Anda di halaman 1dari 4

Apa itu Pembesaran Prostat Jinak: Gejala,

Penyebab, Diagnosis, dan Cara Mengobati

Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) atau biasa disebut Pembesaran Prostat


Jinak adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan pembesaran kelenjar
prostat yang terletak persis di depan rektum, di antara penis dan kandung
kemih. Pembesaran prostat jinak mengelilingi uretra, sebuah saluran kecil
yang menghubungkan kandung kemih ke alat kelamin yang fungsi utamanya
merupakan pembawa urin dari kandung kemih dan keluar dari tubuh. Ketika
kelenjar prostat membesar, kelenjar tersebut mempersempit uretra. Jika tidak
diobati, kelenjar ini akan menutup saluran urin dan menyebabkan masalah
buang air kecil.

Pembesaran prostat jinak umumnya terjadi pada pria. Hampir 50% pria di
atas usia 75 tahun akan menunjukkan beberapa gejala pembesaran prostat
jinak. Namun kondisi ini tidak dianggap sebagai masalah yang serius seperti
kanker atau penyakit lainnya. Namun, kondisi ini sangatlah menggangu.
Kebanyakan, meski tidak semua, pria dengan kondisi ini akan mengalami
masalah pelepasan kemih dari sistem tubuh mereka. Dalam banyak kasus,
urin tidak akan mengalir dengan lancar melainkan tersendat.

Meskipun pembesaran prostat jinak sendiri bukanlah masalah serius, namun


dapat menjadi penyebab utama dari masalah serius lainnya, seperti infeksi
kandung kemih, batu di kandung kemih, atau kerusakan ginjal. Untungnya,
masalah ini bukanlah salah satu penyebab kanker.

Penyebab Kondisi
Meskipun sebagian besar dari laki-laki yang berusia 50 tahun ke atas
mengalami BPH, tetapi kondisi ini tidak dikenal sebagai bagian dari proses
alami penuaan. Sayangnya, penyebab utama dari kondisi ini belum dipahami.
Namun, diyakini bahwa beberapa penyebab utama BPH adalah perubahan
keseimbangan hormon, genetika, dan faktor pertumbuhan sel.

Gejala Utama
Pembesaran prostat jinak adalah penyakit dengan gejala, seperti sering
buang air kecil, terutama pada malam hari. Namun, disamping kebutuhan
untuk buang air kecil, seseorang dengan penyakit BPH tidak mampu atau
pada awalnya mengalami kesulitan untuk buang air kecil. Ketika urin mulai
mengalir, bukannya mengalir dengan lancar, kekuatan aliran sangat lemah
dan biasanya diakhiri dengan tetesan dan perasaan bahwa kandung kemih
belum kosong. Gejala utama lainnya dari pembesaran prostat jinak adalah
ketidakmampuan untuk menunda atau menghentikan buang air kecil ketika
sudah dikeluarkan (diberhentikan secara tiba-tiba). Pada kasus yang lebih
parah, seseorang dengan pembesaran prostat jinak tidak akan mampu untuk
buang air kecil sama sekali. Ketika ini terjadi dan kandung kemih sudah
terinfeksi atau terbentuk batu di kandung kemih, gejala lain yang
berhubungan dengan infeksi atau penyakit lainnya dapat muncul.

Siapa yang Ditemui dan Jenis Perawatan yang


Tersedia
Jika Anda sering mengalami masalah saat buang air kecil, orang pertama
yang Anda cari adalah dokter. Jika Anda tidak secepatnya berkonsultasi
dengan dokter, pada tingkatan ini, gejala dapat berkembang menjadi sakit
saat buang air kecil atau bahkan buang air kecil berdarah.

