Anda di halaman 1dari 3

Nama : Adi Abdilah

Kelas/Semester : A/5
Mata Kuliah : Pengembangan Kurikulum

PERTEMUAN 3
LANDASAN PSIKOLOGI KURIKULUM
Kurikulum sebagai mata pelajaran, aktivitas dan pengalaman belajar peserta didik agar
kurikulum tepat sasaran atau dikuasai peserta didik, sebagai pendidik (guru) perlu menguasai
berbagai aliaran psikologi belajar. Sebab psikologi belajar memberikan langkah-langkah atau
teori belajar sesuai usia perkembangan kognitif, afektif dan psikomotor peserta didik.
A. Psikologi Behaviorisme
Menurut aliran ini, psikologi adalah pengetahuan yang mempelajari tingkah laku
(behavior) manusia. Prinsip belajar behaviorisme mengutamakan tes hasil belajar
(testing), pengawasan (monitoring), pembiasaan (drilling), dan umpan balik (feedback).
Metode belajar behoviorisme mengutamakan belajar individu, intruksi, latihan,
penguasaan materi, dan penguasaan kompetensi. Kaum behavioris menempatkan guru
pada posisi sentral, artinya guru sebagai instruktor yang menentukan seluruh kebutuhan
balajar siswa, sementara siswa menerima apa saja yang diajarkan oleh guru (Juanda,
2012: 103).
1. Ivan Pablov
Teori Pavlov adalah teori refleks terkondisi klasik, yang menggambarkan
proses belajar melalui asosiasi dengan rangsangan lingkungan, dan itu wajar. Untuk
mengembangkan teori ini, Ivan Pavlov menggunakan anjing sebagai bahan
percobaan. Dalam eksperimennya, Pavlov menempatkan sinyal netral untuk memicu
refleksi secara alami.
2. E.L. Thorndike
Menurut Thorndike, belajar merupakan proses koneksi antara stimulus respon
yang berujung kepada perubahan tingkah laku. Stimulus yang diberikan hendaknya
sering diulang agar hubungan stimulus respon semakin kuat salah satunya dengan
memberikan latihan ataupun penekanan konsep oleh guru.
3. B.F. Skinner
Teori belajar Skinner didasarkan atas gagasan bahwa belajar adalah fungsi
perubahan perilaku individu secara jelas. Perubahan perilaku tersebut diperoleh
sebagai hasil respon individu terhadap kejadian (stimulus) dari lingkungan.
Penguatan stimulus diberikan berulang-ulang agar dapat memperkuat respon yang
dikehendaki.
B. Psikologi Kognitif Piaget
Piaget mengemukakan penjelasan struktur kognitif tentang bagaimana anak
mengembangkan konsep dunia di sekitar mereka. Teori Piaget sering disebut genetic
epistimologi (epistimologi genetik) karena teori ini berusaha melacak perkembangan
kemampuan intelektual, bahwa genetic mengacu pada pertumbuhan developmental bukan
warisan biologis (keturunan).
1. Fase-fase Perkembangan Kognitif Anak pieget
Jean Piaget yang juga ahli Biologi menghubungkan tahapan perkembangan
kematangan fisik dengan tahapan perkembangan kognitif. Tahapan- tahapan tersebut
adalah tahap sensory motorik (0–2 tahun), pra- operasional (2–7 tahun), operasional
konkret (7–11 tahun) dan operasional formal (11–15 tahun).
2. Balajar Anak Menurut Piaget
Belajar menurut Teori Kognitif Jean Piaget Jean Piaget mengemukakan bahwa
proses belajar akan terjadi apabila ada aktivitas individu berinteraksi dengan
lingkungan sosial dan lingkungan fisiknya. Teori Piaget mengenai terjadinya belajar
didasari atas 3 konsep dasar, yaitu skema, asimilasi, akomodasi yang akan
menghasilkan keseimbangan. Piaget memandang belajar itu sebagai tindakan kognitif,
yaitu tindakan yang menyangkut pikiran. Tindakan kognitif menyangkut tindakan
penataan dan pengadaptasian terhadap lingkungan
3. Peran Guru Mengajar Anak
Guru harus kreatif dalam merancang dan menggunakan strategi, metode,
model, hingga media pembelajaran, serta harus disesuaikan dengan kebutuhan peserta
didik. Menurut Jean Piaget, belajar akan lebih berhasil jika disesuaikan dengan tahap
perkembangan peserta didik. Seorang guru hendaknya banyak memberikan beberapa
rangsangan kepada peserta didik agar mereka mau berinteraksi dengan lingkungan
secara aktif, mencari, mengamati dan menemukan berbagai hal dari lingkungan.
C. Psikologi Penomenologi dan Humanistik
1. Psikologi Penomenologi Gestalt
Psikologi Gestalt merupakan salah satu aliran psikologi yang mempelajari
suatu gejala sebagai suatu keseluruhan atau totalitas, data-data dalam psikologi
Gestalt disebut sebagai Fenomena (gejala). Prinsip Dasar Gestalt yaitu Interaksi
antara individu dan lingkungan disebut sebagai perceptual field. Setiap perceptual
field memiliki organisasi, yang cenderung dipersepsikan oleh manusia sebagai figure
and ground. Oleh karena itu kemampuan persepsi ini merupakan fungsi bawaan
manusia, bukan skill yang dipelajari.
Menurut teori gestalt, belajar merupakan aktivitas dari suatu individu yang
berkenaan melalui interaksi dengan lingkungannya. Pada pembelajaran tersebut,
siswa juga dapat mengaitkan dengan apa yang ada di lingkungan sekitarnya sehingga
siswa lebih mudah dalam memahami materi yang telah dijelaskan oleh guru.
2. Psikologi Humanistik Maslow
Bagi para pendukung teori humanis, proses belajar harus berasal dari dan
mengarah pada manusia itu sendiri. Dengan kata lain, teori belajar humanistik
berbeda dengan teori belajar behavioris (siswa belajar atas dasar rangsangan dan
respon) dan teori belajar kognitif Piaget (siswa hanya belajar secara kognitif). Teori
belajar ini untuk pengembangan realisasi diri siswa secara optimal. Peranan guru
dalam kegiatan belajar siswa menurut pandangan teori humanisme adalah sebagai
fasilitator.
D. Kegunaan Psikologi bagi Guru
Salah satu kegunaan psikologi belajar bagi guru untuk membantu mempermudah
belajar siswa, agar mereka tidak kandas ditengah jalan mengikuti pelajaran. Ilmu
psikologi sebagai basis yang penting untuk menentukan berbagai metode, materi
pelajaran, aktivitas belajar siswa dan keputusan kurikulum yang akan diajarkan kepada
siswa.
Psikologi pendidikan dapat membantu guru dan calon guru dalam mengembangkan
evaluasi pembelajaran siswa yang lebih adil, baik dalam teknis evaluasi, pemenuhan
prinsip-prinsip evaluasi maupun menentukan hasil-hasil evaluasi.

Anda mungkin juga menyukai