Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI II

OBJEK VII
‘’ANTIKOLESTEROL‘’

Oleh :

Kelompok III ( 2019 C )


Siti Harina 19011147
Dwi Suci Julianti 19011135
Hanaya Fathiha Rakhmil 19011158
Arya Trinuansa 19011159
Putri Handayani 19011149
Putri Rahdatul Zahra 19011134
Ela rusmita 19011143

Nama Dosen : Ifora, M.Farm. Apt


Fitratul Wahyuni, M.Farm. Apt

Nama Asisten Dosen : Ahmad Syukur


Amelia Gusti Sandra
Seprika Prameshwari
Annisa rahmidasari
Nurayni
“ANTIKOLESTROL”
I. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu memahami dan membandingkan efek farmakologi antihip
erkolesterol.
2. Mahasiswa msmpu mempraktekkan uji antihiperkolestrol pada hewan uji.
II. TEORI
Kolesterol merupakan salah satu komponen lemak. Lemak dalam darah terdiri d
ari kolesterol, trigliserida, fosfolipid dan asam lemak bebas. Lemak merupakan sala
h satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh kita disamping zat gizi lain sepe
rti karbohidrat,protein, vitamin dan mineral. Lemak merupakan salah satu sumber ene
rgi yang memberikan kalori paling tinggi. Disamping sebagai salah satu sumber ene
rgi, sebenarnya lemak atau khususnya kolesterol memang merupakan zat yang sangat
dibutuhkan oleh tubuh kita terutama untuk membentuk dinding sel-sel dalam tubuh, meru
pakan bahan dasar pembentukan hormon-hormon steroid, pelindung badan dan prekurs
or prostaglandin3. Tetapi bila kolesterol dalam tubuh berlebih (hiperlipidemia) akan
tertimbun didalam dinding pembuluh darah dan menimbulkan suatu kondisi yang dis
ebut aterosklerosis yaitu penyempitan atau pengerasan pembuluh darah. Hiperlipidem
ia adalah keadaan yang ditandai oleh peningkatan kadar lemak darah. Biasanya dihubung
kan dengan resiko terjadinya aterosklerosis atau penyakit jantung coroner . Secara n
ormal, kolesterol diproduksi sendiri oleh tubuh dalam jumlah yang tepat. Tetapi ia
bisa meningkat jumlahnya karena makanan ekstern yang berasal dari lemak hewani,
telur dan yang disebut sebagai makanan sampah (junkfood). Hanya seperempat dari koles
terol yang terkandung dalam darah berasal langsung dari saluran pencernaan yang d
iserap dari makanan, sisanya merupakan hasil produksi tubuh sendiri oleh sel-sel h
ati. Lemak yang terdapat dalam makanan akan diuraikan menjadi kolesterol, trigliserida, f
osfolipid dan asam lemak bebas pada saat dicerna dalam usus. Keempat unsur lem
ak ini akan diserap dari usus dan masuk kedalam darah. Kolesterol dan unsur lemak lain t
idak larut dalam darah. Agar dapat diangkut dalam aliran darah, kolesterol bersama
dengan lemak-lemak lain (trigliserida dan fosfolipid) harus berikatan dengan protein
untuk membentuk senyawa yang larut dan disebut dengan lipoprotein. Didalam peredara
n darah, lipoprotein merupakan suatu kompleks yang disebut lipoprotein particle yang te
rdiri dari 2 bagian yaitu bagian dalam (inti) yang tidak larut terdiri dari trigliserida
dan ester kolesterol dan bagian luar yang lebih larut, terdiri dari kolesterol bebas, f
osfolipid dan apo-protein. Lipoprotein dibagin menjadi beberapa jenis, sesuai dengan
berat jenisnya yang ditentukan dengan cara ultrasentrifugasi yairu: kilomikron, Very low
density lipoprotein (VLDL), Intermediate density lipoprotein (IDL), Low density lipop
rotein (LDL), dan High density lipoprotein (HDL) (Arjatmo, T., Utama,H., 2017).
Kilomikron merupakan lipoprotein yang mengangkut lemak menuju ke hati. Dal
am hati, ikatan lemak tersebut akan diuraikan sehingga terbentuk kembali keempat unsur
lemak tersebut, dan asam lemak yang terbentuk akan dipakai sebagai sumber energi
atau bila jumlahnya berlebih akan disimpan dalam jaringan lemak. Bila asupan kole
sterol tidak mencukupi, sel hati akan memproduksinya. Dari hati, kolesterol diangku
t oleh lipoprotein yang bernama LDL (Low Density Lipoprotein) untuk dibawa ke sel-se
l tubuh yang memerlukan termasuk ke sel otot jantung, otak dan lain-lain agar dapat berfu
ngsi sebagaimana mestinya. Kelebihan kolesterol akan diangkut kembali oleh lipoprot
ein yang disebut HDL (High Density Lipoprotein) untuk dibawa kehati yang selanjutnya
akan diuraikan lalu dibuang ke dalam kandung empedu sebagai asam (cairan) empedu. L
DL mengandung lebih banyak lemak daripada HDL sehingga ia akan mengambang di da
lam darah. Protein utama yang membentuk LDL adalah Apo-B (apolipoprotein-B).
LDL dianggap sebagai lemak yang "jahat" karena dapat menyebabkan penempelan kolest
erol di dinding pembuluh darah. Sebaliknya HDL disebut sebagai lemak yang baik
karena dalam operasinya ia membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding pembul
uh darah dengan mengangkutnya kembali ke hati. Protein utama yang membentuk HDL a
dalah Apo-A (apolipoprotein). HDL ini mempunyai kandungan lemak lebih sedikit dan m
empunyai kepadatan tinggi atau lebih berat. Kolesterol yang berlebihan dalam darah a
kan mudah melekat pada dinding sebelah dalam pembuluh darah. Selanjutnya, LDL ak
an menembus dinding pembuluh darah melalui lapisan sel endotel, masuk ke lapisan d
inding pembuluh darah yang lebih dalam yaitu intima. Makin kecil ukuran LDL at
au makin tinggi kepadatannya makin mudah pula LDL tersebut menyusup ke dalam I
intima. LDL demikian disebut LDL kecil padat. LDL yang telah menyusup ke dalam inti
ma akan mengalami oksidasi tahap pertama sehingga terbentuk LDL yang teroksidasi.
LDL-teroksidasi akan memacu terbentuknya zat yang dpat melekatkan dan menarik
monosit (salah satu jenis sel darah putih) menembus lapisan endotel dan masuk ke da
lam intima disamping itu LDL-teroksidasi juga menghasilkan zat yang dapat mengubah
monosit yang telah masuk ke dalam intima menjadi makrofag. Sementara itu LDL-teroks
idasi akan mengalami oksidasi tahap kedua menjadi LDL yang teroksidasi sempurna yan
g dapat mengubah makrofag menjadi sel busa. Sel busa yang terbentuk akan saling beri
katan membentuk gumpalan yang makin lama makin besar sehingga membentuk benj
olan yang mengakibatkan penyempitan lumen pembuluh darah. Keadaan ini akan sema
kin memburuk karena LDL akan teroksidasi sempurna juga merangsang sel-sel otot
pada lapisan pembuluh darah yang lebih dalam (media) untuk masuk ke lapisan inti
ma dan kemudian akan membelah-belah diri sehingga jumlahnya semakin banyak.
1. Sifat-sifat Kolesterol
Kolesterol adalah komponen struktural penting yang membentuk membran sel dan
lapisan eksterna lipoprotein plasma. Kolesterol berbentuk kolesterol bebas atau gabu
ngan asam lemak rantai panjang sebagai kolesterol ester. Kolesterol ester adalah pen
yimpanan kolesterol yang ditemukan pada sebagian besar jaringan tubuh (Murray, 201
9). Kolesterol merupakan jenis lemak yang tidak larut dalam air atau cairan darah.
Kolesterol diangkut ke semua jaringan melalui peredaran darah. Kolesterol berbentuk
butir-butir kecil yang diselubungi oleh protein tertentu (lipoprotein) untuk mencegah
penggumpalan. Lipoprotein berfungsi sebagai zat pengemulsi butir-butir kolesterol dan
lemak lainnya (trigliserida) sehingga tiap komponen dapat tetap stabil meskipun terc
ampur dengan komponen lain. Kolesterol adalah alcohol. steroid yang ditemukan dalam
minyak/lemak, empedu, susu dan kuning telur. Kolesterol sebagian besar disintesis o
leh hati dan sebagian kecil diserap dari makanan yang dikonsumsi. Keberadaan ko
lesterol dalam pembuluh darah yang kadarnya tinggi akan membuat endapan krist
al lempengan yang akan mempersempit serta menyumbat pembuluh darah
(Tan dan Rahardja, 2015)
2. jenis-jenis Kolesterol
a. Kolesterol-HDL (High Density Lipoprotein) memiliki ukuran sangat kecil, b
esarnya 0,01 mm, dengan berat jenis tinggi dan terdiri dari 25% kolesterol, 5
0% lipoprotein, 20% fospolipida, dan 5% lemak. Biasa disebut kolesterol “baik”
karena sifatnya yang mampu melarutkan kolesterol yang mengendap di dinding pe
mbuluh darah dan diangkut ke hati agar diubah menjadi asam empedu.
b. Kolesterol-LDL (Low Density Lipoprotein) merupakan lipoprotein pengangkut kol
esterol terbesar pada manusia untuk disebarkan ke seluruh jaringan tubuh. LDL se
ring disebut koleterol “jahat” karena efeknya aterogenik (mudah melekat pada
dinding pembuluh darah). Kadar LDL di dalam darah sangat tergantung dari le
mak yang masuk. Semakin tinggi lemak yang masuk, semakin menumpuk pula LD
L. Hal ini disebabkan karena LDL merupakan lemak jenuh yang tidak mudah
larut (Suyatna, 2017).
3. Biosintesis Kolesterol
Biosintesis kolesterol dapat dibagi menjadi 5 tahap yaitu dengan merubah Aseti
l-CoA menjadi 3-hydroxy-3methylglutaryl-CoA (HMG-CoA) kemudian merubah
HMG-CoA menjadi mevalonat. Mevalonat diubah menjadi molekul dasar isoprene, i
sopentyl, pyrophosphate (IPP) bersamaan dengan hilangnya CO2. IPP diubah men
jadi squalene dan squalene diubah menjadi kolesterol. Kadar kolesterol normal dala
m darah yaitu 200 mg/dL, kadar trigliserida tidak boleh melebihi 150 mg/dL, ka
dar LDL tidak boleh melebihi 100 mg/dL dan kadar HDL tidak boleh kurang dari 40
mg/dL.
Salah satu penyakit yang dapat menyerang tubuh adalah hiperkolesterolemia. Hiperko
lesterolemia merupakan suatu kondisi dimana kolesterol dalam darah meningkat m
elebihi ambang normal yang ditandai dengan meningkatnya kadar kolesterol total ter
utama Low Density Lipoprotein (LDL) dan diikuti dengan penurunan kadar High
Density Lipoprotein (HDL) darah Makanan merupakan salah satu faktor penyeb
ab meningkatnya kadar kolesterol total di dalam tubuh. Sumber kolesterol yang bera
sal dari produk hewani seperti daging, limpa, otak,ginjal, kuning telur, udang dan l
emak kambing (Almatsier, 2019). Meningkatnya LDL dalam darah melebihi batas o
ptimal akan menyebabkan penyempitan pada pembuluh darah dan mengakibatkan
resiko penyakit jantung coroner.
4. Hewan Coba dalam Farmakologi
Untuk penelitian eksperimental dapat dilakukan secara in vitro maupun in vivo.
Pada uji in vitro eksperimen banyak menggunakan bahan percobaan oleh karena itu p
enting untuk mengetahui tentang hewan percobaan yang digunakan dan bagaimana
cara penanganannya. Hewan coba atau sering disebut dengan hewan laboratoriu
m adalah hewan yang khusus diternakkan untuk keperluan penelitian farmakologi.
Hewan. aboratorium tersebut digunakan sebagai model untuk penelitian pengaruh
bahan kimia atau obat pada manusia (Darmono, 2018).

III. CARA KERJA


1. Siapkan 12 ekor mencit
2. Mencit dibagi menjadi 4 kelompok dimana masing-masing kelompok terdiri
dari 3 ekor : mencit dengan perbedaan dosis obat yang diberikan :
- Kelompok I : CMC Na 1 % secara PO
- Kelompok II : Simvastatin 20 mg/70 kgBB manusia
- Kelompok III : Niassin 500 mg/ 70 kgBB manusia
- Kelompok IV : Fenofibrat 100 mg/70 kgBB manusia
3. Mencit ditimbang berat badan tiap lalu dicatat
4. Hitung dosis dan volume pemberian obat dengan tepat untuk masing-masing
mencit
5. Disiapkan kuning telor puyuh, diambil sebesar 0,3 ml dengan syringe spuit 1
cc, dan dipasang jarum canull
6. Pegang mencit secara perlahan, kemudian mencit disonde dengan kuning telor
puyuh + PTU 0,01%
7. Setelah 15 menit, lalu mencit diberikan sediaan sesuai dengan pembagian per
kelompok
8. Kemudian diambil sampel darah mencit dengan memotong ujung ekor mencit,
dan dikumpulkan pada pot darah
9. Diukur kadar kolesterol mencit pada menit ke 60 dengan cara diambil
darahnya melalui pembuluh darah yang ada di vena ekor dengan cara di potong
ekor mencit tersebut lebih kurang 0,5 cm dari ujung ekor dengan menggunakan
gunting yang telah di usap dengan alkohol 70 % .
10. Darah yang keluar di teteskan pada strip GCU yang terpasang pada alat.
Kadar kolesterol total darah yang muncul pada alat kemudian dicatat.
11. Masukkan data kadar glukosa darah antara kelompok kedalam tabel,
bandingkan dengan kelompok kontrol positif.
12.
IV. Hasil

A. Perhitungan Dosis :
- Berat badan mencit I : 29,6 gr
- Berat badan mencit II : 24,1 gr
- Dosis lazim simvastatin : 20 mg
- Berat Tablet : 40 mg
- Sediaan Tablet : 100 ml

- Mencit I : 29,6 gr
Dosis : 20 mg x 0,0026 = 0,052
VaO : 1 / 100 x 29,6 = 0,296 ml
Berat Mencit : 29,6 / 20 x 0,052 = 0,076
Sediaan : 100 ml / 0,07 x 0,052 = 74,28
Persen % = 74,28 / 100 ml x 100 % = 74,28 %

Induktor = PTU= 1 / 100 X 29,6 = 0,296 ml

- Mencit II : 24,1 gr
VaO : 1/100 x 24,1 = 0,241 ml
Berat Mencit : 24,1 / 20 x 0,052 = 0,06
Sediaan : 100 ml / 0,06 x 0,052 = 86,6
Persen % = 86,6 / 100 x 100 % = 86,6 %

B. Perhitungan Persen % Penurunan Mencit

Mencit I
I + = 135-135 / 135 x 100 % = 0 %
II + = 70-135/70 x 100 % = -92%
I - = 138 - 135/ 138 x 100 % = 2,17 %
II - = 106 - 135/ 106 x 100 % = -27,35 %

Mencit II
I + = 135 - 70/ 135 x 100 % = 48,14 %
II + = 70 - 70/ 70 x 100 % = 0 %
I - = 138 - 70/ 138 x 100 % = 49,27 %
II - = 106 - 70/ 106 x 100 % = 33,96 %
Kelompok Menit BB gram Kolesterol Setelah %Penurunan
60 menit dibandingkan
dengan kontrol ( t )
1 I 30,1 gr (+) 135 99,98 %
II 24,5 gr (+) -10 < 100 mg/dL 99,76 %
III 29,7 gr (-) 138 mg/dL 99,8 %
IV 20,7 gr (-) 106 mg/dL 99,76 %
2 I 26,8 gr
II 27, 39 gr
3 I 24,1 gr 135 mg/dL
II 24,6 gr -L0 < 100 mg/dL
4 I 29,8 gr
II 26,8 gr
III 25,8 gr
IV 26,8 gr
V. Pembahasan

Pada praktikum kali ini kami praktikkan tentang aktivitas anti kolesterol.Adapun tujuan
pada aktivitas anti kolesterol ini yaitu untuk memahami serta membandingkan efek
farmakologi anti hiperkolesterol dan mampu mempraktekkan uji anti hiperkolesterol yang
dilakukan pada hewan uji.Kolesterol adalah suatu zat lemak yang beredar di dalam darah,
berwarna kekuningan dan berupa seperti lilin, yang diproduksi oleh hati dan sangat
diperlukan oleh tubuh. Kolesterol termasuk golongan lipid yang tidak terhidrolisis dan
merupakan sterol utama dalam jaringan tubuh manusia. Kolesterol mempunyai makna
penting karena merupakan unsur utama dalam lipoprotein plasma dan membran plasma serta
menjadi prekursor sejumlah besar senyawa steroid.

Pada kolesterol ini terdapat juga pembagian atau jenisnya,adapun antara lain yaitu :
Kolesterol yang berada dalam tubuh terbagi menjadi beberapa komponen yang memiliki
peran, karakteristik dan jumlahnya mengindikasi kondisi tubuh secara spesifik.
1) Kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) Kolesterol LDL disebut juga sebagai
kolesterol jahat. Kolesterol ini berfungsi mengangkut kolesterol yang paling banyak dalam
darah. Meningkatnya kadar LDL dapat menyebabkan terjadinya pengendapan kolesterol
dalam arteri. LDL disebut lemak jahat karena memiliki kecenderungan melekat Normal
Batas Tinggi Tinggi 200-239 ≥240 di dinding pembuluh darah, sehingga dapat menyebabkan
penyempitan pada pembuluh darah.
2) Kolesterol HDL (High Density Lipoprotein) Kolesterol jenis HDL mengangkut kolesterol
lebih sedikit dibandingkan dengan kolesterol LDL. Fungsi HDL atau yang sering disebut
dengan kolesterol baik yaitu mencegah kolesterol mengendap di arteri dan melindungi
terjadinya aterosklerosis yaitu terbentuknya plak pada dinding pembuluh darah. Kelebihan
kolesterol dibawa oleh lipoprotein yang disebut HDL untuk dibawa ke hati lalu dibuang ke
dalam kantung empedu.
3) Trigliserida Trigliserida yaitu suatu jenis lemak yang terdapat pada darah dan organ lain
dalam tubuh. Tingginya kadar trigliserida dalam darah dapat menyebabkan meningkatnya
kadar kolesterol.

Pada percobaan kali ini menggunakan 2 ekor mencit,kami kelompok III mendapatkan
dosis yaitu Niassin 500mg/70kgBB manusia.Pertama mencit ditimbang berat badannya
terlebih dahulu,adapun berat mencit I yang kami timbang adalah 29,6gr dan mencit II 24,1gr
Perhitungan dosis mencit I (29,6 gr) :
Dosis : 20 mg x 0,0026 = 0,052
VaO : 1 / 100 x 29,6 = 0,296 ml
Berat Mencit : 29,6 / 20 x 0,052 = 0,076
Sediaan : 100 ml / 0,07 x 0,052 = 74,28
Persen % = 74,28 / 100 ml x 100 % = 74,28 %

Perhitungan dosis mencit II (24,1 gr) :


VaO : 1/100 x 24,1 = 0,241 m
Berat Mencit : 24,1 / 20 x 0,052 = 0,06
Sediaan : 100 ml / 0,06 x 0,052 = 86,6
Persen % = 86,6 / 100 x 100 % = 86,6 %

Setelah itu disiapkan kuning telur dan diambil sebesar 0,3ml dengan menggunakan syringe
spuit 1cc dan dipasang jarum canull.Mencit dipegang secara perlahan kemudian mencit di
sonde dengan kuning telur puyuh yang ditambahkan PTU 0,01%.Setelah disonde hitung
waktunya 15 menit lalu mencit diberikan sediaan Niassin sebanyak 500mg.Kemudian
diambil sampel darah mencit dengan memotong ujung ekor mencit dan dikumpulkan atau
diletakkan pada pot darah,setelah dikumpulkan pada pot darah,diukur kadar kolesterol mencit
pada menit ke 60 dan pada percobaan kemaren kelompok kami mengukur kadar kolesterol
mencit pada menit ke 45 dengan cara diambil darahnya melalui pembuluh darah yang ada di
vena ekor mencit tersebut yang lebih kurang 0,5 cm dari ujung ekor dengan menggunakan
gunting yang telah diusap atau dibilas dengan alkohol 70% kemudian darah yang keluar dari
vena ekor mencit tadi diteteskan pada strip GCU yang terpasang pada alat makan akan
muncul kadar kolesterol total darah yang muncul pada alat tersebut.
Data kadar glukosa darah yang didapat pada mencit tersebut kemudian dimasukkan datanya
kedalam tabel dan bandingkan dengan kelompok kontrol positif.Pada percobaan ini (anti
kolesterol) kami kelompok III melakukan praktek atau perlakuan dengan benar pada hewan
uji,sehingga tidak terjadi kesalahan atau mengakibatkan mencit tersebut mati sehingga
perhitungan dosis dan volume nya sesuai dengan data yang kami dapat.

Adapun hal-hal yang mempengaruhi jumlah kolesterol yaitu :


- Meningkatnya kadar kolesterol dalam darah merupakan suatu faktor risiko terjadinya
aterosklerosis dan dapat menyebabkan munculnya penyakit lain.
- Kadar kolesterol yang berlebih akan melekat pada dinding pembuluh darah sehingga
menyebabkan LDL mengalami proses oksidasi yang akan membentuk gumpalan.Gumpalan
tersebut dapat menyebabkan penyempitan saluran pembuluh darah.
- Kadar kolesterol dalam tubuh dapat dipengaruhi oleh jumlah total kolesterol yang
dihasilkan oleh tubuh, yaitu kolesterol yang diperoleh dari makanan dan jumlah kolesterol
yang digunakan oleh tubuh.ut dapat menyebabkan penyempitan saluran pembuluh darah.
DAFTAR PUSTAKA

Arjatmo, T., Utama,H., 2017. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid I, Edisi 3,
Balai Penerbit FKUI, Jakarta.
Almatsier, R., Persky, L., Hadar, Y., 2019. Minireview: Biotechnological Applic
ations and Potential of Wood-degrading Mushrooms of The Genus
Pleurotus. Appl Microbiol Biotechnol, 58: 582-594.
Darmono, D., Krone, W., 2018. Hiperlipidaemia in Practice, Gower Medical Pub
lishing, London.
Suyatna, S.L., Kumar, V.,2017. Buku Ajar Patologi II, Cetakan I, Edisi 4, Penerbit
Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Tan dan Rahardja, 2015. Hypocholesterolemic Action of Eritadenine is Mediated by
a Modification of Hepatic Phospholipid Metabolism in Rats. Nutrient
Metabolism: 2134-2144

Anda mungkin juga menyukai