Anda di halaman 1dari 18

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM

“PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL DALAM SERUM”

OLEH:

NAMA : ASRA

STAMBUK : 15020170241

KELAS : C9C10

KELOMPOK : 3 (TIGA)

ASISTEN : NURUL FAHMI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

FAKULTAS FARMASI

MAKASSAR

2020
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL DALAM SERUM

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam Kimia Klinik, dipelajari mengenai perubahan komposisi
darah, senyawa endogen (biokimia), maupun cairan tubuh lainnya
yang berkaitan dengan diagnosis penyakit dan pemantauan terapi.
Cairan tubuh manusia mengandung ribuan senyawa kimia, dapat
berupa glukosa, ion-ion, hormon, obat, racun, protein, lemak, dan-
lain-lain. komponen-komponen tersebut itu yang akan menjadi poin
penting dalam pemeriksaan klinik.
Trigliserida merupakan penyimpanan lipid yang utama
didalam jaringan adipose, bentuk lipid ini akan terlepas setelah
terjadi hidrolisis oleh enzim lipase yang sensitif hormon menjadi
asam lemak bebas dan gliserol. Asam lemak bebas akan terikat
pada albumin serum dan untuk pengangkutannya ke jariongan,
tempat asam lemah dipakai sebagai sumber bahan bakar yang
penting.
Kolesterol berasal dari makanan dan biosintesis dengan
jumlah yang kurang lebih sama, sedikit lebih dari jumlah kolesterol
tubuh berasal dari sintesa dan sisanya berasal dari makanan sehari-
hari. Kolesterol merupakan sterol yang paling banyak terdapat dalam
badan manusia, terutama pada otak, jaringan syaraf, cairan empedu
dan darah. Senyawa ini merupakan penyusun utama batu empedu.
High Density Lipoprotein (HDL) adalah lipoprotein berdensitas
tinggi, terutama mengandung protein. HDL diproduksi di hati dan
usus halus. HDL mengambil kolesterol dan fosfolipid yang ada di
dalam darah dan menyerahkannya ke lipoprotein lain untuk diangkut
kembali atau dikeluarkan dari tubuh. Guna menilai tinggi rendahnya

ASRA NURUL FAHMI


15020170241
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL DALAM SERUM

HDL, digunakan angka standar dari NCEP ATP III yaitu kadar HDL
rendah, < 40 mg/dL dan kadar HDL tinggi, ≥ 60 mg/dL.
Protein adalah suatu makromolekul yang tersusun atas
molekul-molekul asam amino yang berhubungan satu dengan yang
lain melalui suatu ikatan yang dinamakan ikatan peptida. Sejumlah
besar asam amino dapat membentuk suatu senyawa protein yang
memiliki banyak ikatan peptida, karena itu dinamakan polipeptida.
Protein-protein kebanyakan disintesis di hati. Hepatosit-hepatosit
mensintesis fibrinogen, albumin, dan 60 – 80 % dari bermacam-
macam protein yang memiliki ciri globulin. Globulin-globulin yang
tersisa adalah imunoglobulin (antibodi) yang dibuat oleh sistem
limforetikuler.
1.2 Maksud Praktikum
Adapun maksud dari praktiukum ini adalah untuk melakukan
pemeriksaan kadar trigliserida serta menginterpretasikan
kemungkinan penyakit yang diderita.
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan
konsentrasi atau kadar trigliserida dalam tubuh yang merupakan
salah satu penyebab penyakit–penyakit arteri dengan mengukur
absorbansinya pada spektrofotometri pada panjang gelombang
546 nm.

ASRA NURUL FAHMI


15020170241
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL DALAM SERUM

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum


Trigliserida merupakan jenis lemak yang ditemukan dalam
darah. Jenis ini merupakan hasil dari uraian kerja tubuh terhadap
makanan yang mengandung lemak dan kolesterol yang telah
dikonsumsi dan masuk ketubuh, serta juga dibentuk di hati. Setelah
mengalami proses didalam tubuh trigliserida ini diserap oleh usus
dan masuk kedalam plasma darah untuk kemudian disalurkan ke
jaringan-jaringan tubuh, trigliserida juga merupakan lemak darah
yang dibawa oleh serum lipoprotein. Trigliserida adalah penyebab
utama penyakit-penyakit arteri dan biasanya dibandingkan dengan
kolesterol dengan menggunakan lipoprotein elektroforesis. Bila
terjadi peningkatan trigliserida maka terjadi peningkatan VLDL yang
menyebabkan hiperlipoproteinemia (Graha, 2010).
Kolesterol adalah suatu jenis lemak yang ada dalam tubuh kita
dan dibagi menjadi beberapa yaitu : LDL (Low Density Lipoprotein),
HDL (High Density Lipoprotein), Total kolesterol dan Trigliserida. LDL
merupakan kolesterol jahat yang membuat endapan dan menyumbat
arteri. Dari hati, kolesterol diangkut oleh lipoprotein yang bernama
LDL tersebut untuk dibawa ke sel-sel tubuh yang memerlukan,
termasuk ke sel otot jantung, otak dan lain-lain agar kolesterol dapat
berfungsi sebagaimana mestinya.HDL merupakan kolesterol baik
karena kemampuannya membersihkan pembuluh darah arteri.
Kelebihan kolesterol akan diangkut kembali oleh lipoprotein yang
disebut HDL untuk dibawa kembali ke hati. Yang selanjutnya
kolesterol ini akan diuraikan lalu dibuang ke dalam kandung empedu
sebagai asam empedu (Sitti, 2011).

ASRA NURUL FAHMI


15020170241
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL DALAM SERUM

LDL (kolesterol jahat) mengandung lebih banyak lemak dari


pada HDL sehingga ia akan mengambang di dalam darah. Protein
utama yang membentuk LDL adalah Apo-B (apolipoprotein-B).
Sebaliknya HDL (kolesterol baik) dalam operasinya membersihkan
kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh darah. Protein utama
yang membentuk HDL adalah Apo-A (apolipoprotein-A). HDL ini
mempunyai kandungan lemak yang lebih sedikit dan mempunyai
kepadatan tinggi sehingga lebih berat. Kadar kolesterol HDL diatas
60 berarti sangat baik. Makin tinggi kadar kolesterol HDL, makin
rendah resiko untuk mendapat serangan jantung dan stroke. Kadar
kolesterol LDL yang baik adalah lebih rendah dari 130, dan semakin
rendah akan semakin baik.Kolesterol Total sebaiknya berkadar di
bawah 200. Sedangkan Trigliserida merupakan sejenis lemak yang
ditemukan di dalam makan seperti daging, keju, ikan dan kacang-
kacangan dan juga dibuat sendiri oleh tubuh. Kadar Trigliserida
paling baik adalah di bawah 150 (Sitti, 2011).
Nilai Rujukan Data Klinis (Pearce, 2006) :
Dewasa :
- 12-29 tahun : 10 – 140 mg/dL
- 30-39 tahun : 20 – 150 mg/dL
- 40-49 tahun : 30 – 160 mg/dL
- > 50 tahun : 40 – 190 mg/dL
Anak bayi : 5-40 mg/dL
Anak 5-11 tahun : 10-135 mg/dL

Interprestasi Data Klinis

Pemeriksaan Trigliserida (Riswanto, 2010)

a. Peningkatan Kadar
Peningkatan kadar trigliserida dapat dijumpai pada:
hiperlipoproteinemia, infark miokardial akut, hipertensi,

ASRA NURUL FAHMI


15020170241
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL DALAM SERUM

thrombosis serebral, arteriosklerosis, diet tinggi karbohidrat. Juga


dapat dijumpai pada : hipotiroidisme, sindrom nefrotik, sirosis
Laennec atau alkoholik, DM tak terkontrol, pancreatitis, sindrom
down, stress, kehamilan.
b. Penurunan Kadar
ß-lipoproteinemia kongenital, hipertiroidisme. Malnutrisi
protein.
Kolesterol terbagi menjadi (Sacher, 2004).
1. Kolesterol LDL, adalah kolesterol jahat, yang bila jumlahnya
berlebih di dalam darah akan diendapkan pada dinding
pembuluh darah membentuk bekuan yang dapat menyumbat
pembulun darah.
2. Kolesterol HDL, adalah kolesterol baik, yang mempunyai fungsi
membersihkan pembuluh darah dari kolesterol LDL yang
berlebihan. Kadar kolesterol HDL yang tinggi merupakan suatu
tanda yang baik sepanjang kolesterol LDL kurang dari 150 mg/dl.
3. Selain itu ada juga Trigliserida. Lemak ini terbentuk sebagai hasil
dari metabolisme makanan, bukan saja yang berbentuk lemak
tetapi juga makanan yang berbentuk karbohidrat dan protein
yang berlebihan, yang tidak seluruhnya dibutuhkan sebagai
sumber energi. Kadar trigliserida ini akan meningkat bila kita
mengkonsumsi kalori berlebihan, lebih besar daripada kebutuhan
kita.
Protein merupakan salah satu kelompok makronutrien. Tidak
seperti bahan makronutrien lain (karbohidrat dan lemak), protein
lebih berperan dalam pembentukan biomolekul daripada sebagai
sumber energi. Meskipun demikian, bila organisme sedang
kekurangan energi, maka protein ini juga dapat digunakan sebagai
sumber energi.Kandungan energi protein rata-rata 4 kilokalori/gram
atau setara dengan kandungan energi karbohidrat (Rohman, 2007).

ASRA NURUL FAHMI


15020170241
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL DALAM SERUM

Nilai Rujukan Data Klinis


Dalam keadaan normal terdapat 3 sampai 5 gram albumin
dalam setiap 100 ml darah (Pearce, 2006).
Interpretasi Data Klinis
Penurunan kadar dapat menyebabkan sirosis hepar,
kegagalan hepar akut, luka bakar berat, malnutrisi berat, gangguan-
gangguan ginjal, malignansi tertentu, kolitis ulserasi, kehilangan
protein enteropati, malabsorbsi (Pearce, 2006).
Peningkatan kadar dapat menyebabkan dehidrasi, muntah
terus-menerus, diare berat (Pearce, 2006).
Ada beberapa penyebab ganguan albumin bagi manusia
antara lain (Pearce, 2006):
 Albuminemia. Salah satu penyebab keadaan ini adalah mutasi
yang mempengaruhi penyambungan. Penderita albuminemia ini
hanya mempelihatkan gejala edema yang sedang dalam keadaan
ini juga diperkirakan jumlah protein plasma yang lain akan
meningkat untuk mengkompensasi kekurangan albumin.
 Albumin karena dibuat oleh hati, maka penurunan albumin serum
dapat menyebabkan dari penyakit hati kronik, ginjal, saluran cerna
kronik,dan infeksi tertentu.
Hipoalbuminemia merupakan predictor adanya perlambatan
perbaikan fungsi organ-organ saluran pencernaan bagian bawah dan
berhubungan erat dengan komplikasi post-operasi setelah
hemicolectomy kanan untuk kanker colon ascenden serta berbagai
operasi gastrointestinal lainnya (Sutedjo, 2006).
2.2 Uraian Bahan
1. Air suling (Ditjen POM 1979, h. 96)

Nama : AQUA DESTILLATA


Pemerian : Cairan jernih; tidak berwarna; tidak
berbau; tidak mempunyai rasa.

ASRA NURUL FAHMI


15020170241
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL DALAM SERUM

Rumus Molekul : H2O


Rumus Struktur :

ASRA NURUL FAHMI


15020170241
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL DALAM SERUM

BAB 3
METODE KERJA
3.1 Alat Praktikum
Adapun alat yang digunakan adalah kuvet, mikro pipet 10 µL,
mikro pipet 1000 µL, pipet tetes, rak tabung, tabung reaksi, tabung
tentrifuge, spoit, dan spektofotometer.
3.2 Bahan praktikum
Adapun bahan yang digunakan adalah aquades, darah, reagen
RGT (Reagaen Gliserol Trigliserida), dan larutan standar.
3.3 Cara Kerja (Anonim, 2020)
Pemeriksaan Trigliserida
1. Penyiapan serum
a. Disiapkan alat dan bahan.
b. Dimasukkan darah ke dalam tabung sentrifuge.
c. Disentrifuge selama ± 15 menit pada kecepatan 6000 rpm.
d. Diambil serum darah.
e. Dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
2. Pengukuran absorban blangko
a. Disiapkan alat dan bahan.
b. Dipipet 20 µL aquadest ke dalam kuvet.
c. Ditambahkan 1000 µL reagen RGT.
d. Diinkubasi pada suhu 25°C selama 20 menit.
e. Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang
gelombang 546 nm.
3. Pengukuran absorban standar
a. Disiapkan alat dan bahan.
b. Dipipet 10 µL larutan standar ke dalam kuvet.
c. Ditambahkan 1000 µL reagen RGT.
d. Diinkubasi pada suhu 25°C selama 20 menit.

ASRA NURUL FAHMI


15020170241
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL DALAM SERUM

e. Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang


gelombang 546 nm.
4. Pengukuran absorban sampel
a. Disiapkan alat dan bahan.
b. Dipipet 10 µL serum ke dalam kuvet.
c. Ditambahkan 1000 µL reagen RGT.
d. Diinkubasi pada suhu 25°C selama 20 menit.
e. Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang
gelombang 546 nm.

ASRA NURUL FAHMI


15020170241
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL DALAM SERUM

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Data Pengamatan


a. Tabel Trigliserida (200 mg/dL)
Absorbansi Absorbansi Konsentrasi
Kelompok
Sampel Standar Standar
3 0,238 0,241 200 mg/dL

b. Tabel HDL (57 mg/dL)


Absorbansi Absorbansi Nilai TG
Kelompok
Sampel Standar (mg/dL)
R1= 0,172 R1 = 0,045
3 57 mg/dL
R2= 0,120 R2 = 0,039

Perhitungan :
1. Trigliserida
Dik. Absorbansi Standar : 0,241
Absorbansi Sampel : 0,238
Konsentrasi Standar : 200 Mg/dL
Dit. Nilai Trigliserida ….. ?
Penyelesaian :
Absorben sampel
Trigliserida ¿ x Konsentrasi standar (g/dL)
Absorban standar
0 ,238
¿ x 200 mg/dL
0,241
¿ 197,510 mg/dL

2. HDL

ASRA NURUL FAHMI


15020170241
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL DALAM SERUM

Absorbansi Standar : 0,039 – 0,045 = -0,006


Absorbansi Sampel : 0,120 – 0,172 = -0,052
Konsentrasi Standar : 57 mg/dL
Absorben sampel
HDL= x Konsentrasi standar( mg/dL)
Absorban standar
−0,052
¿ x 57 mg/dL
−0,006
¿ 494 mg/dL
4.1 Pembahasan
Trigliserida merupakan jenis lemak yang ditemukan dalam
darah. Jenis ini merupakan hasil dari uraian kerja tubuh terhadap
makanan yang mengandung lemak dan kolesterol yang telah
dikonsumsi dan masuk ketubuh,serta juga dibentuk di hati. Setelah
mengalami proses didalam tubuh trigliserida ini diserap oleh usus
dan masuk kedalam plasma darah untuk kemudian disalurkan ke
jaringan-jaringan tubuh, trigliserida juga merupakan lemak darah
yang dibawa oleh serum lipoprotein.
Darah merupakan bagian terpenting dari manusia yang
memiliki fungsi utama dalam memelihara homeostasis tubuh. Fungsi
darah sebagian besar dilaksanakan oleh plasma dan berbagai
konstituennya dimana plasma terdiri atas air, elektrolit, metabolit,
nutrient, protein dan hormon.
Didalam tubuh juga terdapat trigliserida yang merupakan
substansi lemak lain dalam darah dimana kadar trigliserida yang
tinggi berhubungan dengan risiko penyakit jantung, demikian juga
dengan kolesterol.
Adanya peningkatan trigliserida dapat disebabkan oleh
kelebihan berat badan (obesitas), aktivitas fisik, merokok, komsumsi
alkohol berlebihan, diet tinggi karbohidrat, kelainan genetik dan lain
sebagainya. Orang dengan trigliserida tinggi biasanya memiliki nilai
LDL yang tinggi dan nilai HDL yang rendah dan nilai kolesterol total

ASRA NURUL FAHMI


15020170241
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL DALAM SERUM

yang tinggi. LDL merupakan kolesterol jahat yang membentuk


endapan dan menyumbat arteri. Dari hati, kolesterol diangkut oleh
lipoprotein yang bernama LDL tersebut untuk dibawa ke sel-sel
tubuh yang memerlukan, termasuk ke sel otot jantung, otak dan
lain-lain agar kolesterol dapat berfungsi sebagaimana mestinya. HDL
merupakan kolesterol baik karena kemampuannya membersihkan
pembuluh darah arteri. Kelebihan kolesterol akan diangkut kembali
oleh lipoprotein yang disebut HDL untuk dibawa kembali ke hati,
dimana selanjutnya kolesterol ini akan diuraikan lalu dibuang ke
dalam kandung empedu sebagai asam empedu.
Nilai-nilai rujukannya yaitu untuk kadar kolesterol darah total di
bawah 200 adalah baik, jika diantara 200 sampai 239 adalah batas
atas beresiko sedang, di atas 240 adalah risiko tinggi terkena
penyakit jantung dan stroke. Kadar trigliserida untuk usia 12-29
tahun 10-140 mg/dL, usia 30-39 tahun 20-150 mg/dL, usia 40-49
tahun 30-160 mg/dL, >50 tahun 40-190 mg/dL.
Pada percobaan kali ini dilakukan pemeriksaan trigliserida dan
kolesterol dari serum darah dengan menggunakan reagen sesuai
dengan yang di ujikan. Untuk pemeriksaan trigliserida pertama-tama
harus di ambil serum darah dengan cara darah disentrifuge selama
kurang lebih 20 menit dalam kecepatan 6000 rpm, setelah itu diambil
serumnya. Selanjutnya pengukuran absorban blanko, dibuat dengan
cara memipet 10 µL aquadest ke dalam kuvet lalu ditambahkan
1000 µL reagen sesuai yang diujikan, untuk trigliserida
menggunakan reagen RGT sedangkan untuk kolesterol
menggunakan reagen kolesterol, lalu di inkubasi pada suhu 25 O C
selama 20 menit, kemudian untuk pengukuran absorban standar dan
absorban sampel pengerjaannya hampir sama semua dengan
pengukuran absorban blanko tadi, yang membedakan hanyalah
konsentrasi dan jenis larutan uji (sampel) yang akan di ujikan serta

ASRA NURUL FAHMI


15020170241
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL DALAM SERUM

lama waktu inkubasi. Untuk pengukuran absorban standar, maka


sampel yang digunakan adalah larutan standar sebanyak 10 µL
dengan waktu inkubasi selama 20 menit untuk pengujian trigliserida
konsentrasinya sebanyak 100 µL di inkubasi selama 10 menit,
sedangkan untuk pengukuran sampel, maka sampel yang digunakan
adalah serum darah, setelah semuanya diinkubasi dengan waktu
sesuai dengan pengujian, maka dimasukkan kuvet ke dalam
spektrofotometer dan diukur absorbannya pada panjang gelombang
546 nm.
Dari hasil praktikum diperoleh hasil yaitu nilai trigliserida dari
propabandus adalah 197,510 mg/dL dan nilai HDL adalah 494
mg/dL. Salah satu penyebab tingginya kadar trigliserida adalah
karena kolesterol yang tinggi.
Alasan digunakannya reagen RGT karena reagen RGT
adalah reagen yang spesisfik untuk pengukuran trigliserida pada
serum sedangkan pada pengukuran kolesterol digunakan reagen
HDL karena merupakan reagen yang spesifik untuk pengukuran
kolesterol.
Alasan dilakukannya inkubasi pada suhu ruangan (25 0C)
selama beberapa menit yaitu agar reagen dan sampel dapat
bercampur dengan baik,sehingga pada saat pengukuran absorban
hasilnyapun sesuai dengan apa yang diinginkan.
Alasan dilakukannya sentrifuge yaitu untuk memisahkan
plasma darah dengan endapan. Karena, jika darah diputar pada
sentrifuge maka zat protein tersebut akan mengendap dan terpisah
sebagai endapan darah. Sisanya, berupa cairan bening/jernih yang
disebut sebagai serum.

ASRA NURUL FAHMI


15020170241
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL DALAM SERUM

BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari hasil percobaan dapat dismpulkan bahwa nilai trigliserida
adalah 197,510 mg/dL dan nilai HDL adalah 494 mg/dL. Keduanya
nialai tidak normal karna tidak masuk dalam range trigliserida yaitu <
150 mg/dL dan HDL yaitu 40-50 (laki-laki) dan 50-60 (perempuan)
Salah satu penyebab tingginya kadar trigliserida adalah karena
kolesterol yang tinggi.
5.2 Saran
Sebaiknya praktikan sebelum melakukan praktikum sudah
mengetahui prosedur kerja dan lebih hati-hati dan teliti dalam
melakukan praktikum. Untuk asisten lebih memperhatikan lagi
praktikannya selama proses praktikum berlangsung.

ASRA NURUL FAHMI


15020170241
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL DALAM SERUM

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2020. “Tuntunan Praktikum Kimia Klinik”, Universitas Muslim


Indonesia, Makassar.

Ditjen POM, 1979, Farmakope Indonesia Edisi Ketiga, Jakarta : Depkes


RI.

Graha, Chairinniza. 2010. Question & Answer: Kolesterol. PT Elex


Media Komputindo. Jakarta.

Pearce, Evelyn. 2006. “Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis”. PT.


Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

Riswanto, 2010. http://labkesehatan.blogspot.com/2010/02/pemeriksaan-


lipid.html. diakses pada tanggal 12 april 2013 pukul 20.22

Rohman, A. 2007. “Analisis Makanan”. Gadjah Mada University Press:


Yogyakarta.

Sacher, Ronal. 2004. “Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium


Edis 11”. Buku kedokteran EGC. Jakarta.

Sitti, Fadliah, 2011. “Pemeriksaan Laboratorium Fungsi Serum Darah”.


Penerbit Buku Kedokteran : Jakarta.

Sutedjo. 2006. “Buku Saku Mengenal Penyakit Melalui Hasil Pemeriksaan


Laboratorium”. Amara Books: Jakarta.

ASRA NURUL FAHMI


15020170241
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL DALAM SERUM

LAMPIRAN

Lampiran 1. Skema Kerja

Pemeriksaan Trigliserida
a. Penyiapan Serum
Disiapkan alat dan bahan

Dimasukkan darah kedalam tabung sentrifuge

Disentrifuge selama ± 15 menit dengan kecepatan 6000 rpm

Diambil serum darah

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi

b. Pengukuran absorban blanko


Disiapkan alat dan bahan

Dipipet 10 µL aquadest ke dalam kuvet

Ditambahkan reagen RGT sebanyak 1000 µL

Diinkubasi pada suhu 250C selama 20 menit

Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 546


nm

c. Pengukuran absorban standar


Disiapkan alat dan bahan

Dipipet 10 µL larutan standar ke dalam kuvet

Ditambahkan reagen RGT sebanyak 1000 µL

ASRA NURUL FAHMI


15020170241
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL DALAM SERUM

Diinkubasi pada suhu 250C selama 20 menit

Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang


546 nm

d. Pengukuran absorban sampel


Disiapkan alat dan bahan

Dipipet 10 µL serum darah ke dalam kuvet

Ditambahkan reagen RGT sebanyak 1000 µL

Diinkubasi pada suhu 250C selama 20 menit

Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 546


nm

ASRA NURUL FAHMI


15020170241

Anda mungkin juga menyukai