Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOKIMIA
SEMESTER GANJIL
Dosen Pengampu:1. .Prof. Dr. Wahidin M.Pd
2. Dr. Hj. Yunita, M.Pd
3. Edy Chandra, S.Si, MA

Asisten Praktikum:1. .Siti Sholeha


2. Siti Nurdiana
3. Mirna Wati
4. Rani Rahmawati

Disusun oleh:
Nama : Adi Abdilah
NIM : 1908106025
Kelas : Biologi A/3

PUSAT LABORATORIUM MIPA


IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
TAHUN 2020 M / 1442 H
ACARA PRAKTIKUM KE-1
PENENTUAN KADAR GULA PEREDUKSI DAN IDENTIFIKASI HORMON
HCG DALAM URINE

A. TUJUAN
1. Untuk menentukan kadar gula pereduksi dalam sampel
2. Untuk mengetahui hormon HCG dalam urine
3. Untuk mengetahui fungsi hormom HCG dalam urine
4. Untuk melakukan identifikasi hormon HCG dalam urine.
B. DASAR TEORI
Glukosa adalah sumber energi utama bagi tubuh. Hormon yang mempengaruhi
kadar glukosa adalah insulin dan glukagon yang berasal dari pankreas.Insulin
dibutuhkan untuk permeabilitas membran sel terhadap glukosa dan untuk
transportasi glukosa ke dalam sel (Joyce, 2013). Glukosa darah merupakan gula
yang terdapat dalam darah yang berasal dari karbohidrat dalam makanan dan
disimpan sebagai glikogen dihati dan diotot rangka. Glukosa darah berfungsi
sebagai penyedia energi tubuh dan jaringan-jaringan dalam tubuh (Widyastuti,
2011).
Kadar glukosa darah adalah besarnya jumlah glukosa yang terdapat dalam
darah. Pada keadaan normal, kadar glukosa darah meningkat setelah makan dan
tetap bertahan dalam waktu yang singkat. Kadar glukosa darah normal yaitu
dibawah 200 mg/dl. Pada penderitaan diabetes, glukosa yang terdapat dalam darah
terlalu banyak. Dalam keadaan puasa kadar glukosa darah normal yaitu lebih kecil
dari 100 mg/dl, dan yang menderita diabetes lebih besar dari 126 mg/dl. Sementara
itu 2 jam stelah makan, maka kadar glukosa darah normal adalah lebih kecil dari
140 mg/dl dan yang menderita diabetes 180 mg/dl. Tes gula darah memberikan
informasi yang berguna untuk manajemen diabetes. Ini dapat membantu serta
memantau efek obat diabetes pada kadar gula darah. Identifikasi kadar gula darah
yang tinggi atau rendah (Akiles, 2012)
Gula reduksi merupakan golongan karbohidratyang dapat mereduksi senyawa
penerima elektron. Sebagian besar karbohidrat, terutama golongan monosakarida
dan beberapa golongan disakarida mempunyai sifat mereduksi terutama di dalam
suasana basa. Golongan tersebut dikenal sebagai gula pereduksi, antara lain adalah
glukosa, fruktosa, galaktosa, laktosa dan altosa (Sukatiningsih, 2010). Menurut
Kusnandar (2010) Gula reduksi adalah monosakarida dan beberapa disakarida
mempunyai sifat dapat mereduksi, terutama dalam suasana basa. Sifat sebagai
reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi karbohidrat maupun
analisis kuantitatif.
Gula reduksi merupakan senyawa penting dari karbohidrat yang mempunyai
peran utama dalam penyediaan kalori bagi makhluk hidup dan merupakan senyawa
utama yang dapat dijumpai pada tumbuh-tumbuhan. Gula total merupakan gula
kandungan keseluruhan dalam suatu bahan-bahan pangan yang terdiri dari gula
pereaksi dan gula non-pereaksi (Sumantri, 2010).
Gula non-pereduksi adalah karbohidrat yang tidak teroksidasi oleh zat
pengoksidasi lemah dalam larutan air basa. Sifat karakteristik gula non-pereduksi
adalah bahwa dalam media berair basa, gula tersebut tidak menghasilkan senyawa
yang mengandung gugus aldehida. Misalnya: sukrosa, yang tidak mengandung
kelompok hemiasetal maupun kelompok hemiketal dan, oleh karena itu, stabil
dalam air (Sumantri, 2010).
Tingkat gula darah diatur melalui umpan balik negatif untuk
mempertahankan keseimbangan di dalam tubuh. Level glukosa di dalam darah
dimonitor oleh pankreas. Bila konsentrasi glukosa menurun, karena dikonsumsi
untuk membutuhkan energi tubuh, pankreas melepaskan glukagon, hormon yang
menargetkan sel-sel di hati, kemudian sel-sel in mengubah glikogen menjadi
glukosa.(Girindra, 2016)
Kehamilan didefinisikan sebgai fertilisasi atau penyatuan dari sperma dan
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat
fertilisasi hingga lahirnya seorang bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam
waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional. Siklus
ovarium berlangsung saat karpus leteum berdegenerasi dan lapisan dalam uterus
yang sudah dipersiapkan dan bergantung pada lutein akan terlepas jika tidak terjadi
pembuahan dan implantasi. Jika terjadi fertilisasi, blastokista yang tertanam
menyelamatkan dirinya dan tidak tersapu keluar bersama darah haid dengan
membuat HCG. Hormon ini yang secara fungsional serupa denga LH, merangsang
dan mempertahankan karpus leteum agar tidak berdegenerasi. (Frelestanty, 2020)
Human Chorinic Gonadotropin atau yang biasa dikenal dengan sebutan HCG
merupakan suatu hormon yang dihasilkan oleh jaringan plasenta yang masih muda
dan dikeluarkan lewat urine. Hormon ini juga dihasilkan bila terdapat proliferasi
yang ab-normal dari jaringan epitel korion seperti molahidatidosa atau chorio
carsinoma. Kehamilan akan ditandai dengan meningkatnya kadar hormon HCG
dalam urin pada trimester 1, HCG disekresikan 7 hari setelah ovulasi. Pemeriksaan
HCG dengan metode immunokromatografi. Immunokromatografi merupakan cara
yang paling efektif untuk mendeteksi kehamilan dini, metode ini sebagai salah sati
test diagnotic untuk deteksi HCG dalam sampel urin secara in vitro (Agnes dkk,
2013)
HCG dapat diperoleh dari urin wanita hamil, karena hormon yang diproduksi
oleh plasenta ini dieksresikan dalam jumlah besar melalui urin. HCG mempunyai
sifat seperti LH pada wanita dengan produksi gonado tropin yang rendah atau non
siklik hormon ini juga digunakan pada wanita dengan ovolasi pada fase luteal
sehingga terjadi infertilitas atau abortus habitualis (Cowie, 2017)
Peranan utama HCG adalah mempertahankan atau memperlama aktifitas
bioseintesis korpus leteum yang memungkinkan produksi progesteron dan
mempertahankan urine atau air seni. Alat yang digunakan untuk pemeriksaan
merupakan alat yang djual secara bebas dan dapat dipergunakan kapanpun dan oleh
siapapun. Keuntungan strip uji kehamilan adalah suatu uji atau tes kehamilan yang
bisa dilakukan dirumah, prosedur pengujian mudah dilakukan, dengan harga yang
cukup murah, jenis alatnya pun bervariasi dengan akurasi hasil uji yang tinggi serta
dapat mendeteksi kehamilan dari dini. (Chistiani, 2019)
B. METODOLOGI
1. Alat
a. Jarum
b. Blood losser
c. Glukometer
d. Teststrip
e. Test pack
f. Masker
g. Glove
h. Gelas plastik
2. Bahan
a. Urine wanita hamil
b. Urine wanita tidak hamil
c. Orang yang berpuasa
d. Orang yang tidak berpuasa
e. Alkohol 70%
f. Kapas
3. Prosedur Kerja
a. Penentuan kadar gula darah
1) Disiapkan alat dan bahan
2) Dioleskan alkohol 70% pada jari probandus
3) Disiapkan jarum baru khusus untuk blood losser
4) Jarum tersebut dimasukkan pada blood losser
5) Ditutup kembali, lalu atur angka kedalaman jarum diangka 3
6) Ditarik bagian atas blood losser
7) Diambil darah menggunakan blood losser
8) Darah diteteskan ke atas teststrip
9) Tunggu selama 10 detik, maka hasilnya akan keluar
10) Selanjutnya ulangi proses tersebut pada sampel berikutnya.
11) Dicatat hasil pengamatannya
b. Identifikasi Hormon HCG
1) Disiapkan alat dan bahan
2) Tuangkan masing-masing sampel urine pada gelas plastik
3) Test pack dicelupkan ke dalam gelas plastik pada masing-masing
sampel
4) Diamkan hingga 1-5 menit dan lihat garis merah yang terlihat pada
test pack
5) Dicatat hasil pengamatan

C. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1. Penentuan Kadar Gula dalam Darah
Kadar Gula dalam Darah
No. Nama Sampel
(mg/dl)

1. Sampel A Puasa (belum makan) 45

2. Sampel B Tidak berpuasa (sudah makan) 133

Tabel 2. Identifikasi Hormon HCG dalam Urine


Sebelum Sesudah
No. Sampel
Gambar Keterangan Gambar Keterangan

-Warna urine kuning -Warna urine


agak keruh kuning agak keruh
- Bau urine sangat - Bau urine sangat
1. Wanita Hamil
menyengat menyengat

- Test pack baru - Terdapat 2 garis


(Belum ada garis) merah ditest pack

- Warna urine
- Warna urine
kuning agak
kuning agak bening
bening
Wanita tidak - Bau urine
2. - Bau urine
Hamil menyengat
menyengat
- Test pack baru
- Terdapat 1 garis
(Belum ada garis)
merah ditest pack

D. PEMBAHASAN
Berdasarkan praktikum yang dilakukan di laboratorium MIPA Instritut Agama
Islam Syekh Nurjati Cirebon. Praktikum ini dilakukan dengan tujuan untuk
menentukan kadar gula pereduksi dalam sampel, mengetahui hormon HCG dalam
urine, mengetahui fungsi hormom HCG dalam urine. Adapun alat yang digunakan
pada acara praktikum ke-1 ini yaitu jarum, blood losser, glukometer, teststrip, test
pack, masker, glove, dan gelas plastik. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu
urine wanita hamil, urine wanita tidak hamil, orang yang berpuasa, orang yang
tidak berpuasa, alkohol 70%, dan kapas.
Gula pereduksi adalah golongan gula (karbohidrat) yang dapat mereduksi
senyawa-senyawa penerima elektron. Contohnya adalah glukosa dan fruktosa.
Ujung dari suatu gula pereduksi adalah ujung yang mengadung gugus aldehida atau
keton bebas. Semua monosakarida (glukosa, fruktosa, dan galaktosa) dan
disakarida (laktosa, maltosa). (Lehinger, 2011:255). Menurut Sumantri (2010) Gula
non-pereduksi adalah karbohidrat yang tidak teroksidasi oleh zat pengoksidasi
lemah dalam larutan air basa. Sifat karakteristik gula non-pereduksi adalah bahwa
dalam media berair basa, gula tersebut tidak menghasilkan senyawa yang
mengandung gugus aldehida, misalnya sukrosa dan pati (Polisakarida), termasuk
sebagai gula non pereduksi.
Glukosa darah merupakan gula yang terdapat dalam darah yang berasal dari
karbohidrat dalam makanan dan disimpan sebagai glikogen dihati dan diotot rangka.
Glukosa darah berfungsi sebagai penyedia energi tubuh dan jaringan-jaringan
dalam tubuh (Widyastuti, 2011). Menurut Akiles (2012) Kadar glukosa darah
adalah besarnya jumlah glukosa yang terdapat dalam darah. Pada keadaan normal,
kadar glukosa darah meningkat setelah makan dan tetap bertahan dalam waktu
yang singkat. Kadar glukosa darah normal yaitu dibawah 200 mg/dl. Pada
penderitaan diabetes, glukosa yang terdapat dalam darah terlalu banyak. Dalam
keadaan puasa kadar glukosa darah normal yaitu lebih kecil dari 100 mg/dl, dan
yang menderita diabetes lebih besar dari 126 mg/dl. Sementara itu 2 jam stelah
makan, maka kadar glukosa darah normal adalah lebih kecil dari 140 mg/dl dan
yang menderita diabetes 180 mg/dl.
Kadar glukosa atau gula dalam darah naik dalam waktu singkat, tidak akan
berdampak besar terhadap organ, namun apabila terjadi dalam jangka waktu yang
lama dan tidak terkendali maka dapat dikategorikan sebagai diabetes melitus.
Menurut Hestiana (2017) Diabetes Melitus merupakan suatu penyakit menahun
yang ditandai dengan kadar glukosa darah (gula darah) melebihi normal yaitu kadar
gula darah sewaktu sama atau lebih dari 200 mg/dl, dan kadar gula darah puasa di
atas atau sama dengan 126 mg/d. Tes gula darah sendiri bermanfaat untuk
memberikan informasi yang berguna dalam manajemen diabetes. Pengecekan ini
dapat membantu serta memantau efek obat diabetes pada kadar gula darah,
mengidentifikasi kadar gula darah yang tinggi atau rendah (Akiles, 2012).
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat diketahui praktikan
menggunakan alat yang bernama glukometer, yakni pengukur glukosa atau
perangkat pemantauan glukosa darah, yang dapat digunakan untuk menguji jumlah
glukosa (gula) dalam darah.
Berdasarkan tabel pengamatan menentukan kadar gula darah yakni untuk
sampel pertama adalah orang berpuasa (belum makan) dan sampe kedua adalah
orang tidak berpuasa (belum makan). Setelah darah diambil menggunakan blood
losser, kemudian darah diteteskan ke atas teststrip dan tunggu selama 10 detik,
maka hasilnya akan keluar. Berdasarkan pengamatan tersebut didapatkan hasil pada
sampel pertama atau orang berpuasa (belum makan) mempunyai kadar gula darah
sebesar 45 mg/dl dan pada sampel kedua atau orang tidak berpuasa (sudah makan)
mempunyai kadar gula darah sebesar 133 mg/dl. Terdapat perbedaan antara sampel
A dan B. Pada sampel B yaitu orang tidak berpuasa (sudah makan) setelah
memakan nasi atau sesuatu, tubuh akan memecah pati menjadi komponen glukosa
dan melepaskan glukosa ke aliran darah. Hal ini lah yang meningkatkan glukosa
darah atau kadar gula darah. Itu sebabnya makan nasi seperti makan makanan
manis meski tidak ada gula.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Akiles (2012) bahwa
dalam keadaan puasa kadar glukosa darah yaitu lebih kecil dari 100 mg/dl, dan
sementara itu 2 jam setelah makan, maka kadar glukosa darah adalah lebih kecil
dari 140 mg/dl. Kadar glukosa darah normal yaitu dibawah 200 mg/dl. Pada
penderitaan diabetes, glukosa yang terdapat dalam darah terlalu banyak. Kondisi
glukosa darah yang lebih tinggi dari pada normal disebut hiperglikemia, sedangkan
yang lebih rendah daripada normal disebut hipoglikemia. Bila konsentrasi terlalu
tinggi maka sebagian glukosa dikeluarkan dari tubuh melalui urin. Penelitian yang
dilakukan Akiles (2012) juga menunjukkan bahwa tikus yang puasa tidak
mendapatkan makanan sehingga terjadi penurunan kadar glukosa darah. Cepat
lambatnya peningkatan kadar glukosa darah tergantung pada indeks glikemik
pangan yang dikonsumsi.
Human Chorinic Gonadotropin atau yang biasa dikenal dengan sebutan HCG
merupakan suatu hormon yang dihasilkan oleh jaringan plasenta yang masih muda
dan dikeluarkan lewat urine. Hormon ini juga dihasilkan bila terdapat proliferasi
yang ab-normal dari jaringan epitel korion seperti molahidatidosa atau chorio
carsinoma. Kehamilan akan ditandai dengan meningkatnya kadar hormon HCG
dalam urin pada trimester 1, HCG disekresikan 7 hari setelah ovulasi (Agnes dkk,
2013).
Human chorionic gonadotropin adalah hormon yang diproduksi terutama oleh
sel-sel syncytiotrophoblastic dari plasenta selama kehamilan. Hormon tersebut
merangsang korpus luteum memproduksi progesteron untuk menjaga kehamilan.
Sejumlah kecil hCG juga diproduksi di kelenjar pituitari, hati, dan usus besar.
(Montagnana, 2011)
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat diketahui praktikan
menggunakan metode pemeriksaan immunokromatografi, yakni urine dimasukkan
ke dalam wadah lalu test pack diletakkan pula selama beberapa menit. Menurut
Agnes (2015) Immunokromatografi merupakan cara yang paling efektif untuk
mendeteksi kehamilan dini, metode ini sebagai salah satu test diagnotic untuk
deteksi HCG dalam sampel urin secara in vitro. Terdapat dua bagian dalam test
pack yaitu garis melintang dan garis membujur. Garis melintang adalah anti
bHCG-HCG yang direkatkan pada membrane (nitrocelulosa). Garis melintang akan
selalu mengikat konjugat dan membentuk warna. Sedangkan garis membujur
adalah anti bHCG. Jika urin mengandung HCG, bagian b Terikat pada garis
membujur ini, bagian alfa akan mengikat konjugat dan membentuk warna.
Praktikum kali ini praktikan menggunakan dua sampel urine yakni urine
wanita hamil dan urine wanit tidak hamil. Strip HCG setelah melakukan praktikum
yang telah dilakukan dapat dikatakan bahwa strip HCG adalah tes uji menggunakan
metode imunoassay kromatografi, dimana menggunakan antibodi spesifik untuk
secara selektif mengidentifikasi adanya HCG didalam urine dengan derajat
sensitivitas yang tinggi.
Prinsip kerja dari test pack ini adalah penambahan urin ke test pack dan
membiarkannya berjalan disepanjang absorban. Saat keadaan tidak adanya hormon
HCG, seperti pada sampel urine kedua terlihat warna urine kuning dan setelah
dimasukkan test pack warna tetap sama dan bau tetap menyengat serta tidak
terbantuknya dua garis merah pada test pack, menunjukkan tidak ditemukannya
kadar HCG ditandai sebagai garis merah yang hanya muncul satu garis pada area
kontrol. Sedangkan pada sampel wanita hamil terdapat perubahan pada test
packnya yakni ditemukan dua garis merah, ini menunjukkan bahwa sampel urine
pertama memiliki hormon HCG dan benar adanya bahwa sampel pertama
merupakan wanita hamil.
Strip test pack berfungsi sebagai kontrol akan tetap berwarna merah pada
kondisi positif atau negatif, sehingga kontrol menjadi tanda acuan ketepatan hasil
test. Perubahan warna terjadi karena adanya antibodi pada sampel urin yang
diujikan. Hal ini menunjukkan hasil negatif, maka hanya pada kontrol saja terjadi
perubahan warnanya, karena tidak terjadi reaksi antigen-antibodi, pada sampel
urine ke 2. Adapaun keuntungan dengan menggunakan teknik imunokromatografi
yakni mudah untuk dilakukan, hasil cepat hanya 1-5 menit, hasilnya bersifat
spesifik, dan sensitifitas sampai 99,7% (Rose, 2011)
Pengumpulan dan penyimpanan urine sebaiknya menggunakan pagi hari
karena berisi konsentrasi HCG yang paling tinggi, sehingga baik untuk
pemeriksaan sampel urin. Maka praktikan pun membawa sampel urin 1 dan 2 yang
dikeluarkan pada pagi hari saat belum mengkonsumsi apa-apa. Hal ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan Riswaton dan Rizki (2015) Bahwa urine pada
pagi hari setelah bangun tidur adalah yang paling baik untuk diperiksa. Urine satu
malam mencerminkan periode tanpa asupan cairan yang lama, sehingga
unsur-unsur yang terbentuk mengalami pemekatan. Urine pagi baik untuk
pemeriksaan sedimen dan pemeriksaan rutin, serta tes kehamilan berdasarkan
adanya HCG dalam urine.
Pengecekkan kehamilan bisa menggunakan beberapa alat alami yang ada
dirumah seperti pasta gigi, dan gula. Pasta gigi sendiri tidak hanya berfungsi untuk
membersihkan gigi semata tetapi juga bisa menjadi salah satu indikator untuk
mengecek kehamilan, dengan cara mengambil beberapa tetes urine lalu campurkan
bersama dengan pasta gigi dan diaduk lalu diamkan beberapa menit, jika pasta gigi
berubah warna biru atau berbusa tandanya positif. Gula, gula bukan hanya sebagai
pemberi manis ataupun penyedap rasa pada makanan akan tetapi bisa juga
dijadikan sebagai pengecekan kehamilan alami. Caranya yaitu pertama menampung
urine pada pagi hari, lalu dicampurkan dengan tiga sendok gula, dan tunggu
beberapa menit. Bisa gula tersebut cepat melebur artinya positif hamil.
Manfaat pengecekkan kehamilan dengan menggunakan testpack yaitu lebih
mudah dijumpai pada apotek-apaotek yang ada disekitar rumah serta hasil yang
muncul sangat cepat hanya kisaran waktu beberapa menit saja. Harganya pun mulai
dari yang sangat terjangkau dan ada pula yang mahal. Selain itu tidak perlu
repot-repot ke dokter kandungan atau rumah sakit hanya dilakukan dirumah saja itu
pun bisa langsung terlihat hasilnya dari urine yang dikeluarkan pada pagi hari. Alat
tes kehamilan jarang salah. Ini lebih dari 99 persen akurat. Jadi, jika hasil tes Anda
negatif, itu berarti tidak hamil; Namun, jika kehamilan sangat awal dan tes
dilakukan terlalu dini, mungkin ada jumlah hCG urin yang tidak mencukupi untuk
dideteksi oleh tes. Hormon HCG berguna untuk mendeteksi kehamilan pada
trimester awal. Dan tespack juga adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi
kehamilan melalui urine wanita.
Manfaat pengecekkan gula darah, pemeriksaan gula darah memiliki beberapa
manfaat bagi penderita diabetes, seperti untuk mengevaluasi pencapaian tujuan
pengobatan secara keseluruhan, untuk mengetahui pengaruh perubahan pola makan
dan olahraga terhadap kadar gula darah, dan ntuk mengetahui faktor lain yang
kemungkinan dapat meningkatkan kadar gula darah.
F. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Dalam menentukan gula darah digunakan alat bernama glukometer.
Glukometer adalah salah satu alat yang digunakan untuk melakukan
pengukuran kadar glukosa darah.
2. Hormon HCG dalam urine adalah suatu glikoprotein yang mengandung
galaktosa dan heksosa
3. Fungsi Hormon HCG yaitu menjaga atau mempertahankan kehamilan seperti
penguat, terutama pada usia kehamilan muda dan juga untuk mengetahui
adanya pembuahan.
4. Immunokromatografi merupakan cara yang paling efektif untuk mendeteksi
kehamilan dini, metode ini sebagai salah satu test diagnotic untuk deteksi HCG
dalam sampel urin secara in vitro.

DAFTAR PUSTAKA
Agnes, Sri Harti., Estuningsih dan Heni Nurkusumawati. 2013. Pemeriksaan HCG
(Human Chorionic Gonadotropin) untuk Deteksi Kehamilan Dini Secara
Immunokromatografi. Jurnal KESMADASKA.Vol 1 (1)
Akiles, J. A, (2012). Keadaan Puasa Terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus (Rattus
Norvegicus). JESBIO Vol. I No. 1
Chistiani,dkk. 2019. Perbedaan Kadar Hormon HCG Pada Ibu Hamil Trimester 1 yang
mengalami Hiperemesis gravidarum sebelum dan setelah dilakukan hipnotherapi di
Rumah Sakit Umum. Jurnal IJM. Vol.2 No. 2
Cowie, A.T., I.A. Forsyth and I.C.Hart. 2017. Hormonal Control of Lactation.
Berlin Heidelberg. New York
Frelestanty. 2020. Analisis Faktor Risiko Hiperemesis gravidarum Pada Ibu hamil.
Jurnal Ilmiah Kesehatan. Vol. 1 No.1
Girindra. 2016. Biokimia I. Jakarta: PT. Gramedia
Hestiana, D.W., 2017. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan dalam
Pengelolaan Diet pada Pasien Rawat Jalan Diabetes Melitus Tipe 2 di Kota
Semarang. Jurnal of Health Education, 2(2): pp.138-145.
Joyce, LeFever. (2013) Pedoman Pemeriksaan Laboratorium & Diagnostik Edisi 6.
Jakarta : EGC.
Montagnana, M. 2011. Human chorionic gonadotropin in pregnancy diagnostics .
Clinica Chimica Acta, Volume 412, Issues 17–18.
Riswanto dan Mohammad Rizki. 2015. Urinalisis. Jakarta : Pustaka Rasmedia.
Rose. W. 2011. Panduan Lengkap Perawatan Kehamilan. Jakarta, Dian Rakyat.
Kusnandar, F. 2010. Kimia Pangan: Komponen Makro. Jakarta : Dian Rakyat
Sukatiningsih. 2010. Penentuan Karbohidrat Handout. Jember: FTP UNEJ
Sumantri, Arif. 2010. Kesehatan Lingkungan & Perspektif Islam, Jakarta : Kencana
Widyastuti I., 2011. Pengaruh Penambahan Natrium Florida(NaF)Terhadap Kadar
Gula Darahyang Segera Diperiksa dan Ditunda 36 Jam, KTI, Fakultas Ilmu
Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang, Semarang
LAMPIRAN

Praktikan sebelum Praktikan memasukkan Praktikan sebelum


memasukkan test pack ke test pack kedalam gelas memasukkan test pack ke
dalam gelas plastik berisi plastik berisi urine wanita dalam gelas plastik berisi
urine wanita tidak hamil tidak hamil urine wanita hamil

Praktikan memasukkan
test pack kedalam gelas Perbandingan hasil test
plastik berisi urine wanita pack urine wanita tidak
hamil hamil dan hamil
Test pack Urine wanita hamil Urine wanita tidak hamil

Glove
PASCA PRAKTIKUM
1. Apa yang dimaksud dengan gula pereduksi? Jelaskan!
Jawab: Gula pereduksi adalah gula yang mempunyai kemampuan untuk mereduksi
hal ini dikarenakan adanya gugus aldehid atau keton bebas
2. Berikan satu contoh yang termasuk gula reduksi dari golongan monosakarida dan
disakarida! Tuliskan struktur kimianya menuarut Haworth!
Laktosa (Disakarida ) Glukosa (Monosakarida)

3. Apa yang dimaksud dengan hormon Human Chorionic Gonadotropin (HCG)?


Jawab: Hormon HCG adalah hormon yang mengandung atau mendukung
perkambangan telur dalam ovarium dan merangsang telur dalam
pelepasan telur dalam ovulasi
4. Media apa yang dipakai untuk analisis hormon HCG?
Jawab: Media yang digunakan untuk analisis hormon HCG adalah testpack
kehamilan yang dicelupkan pada urine.
5. Mengapa terjadi perbdaan hasil tes pada sampel urine? Jelaskan mekanisme
kimianya!
Jawab: Strip test pack berfungsi sebagai kontrol akan tetap berwarna merah pada
kondisi positif atau negatif, sehingga kontrol menjadi tanda acuan ketepatan hasil
test. Perubahan warna terjadi karena adanya antibodi pada sampel urin yang
diujikan. Hal ini menunjukkan hasil negatif, maka hanya pada kontrol saja terjadi
perubahan warnanya, karena tidak terjadi reaksi antigen-antibodi, pada sampel
urine ke 2.

Anda mungkin juga menyukai