Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI

“ANATOMI TUMBUHAN”

KELOMPOK 4

1. Reza Stefany Purba (1906541005)


2. Ni Desak Gede Rista Enjelina (1906541006)
3. Plorensya Br Limbong (1906541020)
4. Mahardika Adif Permana (1906541039)
5. I Wayan Ditya Adi Saputra (1906541161)
6. Gusti Ayu Willem Mintari (1906541114)

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS UDAYANA

2019

i
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER.......................................................................... i

DAFTAR ISI…................................................................................... ii

KATA PENGANTAR........................................................................iii

LATIHAN I...........................................................................................1

LAYIHAN II.........................................................................................4

LATIHAN III........................................................................................7

LATIHAN IV......................................................................................10

LATIHAN V.......................................................................................13

LATIHAN VI......................................................................................16

LATIHAN VII.....................................................................................19

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan karunianya sehingga kami pada akhirnya bisa menyusun
serta menyelesaikan laporan Praktikum Botani tepat pada waktunya.

Atas terselesaikan Laporan Praktikum Botani ini, kami sampaikan terima


kasih kepada :

1. Ibu Dr. Ida Ayu Putri Darmawati, S.P., M.Si selaku dosen pembimbing
sekaligus koordinator praktikum Mata Kuliah Botani.

2. Rekan kerja yang telah bekerja dengan sebaik-baiknya.

Semoga Laporan Praktikum Botani yang telah kami susun ini turut
memperkaya serta bisa menambah pengetahuan dan pengalaman para pembaca.

Selayaknya kalimat yang menyatakan bahwa tidak ada sesuatu yang


sempurna. Kami juga menyadari bahwa Laporan Praktikum Botani ini juga masih
memiliki banyak kekurangan. Maka dari itu kami mengharapkan saran serta
masukan dari para pembaca sekalian demi penyusunan Laporan Praktikum Botani
dengan tema serupa yang lebih baik lagi.

Jimbaran, 24 Oktober 2019

Penulis

iii
1

I. LATIHAN I : Ilmu sel (Cytology)


A. TUJUAN : Melihat sel dan bagian-
bagiannya
B. NAMA PREPARAT :
1. PREPARAT 1 : Umbi lapis bawang merah
(Allium cepa ascalonium)
2. PREPARAT 2 : Daun Hydrilla verticillata
C. CARA PEMBUATAN PREPARAT :
1. PREPARAT 1 :
1) Mengambil bagian dalam dari umbi lapis tersebut.
2) Memperhatikan Nukleus dan Nukleolinya.
3) Menggambarkan beberapa sel dengan bagian-bagiannya.
2. PREPARAT 2 :
1) Mengambil dua atau tiga helai dan lihat melalui mikroskop.
2) Memperhatikan Cytoplasmanya yang dapat diamati dengan
mengikuti gerakan Chloroplast terutama pada sel-selnya
yang letaknya dekat ibu tulang daun. Cloroplast disini
berbentuk bulat-bulat seperti lensa.
3) Menggambarkan beberapa sel dengan bagian-bagiannya.
D. PERBESARAN : 10 × 40

GAMBAR MIKROSKOPIK GAMBAR PEMBANDING


2

Umbi lapis bawang merah (Allium Umbi lapis bawang merah (Allium cepa
cepa ascalonium) ascalonium)

Daun Hydrilla verticillata Daun Hydrilla verticillata

E. DESKRIPSI :
1. Pengamatan pada Umbi lapis bawang merah (Allium cepa
ascalonium)
Pada pengamatan ini pada mikroskop terlihat sel-sel
bawang merah yang berlapis-lapis. Pada sel-sel bawang merah
3

terdapat organel-organel sel seperti sitoplasma, dinding sel,


dan nukleus. Dinding sel berfungsi untuk melindungi organel
di dalamnya dan memberi bentuk pada sel. Nukleusnya terlihat
seperti titik kecil dan paling terlihat daripada organel lainnya.
plastidanya berupa butir-butir yang mengandung zat warna
(ungu).
Sel epidermis bawang merah mempunyai dinding sel yan
g berbentuk tidak beraturan ada yang berbentuk segi enam
yang memanjang dan ada juga yang mempunyai bentuk segi
empat yang memanjang. Sel epidermis bawang merah
mempunyai bentuk yang tetap dan tidak berudah-ubah karena
adanya dinding sel .
Sel epidermis bawang merah tersusun oleh :
1) Dinding sel
2) Sitoplasma
3) Nukleus (Inti sel)
2. Pengamatan pada Daun Hydrilla verticillata
Pada pengamatan daun Hydrilla verticillata pada selnya
terlihat mempunyai inti sel(nukleus), dinding sel,
sitoplasma, dan plastida yang mengandung klorofil karena
berwarna hijau. Sama seperti sel tumbuhan pada umumnya
sel ini mempunyai bentuk yang tetap karena adanya dinding
sel.
4

II. LATIHAN : Benda-benda mati dalam sel


(Ergastik)
A. TUJUAN : Melihat benda benda mati
dalam sel berupa butir-butir tepung dan berupa kristal Ca-Oxalat.
B. NAMA PREPARAT :
1. PREPARAT 1 : Tuber (umbi) dari kentang
(Solanum tuberasum)
2. PREPARAT 2 : Kacang Merah (Phaseolus
vulgaris)
C. CARA PEMBUATAN PREPARAT :
1. PREPARAT 1 :
1) Menusukkan jarum pada kentang tersebut kemudian
meletakkan pada tetesan air yang telah disediakan pada
gelas benda.
2) Kemudian menutup dengan gelas.
3) Melihat di bawah mikroskop.
4) Memperhatikkan letak hilus dan lamellanya.
5) Menggambarkan beberapa butir tepung dengan bagian-
bagiannya.
PREPARAT 2 :
1) Memperhatikkan dengan jarum pada kentang tersebut
kemudian meletakkan pada tetesan air yang telah
disediakan pada gelas benda.
2) Kemudian menutup dengan gelas.
3) Melihat di bawah mikroskop.
4) Memperhatikan letak hilus dan lamellanya.
5) Menggambarkan beberapa butir tepung dengan bagian-
bagiannya.

D. PERBESARAN : 10 × 40
5

GAMBAR MIKROSKOPIK GAMBAR PEMBANDING


Tuber (umbi) dari kentang (Solanum Tuber (umbi) dari kentang (Solanum
tuberasum) tuberasum)

Kacang Merah (Phaseolus vulgaris) Kacang Merah (Phaseolus vulgaris)

E. DESKRIPSI :
1. Pengamatan pada tuber (umbi) dari kentang (Solanum
tuberasum)
Di dalam bagian sel tumbuhan solanum tuberosum, terdapat
butir-butir amilum yang merupakan benda mati dalam sel atau
6

ergastik. Amilum (pati) merupakan butir-butir tepung yang


dapat disimpan sebagai cadangan makanan. Pada setiap jenis
tumbuhan, butir amilum mempunyai bentuk dan susunan
tertentu, namun pada umumnya berbentuk bundar atau lonjong.
Adanya perbedaan bentuk dan susunan butir amilum ini karena
adanya hilus (titik permulaan terbentuknya butir tepung) di
setiap butir tepung.
2. Pengamatan pada Kacang Merah (Phaseolus vulgaris)
Pada pengamatan kacang merah terlihat butir-butir tepung
yang merupakan salah satu benda mati dalam sel. Terlihat juga
retakan pada bulatan butir-butir tepung tersebut.
7

III. LATIHAN : Epidermis dan Derivat-


Derivatnya
A. TUJUAN : Melihat sel macam
trikomata, stomata, dan epidermis.
B. NAMA PREPARAT :
1. PREPARAT 1 : Rambut batang diambil dari
tangkai daun waru (Hibiscus tiliaceus)
2. PREPARAT 2 : Irisan epidermis bawah/atas
daun jagung (Zea mays) dalam air.
C. CARA PEMBUATAN PREPARAT :
1. PREPARAT 1 :
1) Membuat sayatan daun waru (hibiscus tiliaceus ).
2) Mengamati dibawah mikroskop.
3) Memperhatikan stomata dan trikomata.
4) Menggambar bentuk sel penutupnya. Rambut-rambut ini
terdiri dari lebih dari satu sel dan bentuknya seperti bintang.
5) Menggambarkan rambut-rambut tersebut beserta sel-sel
epidermis di sekitarnya dengan pembesaran kuat.
2. PREPARAT II :
1) Membuat sayatan jagung (Zea mays) 
2) Mengamati dibaawah mikroskop.
3) Memperhatikan stomata dan trikomata.
4) Memperhatikan stoma tipe gramineae; sel penutup
berbentuk halter dan sumbu panjang dari daun.
5) Menggambarkan beberapa stoma itu dengan sel-sel
epidermis di sekitarnya dengan pembesaran kuat.
D. PERBESARAN : 10 × 10
8

