MODUL 4
Nim : 200610090
Kelompok :5
Tn.X sulit mengatur pola makannya, ia kerap menambah frekuensi dan porsi makannya
karena merasa mudah lapar dan kurang bertenaga akan tetapi hal ini membuat kondisinya
semakin memburuk. Tubuhnya semakin cepat lelah, sendi lutut dan tumitnya pun sakit jika
berjalan. Ditambah luka di kakinya membuat Tn.X semakin sulit dan malas untuk bergerak.
Kondisinya inilah yang membuatnya akhirnya berkonsultasi dengan dokter. Hasil pemeriksaan
terakhir Mr.Big menunjukkan TD: 150/90 mmHg, N: 90x/menit, RR: 20x/menit, BB 60 kg, TB
170 cm, Kadar trigliserida 285 mg/dL, LDL 250mg/dL HDL 30mg/dL, KGD puasa 165 mg/dL
dan asam urat 8,5 mg/dL.
Dr. Meta menjelaskan bahwa kondisi yang dialami Tn.X akibat dari gangguan
metabolisme lemak, purin dan juga karbohidrat. Pola makan yang tidak sesuai dan tidak disiplin
dalam pengobatan menyebabkan kadar gula darahnya sulit terkontrol. Setelah mengetahui hasil
pemeriksaan dan mendengarkan penjelasan dari dokter, Tn.X pun berjanji bersungguh-sungguh
menjalani program yang direncanakan untuknya baik dari pengaturan pola diet hingga pola
latihan fisik. Bagaimana anda menjelaskan metabolisme dan mekanisme pengaturannya yang
melatarbelakangi kondisi Tn.X tersebut?
JUMP 1 TERMINOLOGI
1) Trigliserida :
Trigliserida adalah ester alkohol gliserol dan asam lemak yang terdiri dari tiga molekul
asam lemak yaitu lemak jenuh, lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh ganda
4) Asam urat :
Adalah asam berbentuk Kristal yang merupakan produk akhir dari metabolism atau
pemecahan purin,yaitu salah satu komponen asam nuklat yang terdapat pada inti sel-sel
tubuh
5) Lemak :
Lemak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid, yaitu senyawa
organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut
organik non-polar.
6) Purin :
adalah hasil produk akhir dari proses metabolisme protein.
7) Karbohidrat :
Senyawa organic karbon,hydrogen,dan oksigen,terdiri atas satu molekul gula sederhana
atau lebih yang merupakan bahan makanan penting dan sumber tenaga (banyak terdapat
dalam tumbuhan dan hewan)
1.Kenapa saat tn.X menambah frekuensi dan poris makannya kondisi tubuh tn.X semakin
memburuk ?
→ Karena makan dalam porsi yang berlebihan dapat menyebabkan melambatnya metabolisme
dalam tubuh, oleh karena itu menjadi salah satu penyenbab tn.X mengalami mengalami
gangguan metabolisme dalam tubuhnya. jadi, daripada menambah pori makan yang belebihan,
lebih baik tn.X memperhatikan kalori di dalam makanannya.
2. Apakah kadar profil lipid pd pasien termasuk normal ? Berapa kadar normal profil
lipid seseorang ?
→Berdasarkan hasil pemeriksaan Tn.X,maka kadar profil lipid pada Tn.X itu tidak normal.
Tn.X mengalami dislipidemia,yaitu keadaan dimana kadar profil lipid didalam darah tidak
normal,dimana penyakit ini erat kaitannya dengan obesitas,kurangnya olahraga,dsb.
3.Apa penyebab sehingga terjadinya gangguan metabolisme lemak, purin dan karbohidrat
pada tn.x ?
→
.metabolisme purin : produk akhirnya adalah asam urat . Gangguan dapat terjadi bila
terjadi defisiensi pada enzim,maka purin akan meningkat sehingga menyebabkan asam
urat.
metabolisme karbohidrat : Gangguan terjadi jika kadar glukosa di dalam darah
meningkat,maka hal tersebut dapat menyebabkan Diabetes Melitus,hipolikemi(kurang
kadar glukosa) galaktosemia(kurang enzim galaktosa).
metabolisme lipid : Gangguan terjadi pada tubuh penderita yang tidak memiliki cukup
enzim yang dapat memecah lipid,sehingga dapat menyebabkan terjadinya penumpukan
lemak.
4.Dimana terjadinya metabolisme lemak bagaimana prosesnya dan apa peran dari lemak
itu sendiri bagi tubuh kita?
Proses Metabolisme Lipid (Lemak)- Lipid (lemak) terdapat dalam semua bagian tubuh manusia
terutama dalam otak. Lipid (lemak) mempunyai peran yang sangat penting dalam proses
metabolisme secara umum. Beberapa peranan biologi dari lipid sebagai berikut.
4. Sebagai komponen permukaan sel yang berperan dalam proses kekebalan jaringan.
Fungsi Lemak
Banyaknya lemak yang dibutuhkan oleh tubuh manusia umumnya berbeda-beda tetapi umumnya
berkisar antara 0,5-1gram lemak per 1kg berat badan per hari.Orang yang tinggal di daerah
bersuhu dingin dan orang yang bekerja berat membutuhkan lemak lebih banyak.Di dalam tubuh
kita,lemak memppunyai beberapa fungsi penting,diantaranya adalah:
3. Sebagai pelindung alat-alat tubuh vital(antara lain jantung dan lambung),yaitu sebagai
bantalan lemak
7. sebagai salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin(khususnya untuk sterol)
8. Sebagai salah satu bahan penyusun empedu,asam kholat (di dalam hati),dan hormon
seks(khususnya untuk kolesterol.Pembawa zat-zat makan esensial
Untuk langkah pertama dalam metabolisme lemak ialah konsumsi dan pencernaan trigliserida
yang ditemukan baik dalam sebuah makanan nabati seperti buah zaitun, kacang-kacangan dan
alpukat dan makanan hewani seperti daging, telur dan produk susu. Lemak ini berjalan melalui
saluran pencernaan ke usus dimana mereka tidak dapat diserap dalam bentuk trigliserida.
Sebaliknya, mereka dibagi melalui enzim yang disebut lipase menjadi asam lemak, dan yang
paling sering, monogliserida yang merupakan asam lemak rantai tunggal yang melekat pada
gliserol. Trigliserida yang bercabang kemudian dapat diserap melalui usus dan disusun kembali
menjadi bentuk aslinya sebelum diangkut oleh kilomikron, jenis zat yang mirip dengan
kolesterol yang dikenal sebagai lipoprotein ke dalam sistem getah bening.
Dari sistem getah being trigliserida masuk ke dalam aliran darah, dimana proses metabolisme
lipid atau lemak diselesaikan dalam satu dari tiga cara, karena mereka juga diangkut ke hati, sel-
sel otot atau sel-sel lemak, yang dimana mereka disimpan atau digunakan untuk energi. Jika
mereka berakhir di sel-sel hati, mereka diubah menjadi jenis kolestrol “jahat” yang dikenal
sebagai very-low-density lipoprotein (VLDL) dan dilepaskan ke dalam aliran darah dimana
mereka bekerja untuk mengangkut lipid lain.
Trigliserida dikirim ke sel-sel otot dapat dioksidasi dalam mitokondria sel-sel untuk energi,
sedangkan yang dikirim ke sel-sel lemak akan disimpan sampai mereka dibutuhkan untuk energi
di lain waktu. Hal ini menyebabkan peningkatan ukuran sel-sel lemak, terlihat pada seseorang
sebagai peningkatab lemak tubuh.
→Pembentukan asam urat dimulai dari Deoxyribonucleic Acid (DNA) dan Ribonucleic Acid
(RNA) yang dimetabolisme menjadi adenosine dan guanosine. Proses ini berlangsung secara
terus menerus di dalam tubuh. Adenosine yang terbentuk dimetabolisme menjadi hypoxanthine,
hypoxanthine dimetabolisme menjadi xanthine sedangkan guanosine dimetabolisme menjadi
xanthine juga. Enzim yang berperan dalam metabolisme purin adalah enzim xanthine oxidase
dan Hypoxanthine Guanne Phosporybosyl Transferase (HGPRT). Fungsi dari enzim xanthine
oxidase adalah mengubah hypoxanthine menjadi xanthine dan xanthine menjadi asam urat
sedangkan enzim HGPRT berfungsi untuk mengubah purin menjadi nukleotida purin agar dapat
digunakan kembali sebagai peyusun DNA dan RNA. Jadi pada intinya fungsi dari enzim
xanthine oxidase adalah membuang kelebihan purin dalam bentuk asam urat. Dua per tiga dari
asam urat yang terbentuk dalam tubuh dibuang bersama urin melalui ginjal (Wahyudiana, D.,
2016).
Apabila terjadi defisiensi enzim HGPRT maka purin dalam tubuh akan meningkat. Hal ini terjadi
karena enzim HGPRT tidak mampu memecah purin sehingga purin dimetabolisme oleh enzim
xanthine oxidase membentuk asam urat. Kondisi ini menyebabkan peningkatan kadar asam urat
dalam tubuh atau hiperurisemia. Hiperurisemia menimbulkan hipersaturasi asam urat, yaitu
kelarutan asam urat dalam darah melewati ambang batasnya sehingga menyebabkan timbunan
asam urat dalam bentuk garam (monosodium urat) di jaringan. Konsentrasi 7,0 mg/dl adalah
batas kelarutan monosodium urat dalam plasma, sehingga pada konsentrasi > 7,0 mg/dL
monosodium urat cenderung mengendap dalam jaringan (Pittman, 2009). Kondisi hiperurisemia
dapat diakibatkan karena produksi asam urat yang berlebih, pembuangan asam urat melalui
ginjal berkurang, atau kombinasi dari dua kondisi tersebut (Syukri, 2007).
