SYRINGOMA
Oleh :
Pembimbing :
dr. HELENA KENDENGAN, Sp. KK
Telah menyelesaikan tugas dalam rangka kepaniteraan klinik pada bagian Ilmu
Makassar.
Pembimbing
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulisan laporan kasus ini dapat
diselesaikan. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Baginda
Besar Nabi Muhammad SAW.
Laporan Kasus berjudul “Syringoma” ini dapat terselesaikan dengan baik dan
tepat pada waktunya sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Kepaniteraan
Klinik di Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Secara khusus penulis
sampaikan rasa hormat dan terima kasih yang mendalam kepada. dr. Helena
Kendengan, Sp.KK selaku pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu
dengan tekun dan sabar dalam membimbing, memberikan arahan dan koreksi
selama proses penyusunan tugas ini hingga selesai.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan kasus ini belum sempurna
adanya dan memiliki keterbatasan tetapi berkat bantuan dan dorongan dari berbagai
pihak, baik moral maupun material sehingga dapat berjalan dengan baik. Akhir
kata, penulis berharap agar laporan kasus ini dapat memberi manfaat kepada semua
orang.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
RESUME .................................................................................................... 6
DIAGNOSIS ............................................................................................... 7
PENATALAKSANAAN ............................................................................ 8
PROGNOSIS .............................................................................................. 8
LAMPIRAN ......................................................................................................... 19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Siringoma adalah tumor jinak kelenjar ekrin. Memiliki gambaran klinis papul
yang berbatas tegas, berwarna kulit sampai kecoklatan pada kelopak mata bagian bawah.
Syringoma sebagian besar hadir pada kelompok remaja dengan papula di bagian atas
tubuh.1
adalah tumor jinak adenoma duktus kelenjar ekrin intraepidermis yang biasanya multipel.
Siringoma sangat jarang ditemukan pada populasi umum, di Amerika terdapat sekitar 1%
populasi siringoma. Wanita lebih sering mengalami siringoma dibanding pria. Biasanya
onset inisial di masa pubertas dengan lesi bertambah beberapa waktu kemudian.2
Syringoma berasal dari kata Yunani syrnx, yang berarti pipa atau tabung. Ini adalah
tumor kulit jinak yang berasal dari kelenjar eccrine.1 Syringoma adalah papula
asimtomatik, tegas, bervariasi bentuknya miliar dan lentikuler dengan diameter berukuran
1 - 5 mm, Papul jarang mencapai 10 mm. Permukaan syringoma berbentuk kubah yang
rendah atau flattopped. Lesi biasanya tumbuh lambat, kecil dan berwarna kulit dan
biasanya tampak pada wajah ketika masa puberitas. Meski biasanya papulnya berwarna
kulit, namun kadang syringoma juga bisa berwarna kuning, dan merah kecoklatan,
Syringomas paling sering ditemukan pada daerah kelopak mata bawah atau atas,
pipi dan dahi.5 Syringoma juga bisa muncul didaerah lain seperti leher atas, dada,
ekstremitas atas, aksila, lengan bawah volar, periumbilical dan daerah genital.3
4
Syringoma adalah varian klinis dengan banyak laporan dalam literatur dunia. Lesi
bersifat bilateral, simetris, dan memiliki distribusi folikuler dan nonfolikular. Erupsi
syringoma merupakan varian langka yang pertama kali dijelaskan oleh Jacquet dan Darier
pada tahun 1987. Syringoma lebih sering dikaitkan pada pasien sindrom down, dan pasien
keringat kelenjar ekcrine intraepidermal dari penyakit ini. Siringoma biasanya sporadik
atau terjadi spontan. Beberapa kasus terjadi dengan latar belakang familial yang
diturunkan secara autosomal dominan. Meskipun belum ada studi insiden siringoma yang
dihubungkan dengan ras tertentu, siringoma eruptif secara statistik lebih sering ditemukan
5
BAB II
LAPORAN KASUS
Resume
Seorang perempuan berusia 48 tahun datang ke RSUD Syekh Yusuf Kab. Gowa
dengan keluhan muncul papul-papul kecil yang banyak di daerah bawah mata kanan dan
kiri, dan terasa gatal saat cuaca panas. Sudah dirasakan sejak kurang-lebih 4 bulan yang
lalu. Awalnya pasien merasakan hanya satu papul di bawah mata kanan kemudian mulai
menyebar ke mata kiri dan makin banyak. Tidak ada nyeri, riwayat demam disangkal,
tidak pernah merasakan gejala ini sebelumnya. Riwayat keluarga disangkal, riwayat
gigitan serangga (-) dan selama keluhan muncul pasien menggunakan bedak baby dan
Status Presens
Pemeriksaan klinis
Kesadaran (composmentis/uncomposmentis)
Status Dermatologi
6
Gambar 1. Tampak papul-papul kecil di bawah mata bagian luar
Diagnosis Banding
- Milia
- Akne
Diagnosis
dengan Syringoma.
7
Penatalaksanaan
Terapi
- Elektrokauter
Prognosis :
8
BAB III
PEMBAHASAN
a. Pengertian
Syringoma adalah tumor jinak yang umumnya terjadi di saluran kelenjar keringat
eccrine. Secara klinis syringoma muncul seperti papul kecil, berbatas tengas dan warna
papul sampai kekuningan. Ukuran papul sekitar 1 - 5 mm, jarang mencapai 10 mm, paling
sering terkena di daerah kelopak mata bawah dan malar atas. Umumnya keluhan muncul
tanpa memiliki gejala yang khas.3,6 Berdasarkan hasil anamnesis pasien mengeluhkan
timbulnya papul-papul kecil dibawah mata yang berkelompok, kadang dirasa gatal
apabila cuaca panas, lesinya terletak di daerah wajah pada bagian bawah mata kiri dan
kanan. Hal ini sejalan dengan teori diatas mengenai definisi penyakit Syringoma.
Presentasi klinik siringoma yang bervariasi sudah sering dilaporkan. Pada tahun
1987 Friedman dan Butler membagi siringoma ke dalam empat klasifikasi klinik yaitu:2
1. Bentuk lokal
4. Bentuk familial
diameter l-5 mm, paling sering <3mm, permukaan membulat atau rata, dengan warna
umumnya sewarna kulit atau sedikit kekuningan tapi dapat pula agak merah muda atau
bahkan kecoklatan, yang tersebar di daerah kelopak mata, leher, serta dapat pula dalam
bentuk generalisata. Bentuk generalisata atau siringoma eruptif jarang dilaporkan, lebih
9
Bentuk klinik tersering ialah bentuk periorbital, dan umumnya lesi awal timbul di
area periorbital inferior/kelopak mata bagian bawah (Gambar 1). Bentuk yang jarang
dilaporkan ialah milium-like syringoma, siringoma dengan lesi unilateral dan clear-cell
syringoma.7
Penyebab penyakit ini belum diketahui, biasanya sporadik atau terjadi spontan.
Beberapa kasus terjadi dengan latar belakang familial yang diturunkan secara autosomal
dominan. Meskipun belum ada studi insiden siringoma yang dihubungkan dengan ras
tertentu, siringoma eruptif secara statistik lebih sering ditemukan pada orang Afro-
Amerika dan Asia. Dari hasil anamnesis tidak ditemukan adanya factor dari keluarga.2
sepanjang jalur ekrin. Sulit untuk membedakan antara duktus ekrin dan apokrin. Beberapa
duktus ekrin lebih merupakan respon terhadap reaksi inflamasi. Teori inflamasi ini
10
didukung adanya beberapa laporan siringoma pada alopesia sikatrisial, prurigo nodularis,
yang signifikan bagi pasien. Tidak ada pengobatan yang pasti untuk syringoma yang
menyebar luas. Operasi atau bahan kimia dapat melibatkan beberapa risiko pada jaringan
dengan kuretase dan eksisi gunting telah dilakukan dan mencapai keberhasilan oprasi di
tempat tertentu. Karena lesi berada di dermis dan seringkali dalam jumlah banyak,
sayangnya, dengan terapi yang berbeda-beda menghasilkan hasil kosmetik yang buruk.
