FURUNKEL
Oleh :
RAHMAWATI
10542 0521 13
Pembimbing :
dr. A. Amal Alamsyah, M.Si, Sp. KK
Nama : Rahmawati
Telah menyelesaikan tugas dalam rangka kepaniteraan klinik pada bagian Ilmu
Makassar.
Pembimbing
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulisan laporan kasus ini dapat
diselesaikan. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Baginda
Besar Nabi Muhammad SAW.
Laporan Kasus berjudul “Furunkel” ini dapat terselesaikan dengan baik dan
tepat pada waktunya sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Kepaniteraan
Klinik di Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Secara khusus penulis
sampaikan rasa hormat dan terima kasih yang mendalam kepada dr. A. Amal
Alamsyah, M.Si, Sp.KK selaku pembimbing yang telah banyak meluangkan
waktu dengan tekun dan sabar dalam membimbing, memberikan arahan dan
koreksi selama proses penyusunan tugas ini hingga selesai.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan kasus ini belum sempurna
adanya dan memiliki keterbatasan tetapi berkat bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak, baik moral maupun material sehingga dapat berjalan dengan baik.
Akhir kata, penulis berharap agar laporan kasus ini dapat memberi manfaat
kepada semua orang.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
RESUME .................................................................................................... 3
DIAGNOSIS ................................................................................................ 5
PENATALAKSANAAN ............................................................................ 5
PROGNOSIS .............................................................................................. 5
LAMPIRAN ......................................................................................................... 14
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
insidenya menduduki tempat ketiga dan berhubungan erat dengan keadaan sosial
pioderma sekunder. Pioderma primer dimana infeksi terjadi pada kulit yang
berdasarkan lokasi lesi yaitu pioderma primer pada kulit (contohnya: impetigo,
kulit yang terjadi dikarenakan telah ada penyakit kuli lain, contohnya: Dermatitis
merupakan radang folikel rambut dan sekitarnya dengan gambaran khas berupa
mengenai area yang banyak friksi seperti wajah, leher, kulit kepala, aksila dan
bokong. Furunkel pada umumnya disebabkan oleh bakteri gram positif yaitu
1
Staphylococcus aureus. Bukti peranan Staphylococcus aureus dijelaskan pada
gambaran umum dari lesi dimana lesi kulit yang disebabkan oleh coccus gram
positif biasanya muncul seperti pustula, furunkel atau erosi dengan warna
madu.1,3,4
Furunkel dapat mengenai segala usia akan tetapi jarang terjadi diawal
masa kanak-kanak. Namun meningkat dengan cepat pada usia pubertas dan pada
masa remaja dan dewasa awal. Pada masa remaja anak laki-laki lebih rentan
dibanding anak perempuan. Di daerah beriklim sedang juga jarang terjadi kecuali
2
BAB 2
LAPORAN KASUS
Resume
Seorang anak perempuan berumur 2 tahun dibawah oleh ibunya ke poli kulit
kelamin Rumah Sakit Khusus Daerah Provinsi Sulawesi Selatan dengan keluhan
bisul dilengan sebelah kanan sejak 1 minggu yang lalu. Awalnya timbul benjolan
kecil kemudian menjadi besar, lesi pertama merah kemudian bengkak. Bisul
dirasakan nyeri dan gatal. Demam dialami pasien saat muncul bisul. Pasien belum
pernah berobat sebelumnya. Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga tidak
ada. Pasien sudah pernah terkena penyakit seperti ini sebelumnya yaitu saat pasien
berusia 1 tahun ada benjolan di mata pasien. Riwayat alergi tidak ada.
Status Presens
Pemeriksaan klinis
Gizi (kurang/cukup/baik)
Hygiene (buruk/sedang/baik)
Status Dermatologi
Ukuran : Plakat
3
Gambar 1. Tampak lesi nodus yang eritematosa berbentuk keucut dan
Gambar 2. Tampak dari atas lesi adanya pustul di bagian tengah lesi.
4
Diagnosis Banding
- Hidradenitis supuratif
Diagnosis
Penatalaksanaan
Terapi Topikal
- Ichtyol 5% , 3x1
Terapi Sistemik
Prognosis :
5
BAB 3
PEMBAHASAN
muncul sebagai nodul merah, bengkak, dan lembut pada bagian tubuh yang
berbulu, dan terkadang dengan pustula di atasnya. Penyebab yang paling umum
kelenjar getah bening jarang terjadi. Jika beberapa folikel berdekatan terinfeksi,
mereka mungkin menyatu dan membentuk nodul lebih besar, yang dikenal
sebagai karbunkel.5,6
Furunkel dapat terjadi pada semua umur akan tetapi paling sering terjadi
pada remaja dan dewasa muda. Dimana furunkel biasanya memiliki tempat
predileksi secara umum pada daerah wajah, leher, aksila, pantat, paha dan
perineum. Daerah yang sering terkena gesekan juga bisa menjadi tempat
dengan satu atau dua bisul dan setelah pengobatan tidak mengalami rekurensi.
Namun, furunkel memiliki kecenderungan untuk kambuh dan dalam kasus seperti
keluarga.5
6
Selain penyebaran bakteri diantara sesama anggota keluarga, faktor-faktor
predisposisi lain yang juga berpengaruh terhadap rekurensi dari furunkel yaitu
pasien dengan diabetes melitus, obesitas, kebersihan dan higiene yang kurang,
Hal ini sesuai hasil alloanamnesis dan pemeriksaan fisik bahwa seorang
pasien berumur 2 tahun dengan keluhan bisul dilengan sebelah kanan sejak 1
minggu yang lalu. Awalnya timbul benjolan kecil kemudian menjadi besar, lesi
pertama merah kemudian bengkak. Bisul dirasakan nyeri dan gatal. Demam
dialami pasien saat muncul bisul. Pasien belum pernah berobat sebelumnya.
Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga tidak ada. Pasien sudah perna
terkena penyakit seperti ini sebelumnya yaitu saat pasien berusia 1 tahun ada
benjolan di mata pasien. Riwayat alergi tidak ada. Faktor kebersihan dan
lengan kanan. Pada kasus yang sulit perlu pemeriksaan histopatologi dan
pemeriksaan laboratorium.
serta gambaran efloresensi yang khas yaitu berupa nodus eritematosa berbentuk
kerucut, di tengah terdapat pustul. Kemudian melunak menjadi abses yang berisi
pus dan jaringan nekrotik, lalu memecah menbentuk fistel. Untuk mengetahui
7
penyebab rekurensi dapat dilakukan pemeriksaan menyeluruh berupa pemeriksaan
iklim)
tengah terdapat pustul. Tempat predileksi secara umum pada daerah wajah,
leher, aksila, pantat, paha dan perineum. Dapat juga pada daerah yang
8
Pemeriksaan yang dapat dilakukan dalam menunjang diagnosis dari
1. Pemeriksaan Histopatologi
limfosit dan leukosit PMN, mula-mula pada folikel rambut. Pada bagian
mengandung stafilokok.
2. Pemeriksaan Laboratorium
biasanya terdapat pada usia sesudah akil balik sampai dewasa muda.
tanda radang akut. Kemudian dapat melunak menjadi abses, dan memecah
menahun dapat terbentuk abses, fistel dan sinus yang multiple. Terbanyak
9
Penatalaksanaan pada furunkel adalah sebagai berikut:10
1. Tindakan umum
Penderita harus diberi tahu bahwa penyakit ini dapat kambuh jika ada faktor-
faktor yang mendasari seperti higine dan kebersihan kulit kurang, penyakit
Maka dari itu sangat dianjurkan untuk perbaiki higine dan pola makan.
2. Pengobatan Topikal
Terapi topikal pada furunkel dapat diberikan kompres salep iktiol 5% atau
salep antibiotik.
3. Pengobatan sistemik
Terapi sistemik pada furunkel dappat diberikan antibiotik sistemik jika lesi
banyak.
Dalam hal ini penatalaksanaan yang diberikan pada pasien sesuai dengan
teori, pasien diberikan Ichtyol 5% , 3x1, Cefadroxil syr. 125 mg, 2x1 cth,
Imunos syr. 60 mg, 1x1 cth, Paracetamol syr. 125 mg, 3x1 cth.
10
Edukasi yang dapat diberikan pada pasien tentang penyakit ini yaitu :
kambuh sehingga pasien harus menjaga hygiene kulit dan rajin berolah
11
BAB 4
KESIMPULAN
pustul. Furunkel mengenai area yang banyak friksi seperti wajah, leher, kulit
kepala, aksila dan bokong. Furunkel pada umunya disebabkan oleh bakteri gram
Furunkel dapat mengenai segala usia akan tetapi jarang terjadi diawal
masa kanak-kanak. Namun meningkat dengan cepat pada usia pubertas dan pada
masa remaja dan dewasa awal. Pada masa remaja anak laki-laki lebih rentan
dibanding anak perempuan. Di daerah beriklim sedang juga jarang terjadi kecuali
Tempat predileksi secara umum pada daerah wajah, leher, aksila, pantat,
paha dan perineum. Daerah yang sering terkena gesekan juga bisa menjadi tempat
predileksi dari furunkel seperti daerah di bawah ikat pinggang dan dapat pula pada
daerah ekstremitas.
tidak berulang.
12
DAFTAR ISI PUSTAKA
13
LAMPIRAN
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : AMD.
B. ANAMNESIS
poli kulit kelamin Rumah Sakit Khusus Daerah Provinsi Sulawesi Selatan
dengan keluhan bisul ditangan sebelah kanan sejak 1 minggu yang lalu.
Pasien sudah perna terkena penyakit seperti ini sebelumnya yaitu saat
pasien berusia 1 tahun ada benjolan di mata pasien. Riwayat alergi tidak
ada.
C. PEMERIKSAAN FISIS
1. Status Pasien
Keadaan Umum
14
Sakit : Moderat
Kesadaran : Composmentis
Gizi : Baik
Tanda Vital
Kepala
Sclera : Ikhterus (-)
Ukuran : Plakat
pustul
15