→ Proses penguraian protein dalam tubuh meliputi reaksi deaminasi, dekarboksilasi dan
transaminasi. Proses ini juga berkaitan dengan siklus urea, beberapa biosintesis asam-asam
amino dan bagaimana keterkaitan antara metabolisme protein dengan metabolisme karbohidrat
dan lipid ( Murray, 2001).
Hati merupakan organ tubuh di mana terjadi reaksi katabolisme maupun anabolisme protein.
Asam-asam amino yang terbentuk dibawa oleh darah ke dalam jaringan untuk digunakan. Proses
anabolik maupun katabolik juga terjadi dalam jaringan di luar hati. Asam amino yang terdapat
dalam darah berasal dari tiga sumber yaitu absorpsi melalui dinding usus, hasil penguraian
protein dalam sel, dan hasil sintesis asam amino dalam sel. Banyaknya asam amino dalam darah
tergantung pada keseimbangan antara pembentukan asam amino dan penggunaannya. Bila
kelebihan asam amino dari jumlah yang digunakan untuk biosintesis protein, maka kelebihan
asam amino akan diubah menjadi asam keto yang dapat masuk ke dalam siklus asam sitrat atau
diubah menjadi urea. Hati berfungsi sebagai pengatur konsentrasi asam amino dalam darah
(Stryer, 2000).
Dalam tubuh kita, protein mengalami perubahan-perubahan tertentu dengan kecepatan yang
berbeda untuk tiap protein. Protein dalam darah, hati dan organ tubuh lain mempunyai waktu
paruh (half-life) antara 2,5 sampai 10 hari. Protein yang terdapat pada jaringan otot mempunyai
waktu paruh = 120 hari. Rata-rata tiap hari 1,2 gram protein per kilogram berat badan diubah
menjadi senyawa lain.
Sel-sel mati, lalu komponennya mengalami proses penguraian atau katabolisme dan
dibentuk sel-sel baru.
Masing-masing protein mengalami proses penguraian dan terjadi sintesis protein baru,
tanpa ada sel yang mati.
Protein dikeluarkan dari dalam sel diganti dengan sintesis protein baru.
Protein dalam makanan diperlukan untuk menyediakan asam amino yang akan digunakan untuk
memproduksi senyawa nitrogen yang lain, untuk mengganti protein dalam jaringan yang me-
ngalami proses penguraian dan untuk mengganti nitrogen yang telah dikeluarkan dari tubuh
dalam bentuk urea. Ada beberapa asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh, tetapi tidak dapat di-
produksi oleh tubuh dalam jumlah yang memadai. Oleh karena itu asam amino tersebut
dinamakan asam amino esensial, harus diperoleh dari makanan (Murray, 2001).
Secara ringkas metabolisme protein mahluk hidup ditunjukkan pada gambar berikut :
Jumlah Asam Amino dalam darah tergantung dari jumlah yang diterima dan .jumlah yang
digunakan. Pada proses pencernaan makanan, protein diubah menjadi asam amino oleh beberapa
reaksi hidrolisis serta enzim-enzim yang bersangkutan. Enzim-enzim yang bekerja pada proses
hidrolisis protein antara lain ialah pepsin, tripsin, kimotripsin, karboksi peptidase, amino
peptidase, tripeptidase dan dipeptidase (Murray, 2001).
Setelah protein diubah menjadi asam-asam amino, maka dengan proses absorpsi melalui dinding
usus, asam amino tersebut sampai ke dalam pembuluh darah. Proses absorpsi ini ialah proses
transpor aktif yang memerlukan energi. Asam-asam amino dikarboksilat atau asam diamino
diabsorpsi lebih lambat daripada asam amino netral.
→ Pada org normal, pengaturan besarnya konsentrasi glukosa darah sangat sempit, biasanya
antara 80 dan 90 mg/ 100 ml darah pada orang yang sedang berpuasa yang diukur sebelum
makan pagi. konsentrasi ini meningkatkan menjadi 120 sampai 140 mg/100 ml selama kira kira
satu jam pertama setelah makan , namun sistem unpan balik yang mengatur kadar glukosa darah
dengan cepat mengembalikan konsentrasi glukosa ke nilai kontrolnya , biasanya terjadi dalam
waktu 2 jam sesudah absorpsi karbohidrat yang terakhir. sebaliknya pada keadaan kelaparan
fungsi glukoneogenesis dari hati menyediakan glukosa yang dibutuhkan untuk mempertahankan
glukosadarah puasa ( guyton and hall). mekanisme yg dipakai untuk mencapai pengaturan
glukosa darah yaitu - hati yg berfungsi sebagai suatu sistem penyangga glukosa yang sangat
penting - fungdsi insulin dan glukagon sama pentinggnya dengan sistem pengatur unpan balik
untuk mempertahankan konsentrasi glukosa darah normal.
Gangguan metabolik adalah kelainan dalam proses metabolisme tubuh. gangguan metabolik
adalah semua penyakit yang menyebabkan gangguan pada metabolisme karbohidrat, protein, dan
lemak. Gangguan metabolisme merujuk pada segala penyakit atau kondisi yang disebabkan oleh
reaksi kimia abnormal pada sel-sel tubuh. Penyebabnya bisa jadi jumlah enzim atau hormon
yang tak normal, atau perubahan pada fungsi keduanya. Saat reaksi kimiawi tubuh terhambat
atau rusak serta kekurangan atau penumpukkan zat beracun dapat terjadi dan menyebabkan
gejala serius.
2. Penyakit tiroid
→ Lapar dapat terjadi karena adanya stimulasi dari suatu faktor lapar, yang akan mengirimkan
impuls tersebut ke pusat lapar di otak, yakni hipotalamus bagian lateral, tepatnya di nucleus bed
pada otak tengah yang berikatan serat pallidohypothalamus. Otak inilah yang akan menimbulkan
rasa lapar pada manusia. Setelah tubuh mendapat cukup nutrisi yang ditentukan oleh berbagai
faktor, maka akan mengirim impuls ke pusat kenyang yakni di nucleus ventromedial di
hipotalamus. Kemudian tubuh akan merasa puas akan makan, sehingga kita akan berhenti
makan.
a. Hipotesis Lipostatik
Leptin yang terdapat di jaringan adiposa akan menghitung atau mengukur persentase lemak
dalam sel lemak di tubuh, apabila jumlah lemak tersebut rendah, maka akan membuat
hipotalamus menstimulasi kita untuk merasa lapar dan makan.
Makanan yang ada di dalam saluran gastrointestinal akan merangsang munculnya satu atau lebih
peptida, contohnya kolesitokinin. Kolesitokinin berperan dalam menyerap nutrisi makanan.
Apabila jumlah kolesitokinin dalam GI rendah, maka hipotalamus akan menstimulasi kita untuk
memulai pemasukan makanan ke dalam tubuh.
c. Hipotesis Glukostatik
Rasa lapar pun dapat ditimbulkan karena kurangnya glukosa dalam darah. Makanan yang kita
makan akan diserap tubuh dan sari-sarinya (salah satunya glukosa)akan dibawa oleh darah dan
diedarkan ke seluruh tubuh, jika dalam darah kekurangan glukosa,maka tubuh kita akan
memerintahkan otak untuk memunculkan rasa lapar dan biasanya ditandai dengan pengeluaran
asam lambung.
d. Hipotesis Termostatik
Apabila suhu dingin atau suhu tubuh kita di bawah set point, maka hipotalamus akan
meningkatkan nafsu makan kita. Teori produksi panas yang dikemukakan
olehBrobeck menyatakan bahwa manusia lapar saat suhu badannya turun, dan ketika naik lagi,
rasa lapar berkurang. Inilah salah satu yang bisa menerangkan mengapa kita cenderung lebih
banyak makan di waktu musim hujan/dingin.
e. Neurotransmitter
Neurotransmitter ada banyak macam, dan mereka berpengaruh terhadap nafsu makan. Misalnya
saja, adanya norepinephrine dan neuropeptida Y akan membuat kita mengkonsumsi karbohidrat.
Apabila adanya dopamine dan serotonine, maka kita tidak mengkonsumsi karbohidrat.
→ Ada beberapa zat gizi yang memenuhi metabolisme tubuh.Seperti karbohidrat itu bisa jadi
sumber energi, cadangan energi, sumber kalori. Terus ada lemak: lemak bisa jadi sumber energi,
melarutkan vitamin A, D, E DAN K , Pelindung organ vital. Selanjutnya ada protein dimana
protein bisa membangun sel" jaringan tubuh, mengganti sel yang rusak, produksi enzim dan
hormon. Dan yg terakhir ada mineral bisa jadi hormon pengatur proses metabolism.
