SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Sarjana Farmasi (S1) pada
Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Al-Ghifari
Oleh :
D1A151051
UNIVERSITAS AL-GHIFARI
BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Allah S.W.T atas segala rahmat, karunia dan
skripsi ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan, baik moril maupun materil dari awal sampai akhir
penyelesaian skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
Ghifari.
2. Bapak Ardian Baitariza, M.Si., Apt selaku Dekan Fakultas MIPA
Universitas Al-Ghifari.
3. Ibu Ginayanti Hadisoebroto, M.Si., Apt selaku Ketua Jurusan Farmasi
Pembimbing II.
6. Bapak dan Ibu Dosen di lingkungan Fakultas Farmasi Universitas Al-
Ghifari.
7. Ibu Hj Yena Iskandar S. Si., Apt selaku Pemilik dan Direktur Utama Klinik
angkatan 2015.
15. Sahabat terdekat saya Yuyun, Septi, Rina, Tety, Lina, Evi, Nurfarida,
karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
Penulis
ABSTRAK
Ketersediaan obat merupakan sumber daya manajemen pengelolaan obat yang harus
terpenuhi di Puskesmas. Rangkaian kegiatan manajemen pengelolaan obat dilakukan
secara terus menerus dan berkesinambungan, untuk memenuhi kebutuhan pengobatan
rasional di fasilitas layanan kesehatan tingkat Puskesmas. Mengidentifikasi faktor
manajemen pengelolaan ketersediaan obat terhadap beberapa kriteria penggunaan obat
rasional di Puskesmas Rawa Bogo Ciwidey, menggunakan metode pengolahan data SPSS
(Statistical Package for the Social Sciences). Data diperoleh dari dokumen obat
Puskesmas bulan Januari – Februari tahun 2019 terhadap dua jenis indikator yaitu data
penggunaan obat pada rekam medis serta resep pasien. Analisis data dilengkapi dengan
gambar, tabel, uraian secara naratif. Ketersediaan obat lima penyakit terbanyak pada ibu
hamil, batuk flu, sakit kepala, gastritis, gangguan jaringan lunak/pegal, terdapat pengaruh
pada beberapa pengaruh pada beberapa kriteria ketepatan dosis, obat, diagnosa dan
pasien. Manajemen pengelolaan obat Perlu dilaksanakan secara terpadu dan
berkesinambungan untuk menghindari kekosongan dan penggunaan obat irasional di
Puskesmas Rawa Bogo Ciwidey
Kata kunci : manajemen, rasionalitas obat, puskesmas
1
ABSTRACT
2
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK...............................................................................................................i
ABSTRACT.............................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL..................................................................................................vi
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.3. Tujuan........................................................................................................4
1.4. Manfaat......................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................6
2.4. Penyakit...................................................................................................18
3
2.4.1. Penyakit pada ibu hamil dan menyusui (Z32.1)..............................20
BAB III..................................................................................................................35
METODOLOGI PENELITIAN.........................................................................35
3.3.1. Populasi............................................................................................36
3.3.2. Sampel..............................................................................................36
BAB IV..................................................................................................................40
4
4.1. Pembahasan.............................................................................................40
BAB V....................................................................................................................70
SIMPULAN..........................................................................................................70
5.1. Simpulan..................................................................................................70
5.2. Saran........................................................................................................71
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................72
LAMPIRAN..........................................................................................................74
1. DAFTAR TABEL.......................................................................................74
2. SURAT PERZINAN...................................................................................77
5
DAFTAR TABE
Tabel 4.1 1 Total pasien dari lima penyakit terbanyak di Puskesmas Rawa Bogo
yang masuk kriteria Inklusi....................................................................................40
Y
Tabel 4.4 1. Tabel Distribusi Ketepatan Dosis, Diagnosa, Obat serta Pasien pada
Ibu Hamil dan Menyusui........................................................................................44
Tabel 4.5. 1. Tabel Distribusi Ketepatan Dosis, Diagnosa, Obat serta Pasien pada
Batuk Flu................................................................................................................49
Tabel 4.6 1. Tabel Distribusi Ketepatan Dosis, Diagnosa, Obat serta Pasien pada
Sakit Kepala...........................................................................................................54
Tabel 4.7. 1. Distrbusi Ketepatan Dosis, Diagnosa, Obat serta Pasien pada
Gastritis..................................................................................................................59
Tabel 4.8. 1. Distribusi Ketepatan Dosis, Diagnosa, Obat serta Pasien pada
Gangguan jaringan lunak/pegal/myalgia...............................................................64
6
BAB I
PENDAHULUAN
(seperti virus, bakteria atau parasit), bukan disebabkan faktor fisik (seperti
1
Penggunaan obat rasional adalah pasien menerima pengobatan
yang sesuai dengan kebutuhan klinis mereka, dalam dosis yang sesuai
dengan kebutuhan individual, untuk jangka waktu yang tepat dan dalam
biaya terapi yang terendah bagi pasien maupun komunitas mereka (WHO).
