OBJEK VII
‘’ANTIKOLESTEROL‘’
Oleh :
A. Perhitungan Dosis :
- Berat badan mencit I : 29,6 gr
- Berat badan mencit II : 24,1 gr
- Dosis lazim simvastatin : 20 mg
- Berat Tablet : 40 mg
- Sediaan Tablet : 100 ml
- Mencit I : 29,6 gr
Dosis : 20 mg x 0,0026 = 0,052
VaO : 1 / 100 x 29,6 = 0,296 ml
Berat Mencit : 29,6 / 20 x 0,052 = 0,076
Sediaan : 100 ml / 0,07 x 0,052 = 74,28
Persen % = 74,28 / 100 ml x 100 % = 74,28 %
- Mencit II : 24,1 gr
VaO : 1/100 x 24,1 = 0,241 ml
Berat Mencit : 24,1 / 20 x 0,052 = 0,06
Sediaan : 100 ml / 0,06 x 0,052 = 86,6
Persen % = 86,6 / 100 x 100 % = 86,6 %
Mencit I
I + = 135-135 / 135 x 100 % = 0 %
II + = 70-135/70 x 100 % = -92%
I - = 138 - 135/ 138 x 100 % = 2,17 %
II - = 106 - 135/ 106 x 100 % = -27,35 %
Mencit II
I + = 135 - 70/ 135 x 100 % = 48,14 %
II + = 70 - 70/ 70 x 100 % = 0 %
I - = 138 - 70/ 138 x 100 % = 49,27 %
II - = 106 - 70/ 106 x 100 % = 33,96 %
Kelompok Menit BB gram Kolesterol Setelah %Penurunan
60 menit dibandingkan
dengan kontrol ( t )
1 I 30,1 gr (+) 135 99,98 %
II 24,5 gr (+) -10 < 100 mg/dL 99,76 %
III 29,7 gr (-) 138 mg/dL 99,8 %
IV 20,7 gr (-) 106 mg/dL 99,76 %
2 I 26,8 gr
II 27, 39 gr
3 I 24,1 gr 135 mg/dL
II 24,6 gr -L0 < 100 mg/dL
4 I 29,8 gr
II 26,8 gr
III 25,8 gr
IV 26,8 gr
V. Pembahasan
Pada praktikum kali ini kami praktikkan tentang aktivitas anti kolesterol.Adapun tujuan
pada aktivitas anti kolesterol ini yaitu untuk memahami serta membandingkan efek
farmakologi anti hiperkolesterol dan mampu mempraktekkan uji anti hiperkolesterol yang
dilakukan pada hewan uji.Kolesterol adalah suatu zat lemak yang beredar di dalam darah,
berwarna kekuningan dan berupa seperti lilin, yang diproduksi oleh hati dan sangat
diperlukan oleh tubuh. Kolesterol termasuk golongan lipid yang tidak terhidrolisis dan
merupakan sterol utama dalam jaringan tubuh manusia. Kolesterol mempunyai makna
penting karena merupakan unsur utama dalam lipoprotein plasma dan membran plasma serta
menjadi prekursor sejumlah besar senyawa steroid.
Pada kolesterol ini terdapat juga pembagian atau jenisnya,adapun antara lain yaitu :
Kolesterol yang berada dalam tubuh terbagi menjadi beberapa komponen yang memiliki
peran, karakteristik dan jumlahnya mengindikasi kondisi tubuh secara spesifik.
1) Kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) Kolesterol LDL disebut juga sebagai
kolesterol jahat. Kolesterol ini berfungsi mengangkut kolesterol yang paling banyak dalam
darah. Meningkatnya kadar LDL dapat menyebabkan terjadinya pengendapan kolesterol
dalam arteri. LDL disebut lemak jahat karena memiliki kecenderungan melekat Normal
Batas Tinggi Tinggi 200-239 ≥240 di dinding pembuluh darah, sehingga dapat menyebabkan
penyempitan pada pembuluh darah.
2) Kolesterol HDL (High Density Lipoprotein) Kolesterol jenis HDL mengangkut kolesterol
lebih sedikit dibandingkan dengan kolesterol LDL. Fungsi HDL atau yang sering disebut
dengan kolesterol baik yaitu mencegah kolesterol mengendap di arteri dan melindungi
terjadinya aterosklerosis yaitu terbentuknya plak pada dinding pembuluh darah. Kelebihan
kolesterol dibawa oleh lipoprotein yang disebut HDL untuk dibawa ke hati lalu dibuang ke
dalam kantung empedu.
3) Trigliserida Trigliserida yaitu suatu jenis lemak yang terdapat pada darah dan organ lain
dalam tubuh. Tingginya kadar trigliserida dalam darah dapat menyebabkan meningkatnya
kadar kolesterol.
Pada percobaan kali ini menggunakan 2 ekor mencit,kami kelompok III mendapatkan
dosis yaitu Niassin 500mg/70kgBB manusia.Pertama mencit ditimbang berat badannya
terlebih dahulu,adapun berat mencit I yang kami timbang adalah 29,6gr dan mencit II 24,1gr
Perhitungan dosis mencit I (29,6 gr) :
Dosis : 20 mg x 0,0026 = 0,052
VaO : 1 / 100 x 29,6 = 0,296 ml
Berat Mencit : 29,6 / 20 x 0,052 = 0,076
Sediaan : 100 ml / 0,07 x 0,052 = 74,28
Persen % = 74,28 / 100 ml x 100 % = 74,28 %
Setelah itu disiapkan kuning telur dan diambil sebesar 0,3ml dengan menggunakan syringe
spuit 1cc dan dipasang jarum canull.Mencit dipegang secara perlahan kemudian mencit di
sonde dengan kuning telur puyuh yang ditambahkan PTU 0,01%.Setelah disonde hitung
waktunya 15 menit lalu mencit diberikan sediaan Niassin sebanyak 500mg.Kemudian
diambil sampel darah mencit dengan memotong ujung ekor mencit dan dikumpulkan atau
diletakkan pada pot darah,setelah dikumpulkan pada pot darah,diukur kadar kolesterol mencit
pada menit ke 60 dan pada percobaan kemaren kelompok kami mengukur kadar kolesterol
mencit pada menit ke 45 dengan cara diambil darahnya melalui pembuluh darah yang ada di
vena ekor mencit tersebut yang lebih kurang 0,5 cm dari ujung ekor dengan menggunakan
gunting yang telah diusap atau dibilas dengan alkohol 70% kemudian darah yang keluar dari
vena ekor mencit tadi diteteskan pada strip GCU yang terpasang pada alat makan akan
muncul kadar kolesterol total darah yang muncul pada alat tersebut.
Data kadar glukosa darah yang didapat pada mencit tersebut kemudian dimasukkan datanya
kedalam tabel dan bandingkan dengan kelompok kontrol positif.Pada percobaan ini (anti
kolesterol) kami kelompok III melakukan praktek atau perlakuan dengan benar pada hewan
uji,sehingga tidak terjadi kesalahan atau mengakibatkan mencit tersebut mati sehingga
perhitungan dosis dan volume nya sesuai dengan data yang kami dapat.
Arjatmo, T., Utama,H., 2017. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid I, Edisi 3,
Balai Penerbit FKUI, Jakarta.
Almatsier, R., Persky, L., Hadar, Y., 2019. Minireview: Biotechnological Applic
ations and Potential of Wood-degrading Mushrooms of The Genus
Pleurotus. Appl Microbiol Biotechnol, 58: 582-594.
Darmono, D., Krone, W., 2018. Hiperlipidaemia in Practice, Gower Medical Pub
lishing, London.
Suyatna, S.L., Kumar, V.,2017. Buku Ajar Patologi II, Cetakan I, Edisi 4, Penerbit
Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Tan dan Rahardja, 2015. Hypocholesterolemic Action of Eritadenine is Mediated by
a Modification of Hepatic Phospholipid Metabolism in Rats. Nutrient
Metabolism: 2134-2144