PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Memahami key concept lipid (struktur, bagian, metabolisme,
transportasinya).
2. Memahami definisi dan etilogi penyakit hiperlipidemia.
3. Memahami klasifikasi dan patologi penyakit hiperlipidemia.
4. Memahami manifestasi klinik penyakit hiperlipidemia.
5. Memahami diagnosis penyakit hiperlipidemia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Lipid
3. Malam (wax) ester asam lemak dengan alkohol monohidrat berberat molekul
tinggi.
Adapun lipid kompleks meliputi ester asam lemak yang mengandung gugus-
gugus selain alkohol dan asam lemak.
1. Fosfolipid yakni lipid yang mengandung suatu residu asam fosfor selain asam
lemak dan alkohol. Lipid ini umumnya memiliki basa yang menagndung
nitrogen dan substituen lainnya, misalnya alkohol pada gliserofosfolipid adalah
gliserol dan alkohol pada sfingofosfolipid adalah sfingosin.
2.2 Lipoprotein
Lemak yang diserap dari makanan yakni monogliserol dan satu molekul asam
lemak serta lipid yang disintesis oleh hati harus diangkut menuju berbagai organ
untuk diguanakan sebagai energi atau disimpan. Karena sifat lipid tersebut tidak larut
dalam air, maka pengangkutan lipid dalam plasma darah dilakukan oleh lipoprotein.
Lipoprotein merupakan kompleks molekular yang terdiri dari lipid dan protein.
Konstuten lipid pada lipoprotein meliputi lipid nonpolar (hidrofobik) yang terdiri dari
16% triasilgliserol dan 36% ester kolesteril dengan lipid amfifatik yang terdiri dari 30%
fosfolipid dan 14% kolesterol. Selain itu juga mengandung asam lemak rantai panjang
tak ter-esterifikasi (asam lemak bebas) atau FFA sebanyak 4%. Asam lemak bebas
merupakan lipid plasma yang paling aktif dan melekat pada albumin serum ketika
dimobilisasi dari jaringan adiposa. Berdasarkan konstituen lipid pada lipoprotein
tersebut, maka struktur lipoprotein digambarkan terdiri dari inti non polar terutama
terdiri dari triasilgliserol dan ester kolesteril yang dikelilingi oleh satu lapisan
permukaan molekul kolesterol dan fosfolipid amfifatik. Molekul tersebut berorientasi
sedemikian rupa sehingga gugus polarnya menghadap keluar yakni ke medium air.
Lemak memiliki kerapatan yang lebih rendah dibandingkan air sehingga massa
jenis atau (densitas) lipoprotein menurun seiring dengan peningkatan proporsi
lipid terhadap jumlah protein. Terdapat 4 kelompok utama lipoprotein yakni
kilomikron, VLDL atau pra-β-lipoprotein (very-low density lipoprotein), LDL atau-
lipoproteinβ(low density lipoprotein), dan HDL-lipoproteinatau α (high density
lipoprotein).
2.3 Hiperlipidemia
a. Definisi
b. Etiologi
d. Hiperlipidemia Primer
a. Hiperkolesterolemia
b. Hipertrigliserida
Patofisiologi
Diagnosis
2. Pengukuran Apoprotein B
Apoprotein B merupakan protein yang terikat pada VLDL dan LDL. Jika
dibandingkan dengan pengukuran kadar lipoprotein dalam darah, pengukuran
Apoprotein B lebih akurat dalam menyatakan jumlah lipoprotein yang terdapat
dalam darah. Hal ini dikarenakan 1 molekul Apoprotein B terikat hanya pada 1
molekul lipoprotein. Sedangkan pada pengukuran lipoprotein, yang diukur adalah
massa kolesterol yang dibawa oleh lipoprotein, bukan jumlah molekul dari tiap
jenis lipoprotein. Jika jumlah Apoprotein B dalam plasma tinggi, maka dapat
disimpulkan bahwa jumlah VLDL dan LDL dalam darah juga tinggi.
1. Usia, untuk laki-laki lebih dari 45 tahun dan wanita lebih dari 55 tahun atau
mengalami menopause dini tanpa terapi penggantian esterogen.
3. Kebiasaan merokok.
4. Hipertensi dengan tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg ataupun sedang
mengkonsumsi obat antihipertensi.
1. Mengukur kadar kolesterol total, LDL, HDL, dan tekanan darah dari
penderita. Data pengukuran ini akan digunakan untuk menentukan
persentase resiko PJK dalam 10 tahun kedepan.
2. Memeriksa jumlah faktor resiko utama yang dimiliki penderita.
3. Menghitung persentase resiko PJK dalam 10 tahun kedepan.
4. Menentukan kategori yang sesuai. Stelah mengetahui kategori dari
pasien, maka dapat ditentukan jenis terapi yang harus diberikan dan
konsentrasi LDL (mg/dL) yang harus dicapai
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Lipoprotein merupakan kompleks molekular yang terdiri dari lipid dan protein.
Konstuten lipid pada lipoprotein meliputi lipid nonpolar (hidrofobik) yang
terdiri dari 16% triasilgliserol dan 36% ester kolesteril dengan lipid amfifatik
yang terdiri dari 30% fosfolipid dan 14% kolesterol. Terdapat 4 kelompok
utama lipoprotein yakni kilomikron, VLDL atau pra-β-lipoprotein (very-low
density lipoprotein), LDL-lipoproteinatau( lowβdensity lipoprotein), dan HDL
atau-lipoproteinα(high density lipoprotein). Transpor lipoprotein terdiri atas
dua jalur yaitu jalur eksogen untuk transpor kolesterol dan trigliserida
yang diserap dari lemak makanan pada saluran pencernaan dan jalur endogen
yang merupakan lanjutan saat kolesterol dan trigliserida mencapai plasma dari
hati dan jaringan selain pencernaan lainnya.