Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

BOTANI UMUM
Jaringan pada Tumbuhan

Nama : Andrian Syah Putra Lestari


NIM : 1905069
Kelas : REG B

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV


BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN
POLITEKNIK LPP
YOGYAKARTA
2021
Budidaya Tanaman Perkebunan D - IV
Praktikum Botani Umum
Politeknik LPP Yogyakarta

A. Jaringan Pengangkut

Air dalam pembuluh xylem tumbuhan yang sedang bertranspirasi berada


dalam keadaan tekanan hidrostatik negatif tegangan. Tegangan tersebut yang
dialami oleh seluruh kolam air yang terdapat dalam pembuluh xylem, yang juga
disebabkan oleh laju absorbsi air. Air yang mengisi tracheid mati dan pembuluh
xylem merupakan kolam air yang kontinu dan bergerak bebas sepanjang tubuh
tumbuhan atau secara harfiah ditarik ke atas secara utuh ( Sumardi, 1993).

Air dapat diserap tanaman melalui akar bersama-sama dengan unsur-unsur


hara yang terlarut didalamnya, kemudian diangkut kebagian atas tanaman,
terutama daun, melului pembuluh xylem. Pembuluh xylem pada akar, batang dan
daun merupakan suatu system yang kontinu, berhubungan satu sama lain
(Sumardi, 1993).

Air merupakan kebutuhan pokok bagi semua tanaman juga merupakan bahan
penyusun utama dari protoplasma sel. Di samping itu, air adalah komponen utama
dalam proses fotosintesis, pengangkutan assimilate hasil proses ini ke
bagianbagian tanaman hanya dimungkinkan melalui gerakan air dalam tanaman.
Dengan peranan tersebut di atas, jumlah pemakaian air oleh tanaman akan
berkorelasi posistif dengan produksi biomase tanaman, hanya sebagian kecil dari
air yang diserap akan menguap melalui stomata atau melalui transpirasi (Estiti,
1995).

Jaringan angkut pada tumbuhan tingkat tinggi terdiri dari xylem dan floem.
Pada xylem terdapat unsur-unsur xylem yang berupa trakeid, trakeida dan
unsurunsur lain seperti serabut dan parenkim. Xylem memiliki fungsi utama untuk
mengangkut air dan zat hara dari dalam tanah. Sedangkan floem berfungsi
mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh bagian yang membutuhkan(Savitri,
2008).

Baik xylem maupun floem, biasanya membentuk berkas atau untaian dalam
tubuh tumbuhan dan biasanya sejajar dengan sumbu organ yang menjadi
tempatnya. Pada batang, berkas xylem umumnya bergabung dengan berkas floem

Andrian Syah Putra Lestari/1905069/B


Budidaya Tanaman Perkebunan D - IV
Praktikum Botani Umum
Politeknik LPP Yogyakarta

dalam suatu ikatan berkas pembuluh yang berkesinambungan diseluruh tubuh


tumbuhan. Baik pada akar, daun, batang hingga cabangnya yang terkecil (Savitri,
2008).

Macam-macam Jaringan Angkut


1. Xylem

Jaringan pengangkut merupakan jaringan yang khusus dalam kegunaannya


bagi tumbuh-tumbuhan sebagai jaringan untuk mengangkut zat-zat mineral (zatzat
hara dan air) yang diserap oleh akar dari tanah atau zat-zat makanan yang telah
dihasilkan pada daun untuk disalurkan ke bagian-bagian lain untuk hidup dan
berkembang. Jaringan pengangkut hanya terdapat pada tumbuhan tingkat tinggi,
sedangkan pada tumbuhan tingkat rendah tidak terdapat. Hal ini karena pada
tumbuhan tingkat ini, pengangkutan air dan zat-zat makanan cukup dilangsungkan
dari sel ke sel.

Xylem merupakan jaringan kompleks yang tersusun atas dua tipe sel yaitu
trakeid dan unsur pembuluh. Trakeid dan unsur pembuluh tersusun saling
bertumpuk pada ujungnya membentuk suatu saluran. Saluran tersebut berfungsi
mengalirkan air dari akar menuju batang dan daun untuk proses fotosintesis.

Susunan xylem merupakan suatu jaringan pengangkut yang serba


kompleks, terdiri dari berbagai bentuk sel. Selain itu ternyata sel-selnya itu ada
yang telah mati dan ada pula yang masih hidup. Akan tetapi umunya sel-sel
penyusun xylem telah mati dengan selnya yang tebal, mengandung lignin.

Sehingga para ahli beranggapan bahwa fungsi xylem selain sebagai jaringan
pengangkut air dan zat-zat hara adalah juga sebagai jaringan penguat (Kimball,
1998).

Unsur xylem terdiri dari:


1) Trakea dan Trakeida

Trakea dan trakeida pada xylem berupa sel-sel memanjang, berdinding


tipis, dan memiliki sedikit protoplasma ketika telah dewasa. Penebalan dinding

Andrian Syah Putra Lestari/1905069/B


Budidaya Tanaman Perkebunan D - IV
Praktikum Botani Umum
Politeknik LPP Yogyakarta

pada unsur trakea xylem ini dapat berupa penebalan cincin, spiral, karang dan
sebagainya (Mulyani, 2006).

Trakeida berasal dari sel tunggal. Selnya panjang dengan ujung runcing.
Ketika dewasa, sel-sel pada trakeida merupakan sel mati dan tidak mengandung
kloroplas. Trakeida tersusun atas sel-sel yang kurang lebih memanjang,
penampang melintangnya persegi dan mempunyai dinding ujung miring atau
meruncing. Trakeida bersama parenkim menyusun xylem. Pada tanaman rendah
dan trakeida dominan, tetapi pada tipe xylem yang kompleks juga ada serabut,
pembuluh, parenkim kayu. Trakeida berfungsi sebagai penyalur dan penguat
(Wijaya, 2006).

2) Serabut

Serabut pada xylem tersusun dari sel-sel yang mempunyai dinding lebih
tebal. Kita mengenal adanya serat trakeid dan serat libriform. Serat trakeid
mempunyai noktah-noktah terlindung. Sedangkan serat libiform mempunyai
noktah-noktah yang sederhana dan berfungsi sebagai jaringan mekanik didalam
kayu.

2. Floem

Floem berfungsi mengangkut zat hasil fotosintesis dari daun ke seluruh


bagian tumbuhan. Floem tersusun atas pembuluh tapis, sel pengiring, serabut
floem dan parenkim floem. Sel-sel pada pembuluh tapis saling berhubungan
membentuk saluran tempat pengangkut zat-zat hasil fotosintesis. Sel pengiring
berfungsi memberi makan dan mengatur aktivitas pembuluh tapis.

Serabut floem sebagai penguat jaringan floem. Parenkim floem berfungsi


menyimpan zat-zat, sepeti tepung, kristal, dan damar. Floem merupakan
jaringan penangkut yang berfungsi mengangkut zat-zat makanan hasil
fotosintesis dan mendistribusikannya dari daun ke bagian lain tanaman. Floem
tersusun dari berbagai macam bentuk sel, baik sel hidup maupun mati. Unsur-
unsur pada floem meliputi unsure tapis, sel pengiring, sel albumin, serat-serat

Andrian Syah Putra Lestari/1905069/B


Budidaya Tanaman Perkebunan D - IV
Praktikum Botani Umum
Politeknik LPP Yogyakarta

floem dan parenkim floem. Floem primer, sama dengan xylem primer berasal
dari prokambium. Floem primer terdiri dari protofloem dan metafloem. Floem
juga dapat dibedakan menjadi floem primer dan floem sekunder.

Menurut perkembangannya, xylem maupun floem dapat dibedakan


bagian primer (xyem primer dan floem primer) dan bagian sekunder (xylem
sekunder dan floem sekunder). Bagian jaringan pembuluh primer berdiferensi
ketika tubuh primer dibentuk dan jaringan yang menghasilkannya adalah
prokambium. Bagian jaringan pembuluh sekunder merupakan hasil aktivitas
kambium pembuluh.

Tipe-tipe berkas Angkut

Berdasarkan letak floem terhadap floem, maka ikatan berkas pembuluh dapat
dibedakan menjadi

1. Tipe radial yaitu pada akar, letak berkas xylem dan berkas floem
bergantian, berdampingan, dan berada pada jari-jari tubuh yang
berbeda.Berkas pengangkut tipe radial merupakan berkas pengangkut
dengan letak xylem dan floem bergantian menurut jari-jari lingkaran.
2. Tipe kolateral yaitu letak xylem dan floem berdampingan, umumnya
floem di sebelah luar xylem. Sedangkan bila antara xylem dan floem
berdampingan langsung tanpa adanya cambium disebut kolateral terbuka.
Pada tipe ini, floem dan xylem berdampingan. Ada dua tipe, yaitu kolateral

Andrian Syah Putra Lestari/1905069/B


Budidaya Tanaman Perkebunan D - IV

Praktikum Botani Umum


Politeknik LPP Yogyakarta

tertutup yang biasa terdapat pada ikatan pembuluh batang monokotil dan
kolateral terbuka yang biasa terdapat pada ikatan pembuluh batang dikotil.
3. Tipe bikolateral yaitu susunan dari luar bisa menjadi floem luar,
kambium, xylem, dan floem dalam.
4. Tipe kosentris yaitu xylem dikelilingi floem atau sebaliknya. Bila floem
mengelilingi xilem disebut kosentris amfikibral, misalnya pada batang
tumbuhan Pterodophyta, sedangkan bila xylem mengelilingi floem disebut
kosentris amfivasal, misalnya ditemukan pada beberapa dikotil( Sumardi,
1993).

Faradila Marza/1905085/B
Budidaya Tanaman Perkebunan D - IV
Praktikum Botani Umum
Politeknik LPP Yogyakarta

B. Jaringan Meristem Apikal

Jaringan meristem atau jaringan muda merupakan jaringan yang terdiri


dari sekelompok sel tumbuhan yang aktif membelah ciri – ciri sel meristem yaitu
ukuran selnya kecil, berdinding tipis, mempunyai nukleus yang relatif besar,
vakuola berukuran kecil dan kaya akan sitoplasma, serta selnya berbentuk kilboid
atau meristem. Ada bagian meristem yang tetap mempertahankan sifat meristem
(sebagai jaringan muda selamanya) sehingga menjadi bagian yang berbeda.
Sementara itu, pada waktu yang bersamaan bagian meristem ada sel – sel tertentu
yang membelah diri sedemikian rupa. Hal tersebut menyebabkan, salah satu sel
anakan (pemula) tetap berguna meristem, sedangkan sel anakan lain akan
mengalami modifikasi ( Estiti, 1995).

Meristem apikal dan meristem intrakalar kedua – keduanya termasuk


meristem primer yang berasal dari sisa – sisa jaringan embrio. Meristem apikal
ternyata merupakan jaringan muda yang menyebabkan pertumbuhan akar dan
batang menjadi panjang. Selanjutnya mersitem apikal ini merupakan tempat
berlangsungnya keadaan yang berbeda, misalnya sel –sel yang berbentuk dan
merupakan rangkain atau lapisan sel yang berbeda bentuk dan isinya selain ini di
antara sel sel yang berbentuk pula ruang antar sel inteseluler. Tidak begitu jauh
jaraknya dari meristem apikal ini akan menjadi besar, berlangsungnya penebalan –

Faradila Marza/1905085/B
Budidaya Tanaman Perkebunan D - IV
Praktikum Botani Umum
Politeknik LPP Yogyakarta

penebalan serta memperoleh karakteristik baru atau yang pertama ( Barlian,


2005).

Pada kebanyakan monocotil terutama pada gramineae rumput -rumput ruas


-ruas batangnya dapat tumbuh bertambah panjang, hal ini karena adanya meristem
interkalar yaitu pada pangkal nodus – nodus nya ( buku- buku batang 0, sel- sel
disni tetap aktif untuk membelah- belah (meristem ) ( Edel, 2000).

Jaringan tumbuahan dapat dibagi dua macam yaitu jaringan meristem dan
jaringan dewasa. Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus
membelah. Jaringan meristem primer dan jaringan meristem sekunder, jaringan
meristem apikal. Meristem yang terdapat di ujung batang dan ujung akar disebut
meristem apikal. Kegiatan jaringan meristem primer menimbulkan batang dan
akar bertambah panjang. Sedangkan jaringan meristem yang bersal dari jaringan
meristem yang berasal dari jaringan dewasa yaitu kambium dan kambium gabus
( Gafur, 1997).

Faradila Marza/1905085/B
Budidaya Tanaman Perkebunan D - IV
Praktikum Botani Umum
Politeknik LPP Yogyakarta

C. Jaringan Parenkim

Istilah Parenkim biasanya digunakan untuk mengacu pada jaringan yang


menampilkan spesialisasi relatif rendah dan yang terkait dengan berbagai fungsi
fisiologis tumbuhan. Jaringan Parenkim tersusun dari sel-sel hidup berdinding
tipis dan berbangun polihedral, dan terkait dngan aktivitas vegetatif tumbuhan.
Sel-sel secara individual penyusun jaringan parenkim disebut sel parenkim (Setjo
dkk, 2004).

Jaringan Parenkim biasa disebut sebagai ground tissu atau jaringan dasar,
yang berarti bahwa pada hampir setiap bagian tumbuhan akan terdapat jaringan
parenkim ini sebagai jaringan dasar, dimana jaringan-jaringan lain terdapat di
dalamnya. Secara filogenetis, Jaringan Parenkim dapat dianggap sebagai
jaringanjaringan pada tumbuhan yang tersusunnya merupakan pemula. Sebab
kalau kita perhatikan tumbuhan yang primitif, pada tubuhnya hanya terdiri dari

Faradila Marza/1905085/B
Budidaya Tanaman Perkebunan D - IV
Praktikum Botani Umum
Politeknik LPP Yogyakarta

sel-sel parenkim. Jadi sesuai dengan pengertian parenkim di atas sebagai jaringan
dasar (jaringan pemula), demikian juga anggapan bahwa jaringan-jaringan dewasa
ada tumbuhan tingkat tinggi berasal dari jaringan parenkim tersebut (Syamsuni,
2009).

Parenkim tergolong jaringan sederhana. Sel parenkim hidup, berdiameter


kirakira sama sehingga sel berbentuk membulat pada tampang melintangnya,
berdinding tipis, mempunyai protoplas, berkemampuan membelah. Pada banyak
tumbuhan parenkim merupakan penyusun sebagian besar organnya, misalnya
empulur mesofil daun, dan daging buah terutama terdiri atas parenkim. Daerah
korteks dan perisikel seluruhnya atau sebagian besar tersusun dari parenkim,
demikian pula halnya di bagian floem dan xilem (Setjo dkk, 2004).

Menurut (Kartasapoetra, 1991), Jaringan parenkim terletak hampir semua


organ tumbuhan seperti pada batang dan akar, empelur batang, dalam daun
(mesofil), daging buah, dan endosperma (jaringan sel yang menyimpan cadangan
makanan). Jaringan parenkim memiliki fungsi untuk menyimpan cadangan
makanan, tempat fotosintesis, dan sebagai penyokong tubuh saat vakuola berisi
air. Banyak sel parenkim berbentuk segi banyak (polihedral) dengan garis tengah
dalam berbagai arah hampir sama (isodiametris). Ruang antar sel terbentuk karena
lamela tengah pada tempat tempat pertemuan 3-4 sel larut oleh pektinase.

Faradila Marza/1905085/B
Budidaya Tanaman Perkebunan D - IV
Praktikum Botani Umum
Politeknik LPP Yogyakarta

DAFTAR PUSTAKA

Barlian,2005. Biologi. Jakarta : Erlangga.

Edel, Anton. 2000. Pintar Biologi. Jakarta : Gita media.

Estiti, chidayah. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : ITB.

Estiti, Hidayat. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: ITB Press.

Gafur, 1997. Buku Pintar Biologi. Surabaya : Gita Media Press.

Kartasapoetra, A.G. (1991). Pengantar Anatomi Tumbuh Tumbuhan (Tentang Sel


dan Jaringan). Jakarta: PT Rineka cipta
Kimbal, J.W. 1998. Biologi Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.

Mulyani, Sri. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Kanisius.

Setjo, dkk. (2004). Anatomi Tumbuhan. Malang: Universitas Negeri Malang

Sumardi, Iserep. 1993. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Bandung ITB


Press.

Syamsuni. (2009). Diktat Anatomi Tumbuhan. Indramayu: Universitas Wiralodra


Wijaya. 2006. Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Erlangga.

Faradila Marza/1905085/B

Anda mungkin juga menyukai