Hemoroid
Oleh :
Pembimbing :
dr. Avit Suchitra, Sp.B-KBD
2
BAB 1
PENDAHULUAN
Hemoroid adalah pelebaran atau varises satu segmen atau lebih dari vena-vena
hemoroidalis. Hemoroid dibagi dalam dua jenis, yaitu hemoroid interna dan hemoroid
eksterna. Hemoroid interna merupakan varises vena hemoroidalis superior dan media,
istilah yang digunakan, maka hemoroid interna timbul di sebelah dalam otot sfingter
ani dan hemoroid eksterna timbul di sebelah luar otot sfingter ani. Hemoroid timbul
akibat kongesti vena yang disebabkan gangguan aliran balik vena hemoroidalis.1
Kedua jenis hemoroid ini sangat sering terjadi dan terdapat pada sekitar 35%
penduduk, baik pria maupun wanita yang biasanya berusia lebih dari 25 tahun.
Meskipun keadaan ini tidak mengancam jiwa, tetapi dapat menyebabkan perasaan yang
sangat tidak nyaman. Gejala yang dirasakan, yaitu rasa gatal, terbakar, pendarahan, dan
terasa sakit. Penyakit ini biasanya hanya memerlukan perawatan ringan dan perubahan
gaya hidup.2
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi
Canalis ani panjangnya sekitar 4 cm dan berjalan ke bawah dan belakang dari
ampulla recti ke anus. Dinding lateralnya tetap teraposisi oleh m. levator ani dan
Canalis ani dibatasi pada bagian posterior oleh corpus anococcygeale, yang
merupakan massa jaringan fibrosa yang terletak antara canalis ani dan os coccygis. Di
lateral dibatasi oleh fossa ischiorectalis yang terisi lemak. Pada pria, di anterior dibatasi
oleh corpus perineale, diafragma urogenitalis, urethra pars membranacea, dan bulbus
penis. Pada wanita, di anterior dibatasi oleh corpus perineale, diafragma urogenitalis
4
Mukosa paruh atas canalis ani berasal dari ektoderm usus belakang (hind gut).
satu sama lain pada ujung bawahnya oleh plica semilunaris yang dinamakan
3. Persarafannya sama seperti mukosa rectum dan berasal dari saraf otonom
4. Arteri yang memasok adalah arteri yang memasok usus belakang, yaitu arteri
rektalis superior, suatu cabang dari arteri mesenterica inferior. Aliran darah
vena terutama oleh vena rektalis superior, suatu cabang v. mesenterica inerior.
5. Aliran cairan limfe terutama ke atas sepanjang arteri rectalis superior menuju
inferior.
Mukosa paruh bawah kanalis ani berasal dari ektoderm proctodeum dengan
1. Dibatasi oleh epitel berlapis gepeng yang lambat laun bergabung pada anus
3. Persarafan berasal dari saraf somatis n.rektalis inferior sehingga peka terhadap
5
4. Arteri yang memasok adalah a. rektalis inferior, suatu cabang a. pudenda
interna. Aliran vena oleh v. rektalis inferior, muara dari v. pudenda interna,
medialis.
Gambar 2.2 Anatomi normal dan aliran pembuluh darah kolon dan rektum
Aliran darah ke rektum berasal dari cabang arteri mesenterika inferior (arteri
hemoroidal superior) untuk rektum bagian atas, cabang arteri iliaka interna (arteri
hemoroidal medial untuk rektum bagian tengah, dan arteri pudenda interna (arteri
hemoroidal inferior) untuk rektum bagian bawah. Vena dari rektum atas mengalir ke
sistem porta melalui vena mesenterica inferior, rektum medial dan inferior mengalir ke
6
Selubung otot sangat berkembang seperti pada bagian saluran cerna, dibagi
menjadi lapisan otot luar logitudinal dan lapisan dalam sirkular. Lapisan sirkular pada
ujung atas canalis ani menebal membentuk spincter ani internus involunter. Sfingter
internus diliputi oleh lapisan otot bercorak yang membentuk sfingter ani ekstenus
volunter.3
pada ketinggian tulang ekor dan melintas melalui dasar panggul pada fleksura
perinealis. Akhirnya rektum menjadi kanalis analis dan berakhir jadi anus. Rektum
mempunyai sebuah proyeksi ke sisi kiri yang dibentuk oleh lipatan kohlrausch.
Fleksura sakralis terletak di belakang peritoneum dan bagian anteriornya tertutup oleh
7
(pita) tidak terdapat pada rektum, dan lapisan otot longitudinal berkesinambungan.
Pada sepertiga bagian atas rektum, terdapat bagian yang dapat cukup banyak meluas
yakni ampula rektum bila ini terisi maka timbullah perasaan ingin buang air besar. Di
bawah ampula, tiga buah lipatan proyeksi seperti sayap–sayap ke dalam lumen rektum,
dua yang lebih kecil pada sisi yang kiri dan diantara keduanya terdapat satu lipatan
yang lebih besar pada sisi kanan, yakni lipatan kohlrausch, pada jarak 5–8 cm dari anus.
Melalui kontraksi serabut–serabut otot sirkuler, lipatan tersebut saling mendekati, dan
Kanalis analis pada dua pertiga bagian bawahnya, ini berlapiskan kulit tipis yang
sedikit bertanduk yang mengandung persarafan sensoris yang bergabung dengan kulit
bagian luar, kulit ini mencapai ke dalam bagian akhir kanalis analis dan mempunyai
epidermis berpigmen yang bertanduk rambut dengan kelenjar sebacea dan kelenjar
keringat. Mukosa kolon mencapai dua pertiga bagian atas kanalis analis. Pada daerah
8
ini, 6–10 lipatan longitudinal berbentuk gulungan,kolumna analis melengkung
kedalam lumen. Lipatan ini terlontar keatas oleh simpul pembuluh dan tertutup
beberapa lapisan epitel gepeng yang tidak bertanduk. Pada ujung bawahnya, kolumna
lipatan longitudinal berakhir pada kantong dangkal pada akhiran analnya dan tertutup
selapis epitel thorax. Daerah kolumna analis, yang panjangnya kira–kira 1 cm, di sebut
daerah hemoroidal, cabang arteri rektalis superior turun ke kolumna analis terletak di
Hemoroid dibedakan antara yang interna dan eksterna. Hemoroid interna adalah
pleksus vena hemoroidalis superior di atas linea dentata/garis mukokutan dan ditutupi
oleh mukosa. Hemoroid interna ini merupakan bantalan vaskuler di dalam jaringan
submukosa pada rektum sebelah bawah. Sering hemoroid terdapat pada tiga posisi
primer, yaitu kanan depan ( jam 7), kanan belakang (jam 11), dan kiri lateral (jam 3).
Hemoroid yang lebih kecil terdapat di antara ketiga letak primer tesebut.5,6
9
Gambar 2.5 Hemoroid internal dan eksternal
bawah epitel anus.Kedua pleksus hemoroid, internus dan eksternus berhubungan secara
longgar dan merupakan awal aliran vena yang kembali bermula dari rektum sebelah
bawah dan anus. Pleksus hemoroid interna mengalirkan darah ke vena hemoroidalis
superior dan selanjutnya ke vena porta. Pleksus hemoroid eksternus mengalirkan darah
ke peredaran sistemik melalui daerah perineum dan lipat paha ke vena iliaka.5,6
Anoskopi adalah pemeriksaan pada anus dan rektum dengan menggunakan sebuah
spekulum. Pemeriksaan ini dapat menentukan letak dari hemorrhoid tersebut. Secara
10
a. Hemoroid eksterna
b. Hemoroid interna
superior dan media yang timbul di sebelah proksimal dari musculus sphincter
ani.
Hemoroid eksterna diklasifikasikan sebagai akut dan kronik. Bentuk akut berupa
hematoma, walaupun disebut hemoroid trombosis eksterna akut. Bentuk ini sangat
nyeri dan gatal karena ujung-ujung syaraf pada kulit merupakan reseptor nyeri.
Hemoroid eksterna kronik atau skin tag berupa satu atau lebih lipatan kulit anus yang
11
Gambar 2.6 Derajat Hemoroid Interna
c. Derajat III : pembesaran hemorrhoid yang prolaps dimana harus dibantu dengan
d. Derajat IV : prolaps hemorrhoid yang yang permanen. Prolaps ini rentan dan
2. Umur : pada umur tua terjadi degenerasi dari seluruh jaringan tubuh, juga
4. Pekerjaan : orang yang harus berdiri , duduk lama, atau harus mengangkat
12
6. Endokrin : pada wanita hamil ada dilatasi vena ekstremitas dan anus oleh
sirosis hepatis.5
2.4 Patofisiologi
Anal canal memiliki lumen triradiate yang dilapisi bantalan (cushion) atau alas
dari jaringan mukosa. Bantalan ini tergantung di anal canal oleh jaringan ikat yang
berasal dari sfingter anal internal dan otot longitudinal. Di dalam tiap bantalan terdapat
plexus vena yang diperdarahi oleh arteriovenosus. Struktur vaskular tersebut membuat
bersamaan dengan usaha pengeluaran feses yang keras secara berulang serta mengedan
prolapsus. Bantalan yang mengalami prolapsus akan terganggu aliran balik venanya.
tidak adekuat, berlama-lama ketika buang air besar, serta kondisi seperti kehamilan
yang meningkatkan tekanan intra abdominal. Perdarahan yang timbul dari pembesaran
hemoroid disebabkan oleh trauma mukosa lokal atau inflamasi yang merusak
superior (v. hemoroidalis) dan diliputi oleh mukosa. Cabang vena yang terletak pada
kolum analis posisi jam 3,7, dan 11 bila dilihat saat paien dalam posisi litotomi mudah
13
sekali menjadi varises. Penyebab hemoroid interna diduga kelemahan kongenital
dinding vena karena sering ditemukan pada anggota keluarga yang sama. Vena rektalis
superior merupakan bagian paling bergantung pada sirkulasi portal dan tidak berkatup.
Jadi berat kolom darah vena paling besar pada vena yang terletak pada paruh atas
canalis ani. Disini jaringan ikat longgar submukosa sedikit memberi penyokong pada
dinding vena. Selanjutnya aliran balik darah vena dihambat oleh kontraksi lapisan otot
dinding rectum selama defekasi. Konstipasi kronik yang dikaitkan dengan mengedan
yang lama merupakan faktor predisposisi. Hemoroid kehamilan sering terjadi akibat
penekanan vena rectalis superior oleh uterus gravid. Hipertensi portal akibat sirosis hati
(hemorroidalis) inferior waktu vena ini berjalan ke lateral dari pinggir anus. Hemorroid
ini diliputi kulit dan sering dikaitkan dengan hemorroid interna yang sudah ada.
Keadaan klinik yang lebih penting adalah ruptura cabang-cabang v. rektalis inferior
sebagai akibat batuk atau mengedan, disertai adanya bekuan darah kecil pada jaringan
submukosa dekat anus. Pembengkakan kecil berwarna biru ini dinamakan hematoma
perianal.5,6
longgar dan merupakan awal dari aliran vena yang kembali bermula dari rectum
sebelah bawah dan anus. Pleksus hemoroid intern mengalirkan darah ke v. hemoroid
superior dan selanjutnya ke vena porta. Pleksus hemoroid eksternus mengalirkan darah
ke peredaran sistemik melalui daerah perineum dan lipat paha ke daerah v. Iliaka.7
14
2.5 Manifestasi Klinis
berhubungan dengan adanya udem dan terjadi saat mobilisasi.Hal ini muncul sebagai
sekitarnya. Beberapa hari setelah timbul nyeri, kulit dapat mengalami nekrosis dan
Pada beberapa minggu selanjutnya area yang mengalami thrombus tadi dapat
mengalami perbaikan dan meninggalkan kulit berlebih yang dikenal sebagai skin tag.
Gejala yang biasa adalah protrusio, pendarahan, nyeri tumpul dan pruritus.
Trombosis atau prolapsus akut yang disertai edema atau ulserasi luar biasa nyerinya.
Hemoroid interna bersifat asimtomatik, kecuali bila prolaps dan menjadi stangulata.
Tanda satu-satunya yang disebabkan oleh hemoroid interna adalah pendarahan darah
1. Perdarahan
Merupakan gejala yang paling sering muncul; dan biasanya merupakan awal
dari penyakit ini. Perdarahan berupa darah segar dan biasanya tampak setelah defekasi
apalagi jika fesesnya keras. Selanjutnya perdarahan dapat berlangsung lebih hebat, hal
ini disebabkan karena vascular cushion prolaps dan mengalami kongesti oleh spincter
ani.
15
2. Prolaps
Dapat dilihat adanya tonjolan keluar dari anus. Tonjolan ini dapat masuk
Nyeri biasanya ditimbulkan oleh komplikasi yang terjadi seperti fisura, abses,
pula terjadi karena terjepitnya tonjolan hemorrhoid yang terjepit oleh spincter ani
(strangulasi).
4. Keluarnya Sekret
Walaupun tidak selalu disertai keluarnya darah, sekret yang menjadi lembab
2.6 Diagnosis
pemeriksaan penunjang.
- Anamnesis
pada saat buang air besar, darah yang keluar bisa menetes dan bisa juga keluar terus
menerus dan tidak bercampur dengan feses. Selain itu pasien juga akan mengeluhkan
adanya gatal-gatal pada daerah anus. Serta keluhan adanya massa pada anus dan
membuatnya merasa tidak nyaman, biasanya pada hemoroid interna derajat II dan
16
hemoroid eksterna. Pasien juga akan mengeluhkan nyeri pada hemoroid interna derajat
Hemoroid eksterna juga bisa terjadi tanpa gejala atau dapat ditandai dengan nyeri akut,
- Pemeriksaan Fisik
prolaps, biasanya jika berupa prolapsnya hemoroid interna akan terlihat adanya mukus
yang keluar saat pasien disuruh untuk mengedan. Jika pasien mengeluhkan perdarahan
kemungkinan bisa menyebabkan anemia sekunder yang dapat dilihat dari konjungtiva
palpebra pasien yang sedikit anemis. Daerah perianal juga diinspeksi untuk melihat ada
atau tidaknya fisura, fistula, polip atau tumor.. Biasanya agak susah meraba hemoroid
interna karena tekanan vena yang tidak tinggi dan biasanya tidak nyeri. Rectal toucher
- Pemeriksaan Penunjang
untuk mendeteksi apakah terjadi anemia pada pasien dan pemeriksaan anoskopi serta
tingkat pembesaran hemoroid. Dengan cara ini dapat dilihat hemoroid internus yang
17
Penderita dalam posisi litotomi. Anoskop dan penyumbatnya dimasukkan dalam anus
Hemoroid interna terlihat sebagai struktur vaskuler yang menonjol ke dalam lumen.
Apabila penderita diminta mengejan sedikit maka ukuran hemoroid akan membesar
dan penonjolan atau prolaps akan lebih nyata. Banyaknya benjolan, derajatnya,
letak,besarnya, dan keadaan lain dalam anus seperti polip, fissura ani dan tumor ganas
harus diperhatikan. Hasil anoskopi hemoroid interna yang tidak mengalami prolaps
biasanya terlihat gambaran vaskular yang menonjol keluar, dan apabila pasien diminta
mengejan akan terlihat gambaran yang lebih jelas. Sedangkan dengan menggunakan
perdarahan rektal dan rasa tak nyaman seperti pada fisura anal dan fistula, kolitis, polip
Diagnosa banding untuk hemoroid dapat bermacam, tabel dibawah ini akan
membaginya berdasarkan gejala klinis yang dapat muncul.
18
Prolaps Polip - + + Adanya gejala mual,muntah,dan
Kolorektal konstipasiyang parah (jikaukurannya
besar)
Pada prolaps rektum dapat dibedakan dari prolaps mukosa. Prolaps rektum
terjadi kelemahan dari rektum dan mungkin meliputi 4-20 cm rektum yang keluar
melalui orifisium anus, biasa terjadi pada perempuan astenik dan dikarakteristik
terbalik 2-3 cm dari mukosa rektum yang keluar dari orifisium anus dan tampak
2.8 Tatalaksana
- Terapi medikamentosa
dapat ditolong dengan tindakan lokal sederhana disertai nasehat tentang makan.
19
Makanan sebaiknya terdiri atas makanan berserat tinggi seperti sayur dan buah-
buahan. Makanan ini membuat gumpalan isi usus besar, namun lunak, sehingga
secara perlahan disusul dengan tirah baring dan kompres lokal untuk
2. Terapi bedah
dan pada penderita hemoroid derajat III dan IV. Terapi bedah juga dapat
dilakukan dengan perdarahan berulang dan anemia yang tidak dapat sembuh
dengan cara terapi lainnya yang lebih sederhana. Penderita hemoroid derajat IV
yang mengalami trombosis dan kesakitan hebat dapat ditolong segera dengan
hemoroidektomi.
sehemat mungkin dilakukan pada anoderm dan kulit yang normal dengan tidak
rekonstruksi tunika mukosa karena telah terjadi deformitas kanalis analis akibat
20
Ada tiga tindakan bedah yang tersedia saat ini yaitu bedah konvensional
(menggunakan pisau dan gunting), bedah laser (sinar laser sebagai alat
pemotong) dan bedah stapler (menggunakan alat dengan prinsip kerja stapler).
Bedah konvensional
2. Teknik Whitehead
3. Teknik Langenbeck
Bedah Laser
hanya alat pemotongnya menggunakan laser. Saat laser memotong, pembuluh jaringan
terpatri sehingga tidak banyak mengeluarkan darah, tidak banyak luka dan dengan
nyeri yang minimal.Pada bedah dengan laser, nyeri berkurang karena syaraf rasa nyeri
ikut terpatri. Di anus, terdapat banyak syaraf. Pada bedah konvensional, saat post
operasi akan terasa nyeri sekali karena pada saat memotong jaringan, serabut syaraf
Sedangkan pada bedah laser, serabut saraf dan selubung saraf menempel jadi
satu, seperti terpatri sehingga serabut saraf tidak terbuka. Untuk hemoroidektomi,
dibutuhkan daya laser 12 – 14 watt. Setelah jaringan diangkat, luka bekas operasi
direndam cairan antiseptik. Dalam waktu 4 – 6 minggu, luka akan mengering. Prosedur
Bedah Stapler
21
Teknik ini juga dikenal dengan nama Procedure for Prolapse Hemorrhoids (PPH)
atau Hemoroid Circular Stapler. Alat yang digunakan sesuai dengan prinsip kerja
stapler. Bentuk alat ini seperti senter, terdiri dari lingkaran di depan dan pendorong di
saluran anus. Fungsinya adalah sebagai bantalan saat buang air besar. Kerjasama
jaringan hemoroid dan m. sfinter ani untuk melebar dan mengerut menjamin kontrol
keluarnya cairan dan kotoran dari dubur. Teknik PPH ini mengurangi prolaps jaringan
hemoroid ini ke posisi anatominya semula karena jaringan hemoroid ini masih
diperlukan sebagai bantalan saat BAB, sehingga tidak perlu dibuang semua.
Mula-mula jaringan hemoroid yang prolaps didorong ke atas dengan alat yang
dinamakan dilator, kemudian dijahitkan ke tunika mukosa dinding anus. Kemudian alat
stapler dimasukkan ke dalam dilator. Dari stapler dikeluarkan sebuah gelang dari
titanium diselipkan dalam jahitan dan ditanamkan di bagian atas saluran anus untuk
berlebih masuk ke dalam stapler. Dengan memutar sekrup yang terdapat pada ujung
alat, maka alat akan memotong jaringan yang berlebih secara otomatis. Dengan
mengganggu fungsi anus, tidak ada anal discharge, nyeri minimal karena tindakan
pasien pulih lebih cepat sehingga rawat inap di rumah sakit semakin singkat. 3,7,8
22
Tindakan pada hemoroid eksterna yang mengalami trombosis
Trombosis dapat terjadi karena tekanan tinggi di vena tersebut misalnya ketika
mengangkat barang berat, batuk, bersin, mengejan, atau partus. Vena lebar yang
menonjol itu dapat terjepit sehingga kemudian terjadi trombosis. Kelainan yang nyeri
sekali ini dapat terjadi pada semua usia dan tidak ada hubungan dengan ada/tidaknya
Keadaan ini ditandai dengan adanya benjolan di bawah kulit kanalis analis yang
nyeri sekali, tegang dan berwarna kebiru-biruan, berukuran dari beberapa milimeter
sampai satu atau dua sentimeter garis tengahnya. Benjolan itu dapat unilobular, dan
dapat pula multilokuler atau beberapa benjolan. Ruptur dapat terjadi pada dinding vena,
meskipun biasanya tidak lengkap, sehingga masih terdapat lapisan tipis adventitiia
Pada awal timbulnya trombosis, terasa sangat nyeri, kemudian nyeri berkurang
dalam waktu dua sampai tiga hari bersamaan dengan berkurangnya udem akut. Ruptur
spontan dapat terjadi diikuti dengan perdarahan. Resolusi spontan dapat pula terjadi
23
BAB 3
LAPORAN KASUS
3.1 Identitas :
Nama : Tn. FN
Umur : 23 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswa
3.2 Anamnesis :
Pasien laki-laki usia 23 tahun masuk dari IGD bedah RSUP Dr. M Djamil
Keluarnya benjolan dari lubang anus sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit.
- Keluarnya benjolan dari lubang anus sejak 1 minggu sebelum masuk rumah
sakit.
- Awalnya, benjolan muncul dirasakan ketika buang air besar dan dapat masuk
sendiri sejak 1 tahun yang lalu.
- Namun 1 minggu sebelum masuk rumah sakit, benjolan yang keluar tersebut
tidak dapat masuk kembali maupun dimasukkan kembali dengan bantuan jari
tangan.
- Pasien mengeluhkan sulit buang air besar dan mengejan keras saat buang air
besar sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit.
24
- Feses yang keluar berukuran kecil-kecil seperti kotoran kambing dengan diikuti
keluarnya darah yang menetes.
- Darah segar, menetes, dan tidak bercampur dengan feses.
- Nyeri pada anus saat BAB (+)
- Penurunan nafsu makan (-)
- Penurunan berat badan (-)
- Pasien buang air besar dengan toilet jongkok.
- Pasien jarang memakan makanan berserat seperti sayur dan buah-buahan.
- Pasien sering mengkonsumsi makanan yang berminyak dan bersantan, serta
rendah serat.
- Demam (-), mual (-), muntah (-)
- Pasien sudah mengalami keluhan keluar benjolan dari anus dan dapat masuk sendiri
sejak 3 tahun yang lalu. Kemudian, pasien berobat ke dokter dan diberikan obat
25
Tidak ada anggota keluarga yang menderita keluhan seperti ini.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalisata
- Mata :Konjungtiva anemis dan sklera tidak ikterik. Pupil bulat isokor Ø
- Hidung :Tidak ada kelainan (Deviasi septum tidak ada, pernapasan cuping
- Mulut :Tidak ada kelainan (bibir tidak sianosis, gusi tidak ada perdarahan,
- Leher :Tidak ada kelainan (deviasi trakea tidak ada, tidak ada pembesaran
26
- KGB :Tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening.
Pemeriksaan Thorax
- Paru-paru :
Inspeksi : bentuk dinding dada normal, pergerakan dinding dada simetris kanan
kiri.
ronkhi (+/+)
- Jantung :
- Pemeriksaan Abdomen
Perkusi : Timpani
Status Lokalis
27
Foto klinis pasien:
Regio anal :
posisi jam 12-2 , jam 3-5, dan jam 6-11, tertutupi oleh mukosa, konsistensi lunak,
RT :
Anus : tenang
Sfingter : menjepit
Mukosa : licin
Ampula : lapang
Massa : (+)
28
Diagnosis Kerja : Hemoroid Interna Grade IV
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
- Hb : 14,5 gr/dl
- Leukosit : 9800/mm3
- Trombosit : 490000/mm3
- Hematokrit : 43,3 %
- Ur/Cr : 13/0,68
- SGOT/SGPT : 16/ 40
Kesan : Normal
TATALAKSANA
- Medikamentosa
IVFD RL
29
- Non medikamentosa
30
BAB 4
DISKUSI
Hasil dari anamnesis yang menunjang ke arah diagnosis yaitu keluar benjolan dari
anus sejak ± 1 minggu sebelum masuk rumah sakit. Awalnya, benjolan muncul
dirasakan sejak 1 tahun yang lalu. Benjolan dirasakan muncul terutama saat buang air
besar dan dapat masuk sendiri atau dengan bantuan tangan. Pasien mengaku selama ini
dalam 1 tahun ada ± 3-4x mengalami keluhan yang sama. Kemudian, sejak ± 1 minggu
yang lalu benjolan tidak dapat dapat masuk sendiri maupun tidak dapat dimasukkan
kembali dengan jari tangan. Buang air besar berdarah dengan mengejan sejak 1 minggu
yang lalu. Feses yang keluar berukuran kecil-kecil seperti kotoran kambing dengan
darah segar, menetes, dan tidak bercampur dengan feses. Nyeri pada anus dirasakan
terutama saat buang air besar. Pasien jarang memakan makanan berserat seperti sayur
Dari keluhan utama dan riwayat penyakit sekarang pada pasien menujukkan ke arah
diagnosis kerja hemoroid interna grade IV sesuai teori dimana terjadinya prolaps dari
hemoroid dan tidak dapat masuk kembali meskipun dengan bantuan tangan. Riwayat
hilang timbul keluar benjolan ciri khas dari hemoroid interna. Pada pasien ini faktor
risiko terjadinya hemoroid akibat konstipasi menahun dan sering mengejan pada waktu
defekasi. Gejala lain dari hemoroid yaitu adanya perdarahan dan nyeri saat terjadi
31
Dari inspeksi pada anus tampak adanya penonjolan di sekeliling anus seperti
kembang, menonjol di posisi jam 12-2, jam 3-6, dan jam 7-11, tertutupi oleh mukosa,
konsistensi lunak, permukaan mukosa licin, warna kebiruan. Secara literatur hemoroid
interna melalui inspeksi masa yang menonjol ditutupi oleh mukosa, konsistensi lunak,
diagnosis hemoroid karena anus tenang, sfingter menjepit, mukosa licin, ampula
lapang, dan dilihat di Handscoon tidak ada feses dan tidak ada darah. Salah satu
komplikasi dari hemoroid yaitu trombosis ditandai warna kebiruan dari benjolan
tersebut.
Pilihan terapi utama pada pasien ini adalah terapi medikamentosa, dengan
mengurangi gejala nyeri pada sekitar anus dan membantu melancarkan BAB. Terapi
cairan yang diberikan yaitu ringer laktat sebagai maintenance kebutuhan cairan pasien
dan juga sebagai persiapan pre operatif. Pasien diberikan makanan tinggi serat dan
obat pencahar agar feses tidak keras serta mudah keluar saat buang air besar. Terapi
antibiotik digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi kuman saluran cerna karena
32
DAFTAR PUSTAKA
1. Silvia A.P, Lorraine M.W, Hemoroid. Dalam: Konsep – konsep Klinis Proses
Penyakit, Edisi VI, Patofisiologi Vol.1. Jakarta: EGC: 2005:467
2. Susan Galandiuk MD, Louisville KY. A Systematic Review of Stapled
Hemorrhoidectomy – Invited Critique, Jama and Archives, Vol. 137 No. 12,
December, 2002,http://archsurg.ama.org/egi/content/extract. last update
Desember 2009.
3. Nelson, Heidi MD., Roger R. Dozois, MD., Anus, in Sabiston Text Book of
Surgery, Saunders Company, Phyladelphia 2001.
4. Werner Kahle ( Helmut Leonhardt,werner platzer ), dr Marjadi Hardjasudarma (
alih bahasa ). Berwarna dan teks anatomi Manusia Alat – Alat Dalam, 1998: 232
5. Sjamsuhidajat, Wim de Jong. Hemoroid, 2004 Dalam: Buku Ajar Ilmu Bedah,
Ed.2, Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal: 672 – 675.
6. Diagnosing Hemorrhoid Types and Rectal Prolaps, http:\\ www.pph.com Ethicon
Endo-Surgery, Inc. 2003-2005. This site is published by Ethicon Endo-Surgery,
Inc. and is intended for U.S. audiences only.
7. Nisar, P.J. & Scholfield, J.H., 2003. Managing Haemorrhoids. British Medical
Journal; 327: 847-851.
8. Acheson, A.G. & Scholefield, J. H., 2008. Management of Haemorrhoids. British
Medical Journal;336: 380-383.
9. Mansjur A dkk ( editor ), 1999, Kapita selekta Kedokteran, Jilid II, Edisi III, FK
UI, Jakarta,pemeriksaan penunjang: 321 – 324.
10. Bailey and Love’s. 2013.Short practice of surgery chapter 73 the anus adn anal
canal ;1236-1257
11. Lawrence PF. 2013. Essentials of General Surgery. Fifth edition;300-3005.
33