Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

Pemeriksaan Chloride Urine

DISUSUN OLEH :
KURNIA DESY AMBAR WATI (P1337431218004)
SALSABILA NOVIANA (P1337431218015)
PUTRI AJENG ANYZA INDRI G. (P1337431218026)

Dosen Pengampu : Yuwono Setiadi,SST,M.Kes

PROGRAM DIV GIZI SEMARANG


POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
Jalan Wolter Monginsidi Nomor 115, Pedurungan Tengah, Pedurungan, Semarang
Nomor Telp/fax : 024-6710378
Website : www.poltekkes-smg.ac.id email : @poltekkes-smg.ac.id

TAHUN AJARAN 2019/2020


A. JUDUL : LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN
CHLORIDE URINE
B. HARI/TANGGAL : Senin , 11 November 2019
C. TEMPAT : Laboratorium Kimia Poltekkes Kemenkes Semarang
D. LANDASAN TEORI
Urin merupakan keluaran akhir yang dihasilkan ginjal sebagai akibat
kelebihan urine dari penyaringan unsur-unsur plasma (Frandson, 1992). Urine
merupakan cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal kemudian dikeluarkan dari
dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urine diperlukan untuk membuang
molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga
homeostasis cairan tubuh.
Urine disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih,
akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra (Ningsih, 2012). Proses pembentukan
urin di dalam ginjal melalui tiga tahapan yaitu filtrasi (penyaringan), reabsorpsi
(penyerapan kembali), dan augmentasi (penambahan) (Budiyanto, 2013).
Urine digunakan sebagai indikator untuk mengetahui berbagai penyakit yang
dialami tubuh kita. hal ini berkaitan dengan kemungkinan urin tersebut berasal dari
ginjal atau saluran kencing yang terinfeksi, sehingga urinnya pun akan mengandung
bakteri namun jika urin berasal dari ginjal dan saluran kencing yang sehat, secara
medis urin sebenarnya cukup steril dan hampir bau yang dihasilkan berasal dari
urea.Sehingga bisa diakatakan bahwa urin itu merupakan zat yang steril ( kimball ,
2002 )
Ada 3 uji pemeriksaan : (1) pemeriksaan visual. Urin mengindikasikan
kesehatan yang baik bila terlihat bersih. Bila tidak, maka ada masalah dalam tubuh.
Kesehatan bermasalah biasanya ditunjukkan oleh kekeruhan, aroma tidak biasa, dan
warna abnormal; (2) Tes yang menggunakan kertas kimia yang akan berganti warna
bila substansi tertentu terdeteksi atau ada di atas normal; (3) Hasil yang datang dari
pemeriksaan mikroskopis yang dilakukan untuk mengetahui apakah kandungan
berikut ini berada di atas normal atau tidak (Ganong 2002).
Uji klorida ini bertujuan untuk menguji kadar klorida yang terdapat dalam
urin. Uji klorida pada urin dilakukan dengan menambahkan beberapa tetes HNO3 dan
1 mL AgNO3 10 % pada masing-masing tabung reaksi yang telah dimasukkan urin
normal dan urin patologis ( urin orang hamil, urin DM, dan urin penyakit ginjal). Pada
urin, akan terbentuk endapan berwarna putih. Terbentuknya endapan putih ini karena
terjadi pengikatan ion Cl- oleh senyawa perak nitrat, dan hal ini menunjukkan
terdapatnya kandungan klorida dalam urin yang merupakan zat atau kandungan yang
seharusnya memang harus ada dalam urin sebagai hasil ekskresi sisa metabolime
dalam tubuh (Thenawijaya, 1995)

E. TUJUAN
1. Untuk mengetahui kadar klorida didalam urine
F. PRINSIP
Klorida didalam urine diendapkan oleh AgNO3 yang berlebih, kelebihan AgNO3 dititrasi
dengan KSCN

G. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
a. Bulb
b. Pipet gondok 5,0 ml
c. Pipet gondok 2,0 ml
d. Pipet ukur 1 ml
e. Buret
f. Erlenmeyer biasa
g. Hotplate
h. Tabung reaksi
i. Gelas beaker 250 ml
j. Kertas saring
k. Corong biasa
2. Bahan
a. Sampel urine
b. AgNO3
c. NaCl 0,02 N
d. KSCN 0,02 N
e. Fe Allum 40 %
f. K2CrO4

g. HNO3

H. CARA KERJA
1. saring urine terlebih dahulu dengan kertas saring
2. pipet 5,00 ml AgNo3 dengan pipet gondok alam elenmeyer . tambahkan 2,00 ml
urine dan 0,5 ml HNO3 pekat serta homogenkan larutan
3. panasakan larutan hingga mendidih , dinginkan segera
4. titrasi dengan KSCN 0,02 N menggunakan indikator Fe allum hngga terbentuk
endapan berwarna merah bata .
5. buat blanko ( urine diganti aquabidest ) dan lakukan standarisai KSCN 0,02 N

I. HASIL
Dari hasil pengamatan diketahui hasil yang didapat terdapat endapan dengan warna
merah bata
Blanko : 0,7
Sampel : 0,5
=Ml ( blanko – sampel ) x N KSCN x BM Cl x 100
= ( 0,7-0,5) x 0,02 x 35,453 x 100
= 14,18 gr
J. PEMBAHASAN
Uji klorida ini bertujuan untuk menguji kadar klorida yang terdapat dalam
urin. Uji klorida pada urin dilakukan dengan menambahkan 0,5 ml HNO3 dan 5 mL
AgNO3 0,02 N pada masing-masing tabung reaksi yang telah dimasukkan urin . Pada
urin, akan terbentuk endapan berwarna putih dengan fe allum sebagai indikator
sehingga adanya warna saat titrasimerah bata . Terbentuknya endapan putih ini
karena terjadi pengikatan ion Cl- oleh senyawa perak nitrat, dan hal ini menunjukkan
terdapatnya kandungan klorida dalam urin yang merupakan zat atau kandungan yang
seharusnya memang harus ada dalam urin sebagai hasil ekskresi sisa metabolime
dalam tubuh (Thenawijaya, 1995).
Sebagian besar Cl di dalam tubuh berasal dari garam (NaCl) yang terdapat
dalam makanan yang dikonsumsi. Klorida diabsorbsi dalam saluran gastrointestinal,
dan kelebihannya akan dikeluarkan melalui urin.
K. KESIMPULAN
Dari percobaan yang dilakukan maka didapatkan persamaan reaksi sebagai berikut:

2NaCL + AgNO3 Na2NO3 + AgCl2

Diketahui kadar normal klorida urine 10 -16 gr

Hasil perhitungan diketahui klorida urine 14,18 mg yang berarti klorida urine normal .

Anda mungkin juga menyukai