Anda di halaman 1dari 25

KANKER PROSTAT

Bella Ramdhani
Nafisya W.T
Rizki Dermawan
Ratih pangesti
PENDAHULUAN
Prostat merupakan kelenjar seukuran buah kenari yang terdapat di
dalam sistem reproduksi pria, yang terletak di antara leher
kandung kemih dan saluran kemih (uretra).
 Prostat mengeluarkan cairan berwarna putih yang memberi
nutrisi dan mengangkut sperma, yang disebut sebagai semen.
 Hormon pria yang disekresi oleh testis secara langsung
memengaruhi pertumbuhan dan fungsi prostat.
 Bentuknya sebesar buah kemiri yang dan beratnya 20 gram,
tebal ± 2cm , panjangnya ± 3cm dan lebar ± 4 cm pada bagian
depan prostat disokong oleh ligamentum prostatik dan di
bagian belakang oleh diafragma urogenital (Purnomo, 2011).
KANKER PROSTAT
 Kanker prostat merupakan tumor ganas yang
paling umum ditemukan pada populasi pria di
Amerika Serikat, dan juga merupakan kanker
pembunuh ke-5 populasi pria di Hong Kong.
Jumlah pasien telah meningkat dalam beberapa
tahun terakhir, sebagian besar di antaranya
merupakan pasien yang berusia di atas 50 tahun.
 Tumor prostat ganas berkembang secara
perlahan, tanpa gejala klinis yang jelas pada
stadium awal. Akibatnya, cukup banyak pasien
yang baru menyadari penyakit ini saat sudah
mencapai stadium menengah hingga stadium
lanjut, sehingga memengaruhi hasil pengobatan
yang dilakukan.
PENYEBAB DAN FACTOR RESIKO
Penyebab kanker prostat yang pasti hingga kini masih belum diketahui. Namun ada yang mengakatan bahwa
penyebab kanker prostat adalah Sel prostat yang diproduksi berlebihan dan membentuk tumor, tumor tersebut
menginvasi jaringan sekitar dan terus berkembang menjadi kanker.
Faktor resiko
 Riwayat kesehatan keluarga.
 Makanan.
 Obesitas..
 Perubahan gen.
 Paparan bahan kimiawi.
 Peradangan prostat
 Merokok.
 Penyakit menular seksual, seperti gonorea atau klamidia mungkin bisa meningkatkan risiko terkenan
kanker jenis
 Vasektomi.
PATOFISIOLOGI

Menurut Mansjoer Arif dkk (2000), sebagian besar kanker


prostat adalah adenokarsinoma yang berasal dari sel asinar
prostat dan bermula dari volume yang kecil kemudian
membesar hingga menyebar. Karsinoma prostat paling
sering ditemukan pada zona perifer sekitar 75%, pada zona
sentral atau zona transisi sekitar 15-20%, sedangkan
menurut Presti (2004), dan Purnomo (2011), sekitar 60-70%
terdapat pada zona perifer, 10-20% pada zona transisional,
dan 5-10% pada zona sentral.
DIAGNOSA KANKER PROSTAT
Pemeriksaan colok dubur, Pada prosedur ini, dokter akan memasukkan
jari yang sudah dibungkus sarung tangan dan diolesi pelumas ke dalam
rektum untuk memeriksa kelenjar prostat yang posisinya di sebelah
rektum.

Tes PSA (prostate-specific antigen atau antigen khusus prostat) Tes


PSA tidak spesifik untuk mendeteksi kanker prostat, karena kondisi lain
seperti peradangan pada prostat juga menyebabkan meningkatnya PSA
dalam darah.

Uji ultrasound transrektal (TRUS) Pada uji ini, sebuah alat kecil akan
diberi pelumas dan ditempatkan pada anus pasien. Alat kecil ini akan
memancarkan gelombang suara pada prostat dan merekam gema dari
gelombang suara tersebut.