memberikan injeksi pada pasien dengan gejala pada otot dan sendi adalah
yaitu dengan biaya yang efisien. Dalam hal ini konsep mengelola sangat
2
waktu. Pada Rapat Koordinasi Nasional Kementerian Kesehatan Republik
ketersediaan obat di puskesmas, antara lain masih banyak obat yang belum
sistem pembelian obat tidak mudah, waktu pengiriman lama, obat datang
petugas belum dilatih khusus, ada obat generik yang belum tersedia di
pada bagian rekam medis yang meliputi diagnosa lengkap pasien maka
3
perencanaan sangat menentukan ketersediaan obat, serta perencanaan akan
Ciwidey !
1.3. Tujuan
1.3.1. Untuk mengetahui pengaruh manajemen pengelolaan ketersediaan
Ciwidey.
1.4.3. Untuk Universitas
4
a. Bisa menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya tentang
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
7
pada hasil analisis situasi saat itu (evidence based) dan prediksi kedepan
kinerja Puskesmas.
kebijakan dasar Puskesmas yang sudah ada sangat beragam antara daerah
specific).
2.2. Manajemen Puskesmas
Puskesmas harus melaksanakan manajemen Puskesmas secara
Check-Action (P-D-C-A)”.
Manajemen adalah serangkaian proses yang terdiri atas
efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan yang diharapkan dapat
dan benar serta bermutu, berdasarkan atas hasil analisis situasi yang
standar dengan baik dan benar, sehingga dapat mewujudkan target kinerja
ditetapkan, dan tersedia tepat waktu pada saat akan digunakan. Dalam
(pharmaceutical care).
Pelayanan kefarmasian di Puskesmas meliputi 2 (dua) kegiatan,
farmasi dan bahan medis habis pakai dan kegiatan pelayanan farmasi
klinik. Kegiatan tersebut harus didukung oleh sumber daya manusia dan
pakai :
mendapatkan:
farmasi dan bahan medis habis pakai juga harus mengacu pada
pengobatan.
obat dan bahan medis habis pakai dengan maksud mencapai hasil
Kefarmasian di Puskesmas.
Kefarmasian.
manusia. Obat yang dipakai di Puskesmas Rawa Bogo dari lima penyakit
obat yang sesuai dengan kebutuhannya, untuk periode waktu yang adekuat
dan dengan harga yang paling murah untuk pasien dan masyarakat. WHO
diresepkan, diberikan dan dijual dengan cara yang tidak tepat dan separuh
dari pasien menggunakan obat secara tidak tepat. Tujuan dari penggunaan
a. Tepat diagnosis
d. Tepat dosis
untuk obat yang dengan rentang terapi yang sempit, akan sangat
diharapkan.
setiap 8 jam.
obat yang terlalu singkat atau terlalu lama dari yang seharusnya
terapi.
17
Respon individu terhadap efek obat sangat beragam. Hal ini lebih
j. Obat yang diberikan harus efektif dan aman dengan mutu terjamin,
k. Tepat informasi
2.4. Penyakit
hanya oleh disebabkan oleh satu penyebab tunggal, tetapi hasil dari
a. Konsep sehat
lengkap secara fisik, mental, dan sosial dan bukan berarti hanya
b. Konsep sakit
diberikan kepada wanita usia subur dan ibu hamil. Bagi wanita
(satu) kali sehari selama haid dan untuk ibu hamil diberikan
untuk anak dan common cold untuk orang dewasa oleh karena
yang tinggi.
ikuti dengan batuk dan demam. Jika cairan atau lendir banyak
jernih yang dapat kental dan parulen bila terjadi infeksi sekunder
meliputi :
a) Lokasi
b) Onset terjadinya
c) Karakteristik
mukosa lambung yang bersifat secara akut, kronis, difus atau lokal
1) Gastritis akut
29
klinisnya adalah:
2) Gastritis kronis
mukosa.
dan selchief.
hemoragik.
dan istirahat.
iritasi.
agen penyebab.
kaku atau rasa kram atau nyeri otot dan dapat terjadi kram di kaki
Myalgia atau disebut juga nyeri otot merupakan gejala dari banyak
34
adalah penggunaan otot yang salah atau otot yang terlalu tegang.
Asam laktat inilah yang akan menimbulkan rasa pegal atau nyeri.
nyeri untuk waktu yang lama. Hal ini berisiko efek samping obat
1) Paracetamol
NSAID
lebih murah
NSAID lain.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Ciwidey, berupa data resep pasien dan data rekam medis. Data bersifat
35
Untuk menunjang penelitian ini, maka alat dan bahannya
ketersediaan obat
3.3. Populasi dan Sampel
Dalam penelitian ini tentu saja harus ditunjang dengan data pasien
yang terbagi menjadi populasi dan sampel (inklusi dan eklusi) sebagai
berikut:
3.3.1. Populasi
Populasi adalah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
persediaan obat serta data rekam medis pasien Puskesmas Rawa Bogo
Ciwidey. Pada penelitian ini populasi yang di dapat dari bulan Januari -
oleh populasi tersebut. (Sugiyono 2013: 118). Sampel pada penelitian ini
yang syaratnya ditentukan oleh kriteria inklusi dan kriteria eklusi. Berikut
2019
b. Data pengelolaan obat di Puskesmas Rawa Bogo Ciwidey yang
obat rasional berupa data rekam medis pasien Puskesmas Rawa Bogo
Ciwidey
3.5. Tempat Penelitian
Tempat penelitian di lakukan di Puskesmas Rawa Bogo Ciwidey.
Bandung
3.6.2. Tahap Pengolahan Data
Tahap Pengolahan Data di lakukan dengan cara sebagai
berikut:
a. Pengumpulan data penerimaan bulan Januari - Febuari
2019
b. Pengumpulan data stock persediaan obat awal bulan
Febuari 2019
d. Pemilahan data sesuai penyakit pasien
e. Kemudian dianalisis untuk efisiensi penggunan obat
Ciwidey
BAB IV
4.1. Pembahasan
Ciwidey periode Bulan Januari 2019 – Febuari 2019 diantaranya, Ibu hamil
dan menyusui sebanyak 175 pasien, batuk flu sebanyak 142 pasien, Sakit
Tabel 4.1 1 Total pasien dari lima penyakit terbanyak di Puskesmas Rawa Bogo
yang masuk kriteria Inklusi
Bulan
Nama Penyakit Kode ICD Total
Januari Febuari
Gastritis K29.7 14 36 50
Total 478
40
Puskesmas Rawa bogo Ciwidey periode Bulan Januari 2019 – Febuari
2019 diantaranya, ibu hamil dan menyusui sebanyak 175 pasien, batuk flu
waktu yang adekuat dengan harga yang terjangkau. Secara praktis, menurut
penggunaan obat dikatakan rasional jika memenuhi kriteria: yaitu tepat dosis,
tepat diagnosa, tepat obat, tepat kondisi pasien, tepat interval waktu pemberian
obat, tepat indikasi penyakit,tepat cara pemberian obat, tepat informasi obat,
tepat lama pemberian obat, waspada terhadap efek samping. Pada penelitian
ini yang diambil hanya empat kriteria untuk rasionalitas obat dikarenakan
data yang diambil memenuhi empat kriteria yaitu tepat dosis, tepat diagnosa,
tepat obat, dan tepat pasien serta referensi dari penelitian sebelumnya banyak
nya sering terjadi sehingga peneliti tertarik menggunakan keempat kriteria ini
lima penyakit terbanyak di puskesmas rawa bogo yakni ibu hamil dan
menyusui, batuk flu, sakit kepala, gastritis, dan gangguan jaringan lunak/pegal
empat kriteria penggunaan obat rasional yaitu tepat dosis, tepat diagnosa, tepat
Tabel 4.4 1. Tabel Distribusi Ketepatan Dosis, Diagnosa, Obat serta Pasien pada Ibu Hamil dan Menyusui
penggunaan obat penyakit dari Ibu hamil dan menyusui dengan acuan
rasionalitas obat dengan kriteria rasional tepat dosis sebesar 90% sesuai
dengan guidline dari kemenkes fornas, tidak rasional tepat dosis 10% ini
pada resep, rasional tepat diagnosa sebesar 83% sesuai dengan keluhan
sehingga diberikan obat yang tidak sesuai diagnosa awal serta adanya
humman error atau kesalahan saat penginputan data rekam medis pasien
tapi hanya 1 diagnosa yang diinput ,rasional tepat obat sebesar 86%
riwayat penyakit lain sehingga ketepatan obat pun tidak sesuai dengan
Coefficientsa
Unstandardized Standardized t Sig.
Model Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 4104,449 7517,631 ,546 ,594
Tepat Dosis X1 240,671 636,240 ,418 ,378 ,711
Tepat Diagnosa X2 -501,765 773,049 -,896 -,649 ,527
1
Tepat Obat X3 .048 2.901 8.037 .173 .865
493,168 1053,275 ,857 ,468 ,647
Tepat pasien X4
a. Dependent Variable: Stok akhir Y
1) Diketahui nilai Sig. Untuk pengaruh tepat dosis 0,378 (T hitung) < 2,169
( T table) sehingga tidak terdapat pengaruh tepat dosis terhadap stok obat
2) Diketahui nilai Sig. Untuk pengaruh tepat diagnosa– 0,896 (T hitung) <
stok obat
3) Diketahui nilai Sig. Untuk pengaruh tepat obat 0,857 (T hitung) < 2,169
( T table) sehingga tidak terdapat pengaruh tepat obat terhadap stok obat
4) Diketahui nilai Sig. Untuk pengaruh tepat pasien 0,857 (T hitung) < 2,169
( T table) sehingga tidak terdapat pengaruh tepat pasien terhadap stok obat
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 1772151459,689 3 590717153,230 1,039 ,406b
1 Residual 7959371581,255 14 568526541,518
Total 9731523040,944 17
a. Dependent Variable: Stok akhir Y
b. Predictors: (Constant), Tepat pasien X4, Tepat Dosis X1, Tepat Diagnosa X2, Tepat Obat x3
0,05 maka tidak terdapat pengaruh secara simultan terhadap tepat dosis,
Uji F (tabel 4.4.1.2) tidak bermakna pengaruh terdapat stok obat terhadap
persediaan yang baik, tidak selalu harus memiliki jumlah obat yang besar,
di puskesmas
4.5. Batuk Flu (J00)
Tabel 4.5. 1. Tabel Distribusi Ketepatan Dosis, Diagnosa, Obat serta Pasien pada Batuk Flu
terdapat di lampiran pada tabel 1.3 hal 78, didapatkan rasionalitas obat
dengan kriteria rasional tepat dosis sebesar 90% sesuai dengan guidline
dari kemenkes fornas, tidak rasional tepat dosis 12% ini dikarenakan
adanya humman error atau kesalahan dari penulisan dosis pada resep,
rasional tepat diagnosa sebesar 96% sesuai dengan keluhan pasien kepada
obat yang tidak sesuai diagnosa awal serta adanya humman error atau
persediaan obat yang terpenuhi sesuai dengan diagnosa pasien serta dokter
sehingga ketepatan obat pun tidak sesuai dengan diagnosis tetapi dapat
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) -2078,987 1626,490 -1,278 ,217
Tepat Dosis X1 -272,508 271,528 -,439 -1,004 ,329
1 Tepat Diagnosa X2 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
Tepat Obat X3 -7725,835 700,220 -12,790 -11,033 ,000
Tepat pasien X4 8123,422 689,289 13,253 11,785 ,000
a. Dependent Variable: Stok akhir Y
( T table) sehingga tidak terdapat pengaruh tepat dosis terhadap stok obat
2) Diketahui nilai Sig. Untuk pengaruh tepat diagnosa – 1.004 (T hitung) <
stok obat
3) Diketahui nilai Sig. Untuk pengaruh tepat obat – 11,033 (T hitung) < 2,169
( T table) sehingga tidak terdapat pengaruh tepat obat terhadap stok obat
4) Diketahui nilai Sig. Untuk pengaruh tepat pasien 11,785 (T hitung) >
2,169 ( T table) sehingga terdapat pengaruh tepat pasien terhadap stok obat
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 4831298740,276 3 1610432913,425 46,325 ,000b
1 Residual 625750759,224 18 34763931,068
Total 5457049499,500 21
a. Dependent Variable: Stok akhir Y
b. Predictors: (Constant), Tepat pasien X4, Tepat Dosis X1, Tepat Obat X3
Uji F (tabel 4.5.1.2) tidak bermakna pengaruh terdapat stok obat terhadap
persediaan yang baik, tidak selalu harus memiliki jumlah obat yang besar,
di puskesmas.
4.6. Sakit Kepala (R51)
Tabel 4.6 1. Tabel Distribusi Ketepatan Dosis, Diagnosa, Obat serta Pasien pada Sakit Kepala
rasionalitas obat dengan kriteria rasional tepat dosis sebesar 91% sesuai
dengan guidline dari kemenkes fornas, tidak rasional tepat dosis 9% ini
pada resep, rasional tepat diagnosa sebesar 45% sesuai dengan keluhan
sehingga diberikan obat yang tidak sesuai diagnosa awal serta adanya
humman error atau kesalahan saat penginputan data rekam medis pasien
tapi hanya 1 diagnosa yang diinput ,rasional tepat obat sebesar 45%
persediaan yang ada di puskesmas, tidak rasional tepat obat sebesar 55%
penyakit lain sehingga ketepatan obat pun tidak sesuai dengan diagnosis
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Model Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 6246,059 6324,942 ,988 ,336
Tepat Dosis X1 3575,027 3478,575 1,697 1,028 ,318
1 Tepat Diagnosis X2 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
Tepat Obat X3 -1248,498 1212,912 -,592 -1,029 ,317
Tepat pasien X4 -2148,651 2899,232 -1,052 -,741 ,468
a. Dependent Variable: Stok akhir Y
T table) sehingga tidak terdapat pengaruh tepat dosis terhadap stok obat
2) Diketahui nilai Sig. Untuk pengaruh tepat diagnosa 0,000(T hitung) <
stok obat
3) Diketahui nilai Sig. Untuk pengaruh tepat obat – 1,029 (T hitung) < 2,169
( T table) sehingga tidak terdapat pengaruh tepat obat terhadap stok obat
4) Diketahui nilai Sig. Untuk pengaruh tepat pasien - 741 (T hitung) > 2,169
( T table) sehingga tidak terdapat pengaruh tepat pasien terhadap stok obat
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 788068585,825 3 262689528,608 ,515 ,677b
1 Residual 9172600111,993 18 509588895,111
Total 9960668697,818 21
a. Dependent Variable: Stok akhir Y
b. Predictors: (Constant), Tepat pasien X4, Tepat Obat X3, Tepat Dosis X1
Maka hasil dari (F hitung) 0,515 < 3,11 (F table) dan nilai sig. 0,677 >
0,05 maka tidak terdapat pengaruh secara simultan terhadap tepat dosis,
Uji F (tabel 4.6.1.2) tidak bermakna pengaruh terdapat stok obat terhadap
persediaan yang baik, tidak selalu harus memiliki jumlah obat yang besar,
di puskesmas.
58
Tabel 4.7. 1. Distrbusi Ketepatan Dosis, Diagnosa, Obat serta Pasien pada Gastritis
tambahan
Diagnosa
Simvastatin 10 mg tab 1 1 0 0 1 0 1 1 0 168
tambahan
Diagnosa
Vit B1 50 mg tab 2 2 0 0 2 0 2 2 0
3663 tambahan
Diagnosa
Vit B6 tab 2 2 0 0 2 0 2 2 0
6852 tambahan
Diagnosa
Vit Bcomp tab 12 11 1 0 12 0 12 12 0
4155 tambahan
Diagnosa
Zinc 20 mg tab 1 0 1 0 1 0 1 1 0 943
tambahan
115 109 6 41 74 41 74 115 0
Total
Presentase 95% 5% 36% 64% 36% 64% 100% 0%
60
terdapat di lampiran pada tabel 1.5 hal 84, didapatkan rasionalitas obat
dengan kriteria rasional tepat dosis sebesar 95% sesuai dengan guidline
adanya humman error atau kesalahan dari penulisan dosis pada resep,
rasional tepat diagnosa sebesar 36% sesuai dengan keluhan pasien kepada
obat yang tidak sesuai diagnosa awal serta adanya humman error atau
persediaan obat yang terpenuhi sesuai dengan diagnosa pasien serta dokter
sehingga ketepatan obat pun tidak sesuai dengan diagnosis tetapi dapat
stok obat
2) Diketahui nilai Sig. Untuk pengaruh tepat diagnosa 0,000(T
obat
4) Diketahui nilai Sig. Untuk pengaruh tepat pasien - 1,848 (T
a. Maka hasil dari (F hitung) 290,44 > 3,11 (F table) dan nilai sig. 0,000
< 0,05 maka terdapat pengaruh secara simultan terhadap tepat dosis,
Uji F (tabel 4.7.1.2) tidak bermakna pengaruh terdapat stok obat terhadap
dua kriteria penggunaan obat rasional yakni tepat pasien dan tepat diagnos
secara statistik tetapi pada tepat dosis dan tepat obat secara statistik
harus memiliki jumlah obat yang besar, namun yang terpenting adalah
maka jumlah obat yang rasional semakin besar. Persediaan obat yang
Tabel 4.8. 1. Distribusi Ketepatan Dosis, Diagnosa, Obat serta Pasien pada Gangguan jaringan lunak/pegal/myalgia
dengan acuan pedoman/guidline terdapat di lampiran pada tabel 1.6 hal 87,
100% sesuai dengan guidline dari kemenkes fornas, tidak rasional tepat
dosis 0%, rasional tepat diagnosa sebesar 74% sesuai dengan keluhan
sehingga diberikan obat yang tidak sesuai diagnosa awal serta adanya
humman error atau kesalahan saat penginputan data rekam medis pasien
tapi hanya 1 diagnosa yang diinput ,rasional tepat obat sebesar 74%
persediaan yang ada di puskesmas, tidak rasional tepat obat sebesar 26%
penyakit lain sehingga ketepatan obat pun tidak sesuai dengan diagnosis
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Model Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 8899,145 10545,144 ,844 ,412
Tepat Dosis X1 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
1 Tepat Diagnosis X2 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
Tepat Obat X3 -2802,932 3920,566 -,899 -,715 ,486
Tepat pasien X4 2446,161 4310,729 ,714 ,567 ,579
a. Dependent Variable: Stok akhir Y
stok obat
4) Diketahui nilai Sig. Untuk pengaruh tepat pasien 0,567 (T hitung)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 581871372,473 2 290935686,236 ,479 ,628b
1 Residual 9105490764,472 15 607032717,631
Total 9687362136,944 17
a. Dependent Variable: Stok akhir Y
b. Predictors: (Constant), Tepat pasien X4, Tepat Obat X3
67
a. Maka hasil dari (F hitung) 0,479 < 3,11 (F table) dan nilai sig. 0,628 >
baik, tidak selalu harus memiliki jumlah obat yang besar, namun yang
di puskesmas.
Dengan demikian manjemen pengelolaan persediaan obat dengan
obat menunjukan untuk penyakit ibu hamil dan menyusui tidak rasional
tepat obat sebesar 14% , batuk flu 4%, sakit kepala 55%, gastritis 64%
SIMPULAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian di Puskesmas Rawa Bogo
rasional tepat dosis, tepat diagnosa, tepat obat, dan tepat pasien
yang pertama penyakit batuk flu dengan hasil F (hitung) 46,325 >
3,11 sig. 0,000 < 0,05. Kedua untuk penyakit gastritis dengan hasil
F (hitung) 290,44 > 3,11 sig. 0,000 < 0,05. Tidak terdapat
dosis, tepat diagnosa, tepat obat, dan tepat pasien yang pertama
penyakit ibu hamil dan menyusui dengan hasil F (hitung) 1,039 <
3,11 sig. 0,406 < 0,05. Kedua penyakit sakit kepala dengan hasil F
(hitung) 0,505 < 3,11 sig. 0,677 < 0,05. Ketiga penyakit gangguan
5.2. Saran
69
70
tersebut.
2. Menggunakan template excel yang telah dibuatkan perihal
Panduan Prakis Klinis Untuk Dokter di Fasilitas Pelayanan Primer Revisi edisi
Tahun 2004. Jakata
71
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia 2011. Modul Penggunaan Obat
Rasional. Jakarta
Direktorat Bina Farmasi Dan Klinik, Direktorat Bina Kefarmasian Dan Alat
Kesehatan, Departemen Kehatan Republik Indonesia Tahun 2006.
Tentang Pedoman Pelayanan Farmasi Untuk Ibu Hamil Dan
Menyusui. Jakarta
http://pio.binfar.depkes.go.id/
72
LAMPIRAN
1. DAFTAR TABEL
1.1. Tabel Guidline lima penyakit terbanyak di Puskesmas Rawa Bogo
Al 200 mg, Mg 200 Dewasa: oral: 3 x 500-1000 mg/hari antara waktu makan
Antasida tab mg dan sebelum tidur malam.
Al 200 mg, Mg 200 Dewasa: oral: 3 x 500-1000 mg/hari antara waktu makan
Antasida syr mg dan sebelum tidur malam.
Betamethason cr Betamethason 0,1% Dioleskan 3-4 kali dalam sehari pada kulit
Per 5 mL : Curcumin
95 % 2 mg, vit.B1 3
mg, vit.B2 2 mg,
vit.B6 5 mg, vit.B12
5 mcg, vit.A 1500 IU,
Dewasa : 10 mL 3 kali/hari. Anak : 5 mL 1-2 kali/hari.
vit.D3 400 IU, D-
panthenol 3 mg,
Lysine HCl 100 mg,
Niacinamide 10 mg,
Curviplex syr Folic Acid 0.1 mg.
73
Dewasa : Diberikan secara dosis oral 200-400 mg tiap 4 jam
Gliseril Guaicolat
100 mg dan maksimum 2.4 gr/hari. Anak : 6 tahun - 11 tahun, 100-
(g.g) tab
200 mg tiap 4 jam dan tidak lebih dari 1.2 gram/hari.
Hydrocortison
hydrocorortison 2,5% Sehari 2-3 kali dioles kulit
2,5%
Glycyrrhizae Succus
160 mg, Chloretum
Ammonicum 100 mg,
Solutio ammonia dan
Sprituosa anisata 100 Anak-anak umur di atas 3 tahun: sehari 3 kali 1 sendok teh.,
OBH Surya mg Dewasa: sehari 3 kali 3 sendok teh (15ml)
Glucose anhydrous
4g, NaCl 0.7g, Na. Untuk dewasa: 3 jam pertama 12 gelas, selanjutnya setiap
bicarbonate 0.5g, kali diare 3 gelas. Anak-anak 5-12 tahun: 3 jam pertama 6
Oralit Sachet CaCl2 0.3g gelas larutan (200 ml), selanjutnya setiap kali diare 2 gelas.
Paracetamol syr
Paracetamol 500 Anak :5-10 thn : 400 mg - 800 mg, 10 thn ke atas : maks. 1
500 mg
mg gr/hari. Dewasa : 500 mg- 2 gr /hari,
Vitamin B1 (2 mg);
Vitamin B2 (2 mg);
Vitamin B6 (2 mg);
Calcium Pantothenate Dosis dewasa 1-2 tablet sehari
(10 mg),
Nicotinamide (20
Vit bcom mg)
74
Dewasa : 75 mg - 1 gr, biasanya sampai 500 mg. Dosis
50 mg
Vit C pemeliharaan 60 mg/hari
Asam mefenamat 500 mg Anak di atas 12 tahun dan Dewasa, 500 mg 3 kali sehari
Oxytetracyclin 10 mg Deawasa : 2-3 kali sehari dioles pada mata yang sakit
Metronidazole tab 500 mg Dosis dewasa : 500 – 750mg 3 x sehari selama 7 – 10 hari.
75
Dewasa : Inflammation, rheumatoid arthritis: Oral: 10-20
mg / hari sekali sehari, meskipun dikaitkan dengan
10 mg peningkatan efek samping GI, dosis> 20 mg / hari telah
digunakan (yaitu, 30-40 mg / hari). Lanjut usia : sama
Piroxicam 10 mg dengan dosis dewasa
2. SURAT PERZINAN
2.1. Surat Perizinan dari Puskesmas Rawa Bogo
76
2.2. Surat Perizinan dari Kesatuaun Bangsa dan Politik (Kesbangpol)
77
2.3. Surat Izin dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung
78
79