v Alat :
5. Pipet ukur
6. Pipet tetes
7. Statif
8. Biuret Basa
v Bahan :
3. H2SO4 pekat
V. Langkah Kerja
1. Botol oksigen yang telah diukur volumenya diisi dengan sampel sampai penuh, lalu
ditutup.
3. Ditambah larutan MnCl2 / MnSO4 2 ml dan perekasi O2 3 ml. Botol ditutup (larutan
yang tumpah ditampung), digojog kuat-kuat.
4. Diamkan sebentar, bila endapan berwarna putih berarti oksigen terlarut tidak ada
(pemeriksaan tidak perlu dilanjutkan), dan apabila timbul endapan berwarna kuning-
coklat berarti ada oksigen terarut (pemeriksaan dilanjutkan).
5. Hitung koreksi volume cairan yang tumpah (X)
V
X 200( 1)
V P
8. Dititrasi dengan larutan standar Na. Tiosulfat 1/40 N sampai warna kuning muda.
9. Kemudian ditambah 1-2ml indikator amylum dan dilanjutkan titrasi lagi hingga
warna bitu tepat hilang.
VI. Perhitungan
1) Perhitungan Koreksi X
V
X 200( 1)
V P
300
X 200( 1)
300 5
= 200 (1,017-1)
= 3,4
2) Perhitungan Kadar Oksigen Terlarut
= 9,2 mg/l
VII. Pembahasan
Pemeriksaan kali ini dilakukan untuk mengetahui kadar DO dalam air sampel
kadar DO dengan cara mereaksi air sampel dengan 2 ml MnSO4 20% dan 3 ml pereaksi
O2. Pemeriksaan DO tidak dilanjutkan apabila timbul warna putih (endapan), karena
pemeriksaan ini timbul endapan berwarna coklat maka pemeriksaan dilanjutkan.
Selanjutnya larutan dalam botol oksigen yang telah diketahui volumenya yaitu 280 ml,
ditambahkan 2 ml H2SO4 pekat hingga endapan larut. Sebelum dititrasi larutan tersebut
dipindah kedalam labu erlenmeyer untuk memudahkan titrasi. Larutan yang dimasukkan
kedalam labu erlenmeyer adalah 200 ml + 3,4 ml, kemudian dititrasi dengan Na2S2O3
0,025 N sampai warna kuning kecoklatan berubah menjadi kucing jerami, lalu ditambah
indikator amylum hingga timbul warna biru. Sesudah itu titrasi dilanjutkan hingga warna
biru tepat hilang. Volum titrasi yaitu 9,2 ml. Dari hasil percobaan diatas didapatkan kadar
DO sebesar 9,2 mg/L. Maka kualitas air sampel bisa dikatakan baik bila dibandingkan
dengan PerMenKes 416 tahun 1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan larutan air,
karena DO diatas kadar minimal yang ditentukan yaitu 4,0 mg/L.
VII. Kesimpulan
Dari percobaan diatas didapatkan hasil pemeriksaan kadar DO sebesar 9,2 mg/L,
O2 dalam air sangatlah penting karena berfungsi untuk kehidupan biota air dan DO atau
O2 terlarut bisa digunakan unruk self purification.