Anda di halaman 1dari 19

PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Darah merupakan komponen utama di dalam tubuh manusia, jika
tidak ada darah, maka manusia tidak akan bertahan hidup karena
semua aktifitas di dalam tubuh, termasuk penghantaran obat,
makanan dan sebagai di alirkan oleh darah ke seluruh tubuh. Untuk
itu, darah harus dijaga kekentalan dan kandungannya, dimana
kandungan dari darah itu adalah serum dan plasma. Didalam serum
darah manusia terdapat trigliserida.
Pembentukan dari trigliserida berasal dari gliserol dan asam
lemak, dimana ketika terjadi peningkatan jumlah gliserol dan asam
lemak maka akan secara otomatis tingkat trigliserida dalam tubuh juga
meningkat. Trigliserida merupakan lemak darah yang dibawa oleh
serum lipoprotein. Reaksi asam lemak yang meningkat akan
menyebabkan trigliserida meningkat sehingga mengakibatkan
penyakit-penyakit lemak darah seperti kolesterol.
Perbedaan mendasar antara serum dan plasma adalah serum
dibiarkan terkoagulasi dan dikumpulkan supernatannya setelah di
sentrifuge sedangkan plasma justru diberikan antikoagulan kemudian
diambil supernatannya setelah disentrifuge.
Peningkatan kadar trigliserida di dalam darah dapat menyebabkan
penyakit jantung dan sindrom metabolik yang berhubungan dengan
stroke. Kadar trigliserida dalam tubuh bisa diketahui melalui tes darah.
Obesitas dan diabetes yang tidak terkontrol dengan baik adalah
penyebab paling banyak ditemukan dari seluruh kasus trigliserida
tinggi.
Berdasarkan penyataan diatas, maka dilakukanlah pengujian
trigliserida dalam serum darah untuk mengetahui tingkat atau kadar
kolesterol di dalam tubuh manusia.

NUR CHAERUN NISA WIDYAWATI


15020140053
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA

1.2 Maksud Praktikum


Adapun maksud dari percobaan ini untuk menganalisis dan
menginterpretasikan data klinis pemeriksaan trigliserida dalam
spesimen serum.
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu mengetahui keadaan
kolesterol dalam tubuh yang merupakan salah satu penyebab
penyakit-penyakit arteri dengan mengukur absorbansinya pada
spektrofotometer dengan panjang gelombang 546 nm.

NUR CHAERUN NISA WIDYAWATI


15020140053
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Darah
2.1.1.Pengertian Darah
Darah merupakan bagian terpenting dari manusia yang
memiliki fungsi utama dalam memelihara homeostasis tubuh.
Fungsi darah sebagian besar dilaksanakan oleh plasma dan
berbagai konstituennya. Plasma terdiri atas air, elektrolit,
metabolit, nutrient, protein dan hormon (Murray 2009, h. 369).
2.1.2 Komposisi Darah
Darah terdiri atas 2 bagian yaitu sel-sel darah dan cairan
plasma. Sel-sel darah merupakan bagian darah yang
mempunyai bentuk sedangkan plasma darah merupakan bagian
cair dari darah. Ada 3 macam sel darah yaitu sel darah merah
(eritrosit), sel darah putih (leukosit), keping darah (trombosit)
(Murray 2009, h. 369).
Plasma darah terdiri atasair 91-92%, lemak, protein
(albumin, globulin, dan fibrinogen), glukosa, garam-garam
anorganik (Cl-, CO3, HCO3, Na+, Ca2+, Mg2+ dan HPO4), serta
NaCl yang mempunyai konsentrasi paling tinggi karena itu darah
rasanya agak asin. Jumlah seluruh bahan anorganik pada
manusia kira-kira 0,9%. Pada reptil dan amfibi kira-kira 0,65%-
0,7%. Didalam plasma juga terdapat O2 (0,25%) dan CO2
(3%). Adapun substansi organik yang lain selain protein antara
lain zat-zat nutrisi, hormon, sisa metabolisme, antibodi (Murray
2009, h. 369).
2.2 Trigliserida
Trigliserida adalah penyebab utama penyakit-penyakit arteri
dan biasanya dibandingkan dengan kolesterol dengan menggunakan
lipoprotein elektroforesis. Bila terjadi peningkatan trigliserida maka
terjadi peningkatan VLDL yang menyebabkan hiperlipoproteinemia.

NUR CHAERUN NISA WIDYAWATI


15020140053
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA

Trigliserida merupakan hasil dari uraian kerja tubuh terhadap


makanan yang mengandung lemak dan kolesterol yang telah
dikonsumsi dan masuk ketubuh,serta juga dibentuk di hati. Setelah
mengalami proses didalam tubuh trigliserida ini diserap oleh usus dan
masuk kedalam plasma darah untuk kemudian disalurkan ke jaringan-
jaringan tubuh, trigliserida juga merupakan lemak darah yang dibawa
oleh serum lipoprotein (Graha 2010, h. 185).
Trigliserida merupakan jenis lemak yang ditemukan dalam
darah. Jenis ini merupakan hasil dari uraian kerja tubuh terhadap
makanan yang mengandung lemak dan kolesterol yang telah
dikonsumsi dan masuk ketubuh, serta juga dibentuk di hati. Setelah
mengalami proses didalam tubuh trigliserida ini diserap oleh usus dan
masuk kedalam plasma darah untuk kemudian disalurkan ke jaringan-
jaringan tubuh, trigliserida juga merupakan lemak darah yang dibawa
oleh serum lipoprotein. Trigliserida adalah penyebab utama penyakit-
penyakit arteri dan biasanya dibandingkan dengan kolesterol dengan
menggunakan lipoprotein elektroforesis. Bila terjadi peningkatan
trigliserida maka terjadi peningkatan VLDL yang menyebabkan
hiperlipoproteinemia (Pearce 2006, h. 238).
Lipoprotein densitas rendah (LDL) merupakan lipoprotein
pengangkut kolesterol terbesar (40-5o%) untuk disebarkan ke
seluruh endotel jaringan perifer dan pembuluh nadi. L. Kilomikron
juga mengandung kolesterol (2-7%) untuk dibawa ke hati. Setelah 8-
10 jam sejak makan terakhir, kilomikron tidak ditemukan lagi di
dalam plasma. Adanya kilomikron sewaktu puasa dianggap
abnormal. HDL merupakan kolesterol baik karena kemampuannya
membersihkan pembuluh darah arteri. LDL merupakan kolesterol
jahat yang membuat endapan dan menyumbat arteri. Kolesterol
adalah suatu jenis lemak yang ada dalam tubuh kita dan dibagi
menjadi beberapa yaitu LDL (Low Density Lipoprotein), HDL (High
Density Lipoprotein), Total kolesterol dan Trigliserida. Dari hati,

NUR CHAERUN NISA WIDYAWATI


15020140053
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA

kolesterol diangkut oleh lipoprotein yang bernama LDL tersebut


untuk dibawa ke sel-sel tubuh yang memerlukan, termasuk ke sel
otot jantung, otak dan lain-lain agar kolesterol dapat berfungsi
sebagaimana mestinya (Sitti 2011, hh. 135-136).
Lipoprotein terbagi menjadi 5 fraksi sesuai dengan berat
jenisnya yang dibedakan dengan cara ultrasentrifugasi yaitu
lipoprotein densitas sangat rendah (VLDL) dibentuk dari asam lemak
bebas di hati dengan kandungan Apo — B100. VLDL mengandung
55-80% trigliserida dan 5-15% kolesterol. Kilomikron merupakan
lipoprotein dengan berat molekul terbesar dan mengandung Apo—
B48. Kandungannya sebagian besar trigliserida (80-95%) untuk
dibawa ke jaringan lemak dan otot rangka. Lipoprotein densitas
sedang (IDL) juga mengandung trigliserida (20-50%) dan kolesterol
(20-40%). IDL merupakan zat antara yang terjadi sewaktu VLDL
dikatabolisme menjadi LDL. IDL disebut juga VLDL sisa (Majid 2010,
h. 271).
LDL merupakan metabolit VLDL yang disebut juga kolesterol
jahat karena efeknya yang aterogenik, yaitu mudah melekat pada
dinding sebelah dalam pembuluh darah dan menyebabkan
penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah.
Proses tersebut dinamakan aterosklerosis. Tingginya kolesterol-LDL
(kol-LDL) bisa terjadi akibat kurangnya pembentukan reseptor LDL
seperti pada kelainan genetik (hiperkolesterolemia familial), atau
jenuhya reseptor LDL yang ada sehubungan konsumsi makanan
yang terlalu banyak mengandung kolesterol tinggi dan lemak jenuh,
tingginya kadar VLDL, serta kecepatan produksi, dan eliminasi
LDL. ,Jaringan yang banyak mengandung LDL adalah hati dan
kelenjar adrenal. Peningkatan kadar kol-LDL di dalam darah akan
menyebabkan metabolisme LDL terganggu. Lipoprotein densitas
tinggi (HDL) merupakan lipoprotein yang mengandung Apo AI dan
Apo AII dengan kandungan trigliserida (5-10%) dan kolesterol (15-

NUR CHAERUN NISA WIDYAWATI


15020140053
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA

25%). HDL mempunyai efek antiaterogenik kuat sehingga disebut


juga kolesterol baik. Fungsi utama HDL yaitu mengangkut kolesterol
bebas yang terdapat dalam endotel jaringan perifer termasuk
pembuluh darah, ke reseptor HDL di hati untuk dijadikan empedu
dan dikeluarkan ke usus kecil untuk mencerna lemak dan dibuang
berupa tinja. Dengan demikian, penimbunan kolesterol di perifer
berkurang. Kadar HDL diharapkan tinggi di dalam darah. Namun,
kadarnya rendah pada orang gemuk, perokok, penderita diabetes
mellitus yang tidak terkontrol, dan pemakai pil KB (Majid 2010, h.
272).
Penurunan kadar :ß-lipoproteinemia kongenital, hipertiroidisme,
malnutrisi protein. Peningkatan kadar: hiperlipoproteinemia, hipertensi,
hipotiroidisme, sindrom nefrotik, trombosis serebral, sirosis alkoholik,
DM: maksimal 150 mg / dl. Dalam suatu studi, kenaikan HDL sebesar
1% berarti menurunkan risiko penyakit jantung koroner arteri sebesar
2%. Dalam studi yang sama, partisipan dengan kadar kolesterol HDL
tertinggi mengalami penurunan risiko penyakit jantung koroner
setengahnya dibandingkan partisipan dengan kadar kolesterol HDL
terendah. Berikut ini cara meningkatkan kolesterol "baik" HDL: Pasang
Target Kadar kolesterol diukur dalam satuan miligram (mg) kolesterol
per desiliter (dL) darah. Sebagian besar orang harus mencapai kadar
60 mg/dL atau lebih. Jika di bawah 40 mg/dL akan meningkatkan
risiko penyakit jantung. Pada pria, kadar kolesterol HDL rata-rata
berkisar 40-50 mg/dL (Majid 2010, h. 273).
Unsur lemak yang terakhir, yaitu asam lemak bebas berikatan
dengan albumin.Lipoprotein terbagi menjadi 5 fraksi sesuai dengan
berat jenisnya yang dibedakan dengan cara ultrasentrifugasi. Kelima
fraksi tersebut adalah kilomikron, very low density lipoprotein (VLDL),
intermediate density lipoprotein (IDL), low density lipoprotein (LDL),
dan high density lipoprotein (HDL). Lipoprotein juga bisa dibedakan
dengan cara elektroforesis menjadi beta lipoprotein (LDL), pre-beta

NUR CHAERUN NISA WIDYAWATI


15020140053
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA

lipoprotein (VLDL), broad beta (beta VLDL), dan alpha lipoprotein


(HDL) (Majid 2010, h. 273).
2.3 Interpretasi Data KlinisTrigliserida
Interpretasi klinik untuk trigliserida (Ariffriana 2014, h. 121):
a. Trigliserida meningkat dapat terjadi pada pasien yang mengidap
sirosis alkoholik, alkoholisme, anoreksia nervosa, sirosisbilier,
obstruk sibilier, trombosis cerebral, gagal ginjal kronis, diabetes
melitus, Sindrom Down’s, hipertensi, hiperkalsemia, idiopatik,
hiperlipoproteinemia (tipe I, II, III, IV, dan V), penyakit penimbunan
glikogen (tipe I, III, VI), gout, penyakit iskemia hati hipotiroidism,
kehamilan, porfiria akut yang sering kambuh, sindrom sesak nafas,
talasemia mayor, hepatitis viral dan sindrom Werner’s
b. Kolestiramin, kortikosteroid, estrogen, etanol, diet karbohidrat,
mikonazol i.v., kontrasepsi oral dan spironolakton dapat
meningkatkan trigliserida.
c. Penurunan trigliserida dapat terjadi pada obstruksi paru kronis,
hiperparatiroidism, hipolipoproteinemia, limfaansietas, penyakit
parenkim hati, malabsorbsi dan malnutrisi.
d. Vitamin C, asparagin, klofi brat dan heparin dapat menurunkan
konsentrasi serum trigliserida.
2.4 Nilai Rujukan
Nilai rujukan untuk trigliserida yaitu (Ariffriana 2014, h. 121):
a. HDL
Dewasa : 30 – 70 mg/dL
SI : 0,78 – 1,81
b. LDL
Nilai normal : < 130 mg/dL
c. Trigliserida
Pria : 40 – 160 mg/dL
Wanita : 35 – 135 mg/dL

NUR CHAERUN NISA WIDYAWATI


15020140053
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA

2.5 Uraian Sampel


Serum Darah (Pearce 2006, h. 321)
Komposisi : Air 91,0%
Protein 8,0% (Albumin, globulin,
protombin dan fibrinogen)
Mineral 0,9%
Bahan organik (glukosa, lemak, urea,
asam urat, kreatinin, kolesterol dan asam
amino
Kegunaan : Sebagai absorban sampel
Kadar ambang batas
: Antara 151-250 mg/dL
tinggi
Kadar trigliserida tinggi : 251-400 mg/dL
Kadar trigliserida amat
: 401/dL atau lebih
tinggi
2.6 Uraian Bahan
1. Aquades (FI III 1979, h. 96)
Nama resmi : AQUA DESTILLATA
Nama lain : Aquades
Rumus struktur : H –O--H
Rumus molekul : H2O
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak
berbau, tidak mempunyai rasa.
Kegunaan : Sebagai pelarut
2.7 Prosedur Kerja (Anonim 2017, hh. 7-8)
A. Penyiapan Serum
a. Disiapkan alat dan bahan
b. Dimasukkan darah ke dalam tabung sentrifuge
c. Disentrifuge selama ± 15 menit pada kecepatan 6000 rpm
d. Diambil serum darah
e. Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
B. Pengukuran absorban blanko
a. Disiapkan alat dan bahan
b. Dipipet 10 μL aquadest ke dalam kuvet

NUR CHAERUN NISA WIDYAWATI


15020140053
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA

c. Ditambahkan 1000 μL reagen RGT


d. Diinkubasi pada suhu 25˚C selama 20 menit
e. Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang
gelombang 546 nm
C. Pengukuran absorban standar
a. Disiapkan alat dan bahan
b. Dipipet 10 μL larutan standar ke dalam kuvet
c. Ditambahkan 1000 μL reagen RGT
d. Diinkubasi pada suhu 25˚C selama 20 menit
e. Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang
gelombang 546 nm
D. Pengukuran absorban sampel
a. Disiapkan alat dan bahan
b. Dipipet 10 μL serum ke dalam kuvet
c. Ditambahkan 1000 μL reagen RGT
d. Diinkubasi pada suhu 25˚C selama 20 menit
e. Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang
gelombang 546 nm

NUR CHAERUN NISA WIDYAWATI


15020140053
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA

BAB 3 METODE KERJA

3.1 Alat Praktikum


Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah mikropipet,
sentrifuge, spektrofotometer, tabung sentrifuge dan tabung reaksi.
3.2 Bahan Praktikum
Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah darah,
mata mikropipet, dan reagen RGT.
3.3 Cara Kerja
A. Penyiapan Serum
Disiapkan alat dan bahan, kemudian dimasukkan darah ke
dalam tabung sentrifuge, disentrifuge selama ± 15 menit pada
kecepatan 6000 rpm, diambil serum darah dan dimasukkan ke
dalam tabung reaksi.
B. Pengukuran absorban blanko
Disiapkan alat dan bahan, dipipet 10 μL aquadest ke dalam
kuvet, ditambahkan 1000 μL reagen RGT, diinkubasi pada suhu
25˚C selama 20 menit dan diukur absorban pada spektrofotometer
dengan panjang gelombang 546 nm.
C. Pengukuran absorban standar
Disiapkan alat dan bahan, dipipet 10 μL larutan standar ke
dalam kuvet, ditambahkan 1000 μL reagen RGT, diinkubasi pada
suhu 25˚C selama 20 menit dan diukur absorban pada
spektrofotometer dengan panjang gelombang 546 nm.
D. Pengukuran absorban sampel
Disiapkan alat dan bahan, dipipet 10 μL serum ke dalam
kuvet, ditambahkan 1000 μL reagen RGT, diinkubasi pada suhu
25˚C selama 20 menit, dan diukur absorban pada spektrofotometer
dengan panjang gelombang 546 nm.

NUR CHAERUN NISA WIDYAWATI


15020140053
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil pengamatan


a) Tabel Pengamatan
Absorban Trigliserida
Klp Probandus Standar Sampel
(TGD) (mg/dL)
1 Puasa 0,439 0,862 397,235
Tidak puasa 0,572 236,594
2 Puasa 0,439 0,056 25,512
Tidak puasa 0,029 13,212
3 Puasa 0,439 -0,157 -71,52
Tidak puasa -0,134 -61,047
4 Puasa 0,439 0,208 94,76
Tidak puasa 0,469 213,66
Nilai Rujukan Trigliserida = < 200 mg/dL

b) Perhitungan
absorban sampel
Trigliserida= x konsentrasi standar ¿ )
absorban standar
Puasa
0,862
1. Trigliserida= x 200 ¿ ) = 397,235 mg/dL
0,439
0,056
2. Trigliserida= x 200¿ ) = 25,512 mg/dL
0,439
−0,157
3. Trigliserida= x 200 ¿) = -71,52 mg/dL
0,439
0,208
4. Trigliserida= x 200¿ ) = 94,76 mg/dL
0,439

Tidak Puasa

0,572
1. Trigliserida= x 200 ¿ ) = 236,594 mg/dL
0,439
0,029
2. Trigliserida= x 200 ¿ ) = 13,212 mg/dL
0,439
−0,134
3. Trigliserida= x 200 ¿) = -61,047 mg/dL
0,439

NUR CHAERUN NISA WIDYAWATI


15020140053
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA

0,469
4. Trigliserida= x 200 ¿ ) = 213,66 mg/dL
0,439

4.2 Pembahasan
Pembentukan dari trigliserida berasal dari gliserol dan asam
lemak, dimana ketika terjadi peningkatan jumlah gliserol dan asam
lemak maka akan secara otomatis tingkat trigliserida dalam tubuh juga
meningkat. Trigliserida merupakan lemak darah yang dibawa oleh
serum lipoprotein. Reaksi asam lemak yang meningkat akan
menyebabkan trigliserida meningkat sehingga mengakibatkan
penyakit-penyakit lemak darah seperti kolesterol .
Darah merupakan komponen utama di dalam tubuh manusia, jika
tidak ada darah, maka manusia tidak akan bertahan hidup karena
semua aktifitas di dalam tubuh, termasuk penghantaran obat,
makanan dan sebagai di alirkan oleh darah ke seluruh tubuh. Untuk
itu, darah harus dijaga kekentalan dan kandungannya, dimana
kandungan dari darah itu adalah serum dan plasma. Didalam serum
darah manusia terdapat trigliserida.
Perbedaan mendasar antara serum dan plasma adalah serum
dibiarkan terkoagulasi dan dikumpulkan supernatannya setelah di
sentrifuge sedangkan plasma justru diberikan antikoagulan kemudian
diambil supernatannya setelah disentrifuge.
Peningkatan kadar trigliserida di dalam darah dapat menyebabkan
penyakit jantung dan sindrom metabolik yang berhubungan dengan
stroke. Kadar trigliserida dalam tubuh bisa diketahui melalui tes darah.
Obesitas dan diabetes yang tidak terkontrol dengan baik adalah
penyebab paling banyak ditemukan dari seluruh kasus trigliserida
tinggi.
Adapun tujuan dilakukan percobaan ini, untuk mengetahui
keadaan kolesterol dalam tubuh yang merupakan salah satu penyebab
penyakit-penyakit arteri serta membedakan nilai trigliserida dari
probandus puasa dan tidak puasa, sedangkan prinsip dari percobaan

NUR CHAERUN NISA WIDYAWATI


15020140053
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA

ini yaitu penentuan trigliserida secara enzimatis dengan bantuan


enzim lipoprotein lipase (LPL).
Hal yang pertama dilakukan adalah penyiapan sampel yaitu
dimasukkan darah ke dalam tabung sentrifuge, kemudian disentrifuge
selama ± 15 menit pada kecepatan 6000 rpm, diambil serum darah
dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi, setelah serum diambil
makan dilakukan pengukuran absorban blanko, pengukuran absorban
standar dan pengukuran absorban sampel. Pengukuran absorban
blanko yaitu dipipet 10 μL aquadest ke dalam kuvet, ditambahkan
1000 μL reagen RGT, diinkubasi pada suhu 25˚C selama 20 menit dan
diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang
546 nm. Pengukutan absorban standar yaitu dipipet 10 μL larutan
standar ke dalam kuvet, ditambahkan 1000 μL reagen RGT, diinkubasi
pada suhu 25˚C selama 20 menit dan diukur absorban pada
spektrofotometer dengan panjang gelombang 546 nm. Pengukutan
absorban sampel yaitu dipipet 10 μL serum ke dalam kuvet,
ditambahkan 1000 μL reagen RGT, diinkubasi pada suhu 25˚C selama
20 menit dan diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang
gelombang 546 nm.
Alasan digunakannya reagen RGT (reagen gliserol trigliserida)
yaitu karena dalam reagen tersebut terdapat enzim lipoprotein lipase
yang akan berikatan dengan serum darah. Sentrifugasi dilakukan agar
sampel darah terpisah menjadi plasma dan serum sehingga serum
yang digunakan dalam percobaan. Alasan digunakannya sampel
serum darah yaitu karena di dalam serum terdapat trigliserida (gliserol
dan asam lemak). Digunakan kecepatan 6000 rpm agar sampel darah
lebih cepat memisah menjadi plasma dan serum. Pengukuran
spektrofotometer visible dengan panjang gelombang 546 nm dilakukan
agar diketahui nilai absorban pada sampel sehingga akan diketahui
nilai trigliseridanya.

NUR CHAERUN NISA WIDYAWATI


15020140053
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA

Adapun hasil yang didapatkan dari dua probandus yang berbeda


yaitu probandus puasa didapatkan nilai trigliserida 94,76 mg/dL,
sedangkan probandus tidak puasa didapatkan nilai trigliserida 213,66
mg/dL. Nilai rujukan menurut Klinik 24 jam Inggit Medika Makassar
yaitu < 200 mg/dL, sehingga dapat dilihat bahwa nilai trigliserida puasa
masuk ke dalam range normal, sedangkan nilai trigliserida tidak puasa
melebihi range hal ini dipengaruhi dari faktor makanan probandus. Jika
terjadi peningkatan trigliserida maka semakin tinggi resiko terkena
penyakit jantung dan sindrom metabolik yang berhubungan dengan
stroke serta penyakit hipotiroid, sedangkan jika terjadi penurunan
trigliserida akan menyebabkan penyakit hipertiroid.

NUR CHAERUN NISA WIDYAWATI


15020140053
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA

BAB 5 PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan ini dapat disimpulkan bahwa nilai
trigliserida puasa masuk ke dalam range normal, sedangkan nilai
trigliserida tidak puasa melebihi range hal ini dipengaruhi dari faktor
makanan probandus.
5.2 Saran
Sebaiknya dalam pemeriksaan laporan, saat pengumpulan saat itu
juga diperiksa agar kira-nya dapat diberikan nilai untuk laporan
sehingga praktikum selanjutnya dapat berjalan dengan baik dan
lancar.

NUR CHAERUN NISA WIDYAWATI


15020140053
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2017, Penuntun Praktikum Kimia Klinik, Universitas Muslim


Indonesia, Makassar

Cak, M., 2010, Ilmu Pemantapan Serum, Penerbit Buku Kedokteran,


Jakarta.

Ditjen POM, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, DEPKES RI, Jakarta.

Graha, C., 2010, Question & Answer : Kolesterol, PT Elex Media


Komputindo, Jakarta.

Pearce, E., 2008, Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis, PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.

Sitti,, F., 2011, Pemeriksaan Laboratorium Fungsi Serum Darah, Penerbit


Buku Kedokteran, Jakarta.

NUR CHAERUN NISA WIDYAWATI


15020140053
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA

LAMPIRAN
Skema Kerja
1. Penyiapan Serum
Disiapkan alat dan bahan

Dimasukkan darah ke dalam tabung sentrifuge

Disentrifuge selama ± 15 menit pada kecepatan 6000 rpm

Diambil serum darah

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi

2. Pengukuran absorban blanko


Disiapkan alat dan bahan

Dipipet 10 μL aquadest ke dalam kuvet

Ditambahkan 1000 μL reagen RGT

Diinkubasi pada suhu 25˚C selama 20 menit

Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang


546 nm
3. Pengukuran absorban standar
Disiapkan alat dan bahan

Dipipet 10 μL larutan standar ke dalam kuvet

Ditambahkan 1000 μL reagen RGT

Diinkubasi pada suhu 25˚C selama 20 menit

Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang


546 nm

NUR CHAERUN NISA WIDYAWATI


15020140053
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA

4. Pengukuran absorban sampel


Disiapkan alat dan bahan

Dipipet 10 μL serum ke dalam kuvet

Ditambahkan 1000 μL reagen RGT

Diinkubasi pada suhu 25˚C selama 20 menit

Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang


546 nm

NUR CHAERUN NISA WIDYAWATI


15020140053
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA

Gambar
1. Setelah disentrifuge dan terpisah menjadi plasma dan serum

A B
A. Tidak Puasa

B. Puasa

2. Setelah diambil serumnya

A B A. Tidak Puasa

B. Puasa

NUR CHAERUN NISA WIDYAWATI


15020140053

Anda mungkin juga menyukai