BAB 1 PENDAHULUAN
2.1 Darah
2.1.1.Pengertian Darah
Darah merupakan bagian terpenting dari manusia yang
memiliki fungsi utama dalam memelihara homeostasis tubuh.
Fungsi darah sebagian besar dilaksanakan oleh plasma dan
berbagai konstituennya. Plasma terdiri atas air, elektrolit,
metabolit, nutrient, protein dan hormon (Murray 2009, h. 369).
2.1.2 Komposisi Darah
Darah terdiri atas 2 bagian yaitu sel-sel darah dan cairan
plasma. Sel-sel darah merupakan bagian darah yang
mempunyai bentuk sedangkan plasma darah merupakan bagian
cair dari darah. Ada 3 macam sel darah yaitu sel darah merah
(eritrosit), sel darah putih (leukosit), keping darah (trombosit)
(Murray 2009, h. 369).
Plasma darah terdiri atasair 91-92%, lemak, protein
(albumin, globulin, dan fibrinogen), glukosa, garam-garam
anorganik (Cl-, CO3, HCO3, Na+, Ca2+, Mg2+ dan HPO4), serta
NaCl yang mempunyai konsentrasi paling tinggi karena itu darah
rasanya agak asin. Jumlah seluruh bahan anorganik pada
manusia kira-kira 0,9%. Pada reptil dan amfibi kira-kira 0,65%-
0,7%. Didalam plasma juga terdapat O2 (0,25%) dan CO2
(3%). Adapun substansi organik yang lain selain protein antara
lain zat-zat nutrisi, hormon, sisa metabolisme, antibodi (Murray
2009, h. 369).
2.2 Trigliserida
Trigliserida adalah penyebab utama penyakit-penyakit arteri
dan biasanya dibandingkan dengan kolesterol dengan menggunakan
lipoprotein elektroforesis. Bila terjadi peningkatan trigliserida maka
terjadi peningkatan VLDL yang menyebabkan hiperlipoproteinemia.
b) Perhitungan
absorban sampel
Trigliserida= x konsentrasi standar ¿ )
absorban standar
Puasa
0,862
1. Trigliserida= x 200 ¿ ) = 397,235 mg/dL
0,439
0,056
2. Trigliserida= x 200¿ ) = 25,512 mg/dL
0,439
−0,157
3. Trigliserida= x 200 ¿) = -71,52 mg/dL
0,439
0,208
4. Trigliserida= x 200¿ ) = 94,76 mg/dL
0,439
Tidak Puasa
0,572
1. Trigliserida= x 200 ¿ ) = 236,594 mg/dL
0,439
0,029
2. Trigliserida= x 200 ¿ ) = 13,212 mg/dL
0,439
−0,134
3. Trigliserida= x 200 ¿) = -61,047 mg/dL
0,439
0,469
4. Trigliserida= x 200 ¿ ) = 213,66 mg/dL
0,439
4.2 Pembahasan
Pembentukan dari trigliserida berasal dari gliserol dan asam
lemak, dimana ketika terjadi peningkatan jumlah gliserol dan asam
lemak maka akan secara otomatis tingkat trigliserida dalam tubuh juga
meningkat. Trigliserida merupakan lemak darah yang dibawa oleh
serum lipoprotein. Reaksi asam lemak yang meningkat akan
menyebabkan trigliserida meningkat sehingga mengakibatkan
penyakit-penyakit lemak darah seperti kolesterol .
Darah merupakan komponen utama di dalam tubuh manusia, jika
tidak ada darah, maka manusia tidak akan bertahan hidup karena
semua aktifitas di dalam tubuh, termasuk penghantaran obat,
makanan dan sebagai di alirkan oleh darah ke seluruh tubuh. Untuk
itu, darah harus dijaga kekentalan dan kandungannya, dimana
kandungan dari darah itu adalah serum dan plasma. Didalam serum
darah manusia terdapat trigliserida.
Perbedaan mendasar antara serum dan plasma adalah serum
dibiarkan terkoagulasi dan dikumpulkan supernatannya setelah di
sentrifuge sedangkan plasma justru diberikan antikoagulan kemudian
diambil supernatannya setelah disentrifuge.
Peningkatan kadar trigliserida di dalam darah dapat menyebabkan
penyakit jantung dan sindrom metabolik yang berhubungan dengan
stroke. Kadar trigliserida dalam tubuh bisa diketahui melalui tes darah.
Obesitas dan diabetes yang tidak terkontrol dengan baik adalah
penyebab paling banyak ditemukan dari seluruh kasus trigliserida
tinggi.
Adapun tujuan dilakukan percobaan ini, untuk mengetahui
keadaan kolesterol dalam tubuh yang merupakan salah satu penyebab
penyakit-penyakit arteri serta membedakan nilai trigliserida dari
probandus puasa dan tidak puasa, sedangkan prinsip dari percobaan
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan ini dapat disimpulkan bahwa nilai
trigliserida puasa masuk ke dalam range normal, sedangkan nilai
trigliserida tidak puasa melebihi range hal ini dipengaruhi dari faktor
makanan probandus.
5.2 Saran
Sebaiknya dalam pemeriksaan laporan, saat pengumpulan saat itu
juga diperiksa agar kira-nya dapat diberikan nilai untuk laporan
sehingga praktikum selanjutnya dapat berjalan dengan baik dan
lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Ditjen POM, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, DEPKES RI, Jakarta.
Pearce, E., 2008, Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis, PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
LAMPIRAN
Skema Kerja
1. Penyiapan Serum
Disiapkan alat dan bahan
Gambar
1. Setelah disentrifuge dan terpisah menjadi plasma dan serum
A B
A. Tidak Puasa
B. Puasa
A B A. Tidak Puasa
B. Puasa