Anda di halaman 1dari 5

Operasi Kanker Prostat: Jenis, Prosedur,

dan Efek Samping


Ditulis oleh: Mitra Keluarga
Rabu, 2 Maret 2022

Pengobatan kanker prostat harus dilakukan secepatnya ketika sudah terdeteksi. Operasi
kanker prostat adalah jenis pengobatan paling umum untuk menyembuhkan kanker prostat,
terutama pada stadium awal dan sel kanker belum menyebar ke luar kelenjar prostat.  
Pengobatan ini harus dilakukan sesegera mungkin, apalagi kalau mengingat kanker prostat
disebut sebagai silent killer karena mengancam nyawa pria dewasa tanpa terdeteksi
keberadaannya. 
Nah, pada pembahasan kali ini mari kita bahas seputar operasi kanker prostat, mulai dari
tujuan, jenis, hingga efek sampingnya. 
 
Baca juga: Kanker Prostat Adalah Penyakit Orang Tua? Ketahui Faktanya!
 

Apakah kanker prostat harus dioperasi? 


Prosedur operasi kanker prostat akan dilakukan jika kanker termasuk stadium awal yang
ditandai dengan ukuran kankernya kecil dan terlokalisasi. Selain itu, operasi prostat
dilakukan untuk mengobati benign prostatic hyperplasia (BPH) alias pembesaran prostat
jinak. 
Kanker prostat tidak harus selalu operasi. Pasien mungkin hanya perlu observasi atau
monitoring untuk mengobati gejala saja. Tetapi ada juga treatment variatif untuk
meringankan keluhan atau gejala pasiennya.  
Sejumlah kondisi yang membuat operasi prostat diperlukan yaitu: 

 Pasienmengalami sakit tak tertahankan pada prostat 


 Sudah sulit buang air kecil
 Buang air kecil terasa sakit
 Pembengkakan prostat sudah terlalu besar 
 Memicu terjadinya infeksi saluran kemih (ISK)
Namun, ketika kanker tumbuh, maka dapat menyebar ke seluruh tubuh sehingga pilihan
pengobatan akan berubah. Pasien dengan sel kanker yang sudah stadium lanjut dan
menyebar, mungkin akan direkomendasikan pengobatan seperti kemoterapi, terapi hormonal,
operasi untuk mengangkat testis, imunoterapi, serta terapi yang ditargetkan.

Tujuan operasi prostat


Prostat adalah kelenjar yang terletak di bawah kandung kemih, di depan rektum (bagian dari
usus besar dengan ukuran sekitar 15 cm yang meluas ke anus). Fungsi rektum terbilang
penting karena menjadi bagian dari sistem reproduksi pria yang menghasilkan cairan yang
membawa sperma.
Ketika seorang pria menderita pembesaran prostat yang disebabkan oleh kanker
maupun benign prostatic hyperplasia (BPH), maka diperlukan prosedur operasi untuk
mengangkat sebagian atau seluruh prostat atau yang disebut prostatektomi. 
Dokter akan melakukan berbagai pemeriksaan dan observasi terhadap pasien sebelum
memutuskan prostatektomi dilakukan. Pada pasien kanker, operasi bertujuan untuk
menghentikan perkembangan sel kanker.    
Tujuan operasi kanker prostat yang lain yaitu untuk meminimalkan efek samping
dibandingkan metode pengobatan lain seperti kemoterapi.  
Sementara pada pasien BPH, operasi diperlukan selain untuk mengangkat jaringan prostat,
juga bertujuan untuk mengembalikan aliran urin menjadi normal.
 
Temukan juga informasi lain seputar pengobatan kanker prostat di dalam Bincang Sehat
MIKA berjudul “Apakah Kanker Prostat Harus Selalu Dioperasi?”, bersama dr. Anggie
Novaldy Rahwanto, Sp.U pada tayangan berikut: 

Jenis operasi kanker prostat


Biasanya, operasi prostat yang biasanya dilakukan adalah prostatektomi. Metode
prostatektomi dilakukan untuk mengangkat sebagian atau seluruh bagian prostat.
Berikut jenis operasi prostat yang umum dilakukan: 

Prostatektomi Radikal
Prostatektomi radikal adalah metode pengangkatan seluruh kelenjar prostat, termasuk sel-sel
kanker. Metode ini dilakukan pada pasien pria yang kesehatannya baik dan kanker belum
menyebar ke luar prostat. 
Selama prostatektomi radikal, dokter bedah mungkin akan menghilangkan vesikula
seminalis, yang merupakan kelenjar yang mengeluarkan banyak komponen air mani,
pengangkatan jaringan dan kelenjar getah bening di sekitarnya. 
Prostatektomi radikal terbagi beberapa subjenis yaitu: 

 Prostatektomi retropubik: prosedur pengangkatan prostat melalui sayatan di dinding


perut. Kelenjar getah bening di dekatnya juga mungkin akan diangkat melalui
sayatan yang sama untuk mengurangi risiko penyebaran sel kanker.
 Prostatektomi perineum: prosedur pengangkatan prostat melalui sayatan di daerah
antara testis dan anus. Kelenjar getah bening juga mungkin akan diangkat,
meskipun melalui sayatan terpisah di dinding perut.
 Prostatektomi laparoskopi: prosedur pengangkatan prostat melalui lima atau enam
sayatan di perut.  

Transurethral Resection of the Prostate (TURP)


Transurethral Resection of the Prostate (TURP) adalah prosedur yang akan membantu
pasien mengatasi kesulitan buang air kecil. Metode ini akan dipilih ketika prostat telah
membesar dan menekan uretra (saluran kencing) sehingga menyebabkannya menjadi sempit.
TURP paling umum digunakan pada pasien dengan gejala sumbatan yang menetap,yang
disebabkan oleh pembesaran prostat. Selain itu, pasien juga tidak dapat diobati dengan terapi
obat lagi.  

Efek samping operasi prostat


Sama halnya dengan metode pengobatan lainnya, operasi prostat juga bisa menimbulkan
risiko dan efek samping tertentu. Pasca operasi, dokter mungkin akan menempatkan kateter
ke penis Anda untuk membantu menguras kandung kemih.
Pasien mungkin harus menjalani rawat inap selama beberapa hari, tetapi umumnya bisa
pulang setelah 24 jam.  
Adapun efek samping atau risiko yang mungkin akan timbul dari operasi prostat adalah: 

 Sakit di tempat sayatan. Biasanya, rasa sakit ini akan bertahan selama beberapa hari.
 Cedera pada organ terdekat, seperti usus dan saraf
 Gumpalan darah di dalam urin
 Infeksi pada kemih atau saluran kemih
 Kesulitan memproduksi urin 
 Kebocoran urin, yang dikenal sebagai inkontinensia urin. Pasien yang sudah
menjalani prosedur operasi biasanya mengeluarkan beberapa tetes urin saat
berolahraga, batuk, atau bersin. Kondisi ini biasanya membaik seiring waktu.
 Disfungsi ereksi. Prostat memiliki peranan dalam memproduksi air mani sehingga
mengangkatnya membuat sebagian pria tidak dapat ejakulasi. Kondisi ini disebut
orgasme kering atau orgasme tanpa adanya ejakulasi.
Biasanya, gejala ini hanya bertahan beberapa waktu setelah pemulihan operasi. Waktu
pemulihan akan tergantung pada jenis dan lama operasi, kesehatan pasien secara keseluruhan,
dan kepatuhannya dalam mengikuti instruksi dokter.
Selama masa pemulihan ini, Sahabat MIKA mungkin disarankan untuk mengurangi beberapa
aktivitas, termasuk seks. 
Pengobatan kanker prostat akan mengganggu aktivitas seksual terutama setelah treatment.
Karena pengobatan dilakukan dengan mengurangi hormon laki-laki (testosteron).
Jika hormon ini dikurangi maka vitalitas dan libido akan berkurang. Jadi, akan terganggu
aktivitas seksual. 
Kalau efek samping tidak juga mereda, atau bahkan pasien mengalami infeksi, demam,
kedinginan, pembengkakan, atau drainase dari sayatan, urin berdarah kental dan memburuk,
sebaiknya segera menghubungi dokter.   

Lakukan deteksi dini kanker prostat


Kanker prostat termasuk jenis kanker yang tidak menunjukan gejala ketika awal penyakitnya.
Tetapi, jika Sahabat MIKA menemukan tanda-tanda yang mengarah pada gejala kanker,
maka diperlukan pemeriksaan untuk mendeteksinya.
Sebagai langkah antisipasi, Sahabat MIKA harus melakukan evaluasi terhadap diri sendiri
dan keluarga. Apakah ada keluarga yang memiliki riwayat kanker prostat sebelumnya atau
kanker payudara dari pihak perempuan. 
Kemudian jika usia 50 tahun ke atas, lakukan skrining dilakukan dalam bentuk tes PSA yang
dilakukan dengan mengukur jumlah Prostat Specific Antigen (PSA) dalam darah. PSA
merupakan protein yang dihasilkan oleh prostat yang berguna untuk pengencer agar sperma
bisa lebih mudah bergerak. 
Yuk, lakukan deteksi dini atau konsultasikan berbagai gejala di Mitra Keluarga terdekat!
Untuk memudahkan ketika ingin melakukan janji temu dengan dokter, buat janji
konsultasi terlebih dahulu secara online melalui website Mitra Keluarga. 
Sahabat MIKA juga bisa memanfaatkan layanan telemedicine yang dimiliki oleh Mitra
Keluarga. 
Semoga informasi ini bermanfaat, ya!
 
Mitra Keluarga,
 
life.love.laughter
 
Artikel ini telah ditinjau oleh: dr. Alfaria Elia Rahma Putri

—-
 
Sumber rujukan:  
Prostate Surgery: What to Expect on the Day of Surgery (2021), from:
https://www.verywellhealth.com/prostate-surgery-in-detail-3157328 
Surgery for Prostate Cancer (2019), from:
https://www.cancer.org/cancer/prostate-cancer/treating/surgery.html 
What You Need to Know About Prostate Surgery (2018), from:
https://www.healthline.com/health/prostate-surgery 
What to expect from prostate cancer surgery (2019), from:
https://www.medicalnewstoday.com/articles/317591 
Mengenal Jenis, Risiko, dan Komplikasi dari Operasi Prostat (2019), from:
https://www.sehatq.com/artikel/operasi-prostat

Anda mungkin juga menyukai