Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puju syukur kami panjatkan ke hadirat allah yang maha esa, karena telah
melibatkan rahmatnya berupa kesempatan dan pengetahuannya sehingga makalah
ini bisa selesai pada waktunya.
Terimakasih juga kami ucapkan kepada teman teman yang telah
berkontribusi dan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun
dengan makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi. Kami berharap semoga
makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari iyu,
kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami
sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun dan menambah
pengetahuan kami.

Kendari, 23 Oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Jaringan Pengangkut
B. Bagian-bagian Jaringan Pengangkut pada Tumbuhan
Tingkat Tinggi
C. Sistem dan Tipe Jaringan Pengangkut
D. Cara Terbentuknya Jaringan Pengangkut

BAB III PENUTUP


A. Simpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi


yang sama dan terikat oleh bahan antar sel dan membentuk suatu kesatuan.
Berdasarkan tahap perkembangannya jaringan penyusun tubuh tumbuhan
dapat dibedakan mnejadi beberapa macam, diantaranya adalah jaringan
pengangkut. Seperti yang kita ketehui bersama bahwa jaringan pengangkut
tumbuhan terbagi menjadi dua, yaitu xylem dan floem. Xylem atau
pembuluh kayu dan floem atau pembuluh tapis adalah bagian – bagian dari
jaringan pengangkut yang terdapat pada tumbuhan.
Jaringan pengangkut terbentuk dari sel – sel yang kedudkan atau
letaknya membentang menurut arah pengangkutan. Kedudukan atau letak
demikian tampak bagaikan untaian atau rangkaian sel, seakan – akan adanya
pembuluh – pembuluh di dalam organ tumbuhan. Jadi, terwujudnya suatu
system jaringan ini merupakan gabungan dari berbagai pembuluh. Pipa –
pipa atau jaringan tersebut ada yang telah sempurna dan adapula yang tidak
sempurna, ada yang bersifat primer dan ada pila yang bersifat sekunder.
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu;


1. Apa pengertian jaringan pengangkut?
2. Apa yang dimaksudn dengan xylem?
3. Apa yang dimaksud dengan floem?
C. Tujuan

Adapun tujuan pada makalah ini yaitu;


1. Untuk mengetahui pengertian jaringan pengangkut!
2. Untuk mengetahui yang dimaksudn dengan xylem!
3. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan floem!
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Jaringan Pengangkut


Jaringan pengangkut merupakan jaringan yang khusus, yang
kegunaannya bagi tumbuh-tumbuhan sebagai jaringan untuk mengangkut zat-
zat mineral (za-zat hara dan air) yang diserap oleh akar dari tanah atau zat-zat
makanan yang telah dihasilkan pada daun untuk disalurkan ke bagian-bagian lain
untuk hidup dan berkembang. Jaringan pengangkut atau “vascular tissue”
umumnya hanya terdapat pada tumbuhan tingkat tinggi, karena pada tumbuhan
tingkat ini pengangkutan air dan zat-zat makanan cukup dilangsungkan dari sel
ke sel.
Ada dua jaringan pada jaringan pengangkut, yaitu jaringan Xilem dan
jaringan floem. Jaringan Xilem menggunakan jaringan pengangkut air
sedangkan floem sebagai jaringan pengangkut bahan organik (bahan-bahan
makanan).
Jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri atas sel-sel xilem dan
floem, yang membentuk jaringan pengangkut (jaringan vaskuler).Xilem
berperan mengangkut air dan mineral dari dalam tanah ke daun, sedangkan
floem berfungsi mengedarkan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian
tumbuhan.
Tumbuhan yang mempunyai jaringan pengangkut disebut tumbuhan
vaskular, termasuk didalamnya Pteridophyta dan Spermatophyta. Dari kedua
bagian jaringan pengangkut itu, xilem mempunyai struktur yang lebih tegar
sehingga dapat utuh sewaktu berubah menjadi fosil dan dapat dipakai sebagai
bahan identifikasi bagi tumbuhan jenis vaskular.
Jaringan pengangkut atau jaringan vaskuler juga merupakan jaringan
yang berperan untuk mengangkut air dan unsur hara dari akar sampai daun, serta
mengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh bagian tubuh tumbuhan.
Gambar Jaringan Pengangkut pada Tumbuhan

B. Bagian-bagian Jaringan Pengangkut pada Tumbuhan Tingkat Tinggi


Jaringan angkut pada tumbuhan tingkat tinggi terdiri dari Xilem dan
floem. Pada Xilem terdapat unsur-unsur Xilem yang berupa trakeid, trakeida dan
unsur-unsur lain seperti serabut dan parenkim. Xilem memiliki fungsi utama
untuk mengangkut air dan zat hara dari dalam tanah. Sedangkan floem berfungsi
mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh bagian yang membutuhkan (Nugroho,
2006).
1. Xilem

Gambar Xilem
Pada dasarnya xilem merupakan jaringan kompleks karena terdiri dari
beberapa tipe sel yang berbeda, baik yang hidup maupun tidak hidup.Penyusun
utamanya adalah trakeid dan trakea sebagai saluran transpor dan penyokong.
Xilem juga dapat mempunyai serabut sklerenkim sebagai jaringan penguat, serta
sel-sel parenkim yang hidup dan berfungsi dalam berbagai kegiatan
metabolisme.
Pada awalnya xilem merupakan hasil aktivitas meristem apikal lewat
pembentukan prokambium. Xilem yang terbentuk dari prokambium dinamakan
xilem primer. Bila tumbuhan ini setelah pertumbuhan primernya lengkap,
kemudian membentuk jaringan sekunder sebagai hasil aktivitas kambium, maka
xilem yang terbentuk itu dinamakan xilem sekunder. Meskipun xilem primer dan
xilem sekunder itu tidak berbeda bentuknya, tetapi keduanya akan berbaur pada
pertumbuhan selanjutnya.
Bila xilem primer diamati secara seksama akan ditemukan perbedaan
perkembangan dan struktur xilem yang dibentuk pertama kali (protoxilem)
dengan xilem yang dibentuk kemudian (metaxilem). Protoxilem menduduki
tempat yang khas dalam struktur jaringan pengangkut primer.Pada tumbuhan
tingkat tinggi, protoxilem batang letaknya paling dekat dengan empulur (di
tengah, disebut xilem endarch) sedang di akar letaknya di sebelah luar metaxilem
(disebut xilem exarch).
Fungsi Xilem adalah melangsungkan pengangkutan air dan zat-zat
mineral (hara) dari bagian bawah (akar) ke bagian atas (daun-daunan). Jaringan
Xilem terdapat pada bagian kayu tanaman. Xilem terdiri atas unsur-unsur
sebagai berikut :
a. Trakeid dan Trakea
Telah menjadi anggapan umum bahwa trakeid merupakan unsur xilem
yang lebih primitif dibanding trakea karena tumbuhan anggota Pteridophyta,
Gymnospermae dan Spermatophyta fosil hanya mempunyai trakeid.Trakea
dianggap berasal dari trakeid.Keduanya dalam keadaan dewasa berbentuk
bulat panjang, berdinding sekunder terdiri dari lignin dan tidak mengandung
kloroplas.
Perbedaan pokok antara keduanya adalah bahwa pada trakeid tidak
terdapat perforasi (lubang-lubang) sedangkan pada trakea ujung-ujungnya
penuh lubang-lubang. Transpor air dan zat hara dalam trakea dapat
berlangsung antara sel yang satu dengan sel lain secara bebas lewar perforasi,
sedangkan dalam trakeid peristiwa itu berlangsung lewat noktah antara sel-
selnya. Sel-sel pembentuk trakea tersusun sedemikian sehingga merupakan
deretan memanjang (ujung bertemu ujung) dan perforasi pada ujung sel itu
sangat sempurna atau bahkan dinding selnya hilang sehingga membentuk
pipa panjang.Setelah terbentuk pipa ini, dinding yang tidak mengalami
perfoasi mengadakan penebalan sekunder. Bentuk penebalan tersebut dapat
seperti cincin, spiral atau jala. Tidak selalu ketiga bentuk itu dapat dijumpai
pada tumbuhan yang sama.
Transportasi air dan zat hara dalam trakea dapat berlangsung antara sel
yang satu dengan sel yang lain secara bebas lewat perforasi, sedang dalam
trakeid peristiwa itu berlangsung lewat noktah antara sel-selnya. Sel-sel
pembentuk trakea tersusun sedemikian sehingga merupakan deretan
memanjang (ujung bertemu ujung) dan perofasi pada ujung sel itu sangat
sempurna atau bahkan dinding selnya hilang sehingga membentuk pipa
panjang. Setelah terbentuk pipa ini, dinding yang tidak mengalami perofasi
mengadakan penebalan sekunder.
b. Serabut Xilem
Serabut pada xilem tersususun dari sel-sel yang mempunyai dinding
lebih tebal.Kita mengenal adanya serat trakeid dan serat libriform. Serat
trakeid mempunyai noktah-noktah terlindung, noktah ini apabila
dibandingkan dengan noktah-noktah trakeid berupa noktah terlindung yang
lebih tereduksi, sedangkan serat libiform mempunyai noktah-noktaf yang
sederhana dan berfungsi sebagai jaringan mekanik di dalam kayu (Sutrian,
2004). Serat-serat tersebut diatas fungsinya adalah sebagai jaringan mekanik
di dalam kayu. Adapun sel-selnya merupakan sel-sel yang telah mati.
c. Parenkim Xilem
Sel-sel parenkim merupakan komponen umum dari xilem pada
kebanyakan tanaman. Sel-sel parenkim xilem bisa berdinding tipis atau
berdinding tebal, sedangkan kayu sekunder sering kali berdinding lignin yang
tebal. Parenkim kayu berfungsi sebagai cadangan makanan dan mungkin juga
berhubungan dengan konduksi, baik langsung atau tidak langsung
(Suwasono, 1989).
Seperti halnya parenkim di tempat lain, sel-sel ini merupakan sel hidup,
terdapat baik pada xilem primer maupun sekunder. Pada xilem sekunder,
parenkim itu berasal dari kambium yang berbentuk fusiform atau bentuk sel
jari-jari, sehingga diperoleh sel-sel yang sumbu panjangnya mengikuti arah
jari-jari organ.Sel-sel parenkim ini mengandung berbagai senyawa umumnya
tepung atau lipid, karena parenkim berfungsi sebagai penimbun cadangan
makanan. Dalam Xilem sekunder kita dapat mendapatkan “wood parenchym”
dan “ray parenchym”
o Wood parenchym yaitu parenkim kayu, sel-selnya dibentuk oleh sel-sel
pembentuk fusi unsur-unsur trachea, yang sering mempunyai penebalan
penebalan sekunder pada dindingnya.
o Ray parenchym yaitu parenkim jari-jari empulur, sel-selnya berbentuk
macam-macam, walaupun demikian pada umumnya mempunyai dua
bentuk dasar, yaitu:
a. Yang bersumbu panjang kea rah radial.
b. Yang bersumbu panjang ke arah vertikal.

2. Floem

Gambar Floem
Floem merupakan jaringan pengangkut yang berfungsi mengangkut
zat-zat makanan hasil fotosintesis dan mendistribusikannya dari daun ke
bagian lain tanaman. Floem tersusun dari berbagai macam bentuk sel, baik
sel hidup maupun mati. Unsur- unsur pada floem meliputi unsure tapis, sel
pengiring, sel albumin, serat-serat floem dan parenkim floem (Nugroho,
2006).
Floem juga merupakan jaringan kompleks, terdiri dari beberapa unsur
dengan tipe yang berbeda, yaitu pembuluh, sel pengiring, parenkim, serabut
dan sklereid. Kadang-kadang ada sel atau jaringan sekretori yang bergabung
di dalamnya, misalnya kelenjar getah.Fungsi floem sebagai jaringan
translokasi bahan organik (asimilat) yang terutama berisi karbohidrat. Dalam
jumlah kecil ditemukan juga asam amino dan hormon.
Floem mempunyai fungsi utama yaitu menyalurkan bahan makanan
jadi baik protein maupun karbohidrat. Unsur tapis mempunyai kaitan dengan
penyaluran ini (Suwasono, 1989). Serta Floem primer, sama dengan Xilem
primer berasal dari prokambium. Floem primer terdiri dari protofloem dan
metafloem. Floem juga dapat dibedakan menjadi floem primer dan floem
sekunder (Sumardi, 1993)
Harus diperhatikan di sini bahwa floem dan xilem yang strukutur dan
fungsinya berbeda itu pada pertumbuhan sekundernya berasal dari sel yang
sama. Meskipun pada mulanya jaringan-jaringan floem letaknya terpisah,
tetapi pada perkembangan selanjutnya akan membentuk kesatuan sistem
karena saling beranastomisis (membentuk anyaman).
Jaringan Floem terdapat pada bagian kulit kayu. Jaringan Floem terdiri
atas unsur-unsur sebagai berikut :
a. Pembuluh
Unsur penyusun pembuluh terdiri dari dua bentuk yaitu sel tapisan
yang merupakan sel tunggal dan bentuknya memanjang dengan bidang
lapisan terletak di samping atau ujung sel, terdapat pada tumbuhan
Pteridophyta dan Gymnospermae. Bentuk kedua adalah buluh tapisan,
terdapat pada Angiospermae, berupa jaringan sel-sel memanjang yang
masing-masing merupakan bagian dari buluh itu dan dihubungkan oleh
satu atau lebih bidang tapisan biasanya terletak di ujung sel.
Sifat khas unsur pembuluh adalah adanya bidang tapisan pada
dinding selnya, serta terdapatnya modifikasi protoplas yaitu tanpa
nukleus.Bidang tapisan itu merupakan sekelompok lubang-lubang yang
membatasi dua sel yang berdampingan dan dihubungkan oleh benang-
benang plasma yang terdapat di dalam lubang-lubang tapisan itu (semacam
plasmodesma pada saluran noktah).Lubang-lubang tapisan itu biasanya
dilapisi oleh kalose yaitu semacam polimer glukose, sehingga lubangnya
menjadi kecil. Kalose ini akan menipis (sehingga lubangnya membesar)
bila pembuluh sedang aktif menyalurkan asimilat.
Jumlah bidang tapisan yang terdapat pada pembuluh berbeda-beda
tergantung pada jenis tumbuhannya. Selain itu besarnya lubang tapisan
juga bervariasi, umumnya yang besar terdapat di ujung sel.
Dinding sel unsur penyusun pembuluh adalah selulose, tidak pernah
dijumpai penebalan lignin. Nukleus tidak terdapat pada sel yang telah
dewasa, dan hilangnya nukleus itu terjadi pada saat diferensiasi. Pada
awalnya sel pembuluh itu serupa sel prokambium yang lain, mempunyai
banyak vakuola dan intinya tegas. Kemudian inti itu mengalami
disintegrasi ke dalam plasma dan plasma itu sendiri kemudian membentuk
benang-benang memanjang sejajar sumbuh sel dan bersambungan dengan
plasma sel sambungannya di lubang tapisan. Pada tumbuhan
Dicotyledoneae pembuluh-pembuluh ini biasanya terisi lendir yang terdiri
dari protein.
b. Sel Pengiring
Sel-sel pembuluh pada Dicotyledoneae dan Monocotyledoneae
biasanya diikuti oleh sel parenkim khusus yang disebut sel pengiring. Sel
itu terbentuk dari sel induk yang sama dengan sel pembuluh. Sel intuk itu
membelah satu atau dua kali secara memanjang serta tidak sama besar,
menghasilkan sel pembuluh yang besar dan sel pengiring yang kecil.
Dinding bersama antara sel pengiring dan sel pembuluh biasanya tipis,
penuh dengan plasmodesmata.Berbeda dengan sel pembuluh, sel
pengiring ini tetap mempunyai nukleus pada waktu dewasa. Sel pengiring
tidak dijumpai pada tumbuhan Gymnospermae dan Pteridophyta dan juga
tidak ada pata protofloem Dicotyledoneae.
c. Parenkim Floem
Selain terdiri dari pembuluh dan selpengiring, floem juga
mengandung sejumlah sel parenkim yang fungsinya serupa sel parenkim
lainnya, misalnya sebagai penimbun lemak dan tepung. Sel parenkim ini
secara fungsional berintegrasi dengan sel pengiring. Bentuk sel parenkim
ini memanjang dan sumbu panjangnya sejajar dengan sumbu jaringan
pengangkut.
Seperti halnya pada parenkim xilem, floem sekunder juga
mempunyai dua macam bentuk parenkim sesuai dengan bentuk sel
kambium yang membentuknya (fusiform atau jari-jari). Pada saat floem
masih aktif, sel parenkim ini tidak mengalami penebalan dinding.
Kemudian bila floem itu tidak berfungsi lagi, parenkim ini akan berubah
menjadi sklerenkim atau menjadi felogen.
d. Serabut Floem
Serabut floem terdapat baik pada floem primer maupun sekunder.
Serabut ini segera membentuk dinding sekunder setelah selesai
pertumbuhan memanjangnya.Umumnya penebalan itu berupa lignin, ada
yang selulose. Noktah yang terjadi sederhana. Serabut ini berfungsi
sebagai penguat sejak awal atau terjadi dari parenkim floem setelah sel
pembuluh tidak berfungsi lagi.
3. Kambium

Gambar Kambium
Kambium adalah lapisan sel atau lapisan jaringan pada tumbuhan yang
aktif membelah. Kambium terdapat di antara Xilem dan Floem.

a. Kambium Fasikuler (Kambium Primer).


Kambium ini terdapat di antara Xilem dan Floem pada tumbuhan
dikotil dan Gymnospermae.Khusus pada tumbuhan monokotil, kambium
hanya terdapat pada batang tumbuhan Agave dan Pleomele.Kambium
fasikuler ke arah dalam membentuk Xilem dan ke arah luar membentuk
floem. Sementara ke samping membentuk jaringan meristematis yang
berfungsi memperluas cambium. Pertumbuhan oleh cambium ini disebut
pertumbuhan sekunder
b. Kambium Sekunder (Kambium gabus/ Kambium Felogen)
Kambium ini terdapat pada permukaan batang atau akar yang pecah
akibat pertumbuhan sekunder. Kambium gabus ke arah luar membentuk
sel gabus pengganti epidermis dan ke arah dalam membentuk sel feloderm
hidup. Kambium inilah yang menyebabkan terjadinya lingkar tahun pada
tumbuhan.
C. Sistem dan Tipe Jaringan Pengangkut

Gambar Berbagai Tipe Jaringan Pengangku


Floem dan Xilem merupakan pasangan yang tidak pernah terpisah,
selalu berkumpul bersama merupakan suatu jaringan dan arena fungsinya adalah
sebagai pengangkut, maka jaringannya disebut barkas pengangkut. Jaringan
pengangkut ini merupakan suatu sistem jaringan di dalam tumbuhan yang
keaadannya tergantung pada tingkat pertumbuhan tumbuhannya. Akan tetapi
mengenai jalan yang ditempuhnya yang umum adalah mengikuti poros bujur
tumbuhan. Sistem jaringan ini disebut sistem jaringan berkas pengangkut.
Di dalam jaringan pengangkut, jaringan pengangkut hasil-hasil
fotosintesis (floem) selalu dapat berdampingan dengan unsur-unsur pengangkut
air dan garam-garam tanah (Xilem) atau salah satu diantaranya terletak
mengelilingi unsur yang satunya lagi. Jaringan pengangkut umumnya
mempunyai tiga tipe, yaitu:
1. Jaringan Pengangkut Kollateral

Gamabar tipe-tipe jaringan pengangkut

Adalah jaringan pengangkut dimana letak pembuluh kayu (Xilem)


dan floem berdampingan. Ada 3 jaringan pengangkut kolateral, yaitu:
a. Kollateral Tertutup
Adalah diantara pembuluh kayu (Xilem) dan pembuluh tapis (floem)
tidak terdapat kambium.
b. Kollateral Terbuka
Adalah terdapatnya kambium dalam jaringan ini yang berfungsi
sebagai jaringan penghubung antara floem dan Xilem.
c. Bikollateral
Adalah terdapatnya dua kelompok, dan diantara dua kelompok itu
terdapat satu strand Xilem. Kambium hanya terdapat diantara floem luar
dengan Xilem sedang diantara Xilem dan floem tidak terdapat kambium.
2. Jaringan Pengangkut Konsentris

Gambar Jaringan Pengangkut Konsentris

Adalah jaringan pengangkut yang mempunyai kekhususan, bahwa


salah-satu dari unsur jaringan pengangkut yang ada terletak di tengah-tengah,
sedangkan unsur jaringan pengangkut lainnya mengelilingi unsur yang
ditengah itu. Ada 2 jaringan pengangkut konsentris, yaitu:

a. Konsentris amphikribal
Dalam hal ini strand xilemnya berada di tengah-tengah, sedangkan
strand floemnya mengelilingi strand Xilem tersebut.
b. Konsentris amphivasal
Merupakan kebalikan dari konsentris amphikribal. Disini strand
floem terdapat di bagian tengah, sedangkan strand Xilem mengelilinginya.
3. Jaringan pengangkut radial

Gambar Jaringan Pengangkut Radial

Merupakan jaringan pengangkut dimana di dalam jaringan itu floem


dan Xilem letaknya bergantian menurut susunan jari-jari lingkaran.
D. Cara Terbentuknya Jaringan Pengangkut
Permulaan terbentuknya jaringan pengangkut dalam tumbuhan banyak
kaitannya dengan titik tumbuh primer. Jaringan titik tumbuh primer tersusun
oleh sel-sel yang berbentuk sama. Letaknya dibelakang titik tumbuh yang
melangsungkan pembelahan-pembelahan longitudinal, selanjutnya membentuk
deretan kelompok.Pertumbuhan sel-sel tersebut adalah memanjang menurut
poros bujur. Sel-sel ini disebut prokambium. Prokambium ini nantinya akan
membentuk jaringan-jaringan pengangkut primer. Prokambium selanjutnya
akan berkembang menjadi dua macam prokambium. Dalam hal prokambium ini
kita mengenai prokambium pembentuk floem dan prokambium pembentuk
Xilem.
Telah disinggung bahwa jaringan pengangkut primer itu terdiri dari
pembuluh tapis (floem) primer dan pembuluh kayu (Xilem) primer. Dalam
rangkaian terbentuknya floem primer dan juga Xilem primer kita mengenal
adanya protophloem dan metaphloem, protoxilem dan metaxilem.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
1. Jaringan pengangkut adalah jaringan yang berfungsi untuk mengangkut zat-
zat mineral ( zat hara dan air ) yang diserap oleh akar dari tanah atau zat-zat
makan yang telah dihasilkan pada daun untuk disalurkan kebagian-bagian
lain untuk kelangsungan hidup tumbuhan.
2. Xilem (pembuluh kayu) adalah bagian dari jaringan pengangkut yang
berfungsi untuk melangsungkan pengangkutan air dari dan zat-zat mineral
(unsur hara) dari dalam tanah (melalui akar) ke daun.
3. Floem (pembuluh tapis) adalah bagian dari jaringan pengangkut yang
berfungsi untuk mengangkut dan menyebarkan zat-zat makanan dari
daun yang merupakan hasil fotosintesis ke seluruh bagian-bagian tumbuhan.
B. Saran
Untuk mengatahui lebih jelas mengenai model dan bentuk jaringan
pengangkut ini sebaiknya diamati dengan menggunakan mikroskop.
DAFTAR PUSTAKA

Akhtyar, salman. 2004. Biologi. Grafindo: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai