Oktober, 2010
Lembar 1. “Mr.Zoya”
Tuan Zoya mengunjungi rumah sakit yang dimana merupakan tempat kamu KOAS di
Rumuh Sakit Gatot Subroto . dia adalah seorang pria berumur 55 tahun dengan berat badan
120 kg dan tinggi badan sekitar 165 cm . dia terlihat merasa keberatan membawa tubuhnya
untuk bergerak . Dari hasil anamnesa yang kamu miliki , dia memiliki beberapa kebiasaan yang
mendukung kondisinya sekarang . dia suka makan makanan yang ber-lemak tinggi dan juga
minum minuman ber-alkohol sejak dia SMA .
Rekam medik-nya termasuk perlemakan hati dan hiperlipidemia . sekarang , dia merasa
bahwa dia mulai merasakan sakit di abdomen kanan-nya dengan di sertai mual . sepertinya
ketidak seimbangan antara triasilgliserol dan alkohol telah membuat kemungkinan disfungsi
liver .
“ TERMINOLOGY “
1. Lipid
a. Definisi d. Sumber
b. Fungsi / Peranan ( dalam tubuh ) e. Kebutuhan
c. Klasifikasi , Struktur dan sifat
2. Tahap Pencernaan
a. Digesti c. Transportasi
b. Absorbsi d. Ekskresi
3. Metabolisme Lipid
a. Lipolisis d. Ketogenesis
b. Lipogenesis e. Beta-oksidasi
c. Kolesterologenesis
6. Lipoprotein
a. kilomikron
b. Residu kilomikron
- VLDL
- LDL
- IDL
- HDL
PEMBAHASAN “ I DON’T KNOW AND LEARNING
ISSUE “
1. LIPID
A. Definisi
Lipid menurut International Congress of Pure and Applied Chemistry adalah kelompok
senyawa kimuia yang mempunyai sifat-sifat:
1. Tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik seperti eter, CHCl3, benzen,
alkohol/aseton panas, xylen, dll. serta dapat diekstraksi dari sel hewan/tumbuhan dengan
pelarut tersebut.
2. Secara kimia, penyusun utama adalah asam lemak (dalam 100 gram lipid terdapat
95% asam lemak)
3. Lipid mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh manusia seperti asam lemak
essential (EFA contohnya asam linoleat) dari asam linoleat dapat dibuat asam linolenat dan
asam arakidonat.
B. Fungsi
2. Unsur pembangun membran sel dan bertanggung jawab untuk lewatnya berbagai bahan
yang masuk dan keluar sel.
4. Menjaga tubuh terhadap pengaruh luar. misalnya: suhu, luka (infeksi) dan lainnya.
5. Insulator listrik (agar impuls-impuls syaraf merambat dengan cepat)
C. Sumber
D. Klasifikasi
2 Lipid tak tersabunkan. contohnya: sterol (kolesterol), vitamin yang larut dalam lemak.
Menurut Bloor :
3. Lipid turunan adalah senyawa-senyawa yang dihasilkan bila lipid sederhana dan lipid
kompleks mengalami hidrolisis. Contohnya: asam lemak, gliserol, alkohol padat, aldehid,
keton bodies.
E. Struktur
1. Lipid-fat/minyak- disebut trigliserida = triasil gliserol = ester asam lemak atau lemak
netral ("true fat")- merupakan ester gliserol dengan 3 asam lemak berbeda (R, R', R")- jika
ketiga asam lemaknya sama (R=R'=R") disebut lipid sederhana (R = asam palmitat
"tripalmitoil gliserol = tripalmitin", R = asam stearat "tristeroil gliserol = tristearin")- jika
asam lemaknya tidak sama disebut lipid majemuk- asam lemak yang terikat pada gliserol
dapat dihidrolisis secara enzimatik (lipase) atau dengan basa panas (saponifikasi)-gliserol
dan garam asam lemak (sabun) 2. Gliserofosfolipid atau Gliserol fosfatida- Struktur umum
dari lipid majemuk (1,2-diasil gliserol)- memiliki gugus fosfat yang teresterifikasi pada C
nomor 3 dari gliserol- contohnya: fofatidil kolin (lisitin), spingomielin.
F. Macam-Macam Lipid
contoh lipid adalah triasilgliserol, fosfodiasil gliserol, spingolipid, glikolipid, vitamin larut
lemak, prostaglandin, kolestrol, hormon steroid, asam empedu.
G. Sifat lipid
i) Relatif tidak larut dalam air
ii) Larut dalam pelarut nonpolar misalnya: eter, kloroform, benzene, dll.[harper]
H. Klasifikasi lipid
Lipid sederhana: Ester asam lemak dengan alkohol
(a) Lemak: Ester asam lemak dengan gliserol, minyak merupakan lemak dalam
keadaan cair
(b) Wax(malam): mempunyai berat molekul tinggi dan merupakan ester asam
lemak dengan alkohol monohidrat
Lipid kompleks: Ester asam lemak yang mengandung gugus-gugus selain
alkohol dan asam lemak
(a) Fosfolipid: Lipid yang mengandung fosfat,selain asam lemak dan alkohol
Deruvat ”asam fosfatidat”: fosfatidat merupakan perantara sintesis
triasilgliserol.
Lesitin
Lisolesitin
LIPID
Pangkreas (mengsekresi
lipase+kolipase )
Usus
2. garam empedu berfungsi Halus
sebagai
emulgator. Mengemulsi lemak dalam kantong empedu (dirangsang
usus menjadi oleh hormone kolesitikinin
gliserol,monogliserida,digliserida&asa menghasilkan garam
m lemak. empedu)
2.
3. Sherwood
B. Absorpsi Lipid
Triasilgliserol dihidrolisis oleh enzim lipase pankreas menjadi 2-monoasilgliserol dan asam
lemak bebas sebagai produk akhir utama pencernaan triasilgliserol di lumen.
Garam empedu yang terbentuk di hati dan disekresikan dalam empedu memungkinkan
emulsifikasi produk pencernaan lipid menjadi misel bersama dengan fosfolipid dan kolesterol
dari empedu. Misel bersifat larut sehingga produk pencernaan, termasuk vitamin larut lemak
dapat diangkut melalui lingkungan yang berisi cairan di lumen usus dan berkontak erat dengan
brush border sel mukosa sehingga dapat diserap oleh epitel.
Di dalam epitel usus, 1-monoasilgliserol dihidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol, dan 2-
monoasilgliserol mengalami re-asitelasi menjadi triasilgliserol melalui jalur monoasilgliserol.
Gliserol yang dihasilkan di lumen tidak dgunakan kembali, tetapi masuk ke dalam vena porta.
Gliserol yang dihasilkan di epitel digunakan kembali untuk sintesis triasilgliserol melalui jalur
asam fosfatidat normal. Asam lemak rantai panjang mengalami esterifikasi untuk menghasilkan
triasilgliserol di sel mukosa dan bersama dengan produk lain pencernaan lipid yang
disekresikan sebagai kilomikron ke dalam pembuluh limfe.
C. Transportasi Lipid
Alat transportasi lipid dalam darah adalah lipoprotein . lipoprotein memiliki struktur yang terdiri
dari :
KHILOMIKRON
- merupakan liprotein yang terbesar dan banyak mengandung TG
- di sintesis dalam sel epitel usus halus
- mangangkut lipid dalam makanan yang di absorpsi oleh usus ke pembuluh limfe lalu ke
sirkulasi darah .
- 80% - 90% TG pada khilomikron di ambil jaringan dengan bantuan enzim Lipoprotein
Lipase ( LPL ) di sel endotel kapiler jaringan . setelah TG di hidrolisis akan
menghasilkan asam lemak dan gliserol . lalu khilomikron yang awalnya banyak
mengandung TG akan menjadi khilomikron remnant yang memiliki TG sedikit dan
kaya akan koloesterol . khilomikron remnant akan menempel pada reseptor di hati
lalu akan terjadi endositosis dan mengalami degradasi oleh lipolisis .
Tambahan :
D.Ekskresi Lipid
Kolesterol pada jaringan perifer yang berlebihan akan di angkut oleh HDL ke Hati
untuk di ekskresikan ke empedu dalam bentuk kolesterol sebagai asam / garam empedu
untuk mengemulsikan lemak yang kemudian di sintesis oleh hati agar mudah di cerna
dan di serap .
3. Metabolisme Lipid
Enzim inorganik pirofosfatase akan memecah inorganik pirofosfat (PPi) dua inorganik
fosfat.
b. Ketogenesis
Referensi
1. Biokimia HARPER
2. Biokimia Lange
4. wordpress.com/2010/07/bio-lemak-
hardcopy
Oksidasi β asam lemak adalah suatu proses pemecahan asam lemak yang terjadi di
membrane dalam mitokondria yang melibatkan turunan Asil KoA yang dikatalisis oleh enzim
yang berbeda menggunakan NAD+ dan FAD sebagai Koenzim dan menghasilkan ATP secara
AEROB . Dinamakan oksidasi β Asam lemak karena terjadi pemutusan tiap dua karbon dari
[1]
molekul Asil- KoA-β yang dimulai dari ujung karboksil.
Asam Lemak mengalami oksidasi menjadi Asetil KoA dan disintesis dari Asetil KoA namun
oksidasi asam lemak BUKAN PEMBALIKAN. Sederhana dari biosintesis ASAM LEMAK. Setiap
tahap oksidasi asam lemak melibatkan turunan asil KoA yang dikatalis enzim yang berbeda,
menggunakan NAD+ dan FAD sebagai koenzim dan menghasilkan ATP dan reaksi ini
membutukan oksigen. Meningkatnya oksidasi asam lemak merupakan karakteristik kelaparan
dan diabetes mellitus, sehingga menyebabkan pembentukan badan keton oleh hati (KETOSIS).
Badan Keton bersifat asam, jika diproduksi dalam jangka panjang seperti diabetes
menyebabkan KETOASIDOSIS yang pada akhirnya menyebabkan kematian.
Gangguan oksidasi asam lemak menyebabkan HIPOGLIKEMIA, hal ini terjadi pada
berbagai keadaan defisiensi karnitin atau defisiensi enzim-enzim esensial pada oksidasi asam
lemak.
PROSES :
Asam lemak yang dilepaskan jaringan lemak akan ditransport di dalam plasma dalam
bentuk tidak teresterisasi (FFA). Tentu saja hal tersebut hanya terjadi pada asam lemak rantai
pendek yang benar-benar larut, sedangkan asam lemak rantai panjang kurang larut dalam air
akan terikat pada albumin. Untuk dapat digunakan, asam lemak dari plasma dimasukkan ke
dalam sel,dan mula-mula asam lemak tersebut juga berada dalam bentuk yang terikat protein.
Yang sangat intensif adalah metabolisme lemak dalam hati. [2]
Sebelum dikatabolisme, asam lemak harus diubah menjadi zat aktif. Reaksi ini adalah
satu-satunya tahap dalam penguraian sempurna asam lemak yang memerlukan energy dari
ATP.Diawali dengan reaksi pengaktifan asam lemak oleh enzim asil KoA sintetase
(tiokinase).
Asil KoA rantai panjang (atau FFA) tidak dapat menembus membrane mitokondria.
Namun karnitin palmitoiltransferase-I yang terdapat di membrane luar mitokondria, mengubah
Asil KoA rantai panjang akan menjadi asilkarnitin yang mampu menembus membrane dalam
dan memperoleh akses ke system oksidasi β enzim. Karnitin-asilkarnitin translokase bekerja
sebagai pengangkut penukar di membrane dalam mitokondria. Asilkarnitin diangkut masuk dan
disertai dengan pengangkutan keluar satu molekul karnitin. Asilkarnitin kemudian bereaksi
dengan dengan KoA yang dikatalis oleh karnitin palmitoiltransferase-II yang terletak di bagian
dalam membrane dalam. Asil KoA terbentuk kembali di matriks mitokondria dan karnitin
dibebaskan.
Tahap awal langkah-langkah oksidasi β adalah dehidrasi asam lemak yang diaktifkan
(Asil-KoA) menjadi suatu asam lemak dengan ikatan rangkap berposisi trans (reaksi dehidrasi).
Akibatnya atom hydrogen dipindahkan ke suatu protein yang mengandung FAD. Protein ini
yang menyebabkan kontak dengan rantai pernafasan. Tahap kedua adalah penambahan satu
molekul air pada ikatan rangkap dari asam lemak yang tidak jenuh (reaksi hidratisasi). Langkah
ketiga mengoksidasi gugus hidroksi pada C-3 menjadi gugus karbonil (reaksi dehidrasi).
Akseptor untuk ekuivalen pereduksi adalah NAD+ yang selanjutnya meneruskan ke dalam rantai
pernafasan. Pada langkah reaksi keempat asam β keto dipecahkan oleh suatu asiltransferase
atau β ketotiolase ( reaksi “ pemecahan tioklastik”). Hasilnya adalah terbentuknya asetil KoA
dan suatu asam lemak yang diaktifkan. Berbeda dengan asam lemak yang semula rantai asam
lemak yang diaktifkan lebih pendek satu subunit. Untuk menghancurkan asam lemak rantai
panjang secara lengkap, daur harus berlangsung berulang kali.
Untuk menghitung neraca energy digunakan sebagai contoh satu molekul asam palmitat
yang dioksidasi lengkap menjadi 16 molekul CO2 .
Pada salah satu dari langkah awal, asam
lemak diaktivasi menjadi palmitoil-KoA yang terdiri atas delapan subunit C 2 dengan
menggunakan dua ikatan yang kaya energy (~). Oksidasi β-nya berjalan dalam tujuh daur.
Hasilnya adalah terbentuknya 7 mol FADH2 yang terikat pada protein dan 7 mol NADH + H + .
Karena di dalam rantai pernafasan satu FADH2 menyebabkan pembentukan dua ikatan
anhidrida asam fosfat yang kaya energy (~) dan NADH + H + menghasilkan tiga ikatan ~, maka
oksidasi β dari palmitoil –KoA menghasilkan 35 (7x5) ~. Oksidasi dari setiap satu asetil KoA di
dalam daur asam sitrat memberikan 12~, sehingga harus pula ditambahkan 96 (8x12) ~. Dari
35+96 ~, harus dikurangi dua ~ yang digunakan pada aktivasi asam palmitat. Jadi
keseluruhannya setiap molekul menghasilkan 129 ikatan yang kaya enegi ~. Hal ini sesuai
dengan nilai keseluruhan suatu energy yaitu 3935 kJ x mol -1 ( 129 x 30,5 kJ setiap mol ~) [2]
Sumber :
[2] Atlas Biokimia Jan Koolman dan Klaus-Heinrich Rohm halaman 140-143
Range IMT :
3. Normal 18,5-25,0
4. Gemuk[Ringan] 25,1-27,0
5. Gemuk[Berat] 27<
Indeks Massa Tubuh (IMT) digunakan untuk mengetahui apakah berat badan seseorang
dinyatakan normal, kurus atau gemuk. Penggunaan IMT hanya untuk orang dewasa
berumur > 18 tahun dan tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil, dan
olahragawan.
Untuk mengetahui nilai IMT ini, dapat dihitung dengan rumus berikut:
Definisi :
Biosintesis adalah pembentukan senyawa kimia pada proses fisiologik makhluk hidup.[1]
Biosintesis asam lemak disebut juga lipogenesis, yaitu pembentukan lemak; perubahan
dari bahan makanan non lemak menjadi lemak tubuh. [1]
Tujuan :
Untuk membentuk asam lemak dari asetil ko-A[2], sebagai substrat terpenting yang didapat dari
hasil oksidasi piruvat. [3]
Berasal dari makanan yang kita makan. Sumber lain dari asam lemak rantai panjang adalah
sintesis asam lemak yang berasal dari glikolisis glukosa atau transminasi protein dengan asetil
KoA sebagai substratnya.[2]
Asetil Ko-A dibentuk dari glukosa melalui oksidasi piruvat di dalam membran mitokondria.
Namun zat ini tidak mudah berdifusi keluar mitokondria.[3] untuk itu diperlukan sistem pembawa
tertentu, yaitu “torak sitrat” yang menggunakan reaksi pertama dari siklus krebs. Asetil ko-A
berkondensasi dengan oksaloasetat menghasilkan Sitrat. Sitrat yang terbentuk dapat
meninggalkan mitokondria. Setelah berada di sitoplasma, ia dapat dipecah oleh enzim sitrat
lisiase yang menggunakan energi dari hidrolisis ATP. Maka terbentuklah asetil ko-A di
sitoplasma yang digunakan untuk memulai biosintesis asam lemak.[4]
Tempat Sintesis :
Biosintesis terjadi dalam sitosol sel beberapa jaringan tubuh, misal: hati, ginjal, otak, paru-paru,
kelenjar mammae, dan jaringan adipose.[2] namun, biosintesis asam lemak rantai panjang
terjadi di sitokrom.
Proses Biosintesis
Reaksi pertama dalam biosintesis asam lemak ialah perubahan Asetil KoA menjadi Malonil KoA
dengan bantuan enzim asetil KoA karboksilase. Mula-mula CO2 diikat secara kovalen oleh
biotin, yang terkandung dalam asetil KoA karboksilase, dengan menggunakan energi yang
diperoleh dari pemecahan ATP menggunakan hidrogen karbonat. Kemudian CO 2 tersebut
dipindahkan ke Asetil KoA sehingga terbentuk Malonil KoA. [2,3,4]
Reaksi selanjutnya berlangsung pada protein multifungsi yang disebut sintase asam lemak
selanjutnya berlangsung pada protein multifungsi yang disebut sintase asam lemak, yang
berada di sitoplasma. Kompleks sintase asam lemak ini mulai reaksi dengan Asetil KoA dan
memperpanjangnya dengan menggunakan gugus Malonil dalam beberapa daur menjadi
Palmiat (C16). Pada setiap daur akan dilepaskan CO2 dari Malonil KoA, Tenaga penggerak
[2,3,4]
lipogenesis berasal dari energi bebas hasil dekarboksilasi Malonil KoA. Setiap siklus, gugus
Asetil akan bertambah sebanyak 2 atom C. Proses ini berlangsung berulang-ulang hingga
didapat asam lemak yang diinginkan. [3]
Gugus Asetil akan berikatan dengan –SH Sistein dengan dikatalisis enzim asetil transasilase
sedangkan Malonil dengan –SH fosfopantetein dengan dikatalisis enzim malonil transasilase.
Gugus asetil menggantikan residu Malonil dengan bantuan enzim 3-ketoasil sintase,
membebaskan CO2, dan membentuk 3-Ketoasil. 3-ketoasil akan di reduksi oleh NADPH dengan
katalis 3-ketoasil reduktase membentuk 3-hidroksiasil. Kemudian dengan dikatalisis oleh
hidratase akan membentuk Asil Tak Jenuh dan membebaskan H2O. kemudian asil tak jenuh
akan di reduksi oleh NADPH membentuk Asil dengan dikatalisis enoil reduktase. Siklus ini akan
diulang hingga membentuk Asil jenuh. Ex: Palmitat(C16). Ketika sudah jenuh senyawa ini akan
dibebaskan dari kompleks enzim oleh tioesterase. [3]
Sintase asam lemak melibatkan tujuh kegiatan enzimatik berbeda. Sintase asam lemak ini
terdiri dari dua rantai peptide identik (homodimer). Tiap belahan sintase asam lemak dapat
mengikat substrat pada gugus SH yang khusus sebagai tioester: pada suatu residu sistein
(Cys-SH) dan pda gugus 4`fosfopantetein (pan-SH), terikat pada satu belahan protein sintase
yang dinamakan ACP (Acyl Carrier protein). Kedua belah sintase asam lemak ini hanya dapat
berfungsi bila dalam keadaan dimer. [2,3,4]
[1] kamus kedokteran Dorland edisi 31
7.LIPOPROTEIN
KHILOMIKRON
- merupakan liprotein yang terbesar dan banyak mengandung TG
- di sintesis dalam sel epitel usus halus
- mangangkut lipid dalam makanan yang di absorpsi oleh usus ke pembuluh limfe lalu ke
sirkulasi darah .
- 80% - 90% TG pada khilomikron di ambil jaringan dengan bantuan enzim Lipoprotein
Lipase ( LPL ) di sel endotel kapiler jaringan . setelah TG di hidrolisis akan
menghasilkan asam lemak dan gliserol . lalu khilomikron yang awalnya banyak
mengandung TG akan menjadi khilomikron remnant yang memiliki TG sedikit dan
kaya akan koloesterol . khilomikron remnant akan menempel pada reseptor di hati
lalu akan terjadi endositosis dan mengalami degradasi oleh lipolisis .
VERY LOW DENSITY LIPOPROTEIN ( VLDL )
- di bentuk dalam sel hati
- Banyak mengandung TG
- Mengangkut :
o TG ke jaringan ektrahepatik
o TG ke jaringan lemak ( adipose)
o Kolesterol ke sirkulasi darah