GAMBAR MIKROSKOPIK GAMBAR PEMBANDING


Rambut batang diambil dari tangkai daun Rambut tangkai daun waru (Hibiscus
waru (Hibiscus tiliaceus) tiliaceus)

Irisan epidermis bawah/atas daun jagung Irisan epidermis bawah/atas daun jagung
(Zea mays) dalam air. (Zea mays) dalam air.

E. DESKRIPSI :
1. Tangkai Daun Waru ( Hibiscus tiliaceus)
Pada pengamatan rambut batang yang diambil dari tangkai daun
waru ( Hibiscus tiliaceus) diperoleh hasil yaitu:

1) Tangkai daun waru berwarna hijau agak tua


2) Rambut (trikomata) bercabang dan bersel banyak
3) Bentuk trikomata seperti bintang dan terdapat inti.
9

2. Irisan epidermis bawah/atas daun jagung (Zea mays) dalam air.


Pada pengamatan irisan epidermis bawah/atas dari daun jagung
(Zea mays) diperoleh hasil yaitu :
1) Tipe stomata diasitik
2) Terdapat sel penutup
3) Terdapat sel penjaga

 
10

IV. LATIHAN : Jaringan Dasar dan Jaringan


Penguat
A. TUJUAN : Melihat sel parenchym, sel
sclerenchym dan sel collenchym
B. NAMA PREPARAT :
1. PREPARAT 1 : Penampang melintang tangkai daun/alat
pengapung eceng gondok (Eichornia crassipes).
2. PREPARAT 2 : Penampang melintang tangkai daun seledri
(Apium graveolens).
C. CARA PEMBUATAN PREPARAT :
1. PREPARAT 1 :
1) Membuat sayatan tangkai daun/alat pengapung eceng
gondok (Eichornia crassipes).
2) Mengamati dibawah mikroskop.
3) Menggambarkan beberapa sel parenchym yang berbentuk
seperti bintang (Eichornia crassipes) dalam air.
4) Gambarkan beberapa sel parenchym yang banyak ruang
antar sel yang besar-besar (aerenchym).
2. PREPARAT 2 :
1) Membuat sayatan melintang tangkai daun seledri (Apium
graveolens).
2) Mengamati dibawah mikroskop.
D. PERBESARAN : 10 × 10
11

GAMBAR MIKROSKOPIK GAMBAR PEMBANDING


Penampang melintang tangkai daun/alat Penampang melintang tangkai daun/alat
pengapung eceng gondok(Eichornia pengapung eceng gondok(Eichornia
crassipes). crassipes).

Penampang melintang tangkai daun seledri Penampang melintang tangkai daun


(Apium graveolens). seledri (Apium graveolens).

E. DESKRIPSI :
1. Penampang melintang tangkai daun/alat pengapung eceng gondok
(Eichornia crassipes).
Pada pengamatan tangkai daun eceng gondok terdapat parenkim
pada tumbuhan air. Bentuk parenkim dan gelembung air  lebih besar dari
pada lingkaran ruang antar sel, perbedaanya terletak di dalam lingkaran
eceng gondok tersebut terdapat lingkaran agak kekuning-kuningan yang
12

dimana lingkaran tersebut  adalah pembuluh angkut dan ada juga sedikit


yang renggang yang disebut dengan noktah. Susunannya sel parenkim
petiolus eceng gondok sangat renggang terhadap ruang antar selnya.

2. Penampang melintang tangkai daun seledri (Apium graveolens).

Pada pengamatan tangkai daun sledri terlihat adanya epidermis


yang berfungsi sebagai zat kitin pada batang untuk melindungi agar
tidak kehilangan air terlalu banyak. Epidermis merupakan lapisan sel yang
paling luar dan epidermis ini memiliki fungsi sebagai pelindung semua
bagian sel tumbuhan yang masih muda. Lalu ada kambium, floem dan
xilem, rongga protoxilem, seludang serat,ikatan pembuluh, dan tersebar
dalam empulur kolenkim. Di antara berkas-berkas pengangkut tersebut
dikelilingi oleh jaringan parenkim. Daerah parenkim kortek banyak
ditemukan variasi sel parenkim baik sebagai parenkim penimbun, sel batu
ataupun parenkim kelenjar.
13

V. LATIHAN : Organologi (akar batang


dan daun)
A. Tujuan : Melihat jaringan – jaringan
pada akar ( radix)
B. NAMA PREPARAT :
1. PREPARAT 1 : Akar monokotil
2. PREPARAT 2 : Akar Dikotil
C. CARA PEMBUATAN PREPARAT :
1. PREPARAT 1 :
1) Menyiapkan salah satu contoh akar monokotil
2) Kemudian meletakkan di bawah mikroskop untuk diamati.
2. PREPARAT 2 :
1) Menyiapkan salah satu contoh akar Dikotil
2) Kemudian meletakkan di bawah mikroskop untuk diamati.
D. PERBESARAN : 10 X 10
14

GAMBAR MIKROSKOPIK GAMBAR PEMBANDING


Akar monokotil Akar monokotil

Akar dikotil Akar dikotil

E. DESKRIPSI :
1. Akar monokotil
Dari gambar tersebut dapat dilihat epidermis ( jalan masuk air dan
garam mineral), korteks (tempat menyimpan cadangan makanan), dan
perisikel mempunyai struktur, lokasi dan fungsi seperti pada akar dikotil.
15

Fungsi xylem dan floem sama seperti akar dikotil namun letaknya
berdekatan karena tidak memiliki kambium. Terdapat empulur yang
dikelilingi oleh xylem dan floem. Dapat diamati pula ada perisikel yang
menembus struktur akar menuju keluar epidermis dan akan menjadi
cabang akar.

2. Akar dikotil
Dari gambar tersebut terlihat epidermis, korteks perisikel sama
seperti akar monokotil. Letak xylem berada ditengah dan floem berada di
antara jari jari yang dibentuk oleh xylem.
16

VI. LATIHAN : Organologi (akar batang


dan daun)
A. Tujuan : melihat jaringan – jaringan
pada batang (caulis)
B. NAMA PREPARAT :
1. PREPARAT 1 : Batang monokotil
2. PREPARAT 2 : Batang Dikotil
C. CARA PEMBUATAN PREPARAT :
1. PREPARAT 1 :
1) Menyiapkan salah satu contoh batang monokotil
2) Kemudian meletakkan di bawah mikroskop untuk diamati.
2. PREPARAT 2 :
1) Menyiapkan salah satu contoh batang Dikotil
2) Kemudian meletakkan di bawah mikroskop untuk diamati.
D. PERBESARAN : 10 X 10
17

GAMBAR MIKROSKOPIK GAMBAR PEMBANDING


Batang monokotil Batang monokotil

Batang dikotil Batang dikotil

E. DESKRIPSI :
1. Batang Monokotil :
18

1) Epidermis, sel-selnya sama dengan penyusun epidermis akar yaitu


tersusun rapat, tanpa ruang antar sel akan tetapi dinding sel epidermis
batang pada umumnya mengalami penebalan dan dilapisi zat gabus yang
disebut katikulus sehingga terhindar dari kekeringan.
2) Korteks, sel-sel penyusunnya sama dengan sel penyusun korteks akar
berdinding tipis, susunan selnya tidak beraturan dan terdapat ruang antar
sel.
3) Xilem, berfungsi mengangkut air dan garam mineral dari tanah menuju
daun.
4) Floem, berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dan sari-sari makanan
dari daun keseluruh tubuh tumbuhan.

2. Penampang Batang Dikotil ini tersusun lebih rapi dari


susunan batang monokotil yaitu:
1) Epidermis, terletak dibagian luar dan berfungsi sebagai jalan masuknya air
dan garam mineral dari pelindung yang dibawahnya.
2)  Korteks, terletak disebelah dalam epidermis dan berfungsi sebagai tempat
lewatnya air dari epidermis ke endodermis.
3) Endodermis, terletak disebelah dalam korteks berfungsi mengatur lalu
lintas zat yang akan masuk kedalam silinder pusat.
4)  Floem, Pembuluh angkut yang terletak pada bagian dalam kambium,
berfungsi mengangkut air dan garam mineral dari dalam tanah menuju
akar.
5) Xilem, Pembuluh angkut yang terletak pada bagian dalam kambium.
19

VII. LATIHAN : Daun


A. TUJUAN : Melihat jaringan-jaringan
pada daun (Folium)
B. NAMA PREPARAT :
1. PREPARAT 1 : Daun monokotil – Daun jagung (Zea mays)
2. PREPARAT 2 : Daun dikotil – Irisan batang daun karet (Ficus
elastica)
C. CARA PEMBUATAN PREPARAT :
1. PREPARAT 1 :
1) Mengiris secara melintang dan memeriksa di bawah
mikroskop.
2) Meperhatikan epidermis atas dengan sel-sel kipas.
Mesophyl terdiri dari jaringan spons (jaringan karang).
Epidermis bawah dengan stomatanya. Berkas
pengangkutan yang bertipe collateral tertutup.
3) Menggambar yang lengkap dari epidermis atas dan bawah
2. PREPARAT 2 :
1) Mengiris batang daun karet (Ficus elastica) dan
memeriksa di bawah mikroskop.
2) Memperhatikan epidermis atas (multiple epidermis) litosit
dengan cistolithnya jaringan palisade dengan butir-butir
chloroplastnya, jaringan spons dan jaringan epidermis
bawahnya. Kalau terlihat coba cari stomatanya.
3) Menggambarkan irisan daun karet tersebut dengan
bagian-bagiannya.
D. PERBESARAN : 10 × 40
20

GAMBAR MIKROSKOPIK GAMBAR PEMBANDING


Daun jagung (Zea mays) Daun jagung (Zea mays)

Irisan batang daun karet (Ficus elastica) Irisan batang daun karet (Ficus elastica)

E. DESKRIPSI:
1. Hasil pengamatan pada daun monokotil – Daun jagung (Zea
mays)
21

Pada pengamatan ini terlihat terlihat bagian-bagian


jaringannya. Epidermis dan kutikula terdapat pada lapisan
permukaan atas dan bawah daun dengan bercirikan terdiri dari
satu sel dengan penebalan dari zatkitin, stomata berderet
diantara urat daun dengan ciri mulut daun dengan dua sel
penutup, mesofil terdapat pada cekungan di antara urat daun
dengan ciri tidak mengalami diferensiasi, bentuknya seragam
sehingga disebut daun unifacial, kloroplasnya lebih sedikit dan
dindingnya lebih tebal serta urat daun yang terletak pada
helaian daun dengan ciri sejajar sesuai menurut. Tumbuhan ini
merupakan tumbuhan monokotil dan memiliki tipe daun
isobilateral karena memiliki permukaan adaxial dan abaxial
yang secara morfologi sama. Daun Zea mays dengan
perbesaran 4x10 memiliki sistem jaringan epidermis, jaringan
mesofil dan jaringan pembuluh. Pada preparat daun Zea mays
memiliki epidermis atas dan epidermis bawah. Epidermis
bawah terdapat celah yang di batasi sel penutup yaitu stomata.
Pada jaringan mesofil pada preparat daun Zea mays hanya
terdapat jaringan spons (jaringan bungkarang). Jaringan spons
pada tumbuhan monokotil terdapat berkas vaskuler, yaitu
terdiri dari xylem dan floem. Berkas pembuluh pada tumbuhan
monokotil ini sangat banyak dan tidak sejajar.
2. Hasil pengamatan pada daun dikotil – Irisan batang daun karet
(Ficus elastica)
Pada irisan batang daun karet dapat dilihay
jaringan epidermis, mesofil, dan jaringan
pengangkut.jaringan epidermis terdiri dari epidermis
atas dan epidermis bawah. Terdapat juga sel-sel
parenkim yang akan membentuk jaringan palisade.
Jaringan parenkim ini pada daun mengandung banyak
kloroplas sehingga pada jaringan ini terjadi prose
22

fotosintesis. Sel parenkim palisade tersusun sangat


rapat dan jaringan spons yang didalamnya terdapat
jaringan pembuluh angkut yang terdiri dari xylem dan
floem. Pada jaringan ini terdapat kloroplas, namun
jumlahnya lebih sedikit dibandingkan pada jaringan
parenkim palisade. Stomata terdapat diantara sel
epidemis bawah.

Anda mungkin juga menyukai