Dosen Pembimbing :
DISUSUN OLEH :
KELAS : A1
2022/2023
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, Dzat pemilik kesempurnaan, sholawat dan salam
semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, penutup Nabi-nabi dan utusan.
Alhamdulillah, berkat hidayah dan pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul Penyakit Kurap.
Dalam pembuatan makalah ini kami telah banyak dibantu oleh berbagai pihak baik
perorangan atau instansi. Untuk itu pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada. Selanjutkan kami hanya berdo’a semoga apa yang telah
diberikan mendapatkan keridhoan Allah SWT dan mendapat balasan yang setimpal.
Kami selaku penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan,
namun meskipun demikian kami berharap semoga makalah ini bermamfaat dan berguna bagi
kami selaku penyusun pada khususnya dan bagi kita semua pada umumnya.
Amiin......
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Tinjauan Pustaka....................................................................6
B. Pembahasan........................................................................ .6
A. Simpulan............................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 RUMUSAN MASALAH
1) Bagaimana definisi penyakit kulit ?
2) Apa saja jenis penyakit kulit ?
3) Apa penyebab penyakit kurap ?
4) Apa saja tanda dan gejala penyakit kurap ?
5) Bagaimana upaya pencagahan penularan penyakit kurap ?
1.3 TUJUAN
1) Mengetahui definisi penyakit kulit ?
2) Mengetahui jenis penyakit kulit ?
3) Mengetahui penyebab penyakit kurap ?
4) Mengetahui tanda dan gejala penyakit kurap ?
5) Mengetahui upaya pencagahan penularan penyakit kurap ?
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kulit
2.1.1 Definisi Kulit
Kulit manusia tersusun atas dua lapisan, yaitu epidermis dan dermis. Epidermis dan
dermis dapat terikat satu sama lain akibat adanya papilare dermis dan rabung epidermis.
Epidermis merupakan lapisan teratas pada kulit manusia dan memiliki tebal yang
berbeda-beda: 400-600 μm untuk kulit tebal (kulit pada telapak tangan dan kaki) dan 75-150
μm untuk kulit tipis (kulit selain telapak tangan dan kaki, memiliki rambut).
6
spinosum ini banyak terdapat di daerah yang berpotensi mengalami gesekan
seperti telapak kaki.
3. Stratum Basal/Germinativum, merupakan lapisan paling bawah pada epidermis,
terdiri atas selapis sel kuboid. Pada stratum basal terjadi aktivitas mitosis,
sehingga stratum ini bertanggung jawab dalam proses pembaharuan sel-sel
epidermis secara berkesinambungan.
Dermis, yaitu lapisan kulit di bawah epidermis, memiliki ketebalan yang bervariasi
bergantung pada daerah tubuh dan mencapai maksimum 4 mm di daerah punggung. Dermis
terdiri atas dua lapisan dengan batas yang tidak nyata, yaitu stratum papilare dan stratum
reticular.
a) Stratum papilare, yang merupakan bagian utama dari papila dermis, terdiri atas jaringan
ikat longgar. Pada stratum ini didapati fibroblast, sel mast, makrofag, dan leukosit yang
keluar dari pembuluh (ekstravasasi).
b) Stratum retikulare, yang lebih tebal dari stratum papilare dan tersusun atas jaringan ikat
padat tak teratur (terutama kolagen tipe I)
2.1.2 Fungsi Kulit
Kulit menyediakan proteksi terhadap tubuh dalam berbagai cara sebagai yaitu berikut:
a) Keratin melindungi kulit dari mikroba, abrasi (gesekan), panas, dan zat kimia. Keratin
merupakan struktur yang keras, kaku, dan tersusun rapi dan erat seperti batu bata di permukaan
kulit.
b) Lipid yang dilepaskan mencegah evaporasi air dari permukaan kulit dan dehidrasi; selain itu juga
mencegah masuknya air dari lingkungan luar tubuh melalui kulit. Sebum yang berminyak dari
kelenjar sebasea mencegah kulit dan rambut dari kekeringan serta mengandung zat bakterisid
yang berfungsi membunuh bakteri di permukaan kulit. Adanya sebum ini, bersamaan dengan
ekskresi keringat, akan menghasilkan mantel asam dengan kadar pH 5-6.5 yang mampu
menghambat pertumbuhan mikroba
2.2 Jamur
2.2.1 Definisi Jamur
Jamur berbentuk sel atau benang bercabang, mempunyai dinding dari selulosa atau
kitin atau keduanya, mempunyai protoplasma yang mengandung satu atau lebih inti, tidak
mempunyai klorofil, dan berkembang biak secara aseksual, seksual, atau keduanya
(Gandahusada et al.,1992). Beberapa jamur meskipun saprofit, dapat juga menyerang inang
yang hidup lalu tumbuh dengan subur sebagai parasit dan jamur menimbulkan penyakit pada
7
tumbuhan, hewan, termasuk manusia, tidak kurang dari 100 spesies yang patogen terhadap
manusia (Pelczar dan Chan, 1988).
8
Penebalan dan alur transversal pada kuku yang ditandai dengan rasa sakit, bengkak
kemerahan pada lipatan kuku, menyerupai peronikhia progenils, dapat mengakibatkan
kuku tanggal.
9
harus dihindari atau dicegah oleh pengangkut sampah agar tidak mengganggu aktifitas dan
produktifitas kerja.
2.3.2 Jenis-Jenis Penyakit Kulit
1. Eksim (ekzema)
Eksim ditandai dengan kulit kemerah-merahan, bersisik, pecah-pecah, merasa gatal
terlebih pada malam hari, timbul gelembung kecil yang diisi air atau nanah, bengkak,
melepuh, berwarna merah, amat gatal dan merasa panas. Penyebabnya alergi terhadap
rangsangan zat kimia spesifik, atau kepekaan terhadap makanan spesifik layaknya udang,
ikan laut, alkohol, vetsin. Pencegahan: menghindari hal-hal atau bahan-bahan yang bisa
manimbulkan alergi.
2. Kudis (skabies)
Gejala: timbul gatal hebat di malam hari, terlebih di sela-sela jari tangan, dibawah ketiak,
aerole (sekeliling puting payudara), dan permukaan depan pergelangan. Kudis gampang
menular keorang lain baik dengan langsung ataupun tidak langsung (handuk dan baju).
Pencegahan : kudis seringkali terjadi di tempat yang buruk, jadi memelihara kebersihan
tubuh adalah sesuatu yang harus bila ingin terhindar dari penyakit kulit.
3. Kurap
Penyebab penyakit kurap : jamur. Gejala : kulit jadi tebal dan timbul lingkaran-lingkaran,
bersisik, lembab, berair, dan merasa gatal. Setelah itu timbul bercak keputihan .
Pencegahan : menjaga kebersihan kulit terlebih di area tengkuk, leher, dan kulit kepala.
4. Bisul (furunkel)
Bisul disebabkan karena adanya infeksi bakteri stafilokokus aureus pada kulit lewat folikel
rambut, kelenjar minyak, kelenjar keringat yang sesudaah itu menyebabkan infeksi lokal.
Faktor yang menambah risiko terkena bisul diantaranya kebersihan yang buruk, luka yang
terinfeksi, pelemahan diabetes, kosmetika yang menyumbat pori dan pemakaian bahan
kimia.
5. Ketombe (seboroid)
Penyebab penyakit ini diduga erat kaitannya dengan kegiatan kelenjar sebasea dikulit.
Seboroid yang terjadi pada kulit kepala kerap di sebut juga dengan nama ketombe. Gejala :
merah, bersisik, berminyak, bau.
6. Lepra
Kusta merupakan penyakit infeksi yang kronik, dan penyebabnya ialah mycobacterium
leprae yang bersifat intraseluler obligat. Saraf perifer sebagai afinitas pertama, lalu kulit
dan mukosa traktus respiratorius bagian atas, kemudian dapat ke organ lain kecuali
10
susunan saraf pusat. Gejala: umumnya gejala awalnya kulit tampak mengkerut apalagi bila
penyakit tersebut telah akut kumannya perlahan-lahan akan mengonsumsi kulit dan
daging, bila sudah terkena penyakit kulit tipe ini segera berobat ke dokter.
7. Panu atau Panau
Panau atau panu adalah salah satu penyakit kulit yang dikarenakan oleh jamur, penyakit
panu ditandai dengan bercak yang ada pada kulit dibarengi rasa gatal pada waktu
berkeringat. Bercak-bercak ini dapat berwarna putih, coklat atau merah bergantung warna
kulit si penderita. Panau sangat banyak didapati pada remaja usia belasan. Walau demikian
panau juga dapat ditemukan pada penderita berusia tua. Cara pencegahan penyakit kulit
panau bisa dilakukan dengan melindungi kebersihan kulit, dan bisa diobati dengan obat-
obatan tradisional layaknya daun sirih yang digabung dengan kapur sirih dan dioles pada
kulit yang terserang panu.
8. Infeksi jamur kulit
Jamur dapat tumbuh dipermukaan kulit kita, dan mengakibatkan kerusakan tekstur kulit
hingga tampak buruk. Belum lagi, rasa gatal yang kerap menyerang menyertai infeksi
jamur tersebut. Bila tidak selekasnya diatasi, jamur kulit dengan cepat menyebar
kejaringan kulit yang lebih luas.
2.4 Kurap
2.4.1 Definisi Penyakit Kurap
Kurap atau yang juga disebut dengan kadas adalah penyakit kulit akibat infeksi jamur
yang menyerang permukaan teratas kulit. Kadas yang punya nama lain tinea corporis adalah
penyakit yang ditandai dengan ruam merah pada kulit. Biasanya ruam kurap membentuk pola
seperti cincin yang dikelilingi dengan pinggiran bersisik yang sedikit terangkat.
2.4.2 Gejala Dan Tanda Kurap
Tanda dan gejala kadas biasanya sedikit berbeda pada tiap area yang terinfeksi. Berikut ciri-
ciri kurapa sesuai dengan area yang terkena:
1. Kulit atau tubuh
● Ruam yang membentuk seperti cincin
● Kulit merah dan meradang di bagian luar cincin tetapi terlihat normal di bagian
tengahnya
● Ruam yang berkumpul
● Area cincin yang sedikit terangkat
● Rasa gatal pada ruam
11
● Bercak tumbuh perlahan, bertambah besar, dan menyebar ke area lain di tubuh
2. Kaki
● Rasa gatal, terbakar, dan menyengat di antara sela jari kaki
● Kulit kering dan bersisik di antara jari kaki dan menyebar ke telapak hingga samping
kaki
● Kulit mengelupas
● Lepuhan kulit yang pecah hingga berdarah
● Bercak merah tebal pada kulit yang bersisik
● Area yang terinfeksi berbau tidak sedap
3. Telapak tangan
● Kulit mengering dan menebal di telapak tangan
● Retakan yang cukup dalam di telapak tangan
● Bercak berbentuk cincin di bagian belakang tangan
● Biasanya muncul akibat sering menyentuh kaki yang telah terinfeksi kutu air.
4. Kulit kepala
● Terdapat area botak di kepala yang bersisik
● Kebotakan semakin meluas disertai dengan bercak tebal dan kerak di kulit kepala
● Munculnya titik-titik hitam di area kepala yang botak
● Luka terbuka yang mengeluarkan nanah
● Terdapat area kepala yang lunak, kenyal, dan meradang
● Pembengkakan kelenjar getah bening
● Rasa gatal yang tak tertahankan
5. Selangkangan
● Ruam merah disertai dengan pembengkakan yang gatal di lipatan area selangkangan
● Ruam menyebar ke pangkal paha hingga ke paha bagian dalam, pinggang, dan bokong
● Kulit yang terinfeksi cenderung bersisik dan memiliki batas luar yang sedikit terangkat
● Kulit mengelupas dan retak
● Kadang terasa sangat gatal dan sakit
● Biasanya gejala akan semakin memburuk saat berjalan, berlari, atau berolahraga.
6. Kuku
● Biasa menyerang satu kuku saja atau lebih dari itu
● Dimulai dengan penebalan jaringan di bawah kuku
● Kuku menghitam dan menebal
● Kuku yang menebal biasanya mulai telihat seperti terangkat dari kulit di bawahnya
12
● Kuku hancur
● Kuku terkadang lepas dari kulit
● Dibandingkan dengan kuku di jari tangan, infeksi ini lebih sering menyerang kuku di
jari-jari kaki. Selain itu, kondisi ini juga biasanya sering berkembang pada orang yang
sudah lama terinfeksi kutu air.
7. Jenggot
● Kemerahan, bengkak, dan benjolan berisi nanah pada area sekitar jenggot
● Kelenjar getah bening membengkak
● Rambut jenggot perlahan rontok
● Kulit yang kering dan terlihat seperti terbuka
● Ada bagian kulit yang menonjol, lembut, dan mengeluarkan cairan
● Mengalami kelelahan lebih dari biasanya
2.4.3 Penyebab Kurap
Penyebab kurap adalah jamur yang hidup di lapisan terluar kulit. Trichophyton,
microsporum, dan epidermophyton adalah tiga jenis jamur berbeda yang dapat menyebabkan
infeksi ini. Jamur ini juga bisa hidup dalam waktu yang lama sebagai spora di tanah.
Kurap dapat menyebar dengan cara:
1. Dari manusia ke manusia, saat bersentuhan langsung dengan orang yang terinfeksi
2. Dari hewan ke manusia, saat menyentuh atau mengelus hewan yang terinfeksi
3. Dari benda ke manusia, saat menyentuh permukaan benda yang disentuh oleh hewan atau
orang yang terinfeksi
4. Dari tanah ke manusia, saat kulit menempel pada tanah yang terinfeksi baik dari hewan
atau manusia
2.4.4 Diagnosis Kurap
13
1) Pemeriksaan wood’s lamp
Dokter akan melakukan pemeriksaan kulit menyeluruh secara visual untuk menentukan
daerah kulit mana saja yang terkena. Pada daerah kulit yang dicurigai terkena infeksi
jamur, akan dilakukan pemeriksaan dengan Wood’s lamp.
Pemeriksaan Wood’s lamp dilakukan pada ruangan yang gelap dan daerah yang dicurigai
terkena infeksi jamur akan disinari dengan Wood’s lamp. Adanya spesies jamur pada
daerah tersebut akan menimbulkan warna floresensi kuning kehijauan saat disinari
dengan Wood’s lamp.
2) Pemeriksaan KOH
3) Kultur jamur
Kultur biasanya dilakukan pada Tinea ungium atau jamur yang mengenai kuku untuk
mengonfirmasi diagnosis. Fungsi dilakukannya kultur adalah untuk mengetahui jenis
spesies jamur spesifik yang menyebabkan infeksi jamur sehingga pengobatan dapat lebih
spesifik
14
lokasinya di tubuh dan seberapa parah infeksi yang ditimbulkan. Namun secara umum, obat-
obatan nonresep yang bisa digunakan yaitu: clotrimazole, miconazole, terbinafine,
ketoconazole.
Untuk lebih jelasnya, berikut berbagai perawatan untuk kurap berdasar lokasi tubuh
yang terinfeksi:
1) Kulit
Salep atau krim antijamur biasanya sudah bisa membasmi kurap pada kulit. Sebagian
besar obat-obatannya perlu dioleskan dua kali sehari selama 2 hingga 4 minggu. Namun,
jika penyakit kulit ini sudah menginfeksi area kulit lain di tubuh yang lebih luas, obat
oles saja tidak cukup. Dokter biasanya meresepkan obat antijamur minum.
2) Kaki
Krim atau semprotan antijamur tanpa resep bisa membantu menghilangkan jamur di
kaki. Untuk kasus yang ringan, infeksi akan hilang dalam waktu 2 minggu. Namun,
untuk kondisi yang lebih parah atau tidak hilang dalam 2 minggu setelah diobati, dokter
akan meresepkan obat yang lebih kuat.
3) Telapak tangan
Kurap di telapak tangan biasanya cenderung ringan. Oleh sebab itu, kondisi ini bisa
diobati dengan krim antijamur. Namun, tak menutup kemungkinan Anda butuh obat
antijamur yang lebih kuat seperti terbinafine atau itraconazole.
4) Kulit kepala
15
Kadas di kulit kepala biasanya perlu diobati dengan obat yang diresepkan dokter.
Pasalnya krim, lotion, atau bubuk antijamur tidak bekerja efektif di kulit kepala. Obat
yang diberikan umumnya perlu diminum selama 1 hingga 3 bulan. Obat antijamur yang
digunakan untuk mengobati kurap pada kulit kepala meliputi: Griseofulvin, Terbinafine,
Itraconazole , Fluconazole.
16
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
1) Penyakit kulit merupakan kelainan kulit yang diakibatkan oleh adanya jamur, kuman-
kuman, parasit, virus maupun infeksi.
2) Jenis – jenis penyakit kulit diantaranya eksim (ekzema), kudis (skabies), kurap,
ketombe (seboroid) , bisul (furunkel), lepra, dan panu.
3) Penyebab kurap adalah jamur yang hidup di lapisan terluar kulit, yaitu trichophyton,
microsporum, dan epidermophyton.
4) Tanda dan gajala pada penyakit ruam kulit diantaranya timbul ruam di bagian tubuh
seperti kulit atau tubuh, ruam yang terbentuk seperti cincin, kaki terasa gatal, terbakar,
dan menyengat di antara sela jari kaki, kulit mengering dan menebal di telapak
tangan, terdapat area botak di kepala yang bersisik.
5) Pencegahan penyakit kurap dapat dilakukan dengan pengetahuan dini tentang
penyakit kurap, kebersihan tubuh dan lingkungan, menghindari hewan yang terinfeksi
penyakit kurap, tidak memakai bergantian barang orang lain.
17
DAFTAR PUSTAKA
18