parenkim jari-jari empulur. Pada parenkim kayu sel-selnya membentuk
fusi unsur-unsur trakea yang sering mengalami penebalan sekunder pada

10
dindingnya. Sel parenkim pada xylem berfungsi sebagai tempat
cadangan makanan yang berupa amilum. Sedangkan parenkim jari-jari
empulur mempunyai dua bentuk dasar, yakni sel-sel yang bersumbu
panjang kearah radial dan sel-sel bersumbu panjang kearah vertikal
(Nugroho, 2006).

(Gambar sel penyusun jaringan xylem)


2. Floem
Floem berfungsi mengangkut zat hasil fotosintesis dari daun ke
seluruh bagian tumbuhan. Floem tersusun atas pembuluh tapis, sel
pengiring, sel albumin, serabut floem dan parenkim floem. Sel-sel pada
pembuluh tapis saling berhubungan membentuk saluran tempat pengangkut
zat-zat hasil fotosintesis. Sel pengiring berfungsi memberi makan dan
mengatur aktivitas pembuluh tapis. Sel albumin berperan dalam keluar
masuknya zat makanan sel tapis. Serabut floem sebagai penguat jaringan
floem. Parenkim floem berfungsi menyimpan zat-zat, sepeti tepung, kristal,
dan damar (Savitri, 2008).
Floem merupakan jaringan pengangkut yang berfungsi mengangkut
zat-zat makanan hasil fotosintesis dan mendistribusikannya dari daun ke
bagian lain tanaman. Floem tersusun dari berbagai macam bentuk sel, baik
sel hidup maupun mati. Unsur- unsur pada floem meliputi unsur tapis, sel
pengiring, sel albumin, serat-serat floem dan parenkim floem (Nugroho,
2006).

11
(Gambar sel penyusun jaringan floem)
Floem primer, sama dengan xylem primer berasal dari prokambium.
Floem primer terdiri dari protofloem dan metafloem. Floem juga dapat
dibedakan menjadi floem primer dan floem sekunder (Iserep, 1993).
Menurut perkembangannya, xylem maupun floem dapat dibedakan
bagian primer (xylem primer dan floem primer) dan bagian sekunder (xylem
sekunder dan floem sekunder). Bagian jaringan pembuluh primer
berdiferensi ketika tubuh primer dibentuk dan jaringan yang
menghasilkannya adalah prokambium. Bagian jaringan pembuluh sekunder
merupakan hasil aktivitas kambium pembuluh (Savitri, 2008).

(Gambar jaringan xylem dan floem)

12
3. Tipe-tipe berkas Angkut
Berdasarkan jaringan pembuluh primer (sistem jaringan pembuluh yang
terdapat dalam tumbuhan yang belum menghasilkan kambium pembuluh, jadi
keadaannya primer) terdiri dari sejumlah berkas pembuluh yang berbeda-beda
ukurannya. Posisi xylem dan floem dalam berkas atau disebut juga ikatan
pembuluh sangat beragam (Hidayat, 1995).
Pada batang, susunan dan struktur jaringan pembuluh bermacam-macam.
Pada tumbuhan dikotil, pembuluh merupakan lingkaran antara korteks dan
empulur. Silinder tersebut terpisah oleh parenkim interfaskular. Jaringan
pembuluh pada akar berbeda dengan dibatang, karena letak xylem yang
berselang-seling dengan floem. Pada batang, floem terletak disebelah luar
xylem. Berdasarkan letak floem terhadap floem, maka ikatan berkas pembuluh
dapat dibedakan menjadi beberapa (Hidayat, 1995):
a. Tipe radial yaitu pada akar, letak berkas xylem dan berkas floem
bergantian, berdampingan, dan berada pada jari-jari tubuh yang
berbeda. Berkas pengangkut tipe radial merupakan berkas
pengangkut dengan letak xylem dan floem bergantian menurut jari-
jari lingkaran (Nugroho, 2006).
b. Tipe kolateral yaitu letak xylem dan floem berdampingan, umumnya
floem di sebelah luar xilem. Sedangkan bila antara xylem dan floem
berdampingan langsung tanpa adanya kambium disebut koleteral
terbuka.
Pada tipe ini, floem dan xylem berdampingan. Ada dua tipe, yaitu
kolateral tertutup yang biasa terdapat pada ikatan pembuluh batang monokotil
dan kolateral terbuka yang biasa terdapat pada ikatan pembuluh batang dikotil
(Iserep, 1993).
a. Tipe bikolateral yaitu susunan dari luar bisa menjadi floem luar,
kambium, xylem, dan floem dalam.
b. Tipe kosentris yaitu xylem dikelilingi floem atau sebaliknya. Bila
floem mengelilingi xilem disebut kosentris amfikibral, misalnya
pada batang tumbuhan Pterodophyta, sedangkan bila xylem
mengelilingi floem disebut kosentris amfivasal, misalnya ditemukan
pada beberapa dikotil.

