Anda di halaman 1dari 16

Journal Reading

Benign Prostatic Hyperplasia


(BPH)
Dinda Amalia Shaleha (019.06.0022)
dr. I Nyoman Palgunadi, Sp. U
BAB I
PENDAHULUAN
Pengertian

 Prostat adalah kelenjar yang hanya dimiliki oleh laki-laki, terletak diantara
penis dan kansung kemih.

 BPH adalah pembesaran kelenjar prostat jinak (tanpa keganasan).

 BPH dapat menyebabkan gangguan kencing, bila tidak diobati akan


menyebabkan gangguan aliran urin (air seni) dari kandung kemih 
menimbulkan masalah pada kandung kemih, saluran urin, dan ginjal.
Penyebab

Berhubungan dengan penuaan dan


testis penghasil hormon testoteron.

Kelenjar prostat membesar seiring


bertambahnya usia. Dalam prostat,
testoteron dirubah menjadi
dihidrotestoteron (DHT) yang
dianggap sebagai pemicu utama
munculnya BPH.
Faktor
Resiko  Usia ( 60 tahun)
 Faktor hormonal (estrogen dan prolaktin)
 Kebiasaan merokok
 Riwayat penyakit BPH pada keluarga
 Pola diet atau makan
 Inflamasi
 Obesitas
 Pola hidup atau aktivitas fisik
Tanda dan Gejala

 Air seni (urin) sulit keluar di awal buang air kecil (BAK)
sehingga harus menunggu (hesistancy)
 Perlu mengejan saat BAK (straining)
 Aliran urin lemah atau tersendat-sendat (weak stream/
intermittency)
 Urin menetes di akhir BAK
 BAK terasa tidak tuntas atau tidak puas (retensi urine)
 BAK menjadi lebih sering di malam hari (nocturia)
 Kesulitan menahan keluarnya urin (inkontinensia urine)
Diagnosis
 Anamnesis : Sesuai tanda dan gejala  International prostate symptom
score (I-PSS)
 Pemeriksaan fisik : Rectal toucher (RT)  Menilai ukuran, kontur, dan
konsistensi prostat
 Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Penunjang
 USG prostat : Untuk melihat ukuran prostat

 Laboraturium

 Tes urin : Untuk menyingkirkan kemungkinan infeksi atau kondisi lain yang
memiliki gejala mirip dengan pembesaran prostat jinak
 Tes darah : Untuk memeriksa kemungkinan gangguan pada ginjal

 Tes pengukuran kadar antigen (PSA) dalam darah : PSA dihasilkan oleh prostat
dan kadarnya dalam darah akan meningkat bila kelenjar prostat membesar atau
mengalami gangguan.
Pemeriksaan Penunjang

● Uroflowmetry : Mengukur kekuatan pancaran dan jumlah urin


yang keluar
● Biopsi prostat : Memeriksa kemungkinan adanya kanker prostat
● Sistoskopi : Melihat kondisi uretra dan kandung kemih dengan
memasukkan selang fleksibel berkamera melalui lubang kencing.
Penanganan BPH
Konservatif (watchful waiting  Lifestyle advice education)

Menghindari banyak minum dan mengkonsumsi kopi atau alkohol setelah makan
malam

Kurangi konsumsi makanan atau minuman yang menyebabkan iritasi pada buli-buli
(kopi atau cokelat)

Membatasi obat pilek yang mengandung antihistamin (reaksi alergi)

Tidak menahan atau menunda kencing terlalu lama

Menjaga BB ideal dengan pola makan sehat dan olahraga secara teratur
Penanganan BPH
Medikamentosa (sesuai resep dokter)

Penghambat alfa (1-blocker) : Untuk memudahkan buang air kecil (BAK)

Penghambat 5-alfa reductase inhibitor : Untuk mrnysutkan ukuran prostat

Antagonis reseptor muskarinik : Untuk mengurangi kontraksi sel otot polos kandung
kemih

Phospodiesterase 5-inhibitor : Untuk mengurangi kontraksi tonus otot polos prostat


dan uretra.
Penanganan BPH
Terapi invasif minimal (operasi sesuai instruksi dokter)

Transutrethral Resection of the Prostate (TURP)


Metode operasi tersering untuk mengangkat kelebihan jaringan prostat. Jaringan
prostat yang menyumbat diangkat sedikit demi sedikit menggunakan alat khusus
yang dimasukkan melalui lubang kencing.

Transutrethral Incision of the Prostate (TUIP)


TUIP tidak mengangkat jaringan prostat, ttetapi membuat irisan kecil pada prostat
agar aliran urin menjadi lancar. Prosedur ini dilakukan pada pembesaran prostat yang
ukurannya kecil hingga sedang.

Laser Prostatektomi
Penanganan BPH

Prostatektomi Terbuka (open prostatectomy)

Pilihan teknik pembedahan pada prostat dengan besar atau volume >
80 ml dan gejala sedang sampai berat. Metode ini memilki tingkat
morbiditas yang tinggi.
Matur Suksma

Anda mungkin juga menyukai