terutama bila mengalami gangguan buang air kecil. Bila tidak ditangani, terhambatnya aliran
urine akibat BPH dapat menganggu fungsi ginjal dan kandung kemih. Namun, perlu
diketahui, pembesaran prostat jinak tidak terkait dengan kanker prostat.
Belum diketahui apa yang menyebabkan pembesaran prostat jinak. Akan tetapi, kondisi ini
diduga terkait dengan perubahan pada keseimbangan kadar hormon seksual seiring
pertambahan usia pria.
Pada sebagian besar pria, prostat akan terus tumbuh seumur hidup. Ketika ukurannya cukup
besar, prostat akan menghimpit uretra, yaitu saluran yang mengalirkan urine dari kandung
kemih ke lubang kencing. Kondisi inilah yang menyebabkan munculnya gejala-gejala di atas.
Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena pembesaran prostat
jinak, yaitu:
Tingkat keparahan gejala pembesaran prostat jinak bisa berbeda pada tiap penderita, tetapi
umumnya akan memburuk seiring waktu. Gejala utama benign prostatic hyperplasia adalah
gangguan saat buang air kecil, yang bisa berupa:
Pada kasus tertentu, BPH bahkan bisa menyebabkan retensi urine atau tidak mampu
mengeluarkan urine sama sekali. Namun, perlu diingat, tidak semua pembesaran kelenjar
prostat menimbulkan keluhan buang air kecil, baik buang air kecil terus atau tidak bisa buang
air kecil sama sekali.
Segera periksakan diri ke dokter bila mengalami gangguan saat buang air kecil, terutama jika
disertai dengan:
Selain akibat BPH, gejala tersebut juga dapat terjadi akibat infeksi saluran kemih, batu
kandung kemih, batu ginjal, bahkan kanker prostat atau kanker kandung kemih. Oleh sebab
itu, dibutuhkan pemeriksaan secara menyeluruh oleh dokter.
Untuk menentukan apakah pasien menderita pembesaran prostat jinak, dokter akan
menanyakan gejala yang dialami pasien, kemudian melakukan pemeriksaan colok dubur guna
mengetahui ukuran prostat.
Pengobatan pembesaran prostat jinak tergantung pada usia dan kondisi pasien, ukuran
prostat, serta tingkat keparahan gejala. Metode pengobatan yang dapat dilakukan meliputi:
Perawatan mandiri
Bila gejala yang dirasakan tergolong ringan, pasien bisa melakukan penanganan secara
mandiri untuk meredakan gejala, yaitu dengan:
Obat-obatan
Bila pengobatan mandiri tidak bisa meredakan gejala, dokter dapat meresepkan obat-obatan
berikut:
Penelitian menunjukkan bahwa obat untuk menangani disfungsi ereksi, seperti tadalafil, juga
bisa digunakan untuk mengatasi pembesaran prostat jinak.
Operasi
Ada sejumlah metode operasi prostat yang bisa dilakukan oleh dokter urologi untuk
mengatasi pembesaran prostat jinak, di antaranya:
TURP merupakan metode operasi yang paling sering dilakukan untuk mengangkat kelebihan
jaringan prostat. Dalam prosedur ini, jaringan prostat yang menyumbat diangkat sedikit demi
sedikit, menggunakan alat khusus yang dimasukkan melalui lubang kencing.
Selain kedua prosedur di atas, jaringan prostat yang menyumbat bisa dibakar dengan sinar
laser atau diangkat melalui operasi terbuka.
Pengangkatan prostat melalui operasi terbuka (prostatektomi) dilakukan jika ukuran jaringan
prostat sudah sangat besar atau sudah terdapat kerusakan pada kandung kemih. Dalam
prosedur ini, prostat diangkat melalui sayatan yang dibuat di perut.
Pembesaran prostat jinak yang tidak ditangani dapat menyebabkan sejumlah komplikasi
serius, yaitu:
Pembesaran prostat jinak tidak dapat dicegah. Upaya yang bisa Anda lakukan adalah
mencegah agar gejalanya tidak semakin memburuk, yaitu dengan perawatan mandiri seperti
yang telah dijelaskan di atas.
Anda juga dapat mencegah BPH makin memburuk dengan segera memeriksakan diri ke
dokter begitu mengalami gejala pembesaran prostat jinak. Dengan begitu, kondisi Anda dapat
segera ditangani sebelum muncul komplikasi.