Anda di halaman 1dari 10

I.

TOPIK

Stomata

II. Tujuan

1. Mengamati tipe – tipe dari stomata


2. Mengamati sel kipas
3. Mengamati sel silika
4. Mengamati sel gabus
5. Mengamati sistolit

III. Dasar teori

Stomata adalah celah diantara epidermis yang diapit oleh 2 sel epidermis khusus yang disebut
sel penutup. Didekat sel penutup terdapat sel-sel yang mengelilinginya disebut sel tetangga.
Sel penutup dapat membuka dan menutup sesuai dengan kebutuhan tanaman akan
transpirasinya, sedangkan sel-sel tetangga turut serta dalam perubahan osmotik yang
berhubungan dengan pergerakan sel-sel penutup. Sel penutup tanaman dikotil umumnya
berbentuk ginjal sedangkan monokotil mempunyai bentuk seragam dan strukturnya spesifik
yang jika dilihat dari permukaan sel terlihat sempit dibagian tengah dan membesar pada
ujungnya (Haryanti, 2010).
Daun merupakan organ pokok pada tubuh tumbuhan. pada umumnya berbentuk pipih
bilateral, berwarna hijau, dan merupakan tempat utama terjadinya fotosintesis. Berkaitan
dengan itu daun memiliki struktur mulut daun yang berguna untuk pertukaran gas O2, CO2
dan uap air dari daun ke alam sekitar dan sebaliknya (Papuangan, 2014: p.287).
Stomata berasal dari bahasa yunani yaitu stoma (lubang atau poros), jadi stomata adalah
lubang-lubang kecil yang berbentuk lonjong yang kecil terbentuk oleh dua sel epidermis
khusus yang disebut sel penjaga (Guard cell). Sel penjaga tersebut adalah sel-sel epidermis
yang telah mengalami perubahan bentuk dan fungsinya dapat mengatur besarnya (Darmawan,
2010).
Stomata biasanya ditemukan pada bagian tumbuhan yang berhubungan dengan udara terutama
didaun, batang dan rhizoma. Stomata umumnya terdapat pada permukaan bawah daun, tetapi
ada beberapa spesies tumbuhan dengan stomata pada permukaan atas dan bawah daun. Ada
pula tumbuhan yang hanya mempunyai stomata pada permukaan atas daun, misalnya pada
bunga lili air. Bentuk atau tipe stomata dibedakan atas 4 yaitu anomositik, anisositik, parasitik
dan diasitik (Rompas, 2011).
Bentuk dan posisi stomata pada daun beragam, tergantung spesies tumbuhan. Secara teknis,
yang dimaksud dengan stomata adalah celah yang diantara dua sel penjaga sedangkan
apparatus stomata adalah kedua sel penjaga. Tersebut. Berdampingan dengan sel penjaga
tersebut. Berdampingan dengan sel penjaga tersebut. Berdampingan dengan sel (Dai, 2006).
IV. Alat dan Bahan

Alat :

No Nama alat Jumlah


1. Mikroskop 1 set
2. ATK 1 Set
3. Kaca objek 2 buah
4. Kaca penutup 2 buah
5. Jarum pentul 1 buah
6. Silet 1 buah
7. Hp/kamera 1 buah

Bahan :

No Nama bahan Jumlah


Preparat awetan Asplenium
1. 1 buah
nidus
2. Daun Rhoeo discolor Secukupnya

3. Preparat awetan Canna 1 buah


Preparat awetan Canna
4. 1 buah
indica s.f
5. Preparat awetan Zea mays 1 buah
Preparat awetan Aspleium
6. 1 buah
nidus
7. Air Secukupnya

V. Prosedur kerja

1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan


2. Mengamati preparat awetan Asplenium nidus menggunkan mikroskop dengan
perbesaran yang telah ditentukan
3. Mengambil gambar pengamatan dengan menggunakan kamera handphone
4. Menggambar hasil pengamatan dan memberikan keterangan pada laporan sementara
5. Mengulangi kegiatan 1 – 4 pada preparat awetan Canna indica s.f , Zea mays,
Asplenium nidus, dan Rhoeo discolor
VI. Hasil pengamatan

No. Gambar hasil pengamatan Gambar pembanding Keterangan


1. Asplenium nidus ( membujur ) 1. Sel
perbesan 100 x penjaga
2. Sel
tetangga
3. Tipe
stomata
animositik

2. Rhoeo discolor perbesaran 1. Celah


400x stomata
2. Kloroplas
3. Sel
penutup
4. Sel
tetangga
5. Tipe
stomata
tetrasitik

3. Canna ( membujur ) pebesaran 1. Celah


400x stomata
2. Sel
tetangga
3. Tipe
stomata
parasitik
4. Canna indica s.f perbesaran 1. Celah
100 x stomata
2. Sel
stomata
3. Tipe
stomata
parasitik

5. Zea mays 1. Epidermis


Perbesaran 400x 2. Polisade
3. Bunga
karang
4. Tipe
stomata
anomositik

6. Asplenium nidus ( melintang ) 1. Stomata


2. Tipe
stomata
anomositik
VII. Pembahasan

Asplenium nidus dapat diklasifikasikan sebagai berikut :


Kingdom : Plantae
Division : Pteridophyta
Class : Polypodiopsida
Ordo : Polypodiales
Family : Aspleniaceae
Genus : Asplenium
Species : Asplenium nidus
Dari hasil pengamatan Asplenium nidus tipe stomata yang ditemukan yaitu animositik atau tipe
Ranunculaceae. Sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel yang tidak berbeda ukuran dan bentuknya dari
sel epidermis lainnya.
Dan ditemukan sel penjaga yang fungsinya sebagai berikut :
1. Sebagai sel yang berfungsi untuk mengatur dan membuka tutupnya stomata pada daun
2. Sebagai sel yang berfungsi untuk membentuk stomata pada daun
3. Sebagai sel yang berfungsi untuk memungkinkan karbin dioksida masuk dan untuk melepaskan
oksigen.
4. Sebagai sel yang berfungsi untuk tempat terjadinya gutasi.
Dan ditemukan pula sel tetangga adalah sel yang berperan penting dalam perubahan osmotik yang
mengatur dalam lebar celah dan gerakan sel penutup. Sel penutup pada stomata dapat terletak sama
tinggi dengan permukaan epidermis atau panerofor, atau stomata dapat lebih rendah dari permukaan
epidermis.
Rhoeo discolor dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Divisi : Magnoliophyta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Commelinales
Famili : Commelinaceae
Genus : Rhoeo
Spesies : Rhoeo discolor
Pada pengamatan ini tipe stomata yang ditemukan yaitu tipe Tetrasitik.
Dan ditemukan celah stomata Fungsi stomata sebagai celah pada tumbuhan dalam pertukaran gas dan
penguapan pada tumbuhan. Oleh karena itu stomata terletak pada permukaan daun dan dibawah
permukaan daun. Stomata tumbuhan baru dapat berfungsi apabila terdapat air pada sel penjaga.
Ditemukan pula kloroplas Fungsi kloroplas adalah untuk mengkonversi sinar matahari, air dan karbon
dioksida menjadi makanan bagi tumbuhan. Kloroplas adalah organel penghasil energi, dan hadir di
semua jenis tanaman. Kloroplas adalah situs fotosintesis. Bagian dari reaksi fotosintesis terjadi pada
membran internal dalam organel.
Sel penutup Sebagai alat pertukaran zat berperan mengendalikan hilangnya cairan jaringan dan
mengatur masuk ya co2 yang di dibutuhkan untuk fotosintesis, Dan ditemukan pula sel tetangga
adalah sel yang berperan penting dalam perubahan osmotik yang mengatur dalam lebar celah dan
gerakan sel penutup. Sel penutup pada stomata dapat terletak sama tinggi dengan permukaan
epidermis atau panerofor, atau stomata dapat lebih rendah dari permukaan epidermis.
Canna indica s.f dapat diklasifikaikan sebagai berikut :
Kingdom: Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili : Cannaceae
Genus : Canna
Spesies : Canna Indica s. f
Tipe stomata yang ditemukan pada pengamatan yaitu tipe parasitik atau tipe Rubiupaceae. Setiap sel
penutup diiringi sebuah sel tetangga sejajar dengan sumbu sel penutup serta celah.
Dan ditemukan juga celah stomata celah stomata Fungsi stomata sebagai celah pada tumbuhan dalam
pertukaran gas dan penguapan pada tumbuhan. Oleh karena itu stomata terletak pada permukaan daun
dan dibawah permukaan daun. ... Stomata tumbuhan baru dapat berfungsi apabila terdapat air pada sel
penjaga. Sel tetangga adalah sel yang berperan penting dalam perubahan osmotik yang mengatur
dalam lebar celah dan gerakan sel penutup. Sel penutup pada stomata dapat terletak sama tinggi
dengan permukaan epidermis atau panerofor, atau stomata dapat lebih rendah dari permukaan
epidermis.
Zea mays dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays.
Pada hasil pengamatan tipe stomata yang ditemukan yaitu tipe Anomositik atau tipe Ranunculaceae. Sel
penutup dikelilingi oleh sejumlah sel yang tidak berbeda ukuran dan bentuknya dari sel epidermis lainnya.
Dan ditemukan pula epidermis adalah jaringan yang terletak di seluruh bagian terluar dari organ-organ
tanaman seperti akar, batang, daun, buah, dan lain sebagainya. Jaringan ini memiliki fungsi utama sebagai
jaringan pelindung organ dari kondisi lingkungan luar tubuh tumbuhan, polisade jaringan ini mengandung
banyak kloroplas yang berfungsi dalam proses pembuatan makanan. Salah satu ciri-ciri jaringan ini adalah
Sel-sel berbentuk silinder, dan tersusun rapat dan kompak.
Bunga karang Jaringan bunga karang disebut juga jaringan spons. Jaringan penyusun daun ini berbentuk
hexagonal seperti pada sel-sel parenkim, tersusun sangat longgar dan lebih berongga daripada jaringan
palisade dan berfungsi sebagai tempat fotosintesis dan juga tempat penyimpan cadangan makanan.
VIII. Kesimpulan

Stomata adalah celah diantara epidermis yang diapit oleh 2 sel epidermis khusus yang disebut
sel penutup. Didekat sel penutup terdapat sel-sel yang mengelilinginya disebut sel tetangga. Sel
penutup dapat membuka dan menutup sesuai dengan kebutuhan tanaman akan transpirasinya,
sedangkan sel-sel tetangga turut serta dalam perubahan osmotik yang berhubungan dengan
pergerakan sel-sel penutup. Sel penutup tanaman dikotil umumnya berbentuk ginjal sedangkan
monokotil mempunyai bentuk seragam dan strukturnya spesifik yang jika dilihat dari
permukaan sel terlihat sempit dibagian tengah dan membesar pada ujungnya.
Stomata memiliki beberapa tipe yaitu :
1. Anomositik atau tipe Ranunculaceae. Sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel yang tidak
berbeda ukuran dan bentuknya dari sel epidermis lainnya.
2. Anisositik atau tipe Cruciferae. Sel penutup dikelilingi oleh tiga buah sel tetangga yang
tidak sama besar.
3. Parasitik atau tipe Rubiupaceae. Setiap sel penutup diiringi sebuah sel tetangga sejajar
dengan sumbu sel penutup serta celah.
4. Diasitik atau tipe Carycophyllaceae. Setiap stomata dikelilingi dua sel tetangga. Dinding
bersama dari kedua sel tetangga itu tegak lurus terhadap sumbu melalui panjang sel penutup
serta celah.
5. Aktinositik, jumlah sel tetangga 4 atau lebih, yabng susunannya melingkar dan sel-selnya
memanjang kearah radial tterhadap sel penutup.
IX. Saran

Dalam melakukan praktikum pengamatan stomata diharapkan berhati – hati dan teliti agar
mendapatkan data yang benar dan akurat.
DAFTAR PUSTAKA

Darmawan, J. 2010. Dasar-Dasar Fisiologi Tanaman. Jakarta: SITC.

Dai, Wang. 2006. Development Mechanisme And Distribution Stomata Clusters. Journal Of
Plant Physiology.

Papuangan, N. 2014. Jumlah dan Distribusi Stomata Pada Tanaman Penghijauan di Kota
Ternate. Jurnal Bioedukasi.

Haryanti, S. 2010. Jumlah dan Distribusi Stomata pada Daun Beberapa Spesies Tanaman
Dikotil dan Monokotil. Jurnal Buletin Anatomi dan Fisiologi.

Rompas, Y. 2011. Struktur Sel Epidermis dan Stomata Daun Beberapa Tumbuhan Suku
Orchidaceae. Jurnal Biologos.

Anda mungkin juga menyukai