Anda di halaman 1dari 27

JARINGAN PEMBULUH DAN SEKRESI

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Apakah kamu sekalian tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah
menurunkan air dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi
kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam
warnanya, lalu menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian
dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-
benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.
Tubuh tumbuhayang ada di bumi tersusun atas banyak sel. Sel-sel itu
terdapat pada tempat tertentu dan membentuk jaringan. Jaringan adalah sekelompok
sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama dan terikat oleh bahan antar
seldan membentuk suatu kesatuan.
Berdasarkan tahap perkembangannya jaringan penyusun tubuh tumbuhan
dapat dibedakan menjadi beberapa macam, diantaranya adalah jaringan
pengangkut.Seperti yang kita ketahui bersama bahwa jaringan pengangkut pada
tumbuhan terbagi manjadi dua, yaitu xilem dan floem.Xilem atau pembuluh kayu dan
floem atau pembuluh tapis adalah bagian-bagian dari jaringan pengangkut yang
terdapat pada tumbuhan.
Jaringan pengangkut terbentuk dari sel-sel yang kedudukan atau letaknya
membentang menurut arah pengangkutan.Kedudukan atau letak yang demikian
tampak bagaikan untaian atau rangkaian sel, seakan-akan adanya pembuluh-
pembuluh di dalam organ tumbuhan.Jadi, terwujudnya suatu sistem jaringan ini
merupakan gabungan dari berbagai pembuluh. Pipa-pipa atau sistem jaringan
tersebut ada yang telah sempurna dan ada pula yang belum sempurna, ada yang
bersifat primer dan ada pula yang bersifat sekunder.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka saya akan mencoba membahas
mengenai Jaringan pengangkut pada tumbuhan. Baik mengenai pengertian , tipe
berkas pengangkut maupun tentang cara terbentuknya berkas pengangkut dan lain-
lain, agar kita lebih mengetahui dan memahami mengenai jaringan pengangkut ini
maka makalah ini di buat.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah adalah sebagai berikut:
1. Apakah pengertian jaringan pengangkut?
a. Apakah yang dimaksud dengan xilem?
b. Apakah yang dimaksud dengan floem?
2. Apakah pengertian sekresi?
3. Apa saja jenis-jenis sekresi berdasarkan tempat penyimpanan materi?
C. TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Memahami pengertian jaringan pengangkut.
a. Memahami pengertian dari xilem.
b. Memahami pengertian dari floem.
2. Memahami pengertian dari sekresi.
3. Mengetahui jenis-jenis sekresi berdasarkan tempat penyimpanan materi.
BAB II

PEMBAHASAN

A. JARINGAN PEMBULUH (XILEM DAN FLOEM)


Pengertian Jaringan Pembuluh
Jaringan pembuluh disebut juga jaringan angkut atau pengangkut ( transportasi ).
Jaringan pengangkut terdiri atas xilem (pembuluh kayu) dan floem (pembuluh tapis).
Jaringan pembuluh merupakan kompleks xylem-floem. Umumnya akar hanya
mempunyai xylem, sedangkan batang mempunyai keduanya (xylem dan floem).
Fungsi jaringan pembuluh.
Jaringan yang berperan untuk mengangkut air dan unsur hara dari akar sampai
daun, serta mengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh bagian tubuh
tumbuhan.
1. XYLEM
Xylem disusun oleh sel dewasa yang telah mati dan kehilangan plasma
membrannya serta dinding selnya mengalami penebalan sekunder dan dilapisi
lilin. ujung dari dinding sel ini telah terperforasi sempurna membentuk saluran
yang sangat panjang. Saluran ini mempunyai hubungan yang erat dengan
parenkim xylem yang secara aktif mentransport cairan keluar-masuk xylem.
a. Susunan Xylem
a) Trakeid dan trakea
Trakeid tidak terdapat perforasi (lubang-lubang) sehingga transport
air dan mineral berlangsung lewat noktah antara sel-selnya.
Trakea, lubang-lubang terdapat pada ujung-ujungnya sehingga
transport air dan mineral atau unsur hara lainnya dapat berlangsung
antara sel yang satu dengan yang lain secra bebas melalui perforasi.
b) Serabut xylem
Strukturnya serupa serabut sklerenkim. Meskipun asalnya dari
trakeid yang berdiferensiasi lebih lanjut dengan dinding yang tebal dan
noktah sederhana. Serabut dan trakeid saling melekat sehingga sulit
dipisahkan tetapi pada umunya sel serabut lebih panjang dari trakeid
karena ujungnya yang runcing dapat masuk diantara sel sewaktu
memanjang.
c) Parenkim xylem
Sel-sel ini merupakan sel hidup, terdapat baik pada xylem primer
maupun sekunder. Pada xylem sekunder parenkim tersebut berasal dari
kambium yang membentuk sel jari-jari sehingga diperoleh sel-sel yang
sumbu panjangnya mengikuti arah jari-jari
b. Unsur Pembuluh
Pembuluh kayu (trakea) ditemukan pada tumbuhan angiosperma, secara
individual disebut unsur pembuluh yang saling berhubungan di ujung-ujungnya
membentuk saluran yang panjang organ.
c. Fungsi Xylem
Fungsi dari xylem adalah membawa air dan ion terlarut (mineral/unsur hara)
pada tumbuhan.

2. FLOEM
Floem disusun oleh sel hidup dewasa yang terinterkoneksi oleh perforasi
pada ujung dinding selnya yang terbentuk dari plasmodesmata yang membesar
dan termodifikasi. Sel ini tersusun membentuk tabung yang disebut pembuluh
ayak. Sel-sel ini tetap mempunyai membran plasma, tetapi sudah kehilangan
nukleus dan banyak sitoplasma, sehingga mereka bergantung pada sel
pendamping untuk metabolismenya. Sel pendamping mempunyai fungsi
tambahan sebagai pengangkut molekul makanan terlarut keluar dan ke dalam
pembuluh melalui dinding pembuluh yang berpori.
Floem tersusun oleh parenkim floem, serabut floem, pembuluh tapis, sel
pengiring (hanya terdapat pada Angiospermae).

a. Susunan Floem
a) Pembuluh
Unsurnya terdiri dari dua bentuk yaitu sel tapisan yaitu sel tunggal
dan membentuk memanjang dengan bidang tapisan yang terletak di
samping atau ujung sel. Dan buluh tapisan yang berupa berkas-berkas sel
memanjang yang masing-masing merupakan bagian dari buluh itu dan
dihubungkan oleh satu atau lebih tapisan, biasanya terletak di ujung sel.
Dinding sel pembuluh adalah selulosa dan tidakj pernah dijumpai
penebalan lignin.
b) Sel-sel pengiring
Adalah sel-sel pembuluh yang diikuti oleh sel parenkimkhusus. Sel
pengiring tetap mempunyai nucleus pada waktu dewasa. Tidak dijumpai
pada Gymnospermae dan Pterydophyta.
c) Parenkim floem
Secara fungsional sel parenkim ini berintegrasi dengan sel
pengiring. Bentuk selnya memanjang dan sumbu panjangnya sejajar
dengan sumbu berkas pengangkut. Pada saat floem aktif, sel parenkim
tidak mengalami penebalan dinding. Kemudian bila floem tidak
berfungsi maka parenkim ini akan berubah menjadi skelrenkim atau
felogen.
d) Serabut
Serabut ini membentuk dinding sekunder setelah selesai
pertumbuhan memanjangnya. Umumnya penebalan ini berupa lignin atau
selulosa.
Floem berfungsi mengangkut zat-zat asimilat (hasil fotosintesis)
untuk kemudian didistribusikan ke seluruh bagian tanaman yang
membutuhkan.
b. Letak jaringan pembuluh
a) Struktur Anatomi Akar
Pada akar sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang
tersusun berselang-seling.
b) Struktur Anatomi Batang
Xilem dan floem tersusun melingkar.
c. Struktur Anatomi Daun
Sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang terdapat
pada tulang daun.
d. Letak jaringan pembuluh pada akar monokotil
Xylem : letak antara Floem saling berdekatan di bagian tepi luar empulur.

Floem : Sama seperti halnya Xylem, hanya ukuran lebih kecil di banding
xylem.

e. Letak jaringan pembuluh pada akar dikotil


Xylem : Di bagian tengah akar.

Floem : Diantara Jari-jari yang dibentuk oleh Xylem.

f. Perbandingan batang monokotil dan dikotil

g. Letak jaringan pembuluh pada batang monokotil


Xylem dan Floem : terletak pada meristem dasar dan tersebar tetapi
berdekatn dalam satu tempat, dengan perbandingan lebih besar ukuran xylem
dan floem.
h. Letak jaringan pembuluh pada batang dikotil
Xylem : Terdapat pada bagian dalam cambium
Floem : Terdapat pada Bagian luar kambium

i. Letak jaringan pembuluh pada daun


Jaringan pembuluh daun merupakan lanjutan dari jaringan batang, terdapat di
dalam tulang daun dan urat-urat daun.

j. Perbandingan antara Xilem dan Floem


B. Jaringan Sekresi
1. Pengertian Jaringan
Jaringan adalah struktur yang dibentuk oleh sekumpulan sel-sel dengan
sifat-sifat, morfologi dan fungsi yang sama.
2. Pengertian Sekresi
Sekresi adalah suatu proses pengeluaran zat berbentuk cairan oleh sel-sel
tubuh tumbuhan atau kelenjar yang mana cairan atau kelenjar tersebut masih
dimanfaatkan oleh tubuh tumbuhan untuk proses metabolism. Terdapat di
permukaan tubuh dan produksinya dikeluarkan dari tubuh
Rambut kelenjar dan kelenjar. Terdapat pada bagian trikoma. Fungsi rambut
kelenjar adalah menyaring zat-zat ekskresi misalnya minyak atsiri dan mengatur
pengeluaran ekskresi lewat plasma sedangkan kelenjar berfungsi untuk penghasil
lender
Kelenjar madu, umumnya terdapat pada bagian bunga, merupakan kelenjar
di bagian pangkal dan tonjolan yang terdiri dari banyak sel di atasnya di mana sel
tersebut memiliki plasma yang kental.
Osmofora adalah kelenjar yang menghasilkan minyak menguap pada bagian-
bagian bunga.
Sekresi adalah fenomena umum pembentukan dinding sel dan kutikula,
lapisan suberin dan perpinda-han senyawa tertentu antar sitoplasma sel yang
berdekatan merupakan proses sekresi.

Pada tumbuhan terdapat struktur sekresi khusus yang berupa sel atau
sekelompok sel yang mensekresikan senyawa-senyawa tertentu

Berdasarkan tempat penyimpanan materi yang akan disekresikan dibagi


menjadi dua, yaitu :

a. Sekresi intraseluler
Sekresi intraseluler adalah materi yang akan di sekresikan disimpan
di dalam sel.
a) Idioblas
Idioblas adalah sel yang terspesialisasi untuk menyimpan metabolit.
Ukuran sel idioblas sedikit berbeda dibandingkan dengan sel-sel di
sekitarnya, tersusun tunggal atau dalam barisan yang panjang. Misalnya :
Latisifer, litosis pada Ficus (di dalam sel terdapat kristal sistolit). Idioblas
dapat mengandung resin, tannin, lendir, kristal, minyak, dll

b) Idioblas pada kaktus


Sel lendir pada kaktus (Matucana grandiflora)

Lendir (karbohidrat) akan mengikat air sehingga dapat digunakan


mencegah terjadinya penguapan yang berlebihan

c) Idioblas pada daun magnolia


Sel minyak pada daun Magnolia

Fungsi sel ini yaitu memproduksi dan menyimpan minyak

d) Latisifer

Latisifer adalah sel atau sekelompok sel yang menghasilkan lateks.

Latisifer ditemukan pada sejumlah besar jenis dan marga tumbuhan

TIPE-TIPE LATISIFER :

TIDAK BERUAS
Berasal dari sel tunggal yang memanjang seiring dengan pertumbuhan
tanaman,

kadang-kadang bercabang

tidak bercabang : Vinca, Cannabis,

bercabang : Euphorbia, Nerium, Ficus, Asclepias

BERUAS
Tersusun atas satu seri sel, baik bercabang maupun tidak bercabang.

Ujung dari masing-masing sel tetap utuh, berpori atau membentuk


lubang/perforasi anastomosis atau tidak beranastomosis

Tidak beranastomosis contoh : Musa, Allium


Beranastomosis contoh : Sonchus, Carica, Manihot, Papaver, Hevea

Pada Hevea, latisifer umumnya terdapat pada kulit batang

Latisifer yang paling utama terbentuk pada kulit batang paling


dalam, yang berasal dari kambium
b. Sekresi extraseluler
Sekresi extraseluler adalah materi disekresikan ke luar sel. Sekresi
extraseluler dibagi menjadi dua yaitu:
Sekresi endogen, akumulasi materi untuk sekresi terjadi di ruang antar sel

Sekresi eksogen, materi disekresikan keluar dari tumbuhan dan


terjadi dalam berbagai struktur sekretori epidermal

Materi, yang disekresikan secara ekstraseluler, tersimpan dalam


suatu ruang antar sel khusus, yang terbentuk dari/dengan berbagai cara.

c. KANTUNG SEKRESI
Kantung sekresi terletak pada daerah yang terlokalisasi yang mengandung
hasil sekresi.

Terutama terdapat pada batang, daun dan juga buah.

d. SALURAN SEKRESI

Saluran sekresi bentuknya memanjang dan meluas dalam jarak yang cukup
jauh dalam organ

Contoh saluran sekresi misalnya saluran resin pada Coniferae, saluran sekresi
pada tumbuhan Compositae.
e. PEMBENTUKAN STRUKTUR SEKRESI

Struktur sekresi ekstraseluler dapat terbentuk secara schizogenous atau


lysigenous

Kehadiran sel epitel dapat digunakan sebagai penanda asal mula


pembentukan struktur sekresi secara skizogen.

Kantung sekresi yang terbentuk secara lisigen tidak akan memiliki sel epitel
sebagai pembatasnya, karena kantung/saluran terbentuk secara lisis.

f. KELENJAR LISIGEN

g. KELENJAR SKIZOGEN
h. KELENJAR HIDATODA

Hidatoda adalah kelenjar yang berfungsi untuk mensekresikan air secara


gutasi

Epitem adalah jaringan aerenkim pada bagian ujung jaringan pembuluh

Menyerap mineral/nutrisi dari jaringan xilem menuju sel-sel pada daun.


Kelebihan air disimpan di ruang antar sel, akumulasi air menyebabkan
tekanan dan mendorong air ke luar melalui stomata yang disebut
dengan gutasi

i. SEKRESI EKSOGEN
Kelenjar nektar, yang merupakan struktur sekresi luar, dapat ditemukan pada
tangkai daun (petiolus), misalnya pada tumbuhan Passiflora, Ricinus dan
Impatiens.

j. STRUKTUR SEKRESI PADA TUMBUHAN CARNIVORA

Contoh tumbuhan carbivora yaitu Venus’ flytrap (Dionaea muscipula)

Terdapat tiga macam trikoma yaitu hanya dua tipe yang berfungsi sebagai
kelenjar sekresi :

Rambut kelenjar pada tepi daun berfungsi mensekresikan senyawa yang


digunakan untuk menarik serangga

Tiga trikom panjang pada masing-masing belahan daun gunanya bukan untuk
kelenjar sekresi tetapi untuk menutup perangkap

Trikom pada permukaan daun berfungsi sebagai sekretoris yang


menghasilkan enzim untuk mencerna serangga dan menyerap hasil
penguraian

k. TRIKOM PADA PERMUKAAN DAUN


l. SUNDEW (DROSERA)

Sundew (Drosera) yaitu rambut kelenjar yang kompleks dan memiliki


jaringan pembuluh, sel transfer dan sel sekresi

Fungsinya menghasilkan sekret yang lengket untuk menangkap serangga dan


berisi enzim untuk pencernaan

m. KELENJAR SEKRESI PADA CANNABIS SATIVA


n. KELENJAR GARAM

Kelenjar garam umum ditemukan pada tumbuhan yang tumbuh/hidup pada


habitat dengan salinitas tinggi

o. KELENJAR NEKTAR
Kelenjar nektar merupakan struktur sekresi luar yang menghasilkan cairan gula.
Kelenjar nektar dua tipe yaitu:
Ekstraflora, misalnya pada tangkai daun (petiolus), misalnya pada tumbuhan
Passiflora, Ricinus dan Impatiens,
p. Floral nectar
Polinasi. Ditemukan pada sepal, petal, stamen, ovarium atau
reseptakel/tangkai bunga.

Anda mungkin juga menyukai