Anda di halaman 1dari 13

PRAKTIKUM II

A. Judul
Xilem dan Floem
B. Tujuan
1. Melihan dan Mengamati Xilem Sekunder serta Variasinya
2. Melihat dan Mengamati Struktur Floem
C. Dasar Teori
Jaringan angkut pada tumbuhan tingkat tinggi terdiri dari xylem dan
floem. Pada xylem terdapat unsur-unsur xylem yang berupa trakeid, trakeida dan
unsur-unsur lain seperti serabut dan parenkim. Xylem memiliki fungsi utama
untuk mengangkut air dan zat hara dari dalam tanah. Sedangkan floem berfungsi
mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh bagian yang
membutuhkan(Nugroho,2006). Baik xylem maupun floem, biasanya membentuk
berkas atau untaian dalam tubuh tumbuhan dan biasanya sejajar dengan sumbu
organ yang menjadi tempatnya. Pada batang, berkas xylem umumnya bergabung
dengan berkas floem dalam suatu ikatan berkas pembuluh yang
berkesinambungan diseluruh tubuh tumbuhan. Baik pada akar, daun, batang
hingga cabangnya yang terkecil (Savitri, 2008).

Xilem merupakan suatu jaringan pengangkut yang kompleks terdiri dari


berbagai macam bentuk sel. Pada umumnya sel-sel penyusun xilem telah mati
dengan dinding yang sangat tebal tersusun dari zat lignin sehingga xilem
berfungsi juga sebagai jaringan penguat. Xilem terdiri dari trakeid dan unsur
pembuluh. Trakeid ditemukan di dalam xilem hampir semua tumbuhan vaskuler.
Selain trakeid, sebagian besar angiosperma, serta segelintir gimnosperma dan
tumbuhan vaskuler tidak berbiji, memiliki unsur-unsur pembuluh (Campbell,
2008: 323). Trakeid adalah sel-sel yang panjang dan tipis dengan ujung
meruncing. Air bergerak dari sel ke sel terutama melalui ceruk, sehingga air tidak
perlu menyeberangi dinding sekunder yang tebal. Dinding sekunder trakeid
diperkeras oleh lignin, yang mencegah sel-sel runtuh akibat tegangan transport air
dan juga memberi dukungan. Unsur-unsur pembuluh umumnya lebih lebar, lebih

1
pendek, berdinding tipis, dan kurang meruncing dibandingkan trakeid. Unsur-
unsur pembuluh tersusun dengan ujung-ujung yang bersentuhan, membentuk pipa
mikro panjang yang disebut pembuluh. Dinding ujung dari unsur pembuluh
memiliki lempeng berlubang-lubang yang mengalirkan air secara bebas melalui
pembuluh (Campbell,2008:323).
Jaringan pengangkut merupakan jaringan yang khusus dalam kegunaannya
bagi tumbuh-tumbuhan sebagai jaringan untuk mengangkut zat-zat mineral (zat-
zat hara dan air) yang diserap oleh akar dari tanah atau zat-zat makanan yang telah
dihasilkan pada daun untuk disalurkan ke bagian-bagian lain untuk hidup dan
berkembang. Jaringan pengangkut hanya terdapat pada tumbuhan tingkat tinggi,
sedangkan pada tumbuhan tingkat rendah tidak terdapat. Hal ini karena pada
tumbuhan tingkat ini, pengangkutan air dan zat-zat makanan cukup dilangsungkan
dari sel ke sel. Jaringan pengangkut terbentuk dari sel-sel yang kedudukan atau
letaknya membentang menurutarahpengangkutan(Sutrian,1992).
Xylem merupakan suatu jaringan pengangkut yang kompleks. Terdiri dari
berbagai macam bentuk sel. Pada umumnya sel-sel penyusun xylem merupakan
sel-sel yang telah mati dengan dinding sel yang sangat tebal dan tersusun dari zat
lignin yang dapat juga berfungsi sebagai jaringan penguat. Unsur-unsur xylem
terdiri dari unsur trakea, serat xylem dan dan parenkim xylem. Pada pertumbuhan
primer, xylem merupakan differensiasi dari prokambium yang terdiri dari sel-sel
meristematik, kaya sitoplasma, dan selnya memanjang kearah longitudinal organ.
Elemen pertama dari xylem primer adalah protoxylem yang selanjutnya
berkembang menjadi metaxylem (Iserep, 1993). Xylem merupakan jaringan
kompleks yang tersusun atas dua tipe sel yaitu trakeid dan unsur pembuluh.
Trakeid dan unsur pembuluh tersusun saling bertumpuk pada ujungnya
membentuk suatu saluran. Saluran tersebut berfungsi mengalirkan air dari akar
menuju batangdan daun untuk prosesfotosintesis(Hidayat,1995).
Susunan xylem merupakan suatu jaringan pengangkut yang serba kompleks,
terdiri dari berbagai bentuk sel. Selain itu ternyata sel-selnya itu ada yang telah
mati dan ada pula yang masih hidup. Akan tetapi umunya sel-sel penyusun xylem
telah mati dengan selnya yang tebal, mengandung lignin. Sehingga para ahli

