Anda di halaman 1dari 10

Struktur Anatomi Dan Perkembangan Pada Organ Daun Dan Bunga

Adi Abdilah*
IAIN Syekh Nurjati Cirebon
*
email penulis: adhy.japan123@gmail.com

A. TUJUAN
1. Untuk mampu membuat rancangan eksperimen preparat, mengidentifikasi, dan
menganalisis perbedaan bagian- bagian struktur anatomi dan morfologi organ
dalam dikotil dan monokotil.
2. Untuk mampu meembuat rancangan eksperimen, preparat, mengidentifikasi dan
menganalisis struktur anatomi dan morfologi organ bunga yang meliputi corolla,
calyx, stamen dan pistillum

B. DASAR TEORI
Tumbuhan merupakan organisme yang mempunyai peran penting bagi organisme
lainnya. Seluruh organ-organ yang meliputi akar, batang, daun, bunga, dan buah
semuanya dibutuhkan organisme lain. Bahkan kemajuan teknologi mampu menjelajah
gen beserta jaringannya untuk dibudidayakan guna memperoleh organisme tumbuhan
baru yang lebih berkualitas (Suwarno,2007)
Daun adalah organ fotosintesis utama sebagian besar tumbuhan, meskipun batang
yang berwarna hijau juga melakukan fotosintesis. Bentuk daun sangat bervariasi, namun
pada umumnya terdiri dari suatu helai daun (blade) yang pipih dan tangkai daun yang
disebut petiola, yang menyambungkan daun dengan buku batang. Rumput dan banyak
tumbuhan monokotil lainnya diketahui tidak memiliki tangkai daun; sebaliknya, tangkai
daun tersebut membemtuk suatu pelepah yang membungkus batang (Campbell, 2003)
Daun merupakan struktur pokok tumbuhan yang tak kalah pentingnya dengan
akar. Setiap tumbuhan pada umumnya memiliki daun. Daun dikenal dengan nama ilmiah
folium. Secara umum, daun memiliki struktur berupa helaian, berbentuk bulat atau
lonjong dan berwarna hijau (Rosanti, 2013). Daun sesungguhnya adalah cabang atau
ranting yang mengalami modifikasi. Pada tumbuhan tingkat tinggi daun merupakan
tempat penting untuk fotosintesis. Daun merupakan salah satu organ pokok pada
tumbuhan (Pompos, 2011).
Daun terbagi menjadi daun tunggal dan daun majemuk. Pada daun majemuk
terdapat sejumlah anak daun yang melekat pada tangkai daun ataun panjangnya. Sumbu
bersama itu disebut rakis, jika anak daun muncul disisi lateral dari rakis daun disebut
majemuk bersirip daun disebut majemuk bersirip, dan kalau semua anak daun mcul
diujung rakis yang amat pendek sehingga dapat dikatakan melekat diujung tangkai daun
bersama maka daun seperti itu disebut daun majemuk memar (Sulasmi, 2004).
Epidermis beruapa satu lapis sel yang dindingnya mengalami penebalan dari zar
kutin (kutikula) atau kadang dari lignin. Pada epidermis terdapat stomata (mulut daun)
yang diapit oleh dual sel penutup. Stomata ada yang terletak di permukaan atas saja,
misalnya pada tumbuhan yang daunnya terapung (pada daun teratai), ada yang di
permukaan daun (atas dan bawah). Alat-alat tambahan yang terdapat diantara epidermis
daun, antara lain trikoma dan sel kapas. (Mulyani, 2006)
Jaringan dasar atau mesofil terletak diantara kedua epidermis epidermis atas dan
epidermis bawah. Mesofil merupakan daerah utama tempat fotosintesis, pada kebanyakan
daun dikotil mesofil terdeferiansi menjadi parenkim spons (jaringan bunga karang).
Jaringan palisade berfungsi sebagai tempat terjadinya fotosintesis sedangkan jaringan
spons berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan (Abdruhan, deden.
2008)
Bagian tengah dari struktur anatomi daun juga dapat dijumpai jaringan parenkim
yang menyusun mesofil daun dan terdiri atas parenkim palisade (parenkim pagar atau
