Benign
Prostatic
Hyperplasia
(BPH) Presentan :
Revi Annisa
Preseptor :
Dr.dr.Yevri Zulfiqar, Sp.B, Sp.U(K)
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI
Anatomi
McNeal (1978)
Histologi
FISIOLOGI
Fisiologi Prostate
1 2 3
Reseptor
Androgen
Ransang
Proliferasi DHT-RA
n-DNA
2
Penurunan kadar testosterone, sementara kadar
Pada usia tua
esterogen relatif tetap.
Penekanan
sekitar McNeal (1978)
Penambahan
massa prostat KOMPLIKASI
Penekanan
sekitar Vesicolithiasis
Gagal Ginjal
DIAGNOSIS
Diagnosis
Poin-poin anamnesis yang dapat ditanyakan ialah :
-
Anamnesis Keluhan seperti apa yang dirasakan ?
Nilai :
• Sfingter menjepit / tidak (+ Refleks Bulbocavernosus)
• Ampulla Recti Menganga/Kolaps
• Mukosa Ada massa/tidak
Rectal Toucher
• Urinalisis
Nilai Hematuria dan Leukositoria
DIAGNOSIS • Uroflowmetri
• USG
• PSA
• Histopatologis (Biopsi)
PSA
sedangkan pada :
- kadar PSA 1,4-3,2 ng/dl adalah 2,1 mL/tahun
- kadar PSA 3,3-9,9 ng/dl adalah 3,3 mL/tahun
- kadar PSA >4 ng/ml, biopsi prostat dipertimbangkan setelah didiskusikan dengan pasien
Derajat Pembesaran BPH
Derajat Colok dubur Sisa volume urine
I Penonjolan prostat, batas <50ml
atas mudah diraba
Kontrol berkala (3-6 bulan) untuk menilai perubahan keluhan yang dirasakan,
IPSS, uroflowmetry, maupun volume residu urine
1. α-blockers
Menghambat kontraksi otot polos prostat
sehingga mengurangi resistensi tonus leher
kandung kemih dan uretra
2. 5α-reductase inhibitor
bekerja dengan menginduksi proses apoptosis
sel epitel prostat yang kemudian mengecilkan
volume prostat hingga 20 – 30%.
Nama : Tn. N
Usia : 64 th
Alamat : Sungai Dareh, Dharmasraya
Pekerjaan : Petani
Status Perkawinan : Menikah
Suku : Minang
Agama : Islam
No. MR : 00.07.44.46
Anamnesis
Keluhan Utama
Susah buang air kecil yang semakin berat sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit
Pasien mengeluhkan susah untuk BAK yang dirasakan semakin berat sejak 2 hari
sebelum masuk rumah sakit. Awalnya pasien kontrol rutin di RSUD Sungai Dareh
Dharmasraya karena keluhannya tersebut, pasien mengaku tidak pernah mengknsumsi
obat-obatan terkait keluhan sulit BAK tersebut.
Pasien juga mengeluh nyeri perut, perut penuh dan kembung namun tidak dapat BAK.
Pasien mengaku sudah dipasang kateter di RSUD Sungai Daerah sejak 6 bulan yang
lalu, namun keluhan tersebut tidak membaik sehingga dilakukan sistostomi.
Riwayat Penyakit Sekarang
BAK berdarah sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien menyebutkan darah menetes dari ujung
uretra, jumlah darah ± 100 cc, BAK berdarah ini dikeluhkan pasien setelah pemasangan kateter.
Pasien akhirnya dibawa ke IGD Rumah Sakit BMC dan direncanakan Tindakan TURP. Namun, tindakan
ditunda karena pasien mengalami hipertensi sehingga pasien diberi obat antihipertensi (Candesartan 1x8
mg).
Selanjutnya, pasien direncanakan tindakan TURP di Rumah Sakit UNAND.
Riwayat keluhan awal pasien, susah menahan BAK ada sekitar 1 tahun yang lalu. Nyeri saat BAK ada,
terdapat riwayat sering bolak- balik wc karena rasa ingin BAK.
Riwayat pancaran BAK dirasakan lemah dan pasien sering agak mengedan saat BAK
Pasien kadang mengalami BAK tersendat-sendat dan rasa tidak lampias/tidak puas selesai BAK.
Pasien sering terbangun 2-3x pada malam hari karena ingin BAK.
Tidak ada riwayat trauma pada regio punggung dan sekitarnya. Riwayat jatuh terduduk disangkal.
Tidak terdapat riwayat penurunan berat badan.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien sudah dikenal dengan Hipertensi sejak 10 tahun yang lalu, awalnya rutin kontrol ke
puskemas, namun tidak kontrol lagi 2 bulan terakhir. Pasien lupa nama obat yang pernah
dikonsumsi.
Tidak ada riwayat anggota keluarga yang memiliki keluhan yang sama dengan pasien
Tidak ada riwayat hipertensi dan diabetes melitus pada keluarga
Riwayat keluarga dengan keganasan disangkal
Paru : Inspeksi : normochest, simetris saat saat statis dan dinamis, jejas (-)
Palpasi : taktil fremitus kiri = kanan
Perkusi : sonor kiri = kanan
Auskultasi : suara nafas vesikuler, rhonki (-), wheezing (-)
Jantung : Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba 1 jari medial LMCS RIC V
Perkusi : batas jantung normal
Auskultasi : bunyi S1-S2 normal, irama regular, murmur (-), gallop (-)
Genitalia : dalam batas normal
Anus : dalam batas normal
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 s, edema (-), tidak terdapat jejas ataupun skar
Status Lokalis
Inspeksi : ramping pinggang Inspeksi : distensi (-), massa Inspeksi : benjolan daerah
(+)/(+), bulging (-), skar (-),
tanda inflamasi (-) (-), tanda inflamasi (-), inguinal (-), benjolan di
terpasang selang dari buli scrotum (-), tanda
Palpasi : nyeri tekan (-)/(-),
balotemen (-)/(-) (sistostomi) inflamasi (-), OUE tidak
Perkusi : nyeri ketok CVA Palpasi : nyeri tekan (-) tampak kelainan
(-)/(-)
Palpasi : nyeri tekan (-), masa
(-)
Status Lokalis
Rectal Toucher
- Inspeksi Anus : tenang, tanda inflamasi (-), penonjolan (-), fistula (-), fisura (-)
- Sfingter ani : tonus sfingter menjepit (+)
- Mukosa rectum : licin, tidak
- Ampula recti : tidak kolaps
- Prostat : Teraba prostat pada arah jam 12, permukaan licin, nodul (-),
konsistensi kenyal, pole atas teraba, volume ± 40 cc
- Handschoen : darah (-), feses (-), nanah (-)
Diagnosis Kerja
Elektrokardiografi (28/9/22)
Kesan : Sinus Rhythm, Axis LAD, ST-T change (-), LVH (-)
Diagnosis
Sistostomi
tidak ditemukan keluhan
penurunan berat badan dan
riwayat trauma pada daerah
pinggang/panggul
ANAMNESIS
LABORATORIUM
jam
terapi cairan maintenance
- injeksi ceftriaxone 2x1 gram
antibiotik spektrum luas golongan Cephalosporin
generasi ketiga dalam hal ini digunakan untuk infeksi
saluran kemih
- Paracetamol 3x500 mg
analgetik dan antipiretik untuk mengatasi keluhan
nyeri
- Tamsulosin 1x0,4 mg
α1-blocker bertujuan untuk menghambat kontraksi
otot polos prostat sehingga mengurangi resistensi
tonus leher kandung kemih dan uretra
TERAPI