13
(Gambar Tipe Ikatan Pembuluh)

G. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan tentang jaringan pengangkut dapat disimpulkan bahwa
tumbuhan yang mempunyai jaringan pengangkut disebut tumbuhan vaskular,
termasuk didalamnya pterydophyta dan spermatophyte. Jaringan pengangkut terbagi
menjadi dua macam jaringan, yaitu jaringan xylem dan jaringan floem. Jaringan
xylem merupakan suatu jaringan pengangkut yang kompleks. Xylem berperan
mengangkut air dan mineral dari dalam tanah kedaun dan terdiri dari berbagai macam
bentuk sel. Pada umumnya sel-sel penyusun xylem merupakan sel-sel yang telah
mati dengan dinding sel yang sangat tebal dan tersusun dari zat lignin yang dapat
juga berfungsi sebagai jaringan penguat. Sel-sel penyusun jaringan xylem yaitu,
trakea dan trakeida, serat xylem (Serat trakheid dan Serat libiform) dan parenkim
xylem. Sedangkan floem merupakan jaringan pengangkut yang berfungsi
mengedarkan hasil fotosintesis dari daun keseluruh bagian tumbuhan. Jaringan
floem tersusun atas unsur tapis, sel pengiring, sel albumin, serat-serat floem dan

14
parenkim floem. Sel-sel pada pembuluh tapis saling berhubungan membentuk
saluran tempat pengangkut zat-zat hasil fotosintesis. Sel pengiring berfungsi
memberi makan dan mengatur aktivitas pembuluh tapis. Sel albumin berperan dalam
keluar masuknya zat makanan sel tapis. Serabut floem sebagai penguat jaringan
floem. Parenkim floem berfungsi menyimpan zat-zat, seperti tepung, kristal, dan
damar.
H. Pertanyaan
1. Sebutkan sel-sel penyusun jaringan xylem
Jawaban:
sel-sel penyusun jaringan xylem yaitu, trakea dan trakeida, serat xylem (Serat
trakheid dan Serat libiform) dan parenkim xylem
2. Sebutkan sel-sel penyusun jaringan floem
Jawaban:
Jaringan floem tersusun atas unsur tapis, sel pengiring, sel albumin, serat-serat
floem dan parenkim floem.
I. Daftar Pustaka
Dwijoseputro. 1984. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Gramedia.
Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: ITB.
Iserep, Sumardi. 1993. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Bandung: ITB.
Kimball, J.W. 1991. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Lakitan, Benjamin. 1994. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Palembang:
Universitas Sriwijaya.
Nugroho dkk. 2006. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Bandung: Angkasa.
Prihastanti, E. 2003. Fisiologi Tumbuhan. Semarang: UNDIP Fakultas MIPA.
Salisbury, F.B. Dan C.W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 1. Bandung: IPB.
Savitri, sandi, Evika, MP. 2008. Petunjuk Praktikum Struktur Perkembangan
Tumbuhan (Anatomi Tumbuhan). Malang: UIN Press.
Sutrian, Yayan Drs. 1992. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan Tentang Sel dan
Jaringan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sutarmi, Tjitrosmositi. 1984. Botani Umum II. Bandung: Angkasa.
Toto, lia yuslima. 2017. Analisis Aplikasi Konsep Gaya dalam Fisika yang Berkaitan
dengan Bidang Biologi. Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan
Fisika p-ISSN: 2461-0933 | e-ISSN: 2461-1433 Volume 3 Nomor 1: 66- 72.

15
16

Anda mungkin juga menyukai