absorbsan sampel g
X konsentrasi standar ( )
absorbsan standar dL
b. Pemeriksaan Albumin
Kelompok Abs. Standar Abs. Sampel Nilai
1 0,390 1,908 g/dL
2 0,287 1,404 g/dL
1,022
3 0,525 2,568 g/dL
4 0,392 1,917 g/dL
4.2 Pembahasan
Plasma darah adalah cairan bening kekuningan yang unsur
pokoknya sama dengan sitoplasma. Plasma terdir dari 92% air dan
mengandung campuran kompleks zat organik dan anorganik.
Protein berperan penting bagi kelangsungan makhluk
hidup.Protein merupakan makromolekul yang berlimpah didalam sel.
Sebanyak 50% atau lebih berat dari kering sel merupakan protein.
Albumin adalah protein plasma yang terbanyak, sekitar 55
sampai 60%, tetapi ukurannya paling kecil.Albumin disintesis dalam
hati dan bertanggung jawab untuk tekanan osmotik koloid darah.Pada
penderita malnutrisi sering ditemukan kadar albumin serum yang
rendah, namun tidak jarang kadar albumin serum masih dalam batas
normal. Peningkatan kadar albumin berkaitan erat dengan kadar
hemoglobin darah. Penurunan kadar albumin dalam darah akan
menyebabkan terjadinya penurunan kadar hemoglobin. Adapun yang
dapat menghambat sintesis albumin adalah alkohol serta adanya
suatu penyakit yang mengakibatkan gangguan sintesis albumin
seperti pada seseorang penderita penyakit hati kronis, ginjal, dan
kekurangan gizi seperti kwashiorkor. Sedangkan peningkatan kadar
protein total menyebabkan dehidrasi, muntah, diare, sindrom
distress, pernapasan.
Pada umumnya protein total terdiri dari albumin dan globulin.
Penggunaan pemeriksaan protein total serum dibatasi kecuali
dilakukan pemeriksan elektroforsis protein. Albumin berperan penting
dalam mempertahanlan tekanan osmotic koloid serum. Gamma
globulin adalah antibody tubuh yang memberikan imunitas
Adapun prinsip dari uji protein total yaitu adanya protein
bersama dengan ion tembaga dalam pereaksi TPR akan membentuk
kompleks warna ungu biru dalam larutan basa.Sedangkan prinsip
pengujian albumin yaitu adanya albumin bersama dengan bromkresol
hijau dalam suasana asam akan merubah warna dari kuning-hijau ke
biru-hijau.
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui serta
menentukan jumlah protein total dan albumin dalam serum dan
menginterpretasikan hasil percobaan dengan cara mengaitkan hasil
percobaan dan teori yang telah diperoleh.
Digunakan reagen albumin untuk memberikan warna biru hijau
pada sampel karena proses penentuan absorbanya menggunakan
spektrofotometri pada panjang gelombang 546 nm yang termasuk
dalam panjang gelombang sinar tampak. Dimana,penentuan absorban
berdasarkan warna. Pada percobaan ini juga dilakukan inkubasi pada
suhu ruangan selama beberapa menit, hal ini berguna agar reagen
dan sampel dapat bercampur dengan baik,sehingga pada saat
pengukuran absorban hasilnyapun sesuai dengan yang diharapkan
Alasan diinkubasi yaitu hal ini dimaksudkan agar reagen dan
sampel dapat bercampur dengan baik ,sehingga pada saat
pengukuran absorban hasilnya pun sesuai dengan yang diharapkan.
Alasan kenapa digunakan spektrofotometer yaitu karena
spektofotometer merupakan instrument yang digunakan untuk
pengujian kuantitatif atau untuk menetapkan kadar suatu sampel dan
sampel darah yang akan ditetapkan kadarnya mengandung senyawa-
senyawa yang memiliki panjang gelombang sinar tampak. Oleh
karena itu spektrofotometer mudah untuk menginterpretasikan
kadarnya dan panjang gelombang 546 nm dinyakini bahwa pada
panjang gelombang tersebut dapat menampakkan senyawa-senyawa
yang kita inginkan.
Pada percobaan ini kita menggunakan larutan blanko dan
larutan standar. Larutan blanko adalah larutan yang tidak
mengandung analit untuk dianalisis. Larutan blanko digunakan
sebagai kontrol atau larutan pembanding dengan nilai 100%
transmittan. Sedangkan larutan standar adalah larutan yang
konsentrasinya telah diketahui yang berfungsi untuk menentukan
konsentrasi larutan analit berwarna yang absorbansinya telah
diketahui.
Darah yang dikumpulkan disentrifuge untuk memisahkan antara
plasma darah dengan serum. Pemilihan serum tentu saja karena pada
serum mengandung banyak protein termaksud cairan elektrolit,
antibody, antigen, hormon, dan semua substansi.
Adapun hasil yang didapatkan yaitu kadar protein total dalam
serum yaitu data pertama 1,374 g/dL, kedua 1,725 g/dL, ketiga 1,694
g/dL dan keempat 2,076 g/dL. Dimana hasil yang diperoleh tidak
normal karena berada dibawah range normal protein total dalam
tubuh. Adapun kadar normal total protein 6,6 – 8,8 g/dL. Untuk
interpretasi data pada protein dimana ketika kadar protein dalam
tubuh menurun maka dapat menyebabkan Jika terjadi penurunan
protein dapat menggambarkan kerusakan hati, kerusakan ginjal,atau
kerusakan protein tidak dapat dicerna sepenuhnya, malnutrisi
berkepanjangan, kanker gastrointestinal, luka bakar yg parah, sindron
retensi NaCl, dll.
Pada pemeriksaan albumin dilakukan penambahan reagen
albumin yang terdiri dari buffer sitrat pH 4,2 dengan 30 mmol/L,
bromkresol hijau 0,26 mmol/L, dan standar 5 gr/dL.
Adapun hasil yang diapatkan dari pemeriksaan albumin adalah
data pertama 1,908 g/dL, kedua 1,404 g/dL, ketiga 2,568 g/dL dan
keempat 1,917 g/dL. Dimana hasil yang diperoleh tidak normal karena
berada dibawah range normal albumin dalam tubuh. Kadar normal
albumin 3,5 – 5,0 g/dL. Untuk interpretasi data pada albumin ketika
kadar albumin dalam darah di bawah normal maka dapat timbul
malnutrisi, sindroma absorpsi, hipertiroid, kehamilan, gangguan fungsi
hati, infeksi kronik, luka bakar, edema, asites, sirosis, nefrotik sindrom,
SIADH dan pendarahan.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa
dari masing-masing keempat data pemeriksaan protein total dan
albumin dalam serum menunjukkan penurunan protein total dan
albumin dalam tubuh
5.2 Saran
Diharapkan agar asisten tetap mendampingi serta memberikan
penjelasan mengenai percobaan yang dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2020, Penuntun Kimia Klinik Dasar, Universitas Muslim
Indonesia, Makassar.
Widhyari dkk, 2011,Profil Protein Total, Albumin dan Globulin pada Ayam
Broiler yang Diberi Kunyit, Bawang Putih dan Zinc (Zn), Jurnal
Ilmu Pertanian, Indonesia.
LAMPIRAN
A. Skema Kerja
1. Pemeriksaan Protein Total
Sampel
Penyiapan Blanko Standar
(serum)
Aquadest 30 µL - -
Larutan Standar - 30 µL -
Serum - - 30 µL
Reagen 3000 µL 3000 µL 3000 µL
o
Inkubasi Suhu 37 C selama 11 menit 30 detik
Spektro UV-Vis 546 nm
|sampel|
Perhitungan Protein = ( )
|standar|
x Konsentrasi standar
2. Pemeriksaan Albumin
Sampel
Penyiapan Blanko Standar
(serum)
Aquadest 24 µL - -
Larutan Standar - 24 µL -
Serum - - 24 µL
Reagen 2880 µL 2880 µL 2880 µL
Inkubasi Suhu 37oC selama 4 menit 30 detik
Spektrofotometer 620 nm
|sampel|
Perhitungan Albumin = (
|standar| ) x Konsentrasi standar
B. Perhitungan
1. Pemeriksaan Protein Total
Absorban Sampel
Protein total = x Konsentrasi standar
Absorban Standar
0,090
= x 6 g/dL
0,393
= 1,374 g/mL
Absorban Sampel
Protein total = x Konsentrasi standar
Absorban Standar
0,113
= x 6 g/dL
0,393
= 1,725 g/mL
Absorban Sampel
Protein total = x Konsentrasi standar
Absorban Standar
0,111
= x 6 g/dL
0,393
= 1,694 g/mL
Absorban Sampel
Protein total = x Konsentrasi standar
Absorb an Standar
0,136
= x 6 g/dL
0,393
= 2,076 g/mL
2. Pemeriksaan Albumin
Absorban Sampel
Albumin = x Konsentrasi standar
Absorban Standar
0,390
= x 5 g/dL
1,022
= 1,908 g/mL
Absorban Sampel
Albumin = x Konsentrasi standar
Absorban Standar
0,287
= x 5 g/dL
1,022
= 1,404 g/mL
Absorban Sampel
Albumin = x Konsentrasi standar
Absorban Standar
0,525
= x 5 g/dL
1,022
= 2,568 g/mL
Absorban Sampel
Albumin = x Konsentrasi standar
Absorban Standar
0,392
= x 5 g/dL
1,022
= 1,917 g/mL