Penyempitan
Menghambat
Growth lumen uretra
aliran urin
Faktor prostatika
BPH
DHT Hyperplasia
Meningkat pada epitel dan
stroma pada
Tekanan
kelenjar prostat Bendungan
Stem sel Intravestikal
Vesika Urinaria
meningkat
Kontraksi Otot
Hipertropi otot Detrusor
detrusor dan kandung kemih
trabekulasi meningkat
Terbentuk
LUTS
selula, sakula,
(Lower Urinary
divertikal
Track Syndrome)
kandung kemih
Patofisiologi
FAKTOR PENYEBAB LAIN DALAM
PATOFISIOLOGI BPH
PERAN GROWTH
FACTOR
PERAN MEDIATOR
INFLAMASI, DIABETES
MELLITUS
FAKTOR RESIKO
• Usia
• Obesitas
• Sindrom metabolik
• Penyakit jantung
OBAT-OBAT YANG DAPAT MEMPERPARAH
GEJALA
• Testosterone
• α-Adrenergic agonists rute oral atau intranasal decongestants
(eg, pseudoephedrine, ephedrine, atau phenylephrine)
• β-Adrenergic agonists (eg, terbutaline) relaksasi otot bladder
detrusor mencegah pengosongan bladder
• Obat dengan efek antikolinergik yang signifikan (eg,
antihistamines, phenothiazines, tricyclic antidepressants)
menurunkan kemampuan kontraksi otot urinary bladder detrusor
KOMPLIKASI BPH
• Retensi urin akut, nyeri ARF (Acute Renal Failure)
• Gross hematuria persisten atau intermitten
• Aliran urin tidak lancar, berlebihan atau bladder yang tidak
stabil
• UTI (Urinary Tract Infection ) yang selalu kambuh
• Bladder diverticula
• Batu Kandung Kemih
• CKD karena obstruksi terus menerus
MANIFESTASI KLINIS
1. Keinginan untuk BAK berkali-kali,
2. BAK tidak tuntas,
GEJALA TIDAK MUNCUL 3. Volume urin menurun,
SAMPAI DI TAHAP 4. Rasa nyeri saat BAK,
MODERATE/SEVERE 5. Hematuria
PEMERIKSAAN PADA BPH
Tes Laboratorium
1. Peningkatan BUN dan SCr jika pembuntuan saluran kemih tidak diterapi dalam
waktu lama
2. Peningkatan kadar Prostate-Specific Antigen (PSA)
• Normal usia 40 -49 tahun (0-2,5ng/ml),
• Usia 50-59 tahun (0-3,5 ng/ml),
• Usia 60-69 tahun (0-4,5ng/ml),
• Usia > 70 tahun (0-6,5ng/ml),
• PSA > 10 kecurigaan kanker prostat
3. Pemeriksaan urinalisis: leukosituria, hematuria, dan kadang kristal positif.
4. Uroflowmetri
Jumlah nilai :
• 0 = baik sekali
• 1 = baik
• 2 = kurang baik
• 3 = kurang
• 4 = buruk
• 5 = buruk sekali
MANAJEMEN BPH
MANAJEMEN BPH
WATCHFUL TERAPI
WAITING MEDIKAMENTOSA PEMBEDAHAN
• Bila IPSS < 7. • Bila IPSS > 7 dan • Untuk pasien BPH
Dengan mengatur terjadi peningkatan yang sudah
jumlah intake PSA. mengalami
cairan, mengurangi komplikasi
konsumsi kopi dan
teh, dan tidak
menahan kencing
terlalu lama.
• Tiap 3 – 6 bulan
sekali dinilai ulang
nilai IPSS dan PSA.
α1-BLOCKER / α1-ANTAGONIST
KANDUNG
KEMIH/
URETHRA MENEMPEL
PADA
PERINEUM MUKOSA
FESES
Uncomplicated Infection Complicated Infection
Escherichia coli (80%-90%) E. coli (< 50%)
Staphylococcus saprophyticus Proteus spp.
Klebsiella pneumoniae K. Pneumoniae
Proteus spp. Enterobacter spp.
Pseudomonas aeruginosa P. Aeruginosa
Enterococcus spp Staphylococci dan Enterococci
ISOLAT BAKTERI TEMUAN DI
BERBAGAI FAKTOR RESIKO
RUMAH SAKIT
• Usia
• Jenis kelamin
– Wanita: urethra pendek,
setelah berhubungan seksual,
menggunakan alat kontrasepsi
yang dapat mengubah flora
normal vagina dan jaringan
perifer sekitar kelamin,
penurunan kemampuan
pengosongan kandung kemih
– Pria : hipertrofi prostat, bacterial
prostatitis, anal seks
• Obstruksi saluran kemih (tumor/
batu)
• Kerusakan persyarafan berkemih
PATOFISIOLOGI
m.o masuk ke saluran kemih melalui 3 jalur : dari bawah ke atas
(ascending), aliran darah (descending), dan jalur lymphatic
Descending infeksi dari bagian lain dari tubuh, jarang terjadi (<
5%) ; (ex : Bakteremia karena S. aureus abses renal)
Recurrent
Cystitis Prostatitis
Simple Cystitis
• Diagnosis:
– Dipstick urinalisis (tdk perlu kultur/ tes darah)
• Faktor risiko:
– Hubungan sex dapat direkomendasikan pemberian antibiotik
profilaxis post-coitus
• Terapi:
– Cotrimoxazole 960 mg tiap 12 jam (2x1) selama 3-5 hari
• Kalau resisten gunakan co-amoxiclav 625 mg po 3x1
– Fluoroquinolon (ciprofloxacin 250 mg 2x1 po untuk 3 hari /
Levofloxacin 250 mg PO/IV 1x1 untuk 3 hari)
Complicated Cystitis
• Diagnosis:
– Urinalisis
– Kultur urin
– Data lab lain (prn)
• Terapi:
– Fluroquinolon/ antibiotik spektrum luas lain : Levofloxacin
250 mg PO/IV 1x1 untuk 10 hari atau 750 mg po/IV 1x1 untuk
5 hari
– Lama Tx = 7-14 hr (tergantung tingkat keparahan)
– Pada pria dengan ISK = bisa 2-4 minggu
Complicated Cystitis (Kasus
Khusus)
• Px dgn folley catheter:
– Upayakan pelepasan kateter secepat mungkin
– Berikan Tx hanya jika Px menunjukkan gejala-gejala lain (ex:
demam, dysuria):
• Leukosit dalam urinalisis
• Px juga mengalami kolonisasi bakteri lain
– Lakukan penggantian kateter sebelum dilakukan kultur
• Candiduria:
– Sering terjadi pada Px yg menggunakan kateter
– Upayakan pelepasan kateter secepat mungkin
– Berikan Tx hanya jika Px menunjukkan gejala-gejala lain
– Jika perlu berikan fluconazole (jika resisten dgn
amphotericin)
Recurrent Cystitis
• Diagnosis:
– Pastikan kultur urin & sensitivitas bakteri
• Terapi:
– Fluroquinolon/ antibiotik spektrum luas lain : Levofloxacin
250 mg PO/IV 1x1 untuk 10 hari atau 750 mg po/IV 1x1 untuk
5 hari
– Lama Tx = 7-14 hr
Prostatitis
• Gejala:
– Nyeri di perineum, abdomen bag bawah, testikel, penis, iritasi
ketika ejakulasi/ berkemih, obstruksi kandung kemih, terdapat
darah pada semen (kadang-kadang)
• Faktor risiko:
– Trauma, dehidrasi, puasa sexual
• Diagnosis:
– Demam, menggigil, dysuria, myalgia, nyeri daerah pelvis/
perineum, urin berkabut
– Urinalisis & kultur urin
– Edema/ prostat teraba lunak ketika pemeriksaan fisik
• Terapi:
– Cotrimoxazole 960 mg 2x1 PO untuk 2-3 bulan jika kronis
– Fluoroquinolon/antibiotik spektrum luas lain
– Lama Tx = 4-6 minggu
Pyelonephritis
• Definisi:
– Inflamasi pelvis renalis & jaringan parenkim (jaringan fungsional ginjal)
• Kondisi akut: akibat infeksi bakteri yg naik ke ginjal dari saluran kemih
bagian bawah (E. coli = 85%)
• Kondisi kronis:
– Inflamasi kronis & perlukaan jaringan interstitial ginjal
– Penyebab tersering CKD
– Dapat terjadi akibat HT kronis, obstruksi saluran kemih, reflux
MONITORING DAN EVALUASI
• TANDA-TANDA INFEKSI :
• TTV (Suhu, Nadi),
• Leukosit,
• UL (kadar Leukosit, Hem di dalam urine),
EFEKTIVITAS • Ada gejala nyeri, susah BAK, kencing darah (pantau)