Anda di halaman 1dari 6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori
2.1.1 Jaringan Parenkim
Jaringan adalah sekelompok sel dengan asal usul struktur dan fungsi
yang sama. Parenkim merupakan bagian utama system jaringan dasar dan terdapat
pada berbagai organ sebagai jaringan yang sinambung seperti pada korteks dan
empulur batang, korteks akar, serta jaringan dasar pada tangkai daun mesofil daun.
Pada tubuh primer, parenkim berkembang dari meristem dasar. Di samping itu, ada
pula parenkim yang menjadi bagian dari jaringan pembuluh dan berkembang dari
prokambium; pada tubuh sekunder berkembang dari cambium pembuluh serta
cambium gabus. Parenkim terdiri dari sel hidup yang bermacam-macam bentuk,
sesuai dengan fungsinya yang berbeda-beda pula. Parenkim biasanya berupa jaringan
yang selnya tidak banyak menunjukkan spesialisasi dan dapat terlibat dalam berbagai
fungsi fisiologi tumbuhan. (Estiti, 1995: 55)
Parenkim merupakan jaringan tanaman yang paling umum dan belum
berdiferensiasi. Kebanyakan karbohidrat non-struktural dan air disimpan oleh
tanaman pada jaringan ini. Parenkim biasanya memiliki dimensi panjang dan lebar
yang sama (isodiametrik) dan protoplas aktif dibungkus oleh dinding sel primer
dengan selulose yang tipis. Ruang interseluler antar sel umum terdapat pada
parenkim. Merupakan bagian yang paling banyak terdapat pada tumbuhan. (Tatang,
1889)
Sel- sel penyusun jaringan parenkim tidak terspesialisasi. Oleh karena itu, sel-
sel jaringan parenkim dapat berubah menjadi jaringan lain. Sel- sel jaringan parenkim
juga bersifat fleksibel (lentur). Hal ini dimungkinkan karena dinding selnya tipis. Di
antara jaringan epidermis dan empulur terdapat jaringan parenkima, jaringan
parenkim disebut sebagai jaringan dasar karena banyak dijumpai hampir disetiap
bagian tumbuhan, dengan karakteristik sel berupa sel hidup, struktur dan fungsi
sangat bervariasi, bervakuola besar, dinding sel tipis, terdapat kloroplas. Sel- sel
penyusun jaringan parenkim tidak terspesialisasi.
Parenkim terdiri atas kelompok sel hidup yang bentuk, ukuran, maupun
fungsinya berbeda-beda. Sel-sel parenkim mampu mempertahankan kemampuannya
untuk membelah meskipun telah dewasa sehingga berperan penting dalam proses
regenerasi. Sel-sel parenkim yang telah dewasa dapat bersifat meristematik bila
lingkungannya memungkinkan. Jaringan parenkim terutama terdapat pada bagian
kulit batang dan akar, mesofil daun, daging buah, dan endosperma biji. Sel-sel
parenkim juga tersebar pada jaringan lain, seperti pada parenkim xilem, parenkim
floem, dan jari-jari empulur (Tatang, 1998)
2.1.2 Jenis-jenis Jaringan Maristem
Berdasarkan bentuknya, jaringan parenkim dapat dibedakan menjadi empat,
yaitu sebagai berikut:
a) Parenkim palisade, merupakan parenkim yang sel-selnya berbentuk
memanjang, tegak, dan mengandung banyak kloroplas. Terdapat pada mesofil daun
dan kadang-kadang ditemukan pada biji.
b) Parenkim bintang (aktinenkim), merupakan parenkim yang sel-selnya
berbentuk seperti bintang dan saling bersambungan di bagian ujungnya. terdapat pada
tangkai bunga Canna sp.
c) Parenkim lipatan, merupakan parenkim yang dinding selnya mengalami
lipatan ke arah dalam dan banyak mengandung kloroplas. Parenkim ini terdapat pada
mesofil daun Pinus sp. dan padi.
d) Parenkim bunga karang atau parenkim spons, merupakan parenkim yang
memiliki sel-sel dengan bentuk tidak teratur dan ruang antarsel yang besar. Parenkim
bunga karang terdapat pada mesofil daun. (Saifullah, 2020)
2.1.3 Fungsi Parenkim

2.1.3 Jaringan Pengangkut


Jaringan pengangkut Merupakan jaringan yang khusus dalam kegunaannya
bagi tumbuh-tumbuhan sebagai jaringan untuk mengangkut zat-zat mineral (zat zat
hara dan air) yang diserap oleh akar dari tanah atau zat-zat makanan yang telah
dihasilkan pada daun dan untuk disalurkan ke bagian-bagian lain untuk
hidup dan berkembang. Jaringan pengangkut hanya terdapat pada tumbuhan
tingkat tinggi, sedangkan pada tingkat rendah tidak terdapat. Hal ini
dikarenakan pada tumbuhan tingkat ini, pengangkutan air dan zat-zat makanan
cukup di langsung dari sel ke sel. Jaringan pengangkut terbentuk dari sel-sel
yang kedudukan atau letaknya membentang menurut arah pengangkutan (Sutrian,
1992).
2.1.4 Jenis-jenis jaringan pengangkut
Jaringan angkut pada tumbuhan tingkat tinggi terdiri dari xilem dan floem.
Pada xilem terdapat unsur-unsur xilem yang berupa trakeid, trakeida dan unsur-unsur
lain seperti serabut dan parenkim. Xilem memiliki fungsi utama untuk
mengangkut air dan zat haradari dalam tanah, sedangkan floem berfungsi
mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh bagian yang membutuhkan (Nugroho,
2006). Baik xilem maupun floem, biasanya membentuk berkas atau untaian dalam
tubuh tumbuhan dan biasanya sejajar dengan sumbu organ yangmenjadi tempatnya.
Pada batang berkayu umumnya bergabung dengan berkas floem dalam suatu
ikatan berkas pembuluh yang berkesinambungan di seluruh tubuh tumbuhan. Baik
pada akar,daun, batang hingga cabangnya yang terkecil (Savitri, 2008).

a. Xilem
Xilem merupakan suatu jaringan pengangkut yang kompleks. Terdiri dari
berbagai
macam bentuk sel. Pada umumnya sel penyusun xilem merupakan sel yang telah mati
dengan dinding sel yang sangat tebal dan tersusun dari zat lignin yang dapat
juga berfungsi sebagai jaringan penguat. Unsur-unsur xilem terdiri dari unsur trakea,
serat xilem dan parenkim xilem (Nugroho, 2006).
Pada tumbuhan primer xilem merupakan diferensiasi dari prokambium
yang terdiri dari sel-sel meristematik, kaya sitoplasma dan selnya memanjang
ke arah longitudinal organ. Elemen pertama dari xilem primer adalah
protoxilem yang selanjutnya berkembang menjadi metaxilem (Iserep, 1993).
Xilem merupakan jaringan kompleks yang tersusun atas dua tipe sel
yaitu trakeid dan unsur pembuluh. Trakeid dan unsur pembuluh tersusun saling
bertumpuk pada ujungnya membentuk suatu saluran. Saluran tersebut
berfungsi mengalirkan air dari akar menuju batang dan daun untuk proses fotosintesis
(Estiti, 1995).
Susunan xilem merupakan suatu jaringan pengangkut yang serba
kompleks, terdiri dari berbagai bentuk sel. Selain itu ternyata sel-sel nya itu ada
yang telah mati dan ada pula yang masih hidup. Akan tetapi umumnya sel-sel
penyusun xilem telah mati dengan sel-sel yang tebal, mengandung lignin.
Sehingga para ahli beranggapan bahwa fungsi xilem selain sebagai jaringan
pengangkut air dan zat-zat hara adalah juga sebagai jaringan penguat (Sutrian,
1992).
b. Floem
Floem merupakan jaringan pengangkut yang berfungsi mengangkut zat-
zat makanan hasil fotosintesis dan mendistribusikannya dari daun ke bagian lain
tanaman. Floem tersusun dari berbagai macam bentuk sel, baik sel hidup
maupun sel mati. Unsur-unsur pada floem meliputi unsur tapis sel, pengiring
sel, albumin, serat-serat floem dan parenkim floem (Nugroho, 2006).Floem
primer, sama dengan xilem primer berasal dari prokambium. Floem primer terdiri
dari protofloem dan meta floem). Floem juga dapat dibedakan menjadi floem
primer dan floem sekunder (Iserep, 1993).Menurut perkembangannya, xylem
maupun floem dapat dibedakan bagian primer (xilem primer dan floem primer) dan
bagian sekunder (xilem sekunder dan floem sekunder). Bagian jaringan
pembuluh primer Berdiferensi ketika tubuh primer dibentuk dan jaringan yang
menghasilkannya adalah prokambium. Bagian jaringan pembuluh sekunder
merupakan hasil aktivitas kambium pembuluh (Savitri, 2008).
Berdasarkan jaringan pembuluh primer (sistem jaringan pembuluh) yang
terdapat dalam tumbuhan yang belum menghasilkan kambium pembuluh, jadi
keadaan primer). Terdiri dari sejumlah berkas pembuluh yang berbeda-beda
ukurannya. Posisi xilem dan floem dalam berkas atau disebut juga ikatan
pembuluh sangat beragam. Pada batang, susunan dan struktur jaringan pembuluh
bermacam-macam. Pada tumbuhan dikotil, pembuluh merupakan lingkaran antara
korteks dan empulur. Silinder tersebut terpisah oleh parenkim intervaskuler. Jaringan
pembuluh pada akar berbeda dengan batang, karena letak xilem yang
berselang-seling dengan floem. Pada batang floem terletak di sebelah luar
xilem. Berdasarkan letak floem terhadap floem maka ikatan berkas pembuluh dapat
dibedakan menjadi beberapa:
1) Tipe Radial yaitu pada akar, terletak berkas xilem dan floem
bergantian,
berdampingan dan berada pada jari-jari tubuh yang berbeda. Berkas pembuluh
angkutipe Radial merupakan berkas pengangkut dengan letak xilem dan floem
bergantian menurut jari-jari lingkaran (Nugroho, 2006).
2) Tipe kolateral yaitu letak xilem dan floem berdampingan, umumnya floem di
sebelah luar xilem dan floem. Sedangkan bila antara xilem dan floem berdampingan
langsung tanpa adanya kambium disebut Kolateral Terbuka.Pada tipe ini floem dan
xilem berdampingan ada dua tipe yaitu kolateral tertutup yang biasanya terdapat pada
ikatan pembuluh batang monokotil dan kolateral terbuka yang biasanya terdapat pada
ikatan pembuluh batang dikotil (Iserap, 1993).
3) Tipe bikolateral yaitu susunan dari luar bisa menjadi floem luar
kambium xilem dan
floem dalam.
4) Tipe konsentris yaitu xilem yang dikelilingi floem atau sebaliknya
bila floemmengelilingi xilem disebut konsentris amfikibral, misalnya pada
pada bat
ang tumbuhan Pteridophyta sedangkan bila xilem floem disebut Konsentris
amfivasal misalnya ditemukan pada beberapa dikotil (Iserep, 1993).

Anda mungkin juga menyukai