BOTANI UMUM
Jaringan pada Tumbuhan
A. Jaringan Pengangkut
Air merupakan kebutuhan pokok bagi semua tanaman juga merupakan bahan
penyusun utama dari protoplasma sel. Di samping itu, air adalah komponen utama
dalam proses fotosintesis, pengangkutan assimilate hasil proses ini ke
bagianbagian tanaman hanya dimungkinkan melalui gerakan air dalam tanaman.
Dengan peranan tersebut di atas, jumlah pemakaian air oleh tanaman akan
berkorelasi posistif dengan produksi biomase tanaman, hanya sebagian kecil dari
air yang diserap akan menguap melalui stomata atau melalui transpirasi (Estiti,
1995).
Jaringan angkut pada tumbuhan tingkat tinggi terdiri dari xylem dan floem.
Pada xylem terdapat unsur-unsur xylem yang berupa trakeid, trakeida dan
unsurunsur lain seperti serabut dan parenkim. Xylem memiliki fungsi utama untuk
mengangkut air dan zat hara dari dalam tanah. Sedangkan floem berfungsi
mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh bagian yang membutuhkan(Savitri,
2008).
Baik xylem maupun floem, biasanya membentuk berkas atau untaian dalam
tubuh tumbuhan dan biasanya sejajar dengan sumbu organ yang menjadi
tempatnya. Pada batang, berkas xylem umumnya bergabung dengan berkas floem
Xylem merupakan jaringan kompleks yang tersusun atas dua tipe sel yaitu
trakeid dan unsur pembuluh. Trakeid dan unsur pembuluh tersusun saling
bertumpuk pada ujungnya membentuk suatu saluran. Saluran tersebut berfungsi
mengalirkan air dari akar menuju batang dan daun untuk proses fotosintesis.
Sehingga para ahli beranggapan bahwa fungsi xylem selain sebagai jaringan
pengangkut air dan zat-zat hara adalah juga sebagai jaringan penguat (Kimball,
1998).
pada unsur trakea xylem ini dapat berupa penebalan cincin, spiral, karang dan
sebagainya (Mulyani, 2006).
Trakeida berasal dari sel tunggal. Selnya panjang dengan ujung runcing.
Ketika dewasa, sel-sel pada trakeida merupakan sel mati dan tidak mengandung
kloroplas. Trakeida tersusun atas sel-sel yang kurang lebih memanjang,
penampang melintangnya persegi dan mempunyai dinding ujung miring atau
meruncing. Trakeida bersama parenkim menyusun xylem. Pada tanaman rendah
dan trakeida dominan, tetapi pada tipe xylem yang kompleks juga ada serabut,
pembuluh, parenkim kayu. Trakeida berfungsi sebagai penyalur dan penguat
(Wijaya, 2006).
2) Serabut
Serabut pada xylem tersusun dari sel-sel yang mempunyai dinding lebih
tebal. Kita mengenal adanya serat trakeid dan serat libriform. Serat trakeid
mempunyai noktah-noktah terlindung. Sedangkan serat libiform mempunyai
noktah-noktah yang sederhana dan berfungsi sebagai jaringan mekanik didalam
kayu.
2. Floem
floem dan parenkim floem. Floem primer, sama dengan xylem primer berasal
dari prokambium. Floem primer terdiri dari protofloem dan metafloem. Floem
juga dapat dibedakan menjadi floem primer dan floem sekunder.
Berdasarkan letak floem terhadap floem, maka ikatan berkas pembuluh dapat
dibedakan menjadi
1. Tipe radial yaitu pada akar, letak berkas xylem dan berkas floem
bergantian, berdampingan, dan berada pada jari-jari tubuh yang
berbeda.Berkas pengangkut tipe radial merupakan berkas pengangkut
dengan letak xylem dan floem bergantian menurut jari-jari lingkaran.
2. Tipe kolateral yaitu letak xylem dan floem berdampingan, umumnya
floem di sebelah luar xylem. Sedangkan bila antara xylem dan floem
berdampingan langsung tanpa adanya cambium disebut kolateral terbuka.
Pada tipe ini, floem dan xylem berdampingan. Ada dua tipe, yaitu kolateral
tertutup yang biasa terdapat pada ikatan pembuluh batang monokotil dan
kolateral terbuka yang biasa terdapat pada ikatan pembuluh batang dikotil.
3. Tipe bikolateral yaitu susunan dari luar bisa menjadi floem luar,
kambium, xylem, dan floem dalam.
4. Tipe kosentris yaitu xylem dikelilingi floem atau sebaliknya. Bila floem
mengelilingi xilem disebut kosentris amfikibral, misalnya pada batang
tumbuhan Pterodophyta, sedangkan bila xylem mengelilingi floem disebut
kosentris amfivasal, misalnya ditemukan pada beberapa dikotil( Sumardi,
1993).
Faradila Marza/1905085/B
Budidaya Tanaman Perkebunan D - IV
Praktikum Botani Umum
Politeknik LPP Yogyakarta
Faradila Marza/1905085/B
Budidaya Tanaman Perkebunan D - IV
Praktikum Botani Umum
Politeknik LPP Yogyakarta
Jaringan tumbuahan dapat dibagi dua macam yaitu jaringan meristem dan
jaringan dewasa. Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus
membelah. Jaringan meristem primer dan jaringan meristem sekunder, jaringan
meristem apikal. Meristem yang terdapat di ujung batang dan ujung akar disebut
meristem apikal. Kegiatan jaringan meristem primer menimbulkan batang dan
akar bertambah panjang. Sedangkan jaringan meristem yang bersal dari jaringan
meristem yang berasal dari jaringan dewasa yaitu kambium dan kambium gabus
( Gafur, 1997).
Faradila Marza/1905085/B
Budidaya Tanaman Perkebunan D - IV
Praktikum Botani Umum
Politeknik LPP Yogyakarta
C. Jaringan Parenkim
Jaringan Parenkim biasa disebut sebagai ground tissu atau jaringan dasar,
yang berarti bahwa pada hampir setiap bagian tumbuhan akan terdapat jaringan
parenkim ini sebagai jaringan dasar, dimana jaringan-jaringan lain terdapat di
dalamnya. Secara filogenetis, Jaringan Parenkim dapat dianggap sebagai
jaringanjaringan pada tumbuhan yang tersusunnya merupakan pemula. Sebab
kalau kita perhatikan tumbuhan yang primitif, pada tubuhnya hanya terdiri dari
Faradila Marza/1905085/B
Budidaya Tanaman Perkebunan D - IV
Praktikum Botani Umum
Politeknik LPP Yogyakarta
sel-sel parenkim. Jadi sesuai dengan pengertian parenkim di atas sebagai jaringan
dasar (jaringan pemula), demikian juga anggapan bahwa jaringan-jaringan dewasa
ada tumbuhan tingkat tinggi berasal dari jaringan parenkim tersebut (Syamsuni,
2009).
Faradila Marza/1905085/B
Budidaya Tanaman Perkebunan D - IV
Praktikum Botani Umum
Politeknik LPP Yogyakarta
DAFTAR PUSTAKA
Faradila Marza/1905085/B