Dokter Anda terlebih dahulu harus mengetahui gejala-gejala yang Anda alami,
kapan dimulai, dan seberapa sering gejala itu terjadi. Informasi ini akan
membantu dokter untuk menentukan adanya BPH dan tingkatan
keseriusannya.
Selain itu, dokter Anda juga perlu melakukan pemeriksaan mendalam tentang
riwayat kesehatan Anda dan juga sejarah penyakit dalam keluarga Anda.
Sangat penting untuk menyadari bahwa pada tahap ini, dokter mungkin tidak
hanya akan mempertimbangkan adanya pembesaran prostat jinak, tetapi juga
penyakit prostat lainnya seperti kanker. Setelah dokter memiliki semua
informasi yang diperlukan, Anda akan menjalani pemeriksaan fisik, yang
dapat meliputi pemeriksaan saluran pembuangan urin, kerusakan atau
pembengkakan limpa, dan kerusakan atau pembengkakan skortum. Anda
juga akan menjalani pemeriksaan rektal digital. Pemeriksaan ini melibatkan
rasa pada prostat. Sebelum pemeriksaan, Anda akan diminta untuk berbaring
di atas meja dengan posisi lutut ditekuk hingga ke bagian dada. Dokter
kemudian akan mengenakan sarung tangan dan melumasi jemarinya. Ia
kemudian akan memasukkan jemari yang telah dilumasi ke dalam rektum dan
merasakan prostat yang terletak tepat di samping rektum. Pemeriksaan ini
akan membantu dokter menentukan apakah prostat memang membesar.

Anda akan kemudian akan menjalani beberapa pengujian, seperti urinalisis


dan sitologi urin, yang merupakan tes untuk menentukan adanya kanker.
Pengujian lain termasuk antigen spesifik prostat, pemeriksaan aliran urin,
sistoskopi, USG ginjal atau prostat, pemeriksaan aliran tekanan urodinamik,
dan pengukuran volume post-void residual (PVR). Hasil tes ini juga akan
membantu dokter menentukan tindakan selanjutnya, yaitu apakah tindakan
yang dilakukan untuk memulai perawatan bagi pembesaran prostat jinak
tersebut, atau merujuk Anda ke urologis atau onkologis jika dokter mencurigai
adanya kanker. Dokter Anda juga dapat membuat keputusan untuk merujuk
Anda pada andrologis yaitu spesialis yang menangani masalah kesehatan
tertentu pada laki-laki.

Jika dokter telah yakin akan kondisi Anda, Anda kemungkinan akan segera
memulai perawatan. Jenis perawatan yang diberikan akan sangat tergantung
pada tingkat keparahan penyakit tersebut. Perawatan bagi kasus pembesaran
prostat jinak yang ringan hingga sedang meliputi pemberian obat-obatan dan
perubahan gaya hidup. Dalam kasus ringan, dokter dapat memilih untuk tidak
memberikan obat-obatan, melainkan hanya memberitahu Anda bahwa Anda
harus mengubah gaya hidup untuk mencegah kondisi tersebut meningkat ke
tahap yang lebih buruk lagi.

Kasus yang parah kemungkinan membutuhkan pembedahan. Jenis tindakan


pembedahan akan bergantung pada dokter Anda. Dalam beberapa kasus,
tindakan minim risiko bisa diminta untuk mengurangi ketidaknyamanan Anda
selama tindakan dan mengurangi waktu penyembuhan secara signifikan.

Tindakan bedah minim risiko, atau jenis pembedah lainnya, hanya akan
dianjurkan jika pengobatan telah terbukti tidak efektif dalam penyembuhan
penyakit ini. Tindakan ini dapat meliputi satu atau kombinasi dari tindakan
berikut:

 Pemasangan stent prostat


 USG berkekuatan tinggi
 Termoterapi induksi air
 Terapi gelombang mikro transuretra
 Ablasi jarum transuretra

Tujuan dari setiap tindakan diatas berbeda-beda. Dalam beberapa kasus,


tujuannya adalah untuk memperluas uretra. Tindakan bedah lainnya dapat
dilakukan untuk menghilangkan jaringan prostat yang membesar. Dokter atau
spesialis Anda akan memutuskan tindakan terbaik bagi kondisi Anda.

Anda mungkin juga menyukai