JARINGAN EPIDERMIS
DOSEN PEMBIMBING:
Dra. Nevrita, M.Pd, M.Si
Oleh:
Romy 140384205042
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2015
KATA PENGANTAR
Segala puji kita panjatkan kepada Allah SWT karena berkat atas
karunia Nya dan hidayah Nya kita masih diberi kesehatan lahir dan batin,
selain dari pada itu kami ucapkan kepada dosen pembimbing yang telah
memberikan pengarahan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini memuat tentang JARINGAN EPIDERMIS. Makalah ini
disusun agar pembaca dapat memahami materi tentang jaringan epidemis
dan bisa mengambil tindakan positif yang berhubungan tentang jaringan
epidermis.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini masih mempunyai banyak kekurangan.
Oleh karenanya penyusun mohon untuk kritik dan saranya. Terima kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................4
1.1 Latar Belakang.................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................4
1.3.Tujuan.............................................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................6
2.1 Definisi Epidermis.............................................................................................6
2.2 Struktur Morfologi dan Anatomi Jaringan Epidermis.........................................8
2.2.1 Struktur Morfologi Jaringan Epidermis pada Daun :..................................9
2.2.2 Jaringan Epidermis pada Batang.............................................................10
2.2.3 Jaringan epidermis pada akar.................................................................10
2.3 Derivat Epidermis...........................................................................................11
2.3.1 Stomata...................................................................................................11
2.3.2 Trikomata.................................................................................................12
2.3.3 Litokis......................................................................................................13
2.3.4 Sel Silika dan Sel Gabus.........................................................................14
2.3.5 Sel Kipas (buliform cell)...........................................................................14
2.3.6 Lenti Sel..................................................................................................14
2.3.6 Velamen..................................................................................................15
2.3.7 Parenkim Air (jaringan air).......................................................................15
2.4 Struktur Anatomi dan Morfologi Derivat Epidermis.........................................15
2.4.1 Stomata...................................................................................................15
2.4.2 Trikom......................................................................................................17
BAB III PENUTUP...................................................................................................19
3.1 KESIMPULAN................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tumbuhan tersusun dari berbagai organ seperti akar, batang, daun, dan
organ reproduksi. Organ-organ tersebut juga tersusun dari berbagai jaringan,
seperti jaringan meristem, parenkim, sklerenkim, kolenkim, epidermis, dan
jaringan pengangkut. Epidermis merupakan lapisan sel terluar dari daun,
bagian bunga, buah dan biji, serta dari batang dan akar sebelum menjalani
penebalan sekunder. Epidermis merupakan bagian dari jaringan pelindung
pada tumbuhan. Fungsinya antara lain ialah melindungi jaringan lain yang
ada di bawahnya. Epidermis berasal dari jaringan meristem, lebih tepatnya
yaitu protoderma, dan berdifferensiasi menjadi jaringan pelindung berupa
epidermis. Jaringan epidermis juga dapat berkembang dan mengalami
modifikasi menjadi sel rambut akar, sel penutup rambut akar, dan spina.
1.3.Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui definisi epidermis dan fungsinya.
2. Untuk mengetahui struktur morfologi dan anatomi jaringan epidermis
3. Untuk mengetahui derivat epidermis dan jenisnya
4. Untuk mengetahui struktur morfologi dan anatomi derivat epidermis
BAB II
PEMBAHASAN
misal
stomata,
trikomata
(rambut-rambut),
spina
(duri),
vilamen , sel kipas, sel kersik (sel silika). Selain itu, fungsi epidermis secara
umum dapat dijabarkan sebagai berikut, yaitu sebagai pelindung
1. Sebagai pelindung terhadap hilangnya air karena adanya penguapan
2. Sebagai pelindung terhadap kerusakan mekanik
3. Sebagai pelindung terhadap perubahan temperature
4. Sebagai pelindung terhadap hilangnya zat-zat makanan
2.2 Struktur Morfologi dan Anatomi Jaringan Epidermis
Jaringan
epidermis
sebagai
jaringan
yang
berfungsi
sebagai
Gambar 2.1. Jaringan epidermis pada daun dikotil dan bagian bawah daun
dengan stomata.
bentuk modifikasi dari sel - sel epidermis, yaitu berupa sel penutup pada
stomata. Stomata/ mulut daun merupakan lubang kecil atau pori yang diapit
oleh dua sel penjaga. Dengan cara mengubah bentuknya, sel penutup dapat
mengatur pelebaran (stomata terbuka) dan penyempitan celah (stomata
menutup). Ketika stomata terbuka terjadi pertukaran gas, karbondioksida
berdifusi masuk dan oksigen berdifusi keluar.
Epidermis pada daun umumnya terdiri dari selapis sel, tetapi pada
tumbuhan lain ada yang beberapa lapis sel seperti pada tumbuhan Ficus dan
Piper sebagai hasil pembelahan periklinal (pembelahan sejajar dengan
permukaan) protoderm. Dinding selnya mengalami penebalan tidak merata,
dinding sel yang menghadap keluar umumnya lebih tebal, terdiri dari lignin
tapi umumnya dari kutin. Penebalan dari kutin ini membentuk suatu lapisan
kutikula yang tebal tipisnya tergantung pada habitat, tumbuhan xerofit
umumnya tebal. Pada beberapa jenis tumbuhan, selain kutin masih terdapat
lapisan lilin di atasnya. Lapisan lilil kutikula epidermis dapat mencegah atau
meminimalisasi hilangnya air dari tumbuhan. Sel - sel epidermis tidak
mengandung kloroplas kecuali pada sel penutup, tetapi pada tumbuhan
tenggelam dalam air epidermisnya mengandung kloroplas.
2.2.2 Jaringan Epidermis pada Batang
1. Batang Dikotil
10
Lapisan
gabus
pada
tumbuhan
berguna
untuk
memperbesar
daya
2. Batang Monokotil
Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas
antara korteks dan stele umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat
ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang artinya di
antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium
pada Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh
membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal
sekunder. Meskipun demikian, ada Monokotil yang dapat mengadakan
pertumbuhan menebal sekunder, misalnya pada pohon Hanjuang (Cordyline
sp) dan pohon Nenas seberang (Agave sp). Epidermis pada batang
umumnya juga terdapat stomata dan trikomata.
2.2.3 Jaringan epidermis pada akar
Epidermis dan bulu akar. Epidermis terdiri dari sel-sel yang rapat tanpa
ruang antar sel, berdinding tipis, memanjang sejajar sumbu akar, pada
penampang melintang berbentuk membulat. Dinding sel disusun oleh
selulosa dan pectin yang menyerap air. Bila epidermis terkelupas waktu akar
menua, dinding selnya akan mengalami penebalan dengan kutin dan suberin.
Penyerapan terjadi pada bagian ujung akar. Permukaan sel epidermis
sebelah luar membentuk tonjolan, yaitu rambut akar atau bulu akar. Sel-sel
yang membentuk bulu akar terletak di belakang daerah pembentangan,
meliputi sepanjang daerah satu sampai beberapa centimeter.
Bulu akar sangat berguna dalam proses penyerapanair dan mineralmineral dari dalam tanah. Air dan mineral akan masukke dalam tumbuhan
11
melewati sel epidermis. Oleh karena itu, susunan sel-sel epidermis akar
biasanya tidak serapat pada sel-sel epidermis daun. Selain itu, rambut akar
juga dapat membantu tumbuhan menancap/ menempel dengan kokoh.
2.3 Derivat Epidermis
Derivat epidermis adalah suatu suatu bangunan atau alat tambahan
pada epidermis yang berasal dari epidermis, tapi memiliki struktur dan fungsi
yang berlainan dengan epidermis itu sendiri. Macam-macam derivat
epidermis antara lain:
2.3.1 Stomata
Stomata adalah suatu celah pada epidermis yang dibatasi oleh dua sel
penutup yang berisi kloroplas dan mempunyai bentuk serta fungsi yang
berl;ainan dengan epidermis.
Fungsi stomata:
Sel yang mengelilingi stomata atau biasa disebut dengan sel tetangga
berperan dalam perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan sel penutup.
Sel penutup letaknya dapat sama tinggi, lebih tinggi atau lebih rendah dari sel
epidermis lainnya. Bila sama tinggi dengan permukaan epidermis lainnya
disebut faneropor, sedangkan jika menonjol atau tenggelam di bawah
permukaan disebut kriptopor. Setiap sel penutup mengandung inti yang jelas
12
dan kloroplas yang secara berkala menghasilkan pati. Dinding sel penutup
dan sel penjaga sebagian berlapis lignin.
1. Stomata mesogen, yaitu sel tetangga dan sel penjaga asalnya sama.
2. Stomata perigen, yaitu sel tetangga berkembang dari sel protoderm yang
berdekatan dengan sel induk stomata.
a. Anomositik, sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel yang tidak beda
ukuran
dan
bentuknya
dari
sel
epidermis lainnya.
Umum
pada
b. Anisositik, sel penutup diiringi 3 buah sel tetangga yang tidak sama besar.
Misalnya pada Cruciferae, Nicotiana, Solanum.
13
d. Diasitik, setiap stoma dikelilingi oleh 2 sel tetangga yang tegak lurus
terhadap sumbu panjang sel penutup dan celah. Pada Caryophylaceae,
Acanthaceae.
2.3.2 Trikomata
Trikomata merupakan rambut bersel satu atau bersel banyak dibentuk
dari sel epidermis, struktur yang lebih besar dan padat seperti kutil dan duri,
tersusun
oleh
jaringan
epidermis
atau
jaringan
di
bawah
epidermis(emergens).
Trikoma ini dapat bersel satu, bersel banyak, atau berupa sisik.Trikom
glandular terlibat dalam sekresi berbagai bahan, contohnya: trikom sekresi
garam, trikom sekresi nektar, trikom sekresi getah, trikom sekresi terpentin,
koleter, rambut sengat, rambut akar, dll.
14
a.
Pada
daun
untuk
mengurangi
penguapan,
mengurangi
b.
serangga membantunpenyerbukan.
c.
merusak
biji,
menyerap
air
sehingga
biji
menjadi
lekas
d.
Pada batang
untuk mjengurangi
penguapan
dan
untuk
15
16
Sel tetangga
biasanya berkembang dari sel protoderm yang berbatasan dengan sel induk
stomatas, tetapi dapat juga berkembang dari sel seasal induk stomata (de
Bary, 1877) seperti yang dikutip dari Anatomi Tumbuhan karya A. Fahn.
Seperti yang telah disebutkan di atas, berdasarkan hubungan ontogenetik
antara sel penjaga dan sel tetangga, stomata dapat dibagi menjadi tiga tipe:
stomata mesogen, yaitu sel tetangga dan sel penjaga asalnya sama; stomata
17
perigen, yaitu sel tetangga berkembang dari sel protoderm yang berdekatan
dengan sel induk stomata; dan stomata mesoperigen, yaitu sel-sel yang
mengelilingi stomata asalnya berbeda, yang satu atau beberapa sel tetangga
dan sel penjaga asalnya sama, sedangkan yang lainnya tidak demikian.
Stomata biasa ditemukan pada bagian tumbuhan yang berhubungan dengan
udara, terutama di daun, batang biasa, dan rizom. Tidak pada akar dan
seluruh permukaan beberapa tumbuhan yang bersifat parasit tanpa klorofil,
sepertiu misalnya Monotropa dan Neottia. Akan tetapi, pada Orobanche,
meskipun juga tanpa klorofil stomata ditemuka pada batangnya. Stomata
terdapat pada beberapa tumbuhan air yang melayang tetapi tidak umum.
Stomata dapat juga ditemukan pada daun mahkota, tangkai sari (contohnya
pada Colchicum), daun buah, dan biji, tetapi biasanya stomata tersebut tidak
berfungsi.
Di bawah stomata dan menuju langsung ke arah mesofil ada ruang antar
sel yang disebut ruang substomata. Komposisi kimia dinding sel penjaga
sama dengan yang ada pada sel epidermis biasa tumbuhan yang sama.
Biasanya sel epidermis tersebut tertutup kutikula yang lazimnya berlanjut
pada dinding tersebut yang menghadap depan apertur dan juga sampai
kepada sel yang berbatasan dengan ruang substomata.
2.4.2 Trikom
Semua tambahan uniseluler maupun multiseluler pada epidermis disebut
trikom. Struktur yang lebih masif, seperti kutil, beberapa struktur sekresi,
daun duri (contohnya duri pada Rosa) yang terdiri atas jaringan epidermis
maupun subepidermis, disebut emergensi. Beberapa tipe trikom :
18
c. Rambut
multiseluler
yang
dapat
berbentuk
bintang
(stelata)
2) Trikom berkelenjar
Trikom sekresi garam, (1) rambut seperti gelembung yang terdiri atas sel
sekresi yang besar di ujung tangkai yang menyempit, terdiri atas satu atau
kadang-kadang beberapa sel. (2) kelenjar multiseluler terdiri atas beberapa
sel sekresi dan sel pengumpul di pangkal
Rambut sengat. Rambut sengat Urtica adalah trikom berkelenjar yang sangat
khusus. Rambut ini terdiri atas sel tunggal panjang, yang pangkalnya melebar
seperti kandung kemih dan bagian atasnya menyerupai jarum. Pangkal yang
lebar itu dikelilingi sel epidermis yang timbul di atas sel-sel epidermis yang
lain.
20
21
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Jaringan epidermis merupakan jaringan tubuh tumbuhan yang terletak
paling luar. Jaringan epidermis menutupi seluruh tubuh tumbuhan mulai dari
akar, batang, hingga daun. Biasanya epidermis hanya terdiri dari selapis sel
yang berbentuk pipih dan rapat. Fungsi jaringan epidermis adalah sebagai
pelindung jaringan di dalamnya serta sebagai tempat pertukaran zat.
Jaringan epidermis daun terdapat di permukaan atas dan permukaan bawah
daun. Jaringan epidermis daun tidak mempunyai kloroplas kecuali pada
bagian sel penutup stomata.
Berdasarkan ontogeni dan fungsi, epidermis dapat dianggap sebagai
jaringan terpisah. Epidermis berkembang dari protoderm oleh pembelahan
sel antiklinal yang terus menerus. Sebagai jaringan yang kompak yang tidak
memiliki ruang antar sel dan ditutup dengan kutikula, epidermis memberi
perlindungan bagi semua organ tumbuhan yang secara keseluruhan atau
hampir seluruhya terdiri atas jaringan primer. Sel-sel khusus pada epidermis
menarik perhatian besar karena struktur, perkembangan ontogenetik dan
fungsinya yang karakteristik. Sel tersebut juga merupakan nilai utama dalam
studi taksonomi dan evolusi. Sel khusus seperti trikoblas dan sel penjaga
adalah hasil belahan sel yang tidak sama, dan sel tersebut timbul dari dua sel
terkecil yang dibentuk demikian.
Jaringan epidermis dapat memiliki tambahan uniseluler maupun
multiseluler yang memiliki fungsi sendiri, contohnya yaitu stomata dan trikom
yang juga dibagi lagi menjadi beberapa jenis seperti trikom berkelenjar dan
tanpa kelenjar. Stomata memiliki struktur sel yang merupakan gabungan dari
sel penjaga dan lubang yang ada di dekatnya, secara umum berfungsi untuk
22
respirasi dan transpirasi pada tumbuhan. Trikom dengan beragam jenis dan
modifikasinya juga memiliki fungsi tersendiri yang spesifik.
DAFTAR PUSTAKA
23