Disusun oleh:
Pembimbing:
dr. Ita Puspita Dewi, Sp. DV, FINSDV, FAADV
NIM : 0607012210001
Mengesahkan,
Dokter Pembimbing
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya atas rahmat dan
hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan referat yang berjudul “” dengan semangat
tinggi.
Referat ini disusun untuk menyelesaikan salah satu syarat kepaniteraan klinik
di Departemen Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin RSUD dr. Mohammad Soewandhie
Surabaya, Fakultas Kedokteran Universitas Ciputra, dengan harapan dapat dijadikan
sebagai acuan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Penulis menyadari bahwa referat yang dibuat masih jauh dari kata sempurna,
maka saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak sangat diharapkan.
Semoga referat ini dapat memberi banyak manfaat.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Kulit adalah organ terbesar pada tubuh manusia, dengan berat sekitar 5 kg
dan luas 2 m2 pada seseorang dengan berat badan 70 kg. Bila diamati lebih teliti,
terdapat variasi kulit sesuai dengan area tubuh. Kulit yang tidak berambut disebut
kulit glabrosa, ditemukan pada telapak tangan dan telapak kaki (Menaldi, dkk.
2016).
Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari
lingkungan hidup manusia. Luas kulit orang dewasa 1.5 m2 dengan berat kira-kira
15% berat badan (Wiluajeng, D. 2018)
1. Fungsi proteksi
2. Fungsi absorbsi
3. Fungsi ekskresi
4. Fungsi persepsi
6. Fungsi keratinisasi
Butir melanin yang terbentuk dalam sel basal kulit setelah penyinaran
UVB akan berpindah ke stratum korneum di permukaan kulit, kemudian
teroksidasi oleh sinar UVA. Jika kulit mengelupas, butir melanin akan lepas,
sehingga kulit kehilangan pelindung terhadap sinar matahari.
Efek sinar UVA dan UVB pada tubuh bervariasi. UVA diserap pada
lapisan dermis pada kulit dan memiliki efek yaitu penuaan akibat
berkurannya elatisitas pada kulit hingga menyebabkan kerutan (wrinkle).
Sedangkan UVB sendiri diserap pada lapisan epidermis yang memiliki efek
kemerahan (eritema) dan rasa terbakar (burning).
10
UVA dan UVB dapat memicu roduksi melanin (pigmen kulit) dan
melanin ini bersifat menyerap ultraviolet. Sel kulit (keratinosit) akan
mengalami proliferasi (perbanyak diri) sel bila terpajan ultraviolet, sehingga
timbul penebalan kulit (hiperkeratosis). Produksi melanin berlebihan,
hiperkeratosis ini dan masih ditambah dengan mekanisme kimiawi kulit
(kulit mampu membentuk tabir surya alami) merupakan efek proteksi kulit
yang terbangun bila terpajan sinar surya dalam usahanya melindungi
struktur kulit agar tidak terbakar atau bahkan terjadi penyimpangan genetik
yang dapat mengarah kerusakan sel sampai timbulnya keganasan kulit.
Sumber: Wikipedia
III Sensitif, kadang terbakar, dan dapat menggelap tanpa sinar matahari
vi