Tidak ada pengobatan standar untuk syringoma. Meskipun laser karbon dioksida,
tretinoin topikal dan asam trikloroasetat ternyata berguna, namun tidak ada yang dapat
berwarna kulit yang banyak dan kadang terasa gatal ketika suhu panas pada daerah
bawah mata, yang awalnya pasien merasakan hanya muncul satu papul di bawah mata
kanan dan kemudian bertambah banyak dan menyebar ke mata kiri. Berdasarkan teori
mengenai gejala klinis syringoma, dapat dimulai dengan munculnya papul-papul kecil di
bawah mata yang berukuran miliar atau lenticular, berwarna seperti kulit, berbatas tegas
dilapisi oleh dua lapisan epitel cuboidal dan dikelilingi oleh stroma fibrotic (gambar 2.a).
11
Lumen berisi bahan pucat, homogeny dan eosinofilik. Seringkali muncul gambaran
Gambar 2
a b
b. Diagnosis Banding
1. Milia
Adapun diagnosis banding dari kasus ini adalah milia dan akne. Milia adalah kista
epithelial yang berasal dari penyumbatan saluran kelenjar ekrin. Frekuensi kejadian milia
12
sama pada pria dan wanita, biasanya pada usia dewasa dan dapat pula muncul pada bayi
baru lahir. Iklim panas banyak keringat mempermudah timbulnya penyakit ini. Kista
tampak berupa bintik-bintik kecil berukuran miliar, multiple, berwarna putih, dan sering
kali berkelompok. Milia berukuran kecil, garis tengahnya jarang melebihi 2 mm. milia
biasanya berwarna krim pucat atau putih. Pada neonates, lesi terebar di wajah. Pada orang
dewasa, milia akibat trauma ataau lepuh dapat timbul dimana saja. Lokasi tersering pada
daerah bawah mata, wajah, konjungtiva dan korpus penis. Gambaran histopatologi
penyakit ini berupa suatu retensi kista, dengan dinding terdiri dari sel-sel epidermis dan
2. Akne Vulgaris
umumnya terjadi pada masa remaja dan dapat sembuh sendiri. Gambaran klinis akne
vulgaris sering polimorfi; terdiri atas berbagai kelainan kulit berupa komedo, papul,
pustule, nodus, dan jaringan parut yang terjadi akibat kelainan kulit berupa komedo,
papul, pustule, nodus, dan jaringan parut yang terjadi akibat kelainan aktif tersebut, baik
13
jaringan parut yang hipotrofik maupun hipertropik. Meskipun penyebab penyakit ini
- Perubahan pola keratinisasi dalam folikel. Keratinisasi dalam filokel yang biasanya
berlangsunglonggar berubah menjadi padat sehingga sukar lepas dari saluran folikel
tersebut.
dalam sebum dan kekentalan sebum yang penting pada patobenesis penyakit.
- Peningkatan jumlah flora folikel yang berperan proses kemotaktik inflamasi serta
akne.
ACTH yang mungkin menjadi faktor penting pada kegiata kelenjar sebasea.
- Terjadi stress spikis yang dapat memicu kegiatan kelenjar sebasea, baik secara
- Factor lain; usia, ras familial, makanan, cuaca/musim yang secara tidak langsung.
Tempat predileksi akne vulgaris adlah di daerah muka, bahu, dada bagian atas dan
punggung bagian atas. Lokasi kulit lain, misalnya leher, lengan atas dan glutea kadang-
kadang terkena. Erupsi kulit polimorfik dengan gejala predominan salah satunya,
komedo, papul, yang tidak meradang dan pustule, nodