AKTIVITAS ANTIKOLESTEROL
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK: 2
Nama Anggota Kelompok: 1. Aprina Ferantika (20011023)
2. Arfah Dewi (20011025)
3. Ayub Purnama (20011031)
4. Benni Saputra (20011035)
5. Chenia Nandini (20011039)
KELAS/SHIFT: 2020C/1
DOSEN PENGAMPU: 1. Apt. Fitratul Wahyuni M.Farm
2. Apt. Ifora, M.Farm
3. Syamsi Kahirani, S.Si
ASISTEN DOSEN: 1. Alfarhan tri putra (19011111)
2. Arya putra (19011107)
3. Clara Alta Fanta (19011034)
4. Dwi suci julianti (19011035)
5. Ego medya unggul (19011076)
6. Putri nova susanti (20012016)
7. Silmi kaffah (19011120)
8. Thesa helmalia putri (19011024)
LABORATORIUM FARMAKOLOGI
SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI (STIFARM) PADANG
2022/2023
Pratikum Objek 11
Aktivitas Antikolesterol
I. Tujuan
II. Teori
Kolesterol adalah suatu zat lemak yang beredar di dalam darah yang
diproduksi oleh hati dan sangat diperlukan oleh tubuh. Kolesterol termasuk
golongan lipid yang tidak terhidrolisis. Kolesterol mempunyai makna penting
karena merupakan unsur utama dalam lipoprotein plasma dan membran plasma
serta menjadi prekursor sejumlah besar senyawa steroid dan memiliki fungsi yang
sangat baik untuk tubuh, Kolesterol dalam tubuh mempunyai fungsi yang penting
diantaranya pembentukan hormon testosteron pada pria dan hormon estrogen pada
wanita, pembentukan vitamin D, dan sebagai sumber energi , Pada penggunaan obat
golongan HMG CoA Reduktase (Statin) akan bergabung dengan protein-protein
khusus dan membentuk alat angkut lipid yang dinamakan lipoprotein Lipoprotein
adalah gabungan molekul lipid dan protein yang di sintesis di dalam hati. Tiap jenis
lipoprotein berbeda dalam ukuran dan densitas, juga dapat mengangkut berbagai
jenis lipid dalam jumlah yang berbeda pula Lipoprotein mempunyai fungsi
mengangkut lipid di dalam plasma jaringan-jaringan yang membutuhkan sebagai
energi, sebagai komponen membran sel atau prekusor metabolit aktif. Tubuh
membentuk 4 lipoprotein yaitu kilomikron, Very Low Density Lipoprotein
(VLDL), Low Density Lipoprotein (LDL), High Density Lipoprotein (HDL).
Secara normal, kolesterol diproduksi sendiri oleh tubuh dalam jumlah yang
tepat. Tetapi ia bisa meningkat jumlahnya karena makanan ekstern yang berasal
dari lemak hewani, telur dan yang disebut sebagai makanan sampah (junkfood).
Hanya seperempat dari kolesterol yang terkandung dalam darah berasal langsung
dari saluran pencernaan yang diserap dari makanan, sisanya merupakan hasil
produksi tubuh sendiri oleh sel-sel hati. Lemak yang terdapat dalam makanan akan
diuraikan menjadi kolesterol, trigliserida, fosfolipid dan asam lemak bebas pada
saat dicerna dalam usus. Keempat unsur lemak ini akan diserap dari usus dan masuk
kedalam darah. Kolesterol dan unsur lemak lain tidak larut dalam darah. Agar dapat
diangkut dalam aliran darah, kolesterol bersama dengan lemaklemak lain
(trigliserida dan fosfolipid) harus berikatan dengan protein untuk membentuk
senyawa yang larut dan disebut dengan lipoprotein Didalam peredaran darah,
lipoprotein merupakan suatu kompleks yang disebut lipoprotein particle yang
terdiri dari 2 bagian yaitu bagian dalam (inti) yang tidak larut terdiri dari trigliserida
dan ester kolesterol dan bagian luar yang lebih larut, terdiri dari kolesterol bebas,
fosfolipid dan apo-protein. Lipoprotein dibagin menjadi beberapa jenis, sesuai
dengan berat jenisnya yang ditentukan dengan cara ultrasentrifugasi yairu:
kilomikron, Very low density lipoprotein (VLDL), Intermediate density lipoprotein
(IDL), Low density lipoprotein (LDL), dan High density lipoprotein (HDL).
LDL yang telah menyusup ke dalam intima akan mengalami oksidasi tahap
pertama sehingga terbentuk LDL yang teroksidasi. LDL-teroksidasi akan memacu
terbentuknya zat yang dpat melekatkan dan menarik monosit (salah satu jenis sel
darah putih) menembus lapisan endotel dan masuk ke dalam intima disamping itu
LDL-teroksidasi juga menghasilkan zat yang dapat mengubah monosit yang telah
masuk ke dalam intima menjadi makrofag. Sementara itu LDL-teroksidasi akan
mengalami oksidasi tahap kedua menjadi LDL yang teroksidasi sempurna yang
dapat mengubah makrofag menjadi sel busa. Sel busa yangterbentuk akan saling
berikatan membentuk gumpalan yang makin lama makin besar sehingga
membentuk benjolan yang mengakibatkan penyempitan lumen pembuluh darah.
Keadaan ini akan semakin memburuk karena LDL akan teroksidasi sempurna juga
merangsang sel-sel otot pada lapisan pembuluh darah yang lebih dalam (media)
untuk masuk ke lapisan intima dan kemudian akan membelahbelah diri sehingga
jumlahnya semakin banyak (Sidhi, P., 2016).
1. Alat
• Bak Mencit
• Spuit Oral (Sonde Oral)
• Jarum canull
• GCU
• Gunting
• Pot darah
2. Bahan
• Mencit
• Telur Puyuh
• Simvastatin 20 mg/70 KgBB
• Niasin 500 mg/70 KgBB
• Fenofibrate 100 mg/70 KgBB
• Alcohol 70%
• Aquadest
• PTU 0,01%
IV. Prosedur Kerja
• Mencit ditimbang berat badannya dan hitung dosis mencit sesuai berat
badannya.
• Berikan larutan kuning telur sebagai penginduksi
• Setelah 10 menit, berikan larutan obat sesuai kelompok masing-masing,
tunggu 30 menit
• Dilakukan pengecekkan kadar kolesterol mencit dengan cara diambil
darahnya melalui pembuluh darah yang ada divena ekor dengan cara di
potong ekor mencit tersebut 0,5 cm dari ujung ekor dengan menggunakan
gunting
• Darah yang keluar di tetsan pada strip kolesterol yang terpasang pada alat
• Kadar kolesterol yang muncul pada alat kemudian di catat
• Kemudian bandingkan dengan kelompok control positif.
V. Hasil
Perhitungan:
% penurunan= (kelompok control – kelompok obat) : (kelompok control) x 100%
= (114 mg/dl – 124 mg/dl) : (114 mg/dl) x 100%
= -0,0877 x 100% = -8,77%
VI. Pembahasan
Pada praktikum kali ini kami melakukan praktikum tentang aktivitas
antikolesterol. Dimana tujuannya yaitu mampu memahami dan membandingkan
efek farmakologi anti hiperkolesterol dan mampu mempraktekkan uji antikolesterol
pada hewan uji. Untuk hewan uji yang di pakai yaitu menggunakan hewan mencit.
Pada bagian badan mencit di beri tanda dengan spidol. Kemudian timbang mencit
yang akan dipraktikumkan kemudian diinduksikan telur puyuh sesuai VaO
selanjutnya tunggu sampai 10 menit, Setelah di induksi obatnya kemudian ukur
darahnya selanjutnya potong ekor mencit 0,5cm, kemudian darah yang pertama
diambil dan yang kedua di tes. Dimana dapat kita ketahui bahwa pengertian dari
Kolesterol merupakan salah satu komponen lemak.
Lemak dalam darah terdiri dari kolesterol, trigliserida, fosfolipid dan asam
lemak bebas. Lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh
tubuh kita disamping zat gizi lain seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral.
Lemak merupakan salah satu sumber energi yang memberikan kalori paling tinggi.
Disamping sebagai salah satu sumber energi, sebenarnya lemak atau khususnya
kolesterol memang merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita terutama
untuk membentuk dinding sel-sel dalam tubuh, merupakan bahan dasar
pembentukan hormon-hormon steroid, pelindung badan dan prekursor
prostaglandin. Tetapi bila kolesterol dalam tubuh berlebih (hiperlipidemia) akan
tertimbun didalam dinding pembuluh darah dan menimbulkan suatu kondisi yang
disebut aterosklerosis yaitu penyempitan atau pengerasan pembuluh darah.
Agar dapat diangkut dalam aliran darah, kolesterol bersama dengan lemak-
lemak lain (trigliserida dan fosfolipid) harus berikatan dengan protein untuk
membentuk senyawa yang larut dan disebut dengan lipoprotein. Didalam peredaran
darah, lipoprotein merupakan suatu kompleks yang disebut lipoprotein particle
yang terdiri dari 2 bagian yaitu bagian dalam (inti) yang tidak larut terdiri dari
trigliserida dan ester kolesterol dan bagian luar yang lebih larut, terdiri dari
kolesterol bebas, fosfolipid dan apo-protein.
Kolesterol yang berlebihan dalam darah akan mudah melekat pada dinding
sebelah dalam pembuluh darah. Selanjutnya, LDL akan menembus dinding
pembuluh darah melalui lapisan sel endotel, masuk ke lapisan dinding pembuluh
darah yang lebih dalam yaitu intima. Makin kecil ukuran LDL atau makin tinggi
kepadatannya makin mudah pula LDL tersebut menyusup ke dalam Iintima. LDL
demikian disebut LDL kecil padat. LDL yang telah menyusup ke dalam intima akan
mengalami oksidasi tahap pertama sehingga terbentuk LDL yang teroksidasi. LDL-
teroksidasi akan memacu terbentuknya zat yang dpat melekatkan dan menarik
monosit (salah satu jenis sel darah putih) menembus lapisan endotel dan masuk ke
dalam intima disamping itu LDL-teroksidasi juga menghasilkan zat yang dapat
mengubah monosit yang telah masuk ke dalam intima menjadi makrofag.
VIII. Saran
Adam, J. M. F., (2018) Dislipidemia, Chapter 437, Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam, Edisi IV, Jilid III, 1929, Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia, Jakarta.
Dumadi, S. R., 2020, Risiko Kolesterol Darah dan Diet Lemak, Jurnal Farmasi
Pancasila, 1 (1), 9-16.
Hartini, M. And Astirin, O. P., 2021, Kadar Kolesterol Darah Tikus Putih (Rattus
norvegicus) Hiperkolesterolemik Setelah Perlakuan VCO, Bioteknologi,
6 (2), 55-62