JUMP 4 SKEMA
LO 1 METABOLISME KARBOHIDRAT
Metabolisme Karbohidrat
Glukosa dalam darah masuk lewat vena porta hepatica kemudian masuk ke sel
hati. Selanjutnya glukosa diubah menjadi glikogen (glikogenesis). Sebaliknya,
jika tubuh kekurangan glukosa, maka glikogen akan segera diubah lagi menjadi
glukosa (glikogenolisis). Hal ini dapat terjadi di hati karena hati memiliki
kedua enzim yang berperan dalam katabolisme maupun anabolisme
karbohidrat. Glukagon berperan merangsang proses glikogenolisis dan
glukoneogenesis. Insulin berperan untuk meningkatkan sintesis glikogen.
Makanan yang banyak mengandung KH akan merangsang sekresi insulin dan
mencegah sekresi glukagon. Insulin berfungsi mempermudah dan mempercepat
masuknya glukosa ke dalam sel dengan meningkatkan afinitas molekul karier
glukosa. Glukosa setelah berada di dalam sel, oleh insulin akan disimpan atau
disintesis menjadi glikogen baik di hati, otot, atau jaringan lain.
Molekul glukosa setelah berada pada cairan jaringan (interseluler) tidak serta
merta dapat melewati membran sel yang bersifat selektif permiabel bagi
glukosa. Glukosa dapat masuk ke dalam sitoplasma melalui mekanisme difusi
fasilitasi dengan menggunakan bantuan (difasilitasi) oleh protein karier yang
dirangsang oleh hormon insulin (kemampuannya 10 kali lipat bila dibanding
tanpa ada insulin). Sedangkan disakarida tidak dapat masuk ke dalam sel.
Kadar glukosa darah dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut: Jumlah
dan jenis makanan, kecepatan digesti makanan, ekskresi, latihan (olah raga),
kondisi psikologis, dan reproduksi. Faktor-faktor tersebut mempengaruhi baik
secara terpisah (sendiri-sendiri) atau bersamaan terhadap proses fisiologis yang
mengatur kadar glukosa darah. Jika makanan terbatas, maka latihan mampu
menurunkan kadar glukosa darah. Penurunan kadar glukosa darah dikenali oleh
sel α pankreas menghasilkan hormon glukagon yang merangsang sel hati
membesaskan glukosa dari glikogen sehingga kadar gula darah kembali
normal. Sebaliknya oleh sesuatu hal (makanan) kadar gula darah naik, maka sel
β pankreas menghasilkan insulin
berperan meningkatkan pengambilan glukosa dari darah ke dalam sel hati dan
sel lainnya, sehingga kadar glukosa darah kembali ke normal.
Glikogenesis
Glukosa setelah masuk ke dalam sel akan bergabung dengan gugus posfat
radikal menjadi Glu-6-P (Posforilasi):
Glikolisis
1. Asam laktat dengan menghasilkan 2 mol ATP. Peristiwa ini meningkat pada
saat tubuh kekurangan oksigen, misalnya pada saat latihan atau bekerja
terlalu keras. Asam laktat yang dihasilkan ini dapat menurunkan pH yang
akan mempengaruhi daya hidup sel.
2. Asetaldehida kemudian menjadi alkohol. Proses ini disebut fermentasi
(hanya terjadi pada bakteri, jamur dan tumbuhan).
3. Asetil Ko-A selanjutnya siklus Kreb’s dan transport electron menjadi ATP.
Glikogenolysis
Glukoneogenesis
Apabila ketersediaan glukosa tidak tercukupi, maka lemak dan protein akan
diubah menjadi asetil koenzim A (Asetil Ko-A) sehingga dapat masuk ke siklus
Kreb's. Peristiwa pembentukan glukosa dari asam amino dan asam lemak
disebut glukoneogenesis.
Respirasi (Okisidasi) Seluler
koenzim A (Asetil Ko-A) sehingga dapat masuk ke siklus Kreb's, atau setelah
menjadi asetil Ko-A kemudian masuk ke dalam siklus Kreb's dengan
menghasilkan NADH (nicotin amid dinucleotid), FAD (Flavin adenin
dinucleotid), ATP (adenosin trifosfat), CO2 dan H2O. Peristiwa ini terjadi di
dalam mitokondria atau sering disebut respirasi seluler.
Tabel 1.
Kalkulasi Jumlah ATP Yang Dihasilkan Dari Proses Respirasi (Oksidasi) Seluler
Jumlah ATP
Jumlah Total 38
ATP merupakan senyawa labil, yaitu kombinasi adenin, gula ribosa, dan 3
posfat yang berikatan dengan energi tinggi. Setiap perubahan ATP menjadi
ADP membebaskan 12.000 kalori. Sumber energi tinggi lainnya adalah GTP
(Guanosin triposfat). Substrat sumber energi dengan bantuan enzim yang ada
dalam mitokondria. Adenosin triphospat (ATP) yang merupakan senyawa
berenergi tinggi dapat diubah menjadi energi dengan reaksi:
ATP + H2O ↔ ADP + Pi + 700 Kal/mol
LO 2 METABOLISME PROTEIN
Protein tersusun atas sejumlah asam amino yang membentuk suatu untaian
(polimer) dengan ikatan peptida. Selain itu, protein juga memiliki gugus amina
(-NH2) dan gugus karboksil (-COOH). Berdasarkan banyaknya asam amino
dapat dibedakan menjadi:
1. Peptida jika terdiri atas untaian pendek asam amino (2 - 10 asam amino).
2. Polipeptida jika terdiri atas 10 - 100 asam amino.
3. Protein jika terdiri atas untaian panjang lebih dari 100 asam
amino. Beberapa jenis protein antara lain:
1. Glikoprotein yaitu protein yang mengandung karbohidrat.
2. Lipoprotein yaitu protein yang mengandung lipid.
Asam Amino Esensial
Asam amino esensial adalah golongan asam amino yang harus tersedia dalam
diet karena tidak dapat disintesis oleh tubuh, sedangkan asam amino non-
esensial adalah golongan asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh (dalam
hati). Terdapat 8 jenis asam amino esensial yaitu:
1. Isoleucin
2. Leucin
3. Lysin
4. Phenylalanine
5. Threonine
6. Tryptophan
7. Valine, dan
8. Methionin; mengandung unsur sulfur (S).
Mekanisme Transaminasi
Transaminasi adalah proses perubahan asam amino menjadi jenis asam amino
lain. Proses transaminasi didahului oleh perubahan asam amino menjadi bentuk
asam keto, secara skematik digambarkan sebagai berikut:
Mekanisme Deaminasi
Ammonia urea
Diagram 2: deaminasi
Kreatin disintesis di hati dari asam amino methionin, glisin, dan arginin. Di otot
skelet, kreatin mengalami posforilasi menjadi posfokreatin yang merupakan
sumber energi penting di otot skelet. ATP yang berasal dari proses glikolisis
dan posforilasi oksidatif. ATP bereaksi dengan kreatin membentuk ADP dan
sejumlah besar posfokreatin.
Asam Urat
Asam urat berasal dari basa nitrogen penyusun asam nukleat (RNA dan DNA) yaitu
purin dan pirimidin. Asam nukleat dalam makanan setelah di digesti, kemudian
diabsorpsi dan sebagian besar purin dan pirimidin dimetabolisme oleh hati.
Purin sebagian kecil dikeluarkan lewat urin terutama setelah diubah menjadi
asam urat. Kadar asam urat normal dalam darah adalah 4 mg/dL (0,24
mmol/L). Di ginjal asam urat difiltrasi, kemudian 98% direabsorpsi dan sisanya
2% diekskresikan.
Penimbunan asam urat di persendian, ginjal, dan atau jaringan lainnya akan
menimbulkan nyeri sendi atau disebut gout. Persendian yang biasanya terkena
adalah metatarsophalangeal (ibu jari kaki). Ada 2 jenis gout yaitu:
LO 3 METABOLISME LEMAK
Unsur lemak dalam makanan (dietary lipids) yang memiliki peranan penting
dalam proses fisiologis adalah: trigliserida (TG), posfolipid (PL), dan kolesterol
(Kol).
Trigliserida terusun atas asam lemak (free fatty acids, FFA) dan gliserol.
Kolesterol kebanyakan berasal dari kolesterol hewan, sedangkan kolesterol
dari tumbuhan sukar diserap usus. Kolesterol dalam makanan (hewani)
terutama berasal dari otak, kuning telur, hati, dan lemak hewan lainnya.
Kolesterol makanan dalam wujud sebagai kolesterol ester.
Asam lemak setelah diserap oleh sel mukosa usus halus dengan cara difusi,
kemudian di dalam sel mukosa asam lemak dan gliserol mengalami resintesis
(bergabung lagi) menjadi trigliserida. Kolesterol juga mengalami reesterifikasi
menjadi ester kolesterol. Trigliserida dan ester kolesterol bersatu diselubungi
oleh protein menjadi kilomikron (chylomicron). Protein penyusun selubung
kilomikron disebut apoprotein. Selubung protein berfungsi mencegah
antarmolekul lemak bersatu dan membentuk bulatan besar yang dapat
mengganggu sirkulasi darah. Kilomikron keluar dari sel mukosa usus secara
eksositosis (kebalikan dari pinositosis) kemudian diangkut lewat sistem
limfatik (ductus thoracicus → cysterna chili) dan selanjutnya masuk ke dalam
sirkulasi darah (vena subclavia). Kadar kilomikron dalam plasma darah
meningkat 2 - 4 jam setelah makan. Kilomikron di dalam pembuluh darah
dihidrolisis oleh enzim lipase endotel menjadi menjadi asam lemak (FFA) dan
gliserol. FFA dibebaskan dari kilomikron dan selanjutnya disimpan dalam
jaringan lemak (adipose tissue) atau jaringan perifer. Kilomikron yang telah
kehilangan asam lemak dengan demikian banyak mengandung kolesterol dan
tetap berada di dalam sirkulasi disebut chylomicron remnant (sisa kilomikron)
dan akhirnya menuju ke hati yang selanjutnya didegradasi di dalam lisosom.
Sedangkan gliserol langsung diabsorpsi ke pembuluh darah porta hepatica.
Pengangkutan Asam Lemak dan Kolesterol
Pengangkutan asam lemak dan kolesterol dapat dibedakan menjadi 2 jalur:
1. Tahap pengangkutan asam lemak dan kolesterol dari usus ke hati dalam
bentuk kilomikron (eksogenus). Dalam sirkulasi darah, TG yang terdapat
dalam kilomikron dihidrolisis menjadi asam lemak (FFA) dan gliserol oleh
enzim lipase yang dihasilkan oleh permukaan endotel pembuluh darah.
Namun demikian, tidak semua TG dapat dihidrolisis secara sempurna.
Asam lemak bebas (FFA) yang dihasilkan kemudian dibawa ke dalam
jaringan lemak (adipose tissue) selanjutnya mengalami reesterifikasi
menjadi TG, atau FFA tetap berada di plasma berikatan dengan albumin.
Selain itu, FFA juga diambil oleh sel hati, sel otot rangka, dan sel otot
jantung. Di jaringan tersebut, FFA digunakan sebagai sumber energi, atau
disimpan dalam bentuk lemak netral (trigliserida).
2. Tahap pengangkutan asam lemak dan kolesterol dari hati ke seluruh tubuh
dalam bentuk lipoprotein (endogenus). Di hati, asam lemak diresintesis
menjadi TG yang kemudian bergabung dengan kolesterol, posfolipid, dan
protein menjadi very low density lipoprotein (VLDL). Fungsi VLDL adalah
untuk
LDL (46 %), IDL (25 %), VLDL dan HDL (16 %), Kilomikron (3 %).
Kandungan kolesterol bebas:
LDL (7 %), IDL (5 %), VLDL dan HDL (4 %), Kilomikron (2 %).
Sel-sel hati dan kebanyakan jaringan memiliki reseptor LDL yang terdapat
pada membran sel yang berperan menangkap LDL kemudian LDL secara
endositosis masuk ke dalam sel tersebut. Reseptor tersebut mengenali
komponen apoprotein B-100 dari LDL. Jika LDL banyak, maka LDL juga
diambil oleh makrofag (MQ), sehingga MQ penuh dengan kolesterol
membentuk sel busa (foam sel), hal ini biasanya terjadi pada lesi
atherosklerotik.
IDL memberikan posfolipid melalui enzim lecithin cholesterol
acyltransferase (LCAT) mengambil kolesterol ester yang dibentuk dari
kolesterol di HDL.
Metabolisme FFA
FFA dibawa ke hati dan jaringan lemak dalam bentuk kilomikron atau dari hati
ke jaringan dalam bentuk VLDL. FFA juga disintesis di depot lemak dimana ia
disimpan. FFA di plasma berikatan dengan albumin. FFA merupakan sumber
energi utama bagi berbagai organ terutama jantung dan kemungkinan juga otak.
Oksidasi FFA akan menghasilkan energi, panas, CO2 , dan H2O
Suplai FFA ke jaringan diatur oleh 2 lipase yaitu lipase endotel yang terdapat pada
Benda Keton
Perubahan asam lemak menjadi energi akan menghasilkan benda keton yang
terdiri atas:
1. Asetoasetat
2. β-hidroksi butirat, dan
3. Aseton.
Jika perombakan lemak menjadi benda keton meningkat, maka akan
menimbulkan ketosis yaitu menumpuknya benda keton dalam darah. Biasanya
hal ini terjadi pada orang kelaparan atau mogok makan terlalu lama. Jika
pemasukan asetil Co-A ke siklus Krebs menurun karena penurunan suplai
produk metabolisme glukosa atau suplai asetil Co-A meningkat, maka asetil
Co-A terakumulasi sehingga menyebabkan benda keton meningkat di hati,
sirkulasi, dan kemudian akan terjadi ketosis. Tiga kondisi yang menyebabkan
suplai gukosa intraseluler berkurang yaitu puasa, kencing manis, dan diet
kurang karbohidrat tetapi tinggi lemak. Glukosa disebut faktor antiketogenik
karena pemberian glukosa menghambat pembentukan benda keton.
Lemak Seluler
1. Lemak sruktural adalah lemak yang menyusun membran sel dan bagian-
bagian sel lainnya.
2. Lemak netral (trigliserida) adalah lemak yang disimpan dalam jaringan
lemak (depot lemak). Lemak netral ini dapat dimobilisasi jika diperlukan
misalnya pada saat menjalani puasa. Pada orang dengan berat badan
normal, depot lemak kurang lebih 10% dari berat tubuh. Di depot lemak,
glukosa dimobilisir menjadi asam lemak dan lemak netral.
Fungsi Lemak
yang disintesis oleh hati seimbang dengan kolesterol yang digunakan atau
dikeluarkan dari tubuh. Kolesterol yang keluar dari sel diabsorpsi ke dalam HDL
yang disintesis di usus dan hati.
Kolesterol dalam tubuh digunakan untuk:
Kolesterol dapat disintesis di hati dari asetat yang diregualsi oleh enzim HMG
CoA reduktase. Enzim HMG CoA reduktase berperan mengubah β-OH-β-
methylglutaril Co-A menjadi asam mevalonat. Kolesterol bersifat menghambat
HMG Co-A reduktase sehingga jika kolesterol dalam makanan meningkat,
maka sintesis kolesterol di hati menurun dan sebaliknya.
LO 4 METABOLISME PURIN-PIRIMIDIN
ASAM NUKLEAT
a) Asam nukleat atau asam inti, dikatakan demikian karena asam tersebut pertama
kali diketemukan didalam inti sel.
b) Didalam inti sel asam nukleat ada dalam bentuk: DNA dan RNA.
c) DNA (Deoksiribo Nukleic Acid) merupakan bahan genetik yang disebut Gen.
d) RNA (Ribo Nukleic Acid) merupakan bahan cetakan (template) informasi
genetic.
NUKLEOPROTEIN
DNA:
o Pentosa: deoksiribosa
o Basa: adenin, guanin, sitosin, timin
RNA:
Pentosa: ribosa
Basa: adenin, guanin, sitosin, urasil
Inti Purin dan Pirimidin adalah inti dari senyawa komponen molekul nukleotida asam
nukleat RNA dan DNA
Derivat Purin berupa senyawa: Adenin dan Guanin
Derivat Pirimidin berupa senyawa: sitosin, urasil dan timin
NUKLEOSIDA ALAM
mRNA (messenger RNA): membawa kode genetik dari inti ke ribosom (sebagai tempat
sintesa protein), kode terdiri 3 nukleotida yang disebut Kodon
tRNA (transfer RNA): membawa bahan sintesa protein dari sitoplasma ke ribosom,
sesuai kode yang dibawa mRNA, kode dalam rRNA disebut: Antikodon
rRNA (ribosomal RNA): tempat sintesa protein
Purin dan pirimidin merupakan komponen utama DNA, RNA, koenzim, (NAD, NADP,
ATP, UDPG)
Contoh Purin: (adenin, guanin, hipoxantin, xantin) → dimetabolisme jadi asam urat
Contoh Pirimidin: (sitosin, urasil, timin) → dimetabolisme jadi CO2 dan NH3
Nukleoprotein dalam pencernakan akan dipecah jadi molekul yang lebih kecil →
Nukleoprotein → asam nukleat + protein
Asam nukleat → Nukleotida → Nukleosida + asam fosfat
Nukleosida → basa purin/pirimidin + pentosa
Hidrolisis nukleoprotein → protein, asam fosfat, pentosa, basa purin atau basa pirimidin
KATABOLISME PURIN
KATABOLISME PIRIMIDIN
ASAM URAT
Asam urat dibentuk dari metabolisme purin
Asam urat diekskresi melalui ginjal
Jika produksi purin meningkat atau ekskresi menurun → penumpukan asam urat dalam
darah → penyakit Gout
PENYAKIT GOUT
Gout adalah penyakit artritis berulang pada sendi articulatio matatarso falangealis akibat
peningkatan kadar asam urat
Peningkatan asam urat disebabkan:
Produksi meningkat (leukemia, pneumonia)
Ekskresi menurun (gangguan ginjal)
Terapi:
Mengurangi produksi (kolkisin, alopurinol)
Gout adalah penyakit di mana terjadi penumpukan asam urat dalam tubuh secara
berlebihan, baik akibat produksi yang meningkat, atau pembuangan melalui ginjal yang
menurun, atau akibat peningkatan asupan makanan kaya purin.
Gout terjadi ketika cairan tubuh sangat jenuh akan asam urat karena kadarnya yang
tinggi.
Sumber: