KANKER KULIT
Oleh :
Preseptor:
dr. Fauzil, Sp.B, FICS, MARS
beserta salam untuk Nabi Muhammad S.A.W, berkat rahmat dan karunia-Nya penulis
dapat menyelesaikan Case Report Session dengan judul “Kanker Kulit”. Case Report
ini ditulis dengan tujuan agar dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis dan
pembaca mengenai Kanker kulit, selain itu juga untuk memenuhi salah satu syarat
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan referat ini, terutama kepada preseptor dr. Fauzil, Sp.B, FICS,
MARS yang telah meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, saran dan
Dengan demikian, penulis berharap agar Case Report Session ini dapat bermanfaat
Penulis
PENDAHULUAN
Kulit merupakan organ tubuh paling luar yang melindungi tubuh manusia dari
lingkungan hidup sekitar.1 Seperti organ tubuh lain pada umumnya, kulit juga terdiri
tersusun dari jutaan sel. Normalnya, sel-sel di dalam tubuh akan membelah lebih cepat
pada masa pertumbuhan, sedangkan pada masa dewasa sel akan lebih banyak membelah
untuk menggantikan sel-sel yang mati atau untuk memperbaiki kerusakan jaringan. Sel
kanker akan terus tumbuh dan membelah menjadi sel yang abnormal dan juga dapat
meluas ke jaringan yang normal (metastasis).2 Kanker terjadi akibat adanya kerusakan
pada DNA dan tubuh tidak mampu memulihkan kerusakan tersebut.3
Kanker kulit tumbuh pada lapisan yang berbeda, umumnya pada epidermis
sehingga mudah dieknali.3 Angka kejadian kanker kulit melanoma dan non-melanoma
meningkat di seluruh dunia.4 Kelompok ras Asia, kulit hitam, dan hispanik tergolong
kelompok dengan kejadian kanker kulit yang rendah.5 Kanker pada kulit merupakan tiga
serangkai keganasan pada umumnya yang sering ditemukan di Indonesia selain kanker
serviks dan kanker payudara,Walaupun secara epidemiologi kanker kulit merupakan
keganasan yang paling umum terjadi pada populasi kulit putih, namun mempelajari tren
epidemiologi diperlukan untuk mencapai kontrol yang adekuat dan pencegahan awal
terhadap kanker kulit.6
Kanker kulit secara umum diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu
melanoma skin cancer (MSC) dan non-melanoma skin cancer (NMSC). Kanker kulit
non-melanoma merupakan kanker yang paling umum pada manusia, termasuk
squamous cell carcinoma (SCC), basal cell carcinoma (BCC) dan jenis kanker kulit
lainnya seperti keratoachantoma, bechet disease, dan granuloma piogenikum.7
Karsinoma sel basal merupakan tipe kanker kulit paling sering (75% - 80%) dan
merupakan kanker paling sering dari seluruh kanker. Walaupun BCC lebih sering
Kulit adalah organ tubuh terluas yang menutupi otot dan mempunyai peranan
dalam homeostatis. Kulit mempunyai fungsi sebagai pelindung tubuh dari berbagai
trauma dan penahan terhadap bakteri, virus, dan jamur. Kehilangan panas dan
penyimpanan panas diatur oleh vasodilatasi atau sekresi kelenjar-kelenjar keringat.
Kulit terdiri dari tiga lapisan, yaitu epidermis, dermis dan jaringan subkutan.12
2.1.1.1 Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar kulit, yang terdiri dari:13
1. Stratum korneum, yaitu sel yang telah mati, selnya tipis, datar, tidak mempunyai
inti sel dan mengandung zat keratin.
2. Stratum lusidum, yaitu sel bentuk pipih, mempunyai batas tegas, tetapi tidak ada
inti. Lapisan ini terdapat pada telapak kaki. Dalam lapisan ini terlihat seperti pita
yang bening, batas-batas sudah tidak begitu terlihat.
4. Zona germinalis, terletak dibawah lapisan tanduk dan terdiri atas dua lapisan
epitel yang tidak tegas.
5. Sel berduri, yaitu sel dengan fibril halus yang menyambung sel satu dengan yang
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 6
lainnya, sehingga setiap sel seakan-akan tampak berduri.
6. Sel basale, sel ini secara terus-menerus memproduksi sel epidermis baru. Sel ini
disusun dengan teratur, berurutan dan rapat sehingga membentuk lapisan
pertama atau lapisan dua sel pertama dari sel basal yang posisinya diatas papilla
dermis.
2.1.1.2 Dermis
2.1.1.3 Subkutan
2.1.2.1.Hipodermis
Terdiri dari dua jenis kelenjar, yaitu ekrin dan apokrin. Kelenjar keringat ekrin
menghasilkan keringat encer yang keluar melalui duktus kelenjar keringat ke pori
permukaan kulit dan memiliki fungsi sebagai termolegulasi. Kelenjar keringat
apokrin terletak di genitalia eksternal, lipat paha, aksila, dan areola. Kelenjar keringat
apokrin masih belum aktif hingga pubertas, saat kelanjar aktif mulai mengeluatkan
keringat yang lebih pekat dan jika terkena bakteri akan menimbulkan bau khas.16
• Rambut
• Kuku
Kuku merupakan suatu bentuk kulit khusus yang dibentuk oleh bagian kulit
yaitu akar kuku (nail root) yang letaknya di jari tangan dan kaki. Kuku utamanya
terdiri dari lapisan corneum (lapisan tanduk) dan berfungsi untuk melindungi jari
yang kulitnya tergolong sensitive.14
Kulit pada manusia mempunyai banyak fungsi yang berguna dalam menjaga
homeostatis tubuh :
Kulit tidak dapat menyerap air, tetapi dapat menyerap larut-lipid seperti
vitamin A, D, E, dan K, oksigen, karbondioksida. Kemampuan absorpsi kulit
dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembaban, dan metabolism.
Penyerapan dapat berlangsung melalui celah antar sel atau melalui muara saluran
kelenjar, tetapi lebih banyak yang melalui sel-sel epidermis daripada melalui muara
kelenjar.17
Kulit berfungsi sebagai tempat pembuangan suatu cairan yang keluar dari
dalam tubuh dengan perantara 2 kelenjar keringan, yakni kelenjar keringat sebaseae
dan kelenjar keringat.17
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 9
2.1.3.3. Fungsi Pengaturan Suhu Tubuh
Kulit dapat melindungi tubuh dari gangguan fisik berupa tekanan dan
gangguan yang bersifat kimiawi. Selain itu, kulit juga dapat melindungi kita dari
gangguan biologis seperti halnya serangan bakteri dan jamur. Kulit juga menjaga
tubuh agar tidak kehilangan banyak cairan dan melindungi tubuh dari sinar UV.19
Kanker kulit memiliki tiga tipe utama yaitu Karsinoma Sel basal, Karsinoma
Sel Skuamosa dan Melanoma Maligna. Karsinoma Sel Basal menempati urutan
pertama, diikuti Karsinoma Sel Skuamosa, dan Melanoma Maligna pada urutan
ketiga. Walaupun jumlah insiden Melanoma Maligna lebih kecil dibanding
Karsinoma Sel Basal dan Karsinoma Sel Skuamosa, angka kematian yang
disebabkannya cenderung lebih besar yaitu menyebabkan 75% kematian akibat
kanker kulit. Di Australia, yang merupakan salah satu negara dengan insiden
kanker kulit tertinggi di dunia, dilaporkan terjadi insiden kanker kulit empat kali
lipat lebih tinggi dibanding Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada. Melanoma
merupakan jenis kanker kulit dengan insiden tertinggi pada umur15-44 tahun di
Australia.20
Secara umum, kanker kulit memiliki banyak resiko yang potensial, antara lain
: Terpapar oleh radiasi sinar ultraviolet secara berlebihan (baik Ultraviolet A
maupun Ultraviolet B). Luka yang lama tidak sembuh (chronic non-healing
wounds) ,khususnya luka bakar,diantaranya adalah Marjolin’s ulcer yang bisa
berkembang menjadi Karsinoma Sel Skuamosa. Predisposisi genetik termasuk.
Tahi lalat berukuran lebih besar dari 20 mm beresiko tinggi berekmbang menjadi
kanker. Human papilloma virus (HPV) sering dihubungkan dengan Karsinoma Sel
Skuamosa pada genital, anus, mulut, faring, dan jari tangan. Toksin arsenik
merupakan salah satu resiko peningkatan insiden Karsinoma Sel Skuamosa.
Kekurangan beberapa vitamin dan mineral tertentu dan merokok.20
Kebanyakan karsinoma sel skuamosa mucul pada kerusakan kulit akibat sinar
matahari pada lansia berkulit putih pada nenek moyang orang eropa, pada latar
belakang adanya lesi dari actinic keratosis. Selain dari paparan radiasi sinar UV,
faktor predisposisi lain termasuk dari keadaan imunokompromais kronis
(transplantasi organ solid, infeksi HIV), kondisi kulit kronis (luka bakar,
hidradenitis suppurativa, osteomielitis kronis, discoid lupus erythematosus, lichen
plans, lichen slecrosus et atrophipigmentosum), kondisi genetis (albinism,
epidermolysis bullosa, xeroderma pigmentosum), paparan dari radiasi ion, paparan
kronis arsenis, infeksi HPV, dan penggunaan BRAF inhibitor.
Kanker kulit dapat diklasifikasikan dalam tiga tipe terbanyak yaitu Karsinoma Sel
1. Karsinoma Sel Basal (Basalioma) adalah tipe kanker kulit terbanyak, bersifat
lokal invasif, jarang bermetastasis namun tetap memiliki peluang untuk menjadi
maligna karena dapat merusak dan menghancurkan jaringan sekitar.20,21 Karsinoma
Sel Basal muncul akibat radiasi sinar ultraviolet, biasanya di bagian wajah.
Karsinoma Sel Basal jarang menyebabkan kematian serta mudah diterapi dengan
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 11
pembedahan maupun radiasi.20
2. Karsinoma Sel Skuamosa adalah tipe kedua terbanyak setelah Karsinoma Sel
Basal, berasal dari sel skuamosa pada lapisan epidermis kulit. Karsinoma Sel
Skuamosa bermetastasis lebih sering dari Karsinoma Sel basal, namun angka
metastasisnya tidak terlalu tinggi kecuali pada telinga, bibir, dan pasien
imunosupresi.20
3.Melanoma Maligna adalah tumor yang berasal dari melanosit, merupakan salah
satu tumor yang paling ganas pada tubuh dengan resiko metastasis yang
tinggi.Melanoma Maligna dapat dibagi menjadi empat yaitu : Superficial Spreading
Melanoma (SSM), Nodular Melanoma (NM), Lentigo Malignant Melanoma, dan
Acral Lentiginous Melanoma (ALM).20
Untuk lebih jelas tentang klasifikasi dari kanker kulit beserta kenampakannya
dapat dilihat pada tabel berikut :20
a. Anamnesis
• Apakah sering terpapar sinar matahari dalam waktu yang cukup lama secara
terus menerus?,Apakah ada riwayat kulit terbakar yang berulang akibat paparan
sinar matahari?. Apakah menderita penyakit-penyakit yang mengakibatka
supresi pada imunitas seperti HIV? Apakah pernah terpapar bahan arsenik
Apakah mengalami penyakit Granuloma Inguinale?. Apakah memiliki
penyakit akibat genetik seperti Xeroderma Pigmentosa, Nevoid Basal Cell
Carcinoma,dan Albinism? Apakah pasien merokok?.23
b. Pemeriksaan Fisik
c. Pemeriksaan dermoskopi
b. Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik berupa inspeksi untuk melihat eufloresensi kulit akan
didapatkan kelainan-kelainan berupa nodul yang keras dengan batas yang tidak
tegas, permukaannya mula-mula licin seperti kulit normal yang akhirnya
berkembang menjadi papiloma. Ulserasi dapat terjadi, umumnya mulai timbul
pada waktu berukuran 1-2cm, diikuti pembentukan krusta dengan pinggir yang
keras serta mudah berdarah.
c. Pemeriksaan dermoskopi
Seperti halnya pada Karsinoma Sel Basal, hal yang diperhatikan adalah
ABCDE (asymmetry, irregular borders, multiple colors, diameter >6 mm,
a. Anamnesis ditanyakan apakah sering terpapar sinar matahari dalam waktu yang
cukup lama secara terus menerus? Apakah ada riwayat kulit terbakar yang
berulang akibat paparan sinar matahari?.Apakah menderita penyakit-penyakit
yang mengakibatkan supresi pada imunitas seperti HIV?Apakah pernah
terpapar bahan arsenik dan polycyclic hydrocarbons?. Apakah pasien merokok?
Apakah pasien pernah menderita Melanoma Maligna sebelumnya?Apakah ada
riwayat keluarga yang menderita Melanoma Maligna?
b. Pemeriksaan Fisik
c. Pemeriksaan dermoskopi
Seperti halnya pada Karsinoma Sel Skuamosa, hal yang diperhatikan adalah
ABCDE (asymmetry, irregular borders, multiple colors, diameter >6 mm,
enlarging lesion), bila hal tersebut didapatkan pada lesi yang diperiksa,
kemungkinan lesi tersebut bersifat ganas (karsinoma).
d. Pemeriksaan Penunjang
Staging adalah suatu proses untuk mengetahui seberapa jauh kanker tersebut
bermetastasis. Staging diperoleh melalui pemeriksaan fisik, biopsi, dan juga
proses pencitraan Staging juga membantu untuk menentukan terapi yang tepat
dan prognosis penyakit pasien. Staging pada Melanoma Maligna yang paling
sering digunakan adalah TNM System dari American Joint Commission Cancer
(AJCC).2TNM System terdiri dari T (Tumor) , N (Nodus limfe) dan M
(Metastasis).2
Terapi pada kanker kulit terdiri dari terapi pembedahan dan non pembedahan.
Terapi pembedahan terdiri dari pembedahan dengan eksisi, pembedahan dengan
menggunakan teknik Mohs Micrographic Surgery (MMS), curretage and cautery,
dan cryosurgery.21
d. Cryosurgery
e. Photodynamic therapy
f. Radiasi
Radiasi menggunakan sinar x-ray dengan energi tinggi untuk membunuh sel
kanker Dikatakan bahwa, radiasi bukanlah untuk menyembuhkan kanker,
melainkan sebagai terapi adjuvan setelah pembedahan untuk mencegah
rekurensi dari sel kanker atau untuk mencegah metastasis.2,21,27
g. Kemoterapi
Komplikasi yang terdapat terjadi antara lain : Selulitis adalah lesi kanker yang
terkontaminasi bakteri, tanda-tanda yang dapat dilihat pada kulit adalah tanda-
tanda inflamasi seperti rubor, kalor, dolor, dan functiolesa. Abses pada kulit.
Penyebaran kanker ke organ lain terutama pada jenis Melanoma Maligna yang
merupakan tipe yang paling sering bermetastasis ke organ lain dan dengan jarak
yang jauh. Peningkatan resiko infeksi diakibatkan oleh kurangnya higienitas saat
perawatan lesi maupun saat proses pembedahan. Terjadi efek samping akibat
radioterapi seperti kulit terbakar, susah menelan, lemah, kerontokan rambut, nyeri
kepala, mual muntah, berat badan menurun, kemerahan pada kulit. Terjadi efek
samping akibat kemoterapi seperti anorexia, anemia aplastik, trombositopeni,
leukopeni, diare, rambut rontok, mual muntah, mulut kering, dan rasa lelah. 2,21,27
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 18
2.9 Prognosis Kanker Kulit
• Pada Karsinoma Sel Basal prognosisnya cukup baik bila deteksi dan
pengobatannya dilakukan secara cepat dan tepat. Pada Karsinoma Sel
Skuamosa prognosisnya tergantung pada diagnosis dini, cara pengobatan
dan keterampilan dokter, serta prognosis yang paling buruk bila tumor
ditemukan diatas kulit normal (de novo), sedangkan tumor yang ditemukan
pada kepala dan leher prognosisnya lebih baik daripada di tempat lain
Demikian juga prognosis yang ditemukan di ekstrimitas bawah lebih buruk
daripada ekstrimitas atas.1 Pada Melanoma Maligna prognosis penyakitnya
adalah buruk. Yang mempengaruhinya adalah lokasi tumor primer,
stadium, organ yang telah terinfiltrasi (metastasis ke tulang dan hati lebih
buruk daripada ke kelenjar getah bening dan kulit), jenis kelamin (wanita
lebih baik daripada laki-laki), melanogen di urin (bila terdapat melanogen
di urin prognosisnya lebaih buruk), dan kondisi hospes (jika fisik lemah dan
imun menurun prognosisnya lebih buruk).
Usia : 23 tahun
Suku : Minang
Agama : Islam
No. MR : 292894
3.2 Anamnesis
Keluhan Utama
Benjolan pada punggung kaki kiri yang membesar sejak 1 tahun yang lalu.
- Awalnya muncul benjolan 4 tahun yang lalu pada punggung kaki kiri berukuran
sekitar 1x1cm dengan permukaan licin dan berwarna coklat, semakin lama
semakin membesar hingga membentuk benjolan sebesar bola pingpong dengan
permukaan tidak rata dan berwarna merah muda.
- Benjolan terasa gatal sejak 4 tahun yang lalu, gatal hilang timbul, dan semakin
meningkat setelah pasien menggaruk.
- Nyeri dan kemerahan pada benjolan muncul apabila benjolan lecet.
- Nyeri dan kemerahan disekitar benjolan tidak ada.
- Pasien pernah mengobati benjolan dengan obat kampung namun tidak ada
perubahan.
- Tidak terdapat benjolan serupa di bagian tubuh lain.
Pemeriksaan Fisik
Pernapasan : 18x/menit
Suhu : 36,7oC
VAS 1
Kepala : normocephal
Ekstremitas :
Status Lokalis
Regio Dorsum Pedis Sinistra
Foto Klinis
Pemeriksaan Penunjang
Darah :
- Hb : 15,6
- Leukosit : 9.740
- Trombosit : 314.000
- Hematokrit : 45,2
Kesan :
Pemeriksaan laboratorium dalam batas normal
Penatalaksanaan
Persiapan Pre-Op
- Informed Consent
- Puasa 6 jam sebelum operasi
Prognosis
- Quo ad vitam : Bonam
- Quo ad functionam : Bonam
- Quo ad sanationam : Dubia ad Bonam
DISKUSI
Kanker kulit adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh berubahnya sifat-sifat
penyusun sel kulit yang normal menjadi ganas, dimana sel-sel akan terus membelah
menjadi bentuk yang abnormal secara tidak terkontrol akibat kerusakan DNA. Kanker
kulit diakibatkan oleh banyak faktor diantaranya paparan sinar matahari, merokok,
virus, dan adanya riwayat keluarga. Kanker kulit dapat diklasifikasikan dalam tiga tipe
terbanyak yaitu , Karsinoma Sel Basal, Karsinoma Sel Skuamosa, dan Melanoma
Maligna. Diagnosis dari kanker kulit dapat diperoleh melalui anamnesis, pemeriksaan
fisik, dan pemeriksaan penunjang.
3. Qadir MI. Skin cancer: etiologi and management. Pak J Pharm Sci.
2016;29(3):999-1003
4. Apalla Z., Lallas A., Satiriou E., Lazaridou E., Ioannides D. Epidemiological
trends in skin cancer. Dermatol Pract Concept. 2017;7(2):1-6
7. Yan W., Wistuba II., Emmert-Buck MR., Erickson HS. Squamous cell
carcinoma-similiarities and differences among anatomical sites. Am J Cancer
Res. 2011;1(3):275-300
9. Lee HY., Chay WY., Tang MBY., Chio MTW. Melanoma: difference
between Asian and Caucasian patients. Ann Acad Med Singapore.
2012;41:17-20
10. Santos VM., Silva RF., Passini VV., Duarte ML., Flores LP. Brain metastasis
as initial manifestation of melanoma. Bali Med J. 2016;5(2):295-297
11. Wilvestra S., Lestari S., Asri E. Studi Retrospektif Kanker Kulit di Poliklinik
Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RS Dr. Djamil Padang Periode Tahun
2015-2017. Jurnal Kesehatan Andalas. 2018;7(Supplement 3):47-49
13. Susanto dan Ari, 2013. Penyakit Kulit dan Kelamin. Yogyakarta : Nuha
Medika
14. Corwin, J.E. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta:
EGC.
15. Sloane E. 1994. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. James V, penerjemah;
Jakarta: EGC. Terjemahan dari: Anatomy and Physiology; an easy learner.Hal
291.
17. Watson, R. 2002, anatomi dan fisiologi untuk perawat, Jakarta : EGC.
18. Anderson, Paul, D. 1996. Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia. Jakarta : EGC
19. Gibson, John. Fisiologi dan Anatomi Modern untuk Perawat, ed.2.
Jakarta:EGC, 2002
20. Buljan Marija, Bulana Vedrana, and Sandra Stanic. Variation in Clinical
Presentation of Basal Cell Carcinoma. University Department of Dermatology
and Venereology Zagreb Croatia, 2008, p 25-30.
21. NR Telfer and C.A. Mortont. Guidelines For The Management of Basall Cell
Carcinoma. British Journal Of Dermatology, 2008, p: 35-48.
22. Anonymous. Basal Cell Carcinoma. Medline Plus 2 Mei 2008 [diakses 12
Januari 2011]; 1 [1]: [4 screen]. Diunduh dari URL:
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000824.htm
23. Heather Brannon, MD. Basal Cell Carcinoma. Basic Information About Basal
Cell Carcinoma. Medical Review Board 1 Januari 2005 2008 [diakses 12
Januari 2011]; [1]: [3 screen]. Diunduh dari URL:
24. Ignazio Stanganelli, MD. Dermoscopy. Skin Cancer Unit 26 Februari 2010[
diakses 12 Januari 2011]; [1]: [8 screen]. Diunduh dari URL:
http://emedicine.medscape.com/article/1130783-overview
25. Pfister David, and Alan C. Harpen. Skin Squamos Cell Cancer : The Time Is
Right For Greater Involvement of The Medical Oncologist. Journal of Clinical
Oncology, 2007;1953-1954.
26. NR, Colver GB, and Morton CA. Guidelines For The Management of Basal
Cell Carcinoma. British Journal of Dermatology. 2008;35-48
29. Anonymous. Skin Cancer Melanoma. British Medical Journal, 2006, p:1-5