jaringan tiang) dan parenkim spons (parenkim bunga karang). Parenkim palisade terdiri
atas sel–sel yang memanjang di sel–sel bulat dan pada bagian ini banyak terdapat ruang
antar sel sebagai tempat pertukaran gas selama fotosintesis berlangsung. Luas daun dan
morfologi daun sangat dipengaruhi oleh tempat tumbuh dan faktor lingkungan. Daun
terkena cahaya dengan intensitas tinggi dan panas selama perkembangannya dapat
mempengaruhi luas permukaan daun yaitu berukur (Saktiyono, 2004).
Bunga merupakan alat perkembangbiakan tumbuhan. Ada tumbuhan yang
berbunga sempurna dan ada yang berbunga tidak sempurna. Bunga sempurna memiliki
benang sari sebagai alat kelamin jantan dan putik sebagai alat kelamin betina. Bunga
tidak sempurna ada yang memiliki benang sari, tetapi tidak memiliki putik, bunga yang
demikian disebut bunga jantan, sementara bunga yang tidak memiliki benang sari tetapi
memiliki putik disebut bunga betina. Ada tumbuhan yang berbunga tunggal yaitu jika
pada setiap tangkai hanya terdapat satu bunga. Ada pula tumbuhan berbunga majemuk
yaitu jika pada satu tangkai terdapat banyak bunga membentuk rangkaian atau karangan
(Mulyani, 2006).
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh
dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh komposisi fitohormon tertentu.
Bunga dapat digolongkan ke dalam bunga sempurna dan tidak sempurna, bunga
sempyrna yaitu memiliki alat kelamin jantan dan betina sedangkan bunga tidak
semupurna tidak memiliki salah satu diantara benang sari dan putik. Bunga tergolong
lengkap apabila terdiri dari ovarium (bakal buah), putik, benang sari, mahkota, kelopak,
dan tangkai bunga pada satu individu bunga. Posisi kedudukan kepala putik terhadap
kepala sari berperan penting dalam proses penyerbukan (Pompos, 2011).
Perhiasan bunga terdiri dari kelopak (calyx) dan mahkota (corolla). Pada beberapa
tumbuhan, terkadang ditemui adanya kelopak tambahan (epicalyx), ada juga tumbuhan
yang memiliki perhiasan bunga dimana struktur calyx dan corolla tidak dapat dibedakan.
Struktur seperti ini dikenal dengan istilah tenda bunga (perigonium). Masing-masing
struktur baik kelopak, mahkota maupun tenda bunga terdiri dari daun-daun kelopak
(sepalae), daun-daun mahkota (petalae), jumlah daun mahkota terkadang lebih banyak
daripada jumlah daun kelopak. Mahkota berfungsi menarik serangga yang akan
membantu proses penyerbukan (Rosanti, 2013).
Berdasarkan jumlah bunga, tumbuhan dapat dibedakan menjadi tumbuhan
berbunga tunggal (planta uniflora) dan tumbuhan berbunga majemuk (planta multiflora).
Berdasarkan letaknya, bunga dibedakan menjadi bunga terminal bila letaknya di ujung
cabang atau di ujung batang, dan bunga aksiler apabila bunga terletak di ketiak daun.
(Sulasmi, 2004)
C. METODOLOGI
1. Alat
a. Mikroskop
b. Cawan petri
c. Cover glass
d. Silet/cutter
e. Object glass
2. Bahan
a. Daun Jagung (Zea Mays)
b. Daun Jambu Air (Syzygium aqueum)
c. Bunga Asoka (Saraca Asoca)
d. Bunga Kertas (Bougainvillea)
3. Prosedur Kerja
a. Disiapkan alat dan bahan yang tersedia
b. Disayat secara melintang pada bagian organ yang akan dijadikan
sampel pengamatan
c. Diletakan sayatan ke dalam cawan petri berisi air
d. Diletakan sayatan di atas gelas objek
e. Ditutup menggunakan cover glass
f. Diamati dan ditulis di tabel hasil pengamatan
D. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1. Tabel Pengamatan Anatomi Daun

No Nama Organ Struktur Alat Keterangan


Anatomi Tambahan
Monokotil dan Pada Daun
Dikotil
1. (Dikotil) Stomata Melintang
Epidermis, Perbesaran
jaringan 10x0,25
pengangkut Terdapat
epidermis,
xilem dan
floem serta alat
bantu pada
daun yaitu
stomata pada
perbesaran
terkecil.

Daun jambu air


Syzygium aqueum
2. (Monokotil) Trikoma Melintang
Jaringan Perbesaran
epidermis, 10x0,25
jaringan Terdapat
pengangkut, dan epidermis,
jaringan Spons xilem dan
floem serta alat
bantu pada
daun yaitu
Daun Jagung berupa
Zea Mays trikoma pada
perbesaran
terkecil.

Tabel 2. Tabel Hasil Pengamatan Morfologi Bunga


No Nama Organ Struktur Anatomi Alat Keterangan
Monokotil dan Tambahan
Dikotil pada Daun
1. Dikotil Trikoma Bunga bersifat
Bersifat majemuk, majemuk
kelopak berbentuk dengan
corong, memiliki kelopak bunga
banyak warna berbentuk
corong, dan
memiliki
Bunga Soka banyak warna
(Saraca Asoca) serta memiliki
trikoma untuk
penyerbukan.
2. Monokotil Trikoma Bunga bersifat
Bersifat majemuk, majemuk,
berbentuk seperti berbentuk
payung bersusun, seperti payung
tangkai putik miring bersusun, dan
tangkai putik
Bunga Tanaman ke miring, serta
rtas (Bougainville mmiliki
a)

E. PEMBAHASAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan pada tanggal 23 Juli 2020, mengenai
Struktur Anatomi Dan Perkembangan Pada Organ Daun dan Bunga yang bertujuan
untuk membuat rancangan eksperimen preparat, mengidentifikasi, dan menganalisis
perbedaan bagian- bagian struktur anatomi dan morfologi organ dalam dikotil dan
monokotil, dan membuat rancangan eksperimen, preparat, mengidentifikasi dan
menganalisis struktur anatomi dan morfologi organ bunga yang meliputi corolla, calyx,
stamen dan pistillum. Dalam pengamatan kali ini digunakan mikroskop dengan
pembesarannya 10x0,25 dan alat lain yang digunakan berupa silet, cover glass, cawan
petri dan gelas objek. Sedangkan bahan yang digunakan dan diamati berupa daun jagung
(Zea Mays), daun jambu air (Syzygium aqueum), bunga soka (Saraca Asoca), dan bunga
kertas (Bougainvillea).
Aspek-aspek yang dilihat dan dianalisis pada praktikum ini yakni anatomi dan
morfologi dari objek yang akan diamati, yang digunakannya tabel untuk memperlihatkan
bagaimana aspek anatomi dan morfologi dari bahan yang diujikan. Langkah kerja
pertama-tama mempersiapkan alat dan bahan, kemudian disayat bahan-bahannya
menggunakan silet, yang dipotong secara melintang setipis mungkin. Selanjutnya sayatan
tadi disimpan atau diletakan di cover glass, lalu setelah itu diletakan preparat pada meja
preparat di mikroskop. Setelah itu diamati dan ditulis ditabel pengamatan.
Pengamatan pertama yaitu pada pengamatan anatomi pada daun jambu air
(Syzygium aqueum). Semula daun jambu air disayat secara melintang setipis mungkin
agar hasil yang dihasilkan lebih terlihat jelas. Setelah disayat, diletakan sayatan tersebut
diatas gelas objek yang sudah dibasahi dengan sedikit air. Selanjutnya ditutup gelas objek
tersebut dengan menggunakan cover glass, lalu diletakkan lah gelas objek diatas meja
preparat dan kemudian diatur perbesaranya dan mulai diamati. Setelah diamati, terdapat
epidermis, xilem dan floem pada struktur anatomi pada daun jambu air. Selain itu daun
jambu air juga memiliki alat bantu pada daun yaitu berupa stomata yang berjejer pada
sayatan daun yang sudah diamati tersebut. Tanaman jambu air termasuk tanaman dengan
daun dikotil. Berdasarkan morfologi daun jambu air memiliki jenis daun tunggal dengan
tangkai dan berhadap-hadapan. Pada rumpunan tulang daunnya memiliki sirip dan
berwarna hijau. Di ujung daun tumbuhan jambu air memiliki bentuk yang tumpul dengan
pangkal yang bulat. Sedangkan pada permukaannya memiliki bagian yang cukup
mengkilap.
Jambu air adalah tanaman buah yang berasal dari genus Syzygium dan family
Myrtaceae. Pohon jambu air mempunyai tinggi 5-10 m dengan batang bercabang pendek
dan tajuk daun tidak teratur. Daun berbentuk elips atau panjang dengan ujung meruncing,
rangkaian bunga tumbuh diujung ranting atau ketiak daun. Buah jambu air memiliki biji
1-6 butir dan daging buah beraroma dengan warna bervariasi. Jambu air mengandung
senyawa kimia dan aktivitas farmakologis, sehingga tanaman ini dapat dimanfaatkan
sebagai obat alami untuk diare, sakit kepala dan batuk (Anggrawati &Ramadhania, 2016.
Adapun klasifikasi dari tanaman jambu air adalah sebagai berikut:

Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Jambu air (Syzygium aqueum)
Genus : Syzygium Sumber gambar : bibitbunga.com
Spesies : Syzygium aqueum
(Sonnya fatmala, 2014)

Pada kulit, biji dan daun jambu air mempunyai aktivitas sebagai anti Diare, asma,
menurunkan demam, melancarkan pencernaan, diabetes, kolesterol, kanker payudara8.
Daun jambu air mempunyai aktivitas sebagai astringent, untuk perawatan kulit, yaitu
sebagai pengencang kulit, pengecil pori-pori, dan pembuat lapisan pelindung. Selain itu,
daun jambu air juga memiliki khasiat mengobati demam, batuk, dan menghentikan diare.
Daun yang ditumbuk, digunakan untuk mengobati lidah yang retak, serta jus daun juga
dapat digunakan untuk mandi dan lotion. Biji jambu air bermanfaat untuk merawat
kesehatan kulit dan daya tahan tubuh, yang jika dikonsumsi dapat menghindari diabetes.
Kulit kayu jambu air biasanya digunakan dalam pembuatan bedak (Susiarti, 2015)
Pengamatan kedua, yaitu pada daun jagung (Zea Mays) yang disayat melintang
dan kemudian diletakkan diatas gelas objek yang sudah dibasahi oleh air. Selanjutnya
dirurup menggunakan cover glass dan diletakkan diatas meja preparat. Diamati sayatan
daun jagung tersebut dengan diatur pula perbesarannya. Setelah diamati terdapat jaringan
epidermis, xilem dan floem pada hasil sayatan daun jagung. Selain itu daun jagung juga
memiliki alat bantu lain pada daunnya yaitu berupa bulu halus atau trikoma Sedangkan
daun tanaman jagung berbentuk pita atau garis. Tanaman jagung adalah terrmasuk
tanaman yang memiliki daun monokotil. Adapun klasifikasi dari tanaman jagung adalah
sebagai berikut:

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)


Divisi atau fillum : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo / bangsa : Poales
Famili atau suku : Poaceae
Genus atau marga : Zea Tanaman jagung (Zea mays L.)
Spesies / jenis : Zea mays L. Sumber gambar : 8villages.com
(Carissa Geizzya Shanum, 2018)

Manfaat jagung antara lain adalah baik untuk pencernaan, Jagung merupakan
salah satu makanan kaya serat, baik serat larut dan tidak larut. Jagung mengandung
Vitamin B12, asam folat, dan zat besi yang bisa menghindarkan dari anemia atau
kekurangan darah. Sumber energi, jagung termasuk sayuran bertepung yang mampu
memberikan energi pada tubuh. Termasuk dalam jenis karbohidrat kompleks membuat
konsumsi makan ini dapat memberikan rasa kenyang lebih lama sehingga energi pun
berlangsung stabil. Menurunkan kolesterol LDL, jagung kaya Vitamin C, karotenoid, dan
bioflavonoid yang menjaga jantung sehat dengan mengendalikan kadar kolesterol dalam
darah. Selain itu mampu mengurangi menyerepan kolesterol dalam tubuh. (Sari, 2011)
Pengamatan ketiga yaitu pengamatan morfologi pada bunga soka (Ixora sp).
Semula bunga dipetik lalu diamati dengan seksama hal yang terllihat secara langsung
pada bunga tersebut. Bunga soka adalah bunga yang bersifat majemuk dengan kelopak
berbentuk corong, dan memiliki banyak warna. Selain itu, bunga soka memiliki alat bantu
pada bunganya berupa trikoma sebagai alat bantu proses penyerbukan pada bunga.
Ixora adalah salah satu jenis Rubiaceae yang sangat dikenal. Berupa perdu
yang tegak, tingginya 2-4 m. Daun penumpu bulat telur segitiga, meruncing bentuk
paku. Daun berhadapan, bertangkai pendek, bentuk memanjang bulat telur terbalik,
dengan pangkal dan ujung tumpul, tepi rata sedikit beringgit. Bunga harum, tersusun
dalam malai rata yang bertangkai, duduk atau bertangkai pendek, pada ujung tangkai
dengan 2 anak daun pelindung kecil. Beberapa diantaranya adalah Ixora grandiflora, I.
Stricta dan I. Coccinea (Steenis, 2005). Menurut Frida (2008) Tanaman soka dapat
digunakan sebagai obat disentri, sedangkan kulit batang dan akarnya berkhasiat sebagai
obat luka. Salah satu penyebab infeksi pada luka adalah bakteri Staphylococcus aureus.3
Selain itu tanaman soka dapat juga berkhasiat sebagai obat diare. Salah satu penyebab
diare adalah infeksi Escherichia coli. Klasifikasi dari tanaman soka ini sendiri antara lain
adalah sebagai berikut;
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Gentianales
Famili : Rubiaceae
Genus : Ixora
Spesies : Ixora sp
(Sutarji,2013) Tanaman soka (Ixora sp)
Sumber gambar : paktanidigital.com

Pengamatan ketiga yaitu pengamatan morfologi pada bunga kertas


(Bougainvillea). Semula bunga dipetik lalu diamati dengan seksama hal yang terlihat
secara langsung pada bunga kertas. Bunga kertas adalah bunga yang bersifat majemuk
namun tidak lengkap. Selain itu bunga kertas berbentuk seperti payung bersusun dengan
tangkai putik yang miring. Bunga kertas juga memiliki trikoma yang digunakan sebagai
aat untuk proses penyerbukan. Adapun klasifikasi dari tanaman atau bunga kertas adalah
sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Viridiplantae
Divisi : Tracheobionta
Sub Divisi : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyllanae
Famili : Nytaginaceae Tanaman kertas (Bougainvillea)
Spesies : Bougainvillea (Fatmala, 2011) Sumber gambar : wiktionary.com
Manfaat bunga kertas antara lain adalah mengobati Resistensi Insulin, dengan
resistensi insulin, hormon insulin dilepaskan oleh pankreas untuk mengontrol kadar gula
darah dalam tubuh karena tidak berfungsi dengan baik. Selain mengobati resistensi
insulin juga memiliki beberapa manfaat lain, termasuk mengatasi masalah pencernaan
seperti mengobati batuk, sumber antioksidan, bunga kertas ini mengandung banyak
antioksidan, membunuh bakteri, mengganti antibiotik, antibiotik adalah salah satu obat
yang digunakan untuk mengobati infeksi. Mengatur tekanan darah, mencegah peradangan
Lambung, peradangan lambung dapat memicu serangan dari berbagai penyakit.
Membersihkan Kualitas Udara, Mengobati Hepatitis, penyakit hepatitis dapat diobati
dengan bunga kertas karena didalam bunga kertas mengandung senyawa yang dapat
mengobati hepatitis. (Nurhayati, 2015)
Daun merupakan struktur pokok tumbuhan yang tak kalah pentingnya dengan
akar. Setiap tumbuhan pada umumnya memiliki daun. Daun dikenal dengan nama ilmiah
folium. Secara umum, daun memiliki struktur berupa helaian, berbentuk bulat atau
lonjong dan berwarna hijau (Rosanti, 2013). Daun sesungguhnya adalah cabang atau
ranting yang mengalami modifikasi. Pada tumbuhan tingkat tinggi daun merupakan
tempat penting untuk fotosintesis. Daun merupakan salah satu organ pokok pada
tumbuhan (Idarianawaty, 2011).
Susunan jaringan daun dikotil yaitu jaringan epidermis, terdiri dari satu lapis sel
kecuali tanaman ficus (karet), letaknya menyusun lapisan permukaan atas dan bawah
daun. Lapisan epidermis tumbuhan dikotil berfungsi melindungi lapisan sel di bagian
dalam dari kekeringan dan menjaga bentuk daun agar tetap. Jaringan kutikula, merupakan
penebalan dari zat kutin, letaknya melapisi permukaan atas dan bawah daun. Zat kutin
pada kutikula berfungsi mencegah penguapan air melalui permukaan daun. Stomata,
melapisi permukaan atas dan bawah daun, berfungsi sebagai jalan masuk dan keluarnya
udara serta sebagai sel penjaga sebagai pengatur membuka dan menutupnya stomata.
Rambut dan kelenjar, yang berfungsi sebagai alat pengeluaran. Mesofil, terletak diantara
lapisan epidermis atas dan bawah, berfungsi sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
Urat daun, terletak pada helai daun, berfungsi sebgai transportasi zat. (Lazuardi, 2017)
Susunan Jaringan Daun Monokotil, terdiri dari satu lapisan sel yang mengalami
penebalan oleh zat kutin,sel yang terdapat pada jaringan epidermis daun monokotil
biasanya berbentuk memandang. Daun monokotil berbentuk seperti pita dan pangkalnya
terdapat lembaran yang membungkus batang,serta urat daun nya sejajar.(Nugroho, 2016)
Bunga merupakan alat perkembangbiakan tumbuhan. Ada tumbuhan yang
berbunga sempurna dan ada yang berbunga tidak sempurna. Bunga sempurna memiliki
benang sari sebagai alat kelamin jantan dan putik sebagai alat kelamin betina. Bunga
tidak sempurna ada yang memiliki benang sari, tetapi tidak memiliki putik, bunga yang
demikian disebut bunga jantan, sementara bunga yang tidak memiliki benang sari tetapi
memiliki putik disebut bunga betina. Ada tumbuhan yang berbunga tunggal yaitu jika
pada setiap tangkai hanya terdapat satu bunga. Ada pula tumbuhan berbunga majemuk
yaitu jika pada satu tangkai terdapat banyak bunga membentuk rangkaian atau karangan
(Mulyani, 2006)
F. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Dengan praktikum ini dapat membuat dan mengamati struktur dan anatomi
serta morfologi pada samprl daun dan bunga dan dapat mengetahui bagian-
bagian organnya, daun jambu air (dikotil) dan daun jagung (monokotil).
2. Dapat mengetahui struktur dan morfologi pada bunga dan bagian organ-
organ reproduknya.
G. DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman, Deden. 2008. Biologi Kelompok Pertanian Dan Kesehatan. Bandung :
Grafindo Media Pratama.
Campbell, N.A., Reece, J.B., & Mitchell, L.G. (2003). Biologi. Jilid 2. Edisi Kelima. Alih
Bahasa: Wasmen. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Frida, Y. 2008. Struktur Sel Epidermis dan Stomata Daun Beberapa Tanaman Soka.
Jurnal bioslogos. 1(1): 1-19.
Lazuardi. W. 2017. Struktur dan Fungsi Jaringan pada Tumbuhan. Solo: Azka Pressindo
Mulyani, Sri. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Kanisius.
Nugroho. 2016. Anatomi Tumbuhan : 3. Jakarta : Graha Media
Nurhayati. 2015. Biologi Untuk Semua. Bandung: Yrama Widya
Pompos. 2011. Struktur Sel Epidermis dan Stomata Daun Beberapa Tumbuhan. Jurnal
Biologis. Vol 1(1) pp 125-134
Rosanti. D. 2013. Morfologi Tumbuhan. Jakarta : Erlangga
Saktiyono. 2004. Sains Biologi. Jakarta : Esis
Steenis, Van C.G.G.J. 2005. Flora. Bandung : PT. Pradnya Paramita.
Sulasmi. 2004. Macam-Macam Tanaman Dataran Tinggi dan Rendah. Bogor: IPB
Press.
Susiarti, S. (2015). Pengetahuan dan Pemanfaatan Tumbuhan Obat Masyarakat Lokal Di
Pulau Seram, Maluku. Pros SemNasMasyBiodivIndon. 1(5):1083-1087.
H. LAMPIRAN

Daun Jagung
Zea Mays

Daun jambu air


Mikroskop Syzygium aqueum

Daun jambu air Bunga Tanaman


Daun Jagung
Syzygium aqueum kertas
Zea Mays
Melintang pembesaran (Bougainvillea)
Melintang pembesaran
10x0,25 10x0,25
Jambu Air
Praktikan

Bunga Soka
(Saraca Asoca)
I. PERTANYAAN PRAKTIKUM
1. Pada saat pengamatan anatomi daun Sigizium (jambu air), sebutkan apa saja
yang ditemukan pada hasil pengamatan preparatnya?
Terlihat bahwa terdapat struktur anatomi berupa epidermis, xilem dan floem
serta ada alat tambahan pada daun tersebut berupa kumpulan stomata dalam
perbesaran terkecil pada mikroskop.
2. Pada saat pengamatan anatomi daun Zea mays (jagung), sebutkan apa saja yang
ditemukan pada hasil pengamatan preparatnya?
Terlihat bahwa terdapat struktur anatomi berupa epidermis, xilem dan floem
serta ada alat tambahan pada daun tersebut berupa bulu halus atau trikoma
dalam perbesaran terkecil pada mikroskop.
J. Catatan Akhir Setelah melihat video (komentar)
Video praktikum disusun secara sistematis sehingga mudah dipahami, animasi teks da
n transisi video menarik tidak membosankan dan tidak menganggu isi video.

Anda mungkin juga menyukai