2
beranggapan bahwa fungsi xylem selain sebagai jaringan pengangkut air dan zat-
zat hara adalah juga sebagai jaringan penguat (Sutrian, 1992).
Xylem terdiri atas beberapa tipe sel yang berbeda dan masing-masing juga disebut
sebagai elemen xylem atau unsur xylem(Savitri, 2008).

Trakeida berasal dari sel tunggal. Selnya panjang dengan ujung runcing.
Ketika dewasa, sel-sel pada trakeida merupakan sel mati dan tidak mengandung
kloroplas. Trakeida dapat dibedakan dari trakea karena tidak mengalami perforasi
dan hanya mempunyai pasangan noktah pada dindingnya, sedangkan trakea
selnya mengalami perforasi pada tempat tertentu pada perbatasannya dengan
trakea yang lain (Iserep, 1993).

Trakeida tersusun atas sel-sel yang kurang lebih memanjang, penampang


melintangnya persegi dan mempunyai dinding ujung miring atau meruncing. Sel-
sel trakeida akan mati setelah dewasa, pada saat dinding sel berlignin saja yang
tinggal. Semua trakeida memiliki dinding sel sekunder yang diletakkan mengikuti
berbagai pola sesuai dengan kedewasaan bagian dimana trakeida itu berada
(Hidayat, 1995).

Trakeida bersama parenkim menyusun xylem. Pada tanaman rendah dan


trakeida dominan, tetapi pada tipe xylem yang kompleks juga ada serabut,
pembuluh, parenkim kayu. Trakeida berfungsi sebagai penyalur dan penguat
(Iserep, 1993). Serabut pada xylem tersusun dari sel-sel yang mempunyai dinding
lebih tebal. Kita mengenal adanya serat trakeid dan serat libriform. Serat trakeid
mempunyai noktah-noktah terlindung, noktah ini apabila dibandingkan dengan
noktah-noktah trakeid berupa noktah terlindung yang lebih tereduksi, sedangkan
serat libiform mempunyai noktah-noktah yang sederhana dan berfungsi sebagai
jaringan mekanik di dalam kayu (Hidayat, 1995).

Floem berfungsi mengangkut zat hasil fotosintesis dari daun ke seluruh


bagian tumbuhan. Floem tersusun atas pembuluh tapis, sel pengiring, serabut
floem dan parenkim floem. Sel-sel pada pembuluh tapis saling berhubungan
membentuk saluran tempat pengangkut zat-zat hasil fotosintesis. Sel pengiring

3
berfungsi memberi makan dan mengatur aktivitas pembuluh tapis. Serabut floem
sebagai penguat jaringan floem. Parenkim floem berfungsi menyimpan zat-zat ,
sepeti tepung, kristal, dan damar (Savitri, 2008).

Menurut Nugroho dkk (2012: 97), floem merupakan jaringan pengangkut


yang berfungsi mengangkut dan mendistribusikan zat-zat makanan hasil
fotosintesis dari daun ke bagian tumbuhan yang lain. Floem tersusun dari berbagai
macam bentuk sel-sel yang bersifat hidup dan mati. Unsur-unsur floem meliputi
unsur tapis, sel pengiring, sel albumin (pada gimnosperma), serat-serat floem, dan
parenkim floem.