Biopsi Prosedur biopsi adalah pengambilan sampel jaringan prostat untuk


diteliti lebih jauh apakah terdapat sel kanker.
GEJALA KANKER PROSTAT

• Tanda-tanda awal yang dialami jika mengidap kanker prostat adalah:


 perubahan pada kebiasaan buang air kecil, seperti harus sering buang air kecil, terutama di malam
hari
 desakan kuat untuk buang air kecil
 sulit untuk memulai atau menghentikan aliran urin
 tidak mampu untuk buang air kecil
 aliran urin yang lemah atau berkurang
 aliran urin yang putus-putus
 perasaan bahwa kandung kemih belum sepenuhnya kosong
 rasa terbakar atau nyeri saat buang air kecil
 darah di urin (hematuria) atau air mani
 rasa sakit saat ejakulasi
GEJALA KANKER PROSTAT
• Gejala kanker prostat yang sudah menyebar

 nyeri tulang (terutama di punggug, pinggang, paha, atau leher)


 penurunan berat badan
 kelelahan
 jumlah sel darah merah rendah (anemia)
 kelemahan atau mati rasa di tungkai atau telapak kaki
 kehilangan kendali buang air kecil atau besar
PENCEGAHAN KANKER PROSTAT

PENCEGAHAN PRIMER

PENCEGAHAN SEKUNDER

PENCEGAHAN TERSIER
PENCEGAHAN PRIMER
Pencegahan primer yang merupakan pencegahan yang dilakukan pada orang sehat yang memiliki
faktor resiko untuk terkeBeberapa hal yang harus dilakukan untuk mencegah terjadiya kanker prostat
adalah sebagai berikut:
 menjaga kebersihan dengan pola hidup sehat
kesetiaan pada satu pasangan dengan tidak berganti-ganti pasangan atau tidak melakukan hubungan
dengan pria beresiko tinggi (pria beresiko tinggi adalah pria yang melakukan hubungan seks dengan
banyak pasangan seks) serta dengan menunda melakukan hubungan seks pertama hingga usia 20 tahun.
 hindari merokok
karena tembakau mengandung zat karsinogenik baik yang dihisap sebagai rokok atau cerutu, maupun
yang dikunyah. bahan yang berasal dari tembakau yang dihisap terdapat pada getah serviks wanita
perokok dan dapat menjadi kokarsinogen infeksi virus pada kanker serviks.
 vaksinasi
vaksin sebagai profilaktik bekerja secara efektif dengan menginduksi respons imun humoral
untuk melindungi dari infeksi/antigen. vaksin sebagai terapeutik merangsang respon imun
seluler untuk melawan infeksi virus sel (antigen).
 komposisi nutrisi yang rasional
keseimbangan nutrisi harus diperhatikan, mengurangi asupan lemak dan kolesterol,
memperbanyak makanan yang kaya vitamin a, c, e (buah-buahan), asam folat, beta
karotin/retinol, dan selulosa (makanan tinggi serat). tidak mengonsumsi makanan yang telah
berjamur, hangus terbakar, terlalu asin, atau terlalu panas.
 mengenali dan menghindari zat pemicu kanker di lingkungan
meningkatkan upaya pemantauan, pengendalian, dan pemberantasan terhadap zat pencetus dan
pemicu kanker yang telah diketahui serta menghindari polusi lingkungan. misalnya larangan
penggunaan bahan dari asbes untuk mencegah kanker paru-paru yang disebabkan asbes.
PENCEGAHAN SEKUNDER

Pencegahan sekunder adalah pencegahan yang dilakukan pada orang yang sudah
sakit. Tujuannya adalah untuk mencegah perkembangan penyakit lebih lanjut dari
penyakit serta membatasi terjadinya kecacatan.
Skrining merupakan metode efektif untuk pencegahan sekunder kanker. Melalui tes
skrining terhadap masyarakat maka dapat ditemukan penderita kanker dini yang
belum memiliki keluhan subjektif, kelompok orang beresiko tinggi kanker, lesi
prakanker, lalu dilakukan intervensi untuk memutus perjalanan penyakit.
PENCEGAHAN TERSIER
Pencegahan tersier dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi yang berlanjut, dan memberikan
penaganan yang tepat pada pasien Kanker Prostat.
a. Penyinaran
Pada penderita kanker prostat biasanya diberikan penyinaran eksternal yang konvensional atau
teleradioterapi. Dosis total dibagi atas ≥ 30 fraksi dan berlangsung enam minggu. Efek samping terjadi
karena rangsangan terhadap selaput lendir, jadi menimbulkan keluhan menyangkut kandung kemih dan usus.
Dalam jangka panjang impotensi termasuk penyulit (30% dari kasus).
b. Paliatif
Terapi kuratif tidak mungkin di lakukan pada sebagian besar penderita kanker prostat karna perluasan
prosesnya atau keadaan umum penderita.Terapi paliatif merupakan kemungkinan terbaik untuk mengatasi
keluhan berkemih, lewat uretra dilakukan prostatektomi dari dalam melalui uretra dengan jerat endoskop
(TUR=Trans Uretra Reseksi) agar di peroleh jalan yang bebas dan memudahkan penderita berkemih.
c. Terapi Hormonal
Pada banyak kasus, terapi hormonal digunakan secara jangka panjang . Tujuannya adalah mengaruhi hormon
laki-laki, sehingga tumor primer dan metastasisnya mencapai remisi untuk waktu lama.
PENGOBATAN KANKER PROSTAT
1. Kanker prostat stadium awal – tumor lokal kecil, tidak menyerang jaringan di sekitarnya
 Prostat dan kelenjar getah bening di sekitarnya akan diangkat dengan tindakan operasi (prostektomi).
 Setelah tindakan operasi, pasien mungkin akan mengalami inkontinensia urin dan impotensi.
Radioterapi eksternal dan radioterapi internal (brachytherapy) merupakan alternatif tindakan
pengobatan yang bisa dilakukan dengan efek hasil pengobatan yang sama.
 Untuk pasien yang berusia lanjut atau mereka yang menderita sakit kronis, terutama mereka yang
mengalami laju pertumbuhan awal tumor yang lambat tanpa adanya rasa tidak nyaman yang signifikan,
dokter bisa menyarankan tindakan pemantauan rutin ("tunggu dan observasi") tanpa adanya tindakan
pengobatan khusus. Hal ini dilakukan karena beberapa sel kanker prostat bisa berkembang secara
sangat lambat dan tidak mengancam nyawa pasien dalam waktu dekat.
PENGOBATAN KANKER PROSTAT
2. Kanker prostat stadium menengah – penyakit yang lebih luas dengan invasi ke jaringan sekitarnya
 Tindakan pengobatan yang biasa dilakukan adalah dengan radioterapi eksternal, biasanya digunakan
bersama dengan terapi hormonal untuk meningkatkan hasil dari efek pengobatan.
3. Kanker prostat stadium lanjut – sel kanker telah menyebar ke tulang atau organ jauh lainnya
 Tindakan utama yang dilakukan adalah dengan terapi hormonal (untuk menekan androgen), baik
dengan operasi pengangkatan testis atau dengan konsumsi obat-obatan.
 Tindakan ini dilakukan untuk mengendalikan pertumbuhan kanker prostat dengan menekan kadar
hormon pria. Tindakan pengobatan ini bisa mengendalikan pertumbuhan sel kanker selama beberapa
tahun dan meringankan rasa tidak nyaman dan rasa sakit. Kemoterapi paliatif bisa dipertimbangkan
untuk digunakan pada tumor yang sudah tidak memberikan respons positif terhadap terapi
KLASIFIKASI OBAT STADIUM AWAL
 Flutamide Apabila Anda melupakan satu dosis obat ini, minum
sesegera mungkin. Namun bila sudah mendekati
Obat ini umumnya digunakan untuk mengobati
waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang
kanker prostat pada pria, sebagai kombinasi yang
terlupakan dan kembali ke jadwal dosis yang biasa.
digunakan dengan obat lain, dan terkadang
Jangan menggandakan dosis. 
dibarengi dengan perawatan radiasi. Flutamide
termasuk kelas obat yang dikenal sebagai anti-  Efek Samping
androgens atau anti-testosteron. Testosteron, yang
Dalam kasus yang jarang terjadi, flutamide telah
merupakan hormon alami, membantu kanker prostat
menyebabkan kerusakan hati yang parah sehingga
tumbuh dan menyebar. Flutamide menghalangi efek
mengakibatkan kematian atau rawat inap. Beri tahu
testosteron, sehingga memperlambat pertumbuhan
dokter segera jika mengalami mual, muntah, sakit
dan penyebaran kanker prostat.
perut, kelelahan yang tidak biasa, kehilangan nafsu
 Dosis umum dewasa untuk Kanker Prostat makan, gejala “seperti flu”, kulit atau mata kuning,
tinja berwarna seperti tanah liat, atau urin berwarna
Untuk digunakan dalam tahap terbatas secara lokal
gelap.
B2-C dan tahap D2 kanker prostat metastatik: 250
mg oral setiap 8 jam.
 Bicalutamide dengan pengebirian bedah untuk pengobatan kanker
prostat metastatik (tahap d2). untuk manfaat maksimal,
CASODEX 50 MG mengandung Bicalutamide
perawatan nilandron harus dimulai pada hari yang sama
merupakan obat untuk membantu mengobati kanker
atau pada hari setelah pengebirian bedah.
prostat yang telah menyebar ke area lain dari tubuh. Hal
ini digunakan dalam kombinasi dengan terapi hormon. • dosis dan administrasi
CASODEX bekerja dengan menghalangi aksi hormon
dosis yang dianjurkan adalah 300 mg sekali sehari
laki-laki di prostat dan juga memperlambat
selama 30 hari, diikuti setelahnya dengan 150 mg sekali
pertumbuhan tumor. CASODEX tidak boleh digunakan
sehari. tablet nilandron dapat diminum dengan atau
pada wanita atau anak-anak.
tanpa makanan.
• Dosis
• Efek samping
50 mg perhari sampai 150 mg perhari sesuai dengan
 diare
anjuran dokter
 berkurang adaptasi terhadap kegelapan
• Efek Samping
 gangguan visual
Efek samping CASODEX yang mungkin terjadi rasa
panas dan kemerahan pada wajah, payudara menjadi  intoleransi alkohol
lunak dan ginekomastia, diare, mual ,muntah, kulit  sindrom radang paru-paru
kering, gangguan saluran cerna, pusing, insomnia.
 Nilutamide
Tablet nilandron mengandung nilutinamide yang
diindikasikan untuk digunakan dalam kombinasi
 enzalutamide o Penurunan rasa sentuhan atau
Penggunaan pengobatan lini kedua pada pria kemampuan untuk merasakan sensasi
dewasa dengan kanker prostat resisten o Kesulitan jatuh tertidur
metastatik yang penyakitnya telah o Kegelisahan
mengalami progress pada atau setelah terapi
docetaxel.
• Efek samping
o Kelemahan
o Kelelahan
o Nyeri sendi
o Kelemahan otot atau kekakuan
o Sakit kepala
o Pusing
o Terbakar, mati rasa, atau kesemutan di
lengan, tangan, atau kaki
KLASIFIKASI OBAT STADIUM LANJUT
 Abiraterone acetate
Kanker prostat metastasis stadium lanjut yang sudah menyebar ke bagian tubuh lain
pada pasien yang telah menerima kemoterapi golongan takson, pengobatan dalam
kombinasi dengan prednison atau prednisolon.
• Efek Samping yang Mungkin Timbul
 hiperglikemia
 Anemia
 miopati
 rhabdomyolysis
 penurunan kepadatan tulang
 disfungsi seksual
• Dosis anjuran: 1 g/hari.
 Leuprolide manapun
Leuprorelin digunakan untuk mengobati kanker prostat  pembengkakan
stadium lanjut pada pria. Obat ini tidak menyembuhkan.  peningkatan berat badan secara cepat
Leuprorelin bekerja dengan mengurangi jumlah
testosteron yang diproduksi tubuh. Ini membantu  rasa sakit terbakar, tersengat, lebam, atau kemerahan
memperlambat atau menghentikan pertumbuhan sel dimana obat disuntikkan
kanker dan membantu meredakan gejala seperti sulit atau  Gosereline
sakit saat buang air kecil.
Goserelin digunakan pada pria untuk mengobati kanker
• Dosis untuk kanker pada orang dewasa prostat. Goserelin mirip dengan hormon alami yang
 1 mg injeksi subcutaneous sekali sehari dibuat oleh tubuh (melepaskan hormone luteinizing
hormon-LHRH). Ia bekerja dengan menurunkan hormon
 7.5 mg depot IM atau depot subcutaneous sekali tiap
testosteron pada pria dan hormon estrogen pada wanita.
bulanatau
Efek ini membantu untuk memperlambat atau
 22.5 mg depot IM sekali tiap 3 bulan atau menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker tertentu dan
 jaringan rahim yang perlu hormon ini untuk tumbuh dan
30 mg depot IM sekali tiap 4 bulan atau
menyebar.
 45 mg injeksi subcutaneous tiap 6 bulan atau
• Efek Samping
 65 mg implan subcutaneous sekali tiap 12 bulan
 gatal-gatal
• Efek Samping
 sulit bernapas
 nyeri tulang
 pembengkakan wajah
 kehilangan kemampuan bergerak di bagian tubuh
KOMPLIKASI KANKER PROSTAT

Jika kanker prostat tidak dikendalikan dengan baik, kondisinya bisa bertambah parah dan
mengakibatkan kondisi kesehatan berikut ini:
• Menyebar ke organ lain: kanker prostat bisa menyebar di sepanjang pembuluh limfatik ke kelenjar getah
bening di sekitarnya, hingga mencapai tulang atau organ jauh lainnya.
• Rasa nyeri: jika sel-sel kanker menyerang tulang, pasien mungkin akan mengalami rasa sakit yang
teramat parah.
Pasien kanker prostat juga bisa menderita komplikasi berikut yang diakibatkan oleh tindakan
pengobatan:
• Inkontinensia urin
• Impotensi (ketidakmampuan ereksi dan mempertahankan ereksi untuk melakukan hubungan seksual yang
memuaskan): kanker tersebut, tindakan pembedahan, radioterapi atau terapi hormonal bisa menyebabkan
impotensi pada beberapa pasien
• Perdarahan rektum atau ulkus: biasanya disebabkan oleh radioterapi
Study kasus

CC adalah seorang yang berumur 69 tahun dengan kanker prostat meta-statik. Penyakitnya
adalah meta-statik pada tulang, dan gejala primernya adalah sakit tulang. • Pilihan pengobatan
apa yang tersedia? • Mengembangkan perencanaan pengobatan yang meliputi pemberian-obat
dan rencana pemonitoran untuk kemanjuran maupun beracun.


 Terapi enstrogen
 Terapi lini kedua
Perawatan Pasien dan Pemantauan

 1. Pria, dimulai pada usia 40, disarankan determinasi PSA dasar dan DRE, dengan skrining tahunan ditawarkan
mulai pada usia 50.
 2. Belum ada saat ini direkomendasikan agen kemoprevensi kanker prostat.
 3. Diagnosis kanker prostat dibuat dengan biopsi.
 4. Pengobatan kanker prostat tergantung pada stadium, usia, skor Gleason, dan konsentrasi PSA. Pilihan
pengobatan termasuk observasi, terapi radiasi, radikal prostatektomi, terapi hormonal, dan kemoterapi
 5. Saat menerima pengobatan untuk kanker prostat, pasien harus dipantau untuk efikasi dan toksisitas.
 6. Ukuran keberhasilan meliputi hilangnya tumor atau penurunan tumor, resolusi gejala, atau penurunan PSA.
 7. Tindakan toksisitas bervariasi oleh pengobatan; bekerja dengan pasien untuk memastikan bahwa mereka
memahami toksisitas yang diharapkan dari rejimen mereka dan bahwa mereka harus melaporkannya.
 8. Pasien yang konseling menjadi patuh dengan semua rejimen pengobatan dan janji.

TERIMAKASIH
ATAS PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai