Anda di halaman 1dari 4

IDENTIFIKASI CESTODA DAN TREMATODA

A. Tujuan
Mahasiswa mampu mengetahui morfologi berbagai spesies cestoda dan trematoda

B. Alat dan Bahan


1. Mikroskop
2. Preparat yang berisi awetan protozoa.
3. Alat tulis

C. Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Nyalakan mikroskop.
3. Letakkan preparat yang berisi awetan pada mikroskop dan amati dengan
menggunakan pembesaran obejektif 10X.
4. Gambar hasil pengamatan.

D. Dasar Teori
Plathyhelminthes meliputi kelompok cacing yang tubuhnya pipih dan relatif
sederhana dibandingkan filum cacing yang lain. Platyhelminthes memiliki tubuh pipih,
lunak, dan epidermisnya bersilia. Tubuhnya bersifat tripoblastik yang tidak mempunyai
rongga tubuh (aselomata). Hidup di air tawar, air laut, dan tanah lembab, beberapa jenis
bersifat parasit pada hewan dan manusia. Cacing yang bersifat parasit mempunyai lapisan
kutikula dan alat pengisap yang dapat disertai dengan kait untuk menempel.
Cacing pipih belum mempunyai sistem peredaran darah dan sistem pernafasan.
Hewan ini menggunakan seluruh permukaan tubuh untuk melakukan pertukaran gas
antara tubuh dan lingkungan secara difusi. Sistem pencernaan belum sempurna, yaitu
terdapat mulut, rongga pencernaan, namun tidak memiliki anus. Sistem ekskresi pada
cacing pipih terdiri atas dua saluran ekskresi yang memanjang bermuara ke pori-pori yang
letaknya berderet-deret pada bagian dorsal (punggung). Kedua saluran ekskresi tersebut
bercabang-cabang dan berakhir pada sel-sel api (flame cell). Sistem saraf berupa tangga
tali yang terdiri dari sepasang ganglion otak di bagian anterior tubuh. Kedua ganglion
dihubungkan oleh serabut-serabut saraf melintang dan dari masing-masing ganglion
membentuk saraf tangga tali yang memanjang ke arah posterior. Kedua tali saraf ini
bercabangcabang ke seluruh tubuh.
Cacing pipih dapat melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi
aseksual dengan memutuskan sebagian anggota tubuh. Sedangkan reproduksi seksual
dengan peleburan dua sel kelamin pada hewan yang bersifat hemafrodit. Platyhelminthes
dibedakan menjadi 3 kelas yaitu Turbellaria (cacing bersilia), Trematoda (cacing pipih),
dan Cestroda (cacing isap).
Trematoda memiliki bentuk tubuh seperti daun.Tubuhnya tertutupi oleh
kutikula.Saluran pencernaan makanannya lengkap, tanpa anus.Terdiri dari mulut, faring,
dan intestin.Organ ekskresi berupa protonefridia.Bersifat hermafrodit, kecuali pada
beberapa familia dari Digenia. Cacing Schistosoma haematobium memiliki alat kelamin
yang terpisah tetapi antara cacing jantan dan cacing betina selalu melekat satu sama lain
(Kastawi, 2005).
Trematoda hidup sebagai parasit di dalam tubuh hewan lain. Kebanyakan memiliki
alat penghisap (sucker) yang melekat ke organ-organ internal atau permukaan-permukaan
luar dari hewan inang.Lapisan luar yang keras membantu melindungi parasit di dalam
inangnya.Organ-organ reproduksi menempati hampir di seluruh bagian dalam dari
cacing-cacing ini (Campbell et al., 2008).
Cacing pita (Cestoda) bersifat parasit.Cacing pita dewasa sebagian besar hidup
didalam vertebrata, termasuk manusia.Pada kebanyakan cacing pita, bagian ujung anterior
atau scolex dipersenjatai dengan penghisap dan kait yang digunakan untuk melekatkan
diri ke lapisan usus inangnya.Cacing pita tidak memiliki mulut dan rongga
gastrovaskular.Mereka mengabsorpsi nutrien yang dilepaskan oleh pencernaan di dalam
usus inang.Absrorpsi terjadi di seluruh permukaan tubuh cacing pita (Kastawi, 2005).

E. Hasil Pengamatan
No. Nama Gambar
1. Telur Taenia
Ciri-Ciri :
a. berbentuk bulat, memiliki
ukuran 30-40 µm.
b. kulit sangat tebal, halus,
dengan garis-garis silang.
c. warna kulit kuning gelap-
coklat. isi terang abu-abu.
d. Berisi masa bulat bergranula
yang diliputi dengan membran
yang halus, dengan tiga pasang
kait berbentuk lanset yang
membias
2. Fasciola Hepatica
Ciri-Ciri :
a. Panjang 30 mm dan lebar 13
mm.
b. Bentuk seperti daun, menunjuk
pada bagian ujung atau
posterior, dan lebar di depan
atau anterior.
c. Mulut pengisap kecil tapi kuat
dan terletak di ujung proyeksi
bentuk kerucut di ujung
anterior.
d. Asetabulum lebih besar
daripada mulut pengisap dan
terletak di anterior.
3. Taenia
Ciri-Ciri :
a. Terdiri atas kepala yang
disebut skoleks, leher dan
strobila yang merupakan
rangkaian ruas-ruas proglotid
sebanyak 1000 – 2000 buah.
b. Panjang cacing 4 – 12 meter
atau lebih. Skoleks hanya
berukuran 1 – 2 milimeter.
c. mempunyai empat batil isap
dengan otot-otot yang kuat
tanpa kait – kait.
d. Bentuk leher sempit, ruas-ruas
tidak jelas dan didalamnya
tidak terlihat struktur tertentu.
4. Fasciola Buski
Ciri-Ciri :
a. Cacing dewasa berukuran 2,0 -
7,5 x 0,8 - 20 cm.
b. Memiliki oral sucker yang kecil
dan duri-duri kecil.
c. Ovariumnya bercabang di
pertengahan tubuh dan testesnya
bercabang di bagian tengah
posterior tubuh.

Anda mungkin juga menyukai