Floem merupakan jaringan penangkut yang berfungsi mengangkut zat-zat


makanan hasil fotosintesis dan mendistribusikannya dari daun ke bagian lain
tanaman. Floem tersusun dari berbagai macam bentuk sel, baik sel hidup maupun
mati. Unsur- unsur pada floem meliputi unsure tapis, sel pengiring, sel albumin,
serat-serat floem dan parenkim floem (Nugroho, 2006).

Floem primer, sama dengan xylem primer berasal dari prokambium.


Floem primer terdiri dari protofloem dan metafloem. Floem juga dapat dibedakan
menjadi floem primer dan floem sekunder (Iserep, 1993). Menurut
perkembangannya, xylem maupun floem dapat dibedakan bagian primer (xyem
primer dan floem primer) dan bagian sekunder (xylem sekunder dan floem
sekunder). Bagian jaringan pembuluh primer berdiferensi ketika tubuh primer
dibentuk dan jaringan yang menghasilkannya adalah prokambium. Bagian
jaringan pembuluh sekunder merupakan hasil aktivitas kambium pembuluh
(Savitri, 2008).

Berdasarkan jaringan pembuluh primer (sistem jaringan pembuluh yang


terdapat dalam tumbuhan yang belum menghasilkan kambium pembuluh, jadi
keadaannya primer) terdiri dari sejumlah berkas pembuluh yang berbeda-beda
ukurannya. Posisi xylem dan floem dalam berkas atau disebut juga ikatan
pembuluh sangat beragam (Hidayat, 1995). Pada batang, susunan dan struktur
jaringan pembuluh bermacam-macam. Pada tumbuhan dikotil, pembuluh

4
merupakan lingkaran antara korteks dan empulur. Silinder tersebut terpisah oleh
parenkim interfaskular. Jaringan pembuluh pada akar berbeda dengan dibatang,
karena letak xylem yang berselang-seling dengan floem. Pada batang, floem
terletak disebelah luar xylem. Berdasarkan letak floem terhadap floem, maka
ikatan berkas pembuluh dapat dibedakan menjadi beberapa (Hidayat, 1995). Tipe
radial yaitu pada akar, letak berkas xylem dan berkas floem bergantian,
berdampingan, dan berada pada jari-jari tubuh yang berbeda. Berkas pengangkut
tipe radial merupakan berkas pengangkut dengan letak xylem dan floem
bergantian menurut jari-jari lingkaran (Nugroho, 2006).

a. Tipe kolateral yaitu letak xylem dan floem berdampingan, umumnya floem di
sebelah luar xilem. Sedangkan bila antara xylem dan floem berdampingan
langsung tanpa adanya kambium disebut koleteral terbuka. Pada tipe ini, floem
dan xylem berdampingan.

Ada dua tipe, yaitu kolateral tertutup yang biasa terdapat pada ikatan pembuluh
batang monokotil dan kolateral terbuka yang biasa terdapat pada ikatan pembuluh
batang dikotil (Iserep, 1993). Tipe bikolateral yaitu susunan dari luar bisa menjadi
floem luar, kambium, xylem, dan floem dalam. Tipe kosentris yaitu xylem
dikelilingi floem atau sebaliknya. Bila floem mengelilingi xilem disebut kosentris
amfikibral, misalnya pada batang tumbuhan Pterodophyta, sedangkan bila xylem
mengelilingi floem disebut kosentris amfivasal, misalnya ditemukan pada
beberapa dikotil.

5
D. Alat dan Bahan
a. Alat
1. Kaca preparat
2. Gelas penutup
3. Mikroskop
b. Bahan
1. Daun Zea mays
2. Batang Amaranthus spsonosus
3. Aquades

6
E. Prosedur Kerja
1. Daun Zea mays

Daun Zea mays

Membuat irisan melitang daun Zea mays,

Meletakan irisan melintang daun Zea mays di


atas gelas obyek yang telah ditetesi air

Menurup preparat dengan gelas penutup

Mengamati dengan menggunakan mikroskop

7
2. Batang Amaranthus spinosus

Irisan melintang batang


(Amaranthus spinosus)

Membuat irisan melintang batang menggunakan


silet

Meletakkan irisan melintang batang diatas gelas


benda, tetesi dengan air dan tutup dengan gelas
penutup

Mengamati dengan mikroskop

8
F. Hasil Pengamatan
1. Daun Zea mays
Gambar Keterangan

1. Xilem
2. Floem
3. Stomata
4. Sel kipas

Perbesaran : 40x10
1 4 2

2. Batang Amaranthus spinosus

Gambar Keterangan

1. Berkas pembuluh (xylem


dan floem primer)
2. Empulur
3. Epidermis
4. Korteks

1 2 3 4

Perbesaran : 10x10

9
G. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada praktikum xylem
dan floem. Preparat daun Tumbuhan Zea mays pada perbesaran 10x, terlihat
jaringan epidermis, endodermis, xylem dan floem.. Hal ini sesuai dengan teori
yang dikemukakan oleh Hidayat, (1995), Jaringan setelah epidermis terdapat
jaringan mesofil daun yang tersusun atas jaringan palisade (tiang), jaringan spons
(bunga karang) dan jaringan pembuluh (xylem dan floem). Pada epidermis bawah
daun terdapat sel-sel kipas. Sel-sel kipas terletak sejajar dengan permukaan
epidermis luar, ukuran sel-sel kipas tidak sama panjangnya, karena itulah sel-sel
ini disebut sel kipas seperti bentuknya yang menyerupai kipas. Jaringan epidermis
pada daun monokotil sel-sel epidermis di lindungi oleh lapisan kutikula yang
menyebabkan daun menjadi kaku, stomata sering tersusun dalam deretan
memanjang yang sejajar dengan sumbu daun. Sistem jaringan pengangkut pada
daun terletak didalam tulang daun beserta vena-venanya, pada penampang
melintang daun, berkas pengangkut ini terdiri dari 1 ikatan pembuluh, yang
xylemnya terletak menghadap ke permukaan atas daun dan floemnya ke
permukaaan bawah daun (Savitri, 2008).

Pada pengamatan yang telah dilakukan pada tumbuhan Amaranthus


spinusus, pada perbesaran 10x terlihat Bagian terluar dari batang bayam disusun
oleh selapis sel epidermis dan terdapat xylem dan floem. Untuk xylem dan floem
pada tumbuhan Amaranthus spinusus, tersusun dan teratur dengan baik. Hal ini
sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh, Fahn, (1991). Pada tumbuhan
terdapat dikotil dan monokotil yang memiliki perbedaan, yaitu pada batang dikotil
(pada batang dikotil terdapat lapisan-lapisan dari luar ke dalam). Terdiri dari
epidermis, terdiri atas selapis sel yang tersusunrapat dan tidak mempunyai ruang
antar sel. Korteks yaitu kulit pertama yang terdiridari beberapa lapis sel yang
dekat dengan epidermis yang tersusun atas jaringan kolenkim dan parenkim.
Endodermis yaitu disebut juga kulit dalam, tersusun atasselapis sel yang
merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan stele. Stele atausilinder pusat
merupakan lapisan terdalam dari batang. Lapisan terluar dari stele disebut

10
perisikel. Ikatan pembuluh pada stele disebut tipe kolateral yang artinyaxilem dan
floem terletak saling berselisihan, xilem disebelah dalam dan floemdisebelah luar.
Antara xylem dan floem terdapat kambium intervasikuler. Keduanyadapat
mengadakan pertumbuhan skunder yang mengakibatkan bertambahnyadiameter
batan

11
H. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
jaringan penganggkut adalah jaringan yang berfungsi untuk menggangkut zat-
zat atau mineral (zat hara dan air) yang diserap oleh akar dari tanah atau zat-
zat makan yang telah dihasilkan pada daun untuk disalurkan kebagian-bagian
lain untuk kelangsungan hidup tumbuhan. Jaringan penganggkut di antaranya
Xilem (pembuluh kayu) dan floem (pembuluh tapis).

12
Daftar Pustaka

Campbell, Jane B. Reece & Lawrence G. Mitchell. 2008. Biologi Jilid 2 Edisi Ke-
8. Jakarta: Erlangga.
Fahn A. 1991. Anatomi Tumbuhan Edisi Ketiga. Yogyakarta : UGM Press
Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : ITB
Iserep, Sumardi. 1993. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Bandung : ITB
Savitri, sandi, Evika, MP. 2008. Petunjuk Praktikum Struktur Perkembangan
Tumbuhan (Anatomi Tumbuhan). Malang : UIN Press
Sutrian, Yayan Drs. 1992. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan Tentang Sel
dan Jaringan. Jakarta: PT Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai