Anda di halaman 1dari 23

Efusi Pleura

Definisi
 Efusi pleura adalah akumulasi cairan di dalam
rongga pleura yang volumenya lebih dari Normal
(N : 1 – 20 cc)
Epidemiologi
 Di indonesia, tuberculosis paru adalah penyebab
utama efusi pleura disusul keganasan.
 Efusi pleura lebih banyak pada wanita daripada
pria.
 Umur paling sering pada usia 21 – 30 tahun.
 Pada tahun 1984, Indonesia peringkat ketiga dari
10 penyakit terbanyak yang dirawat di rumah
sakit.
Etiologi
1. Transudat, disebabkan oleh :
• Kegagalan jantung kongestif
• Sindrom nefrotik
• Asites
• Sindrom vena cava superior
• Tumor
• Sindrom Meig
2. Eksudat, dapat disebabkan oleh :
• Infeksi
• Tumor
• Infark paru
• Radiasi
3. Efusi hemoragis, dapat disebabkan oleh :
• Trauma
• Tumor
• Tuberculosis
Gejala Klinis
• Sesak nafas dan nyeri dada (seperti ditusuk-
tusuk) pada sisi sakit
• Batuk
• Takikardi
• Nyeri perut
Diagnosis Banding
• Tumor paru
• Schwarte atau penebalan pleura
• Atelektasis lobus bawah
• Diaphragma letak tinggi
Jenis-jenis Cairan Pleura Abnormal
1. Hemothorax → akumulasi darah di rongga pleura
Etiologi : trauma dada, operasi.
Penyebab :
• Pecahnya pembuluh darah yang mengalirkan
darah ke rongga pleura
• Kebocoran aneurisma yang mengalirkan darah
ke rongga pleura
• Gangguan pembekuan darah
2. Kilothorax → kiliform mengandung banyak
triasilgliserol dan kolesterol
Etiologi : penyumbatan saluran karena tumor
Penyebab : obstruksi pada saluran duktus
torasikus

3. Phyothorax (nanah)
Disebabkan oleh pneumonia atau abses paru
Diagnosis
A. Klinis
B. Radiologi
C. Laboratorium
D. Thoracosentesis
A. Klinis
•Jika cairan pleura < 300 cc tidak terdapat tanda fisik.
•Jika cairan pleura > 500 cc terjadi penurunan pergerakan
hemithorax yang sakit, fremitus suara dan suara nafas melemah.
•Jika > 1000 cc dada cembung, dan egofoni.
•Jika > 2000 cc suara nafas melemah, menurun atau hilang, dan
mediastinum terdorong ke arah paru yang sehat
 Inspeksi : gerakan dada sisi sakit tertinggal, nampak lebih
cembung
 Palpasi : gerakan dada sisi sakit tertinggal, fremitus taktil sisi
sakit turun
 Perkusi : redup
 Auskultasi : suara nafas sisi sakit turun atau hilang
B. Radiologi
• Jika cairan pleura < 300 cc : pengumpulan sinus
costofrenikus atau tidak tampak
• Jika cairan pleura > 300 cc : diaphragma lebih
tinggi, tampak batas cairan yang sejajar dengan
columna vertebralis atau garis horizontal
C. Laboratorium
Pemeriksaan cairan pleura secara makroskopis
• Transudat  putih jernih seperti air
• Eksudat  jernih kekuningan
• Hemoragik  merah bata dan cair
D. Thoracosentesis
• Komposisi kimia : protein, LDH, albumin,
amylase, pH, dan glukosa
• Pemeriksaan Gram, kultur, sensitivitas → infeksi
bakteri
• Pemeriksaan hitung sel
• Sitologi  keganasan
Patofisiologi
 Ada di Flipchart
Tatalaksana
• Penatalaksanaan tergantung pada penyakit yang
mendasari terjadinya efusi pleura.
• Aspirasi cairan menggunakan jarum dapat
dilakukan untuk mengeluarkan cairan.
- Torasentesis atau torakosentesis = pungsi pleura
diantara linea aksilaris anterior dan posterior, pada sela
iga ke-8. Dilakukan untuk menghilangkan dispnea.
• Bila cairan banyak dapat dilakukan drainage
intracostalis atau WSD.
• Efusi berulang = tambahan medikamentosa
(tetrasiklin bleomisin) atau pleurodesis (kedua
permukaan pleura ditempelkan sehingga tidak ada
lagi ruangan yang terisi cairan. Dapat menimbulkan
komplikasi berupa nyeri pleura dan demam) pada
edusi pleura maligna.
• Water Seal Drainage
O Untuk mengeluarkan udara, cairan, ataau darah
dari rongga pleura
O Untuk mengembangkan kembali paru yang kolaps
O Untuk mencegah refluks drainase kembali ke
dalam rongga pleura
O Tempat pemasangan pada bagian basal. Letak
selang pada ICS V – VI atau ICS VIII – IX mid
axilla.
Penatalaksanaan tiap klasifikasi efusi
pleura
• Hematotoraks
O Dipasang kateter toraks dengan WSD
O Kalau perlu dilakukan pembedahan (torakotomi)
• Kilotoraks
O Torasentesis 2 – 3 kali  bila tidak berhasil pasang
kateter toraks dengan WSD
O Paling baik dilakukan operasi reparasi terhadap
duktus torasikus yang robek
• Efusi pleura transudat
o Bila disebabkan oleh tekanan hidrostatik yang
meningkat diuretika dapat menolong
o Bila disebabkan oleh tekanan koloid osmotik
yang menurun diberi protein
o Bila ada reakumulasi cairan berulang dilakukan
pleurodesis
• Efusi pleura eksudat
o Efusi pleura parapneumonik
Umumnya cairan diresorbsi setelah pemberian terapi
yang adekuat untuk penyakit dasarnya
 Bila empiema = kateter toraks atau WSD
 Bila fibrosis = dekortikasi (jaringan fibrotik yang
menempel pada pleura diambil atau dikupas)
o Efusi pleura maligna
 Pengobatan ditujukan pada penyebab utama atau
penyakit primer = radiasi dan kemoterapi
 Bila efusi terus berulang dilakukan pemasangan kateter
toraks dengan WSD
Komplikasi
1. Pneumotoraks = karena udara masuk melalui jarum
2. Hemotoraks = trauma pada pembuluh darah
interkostalis sehingga terjadi perdarahan
3. Emboli udara = karena adanya laserasi yang cukup
dalam dan menyebabkan udara dari alveoli masuk ke vena
pulmonalis
4. Laserasi pleura viseralis
5. Shock
6. Infeksi
Prognosis
Efusi pleura maligna mempunyai prognosis buruk

Anda mungkin juga menyukai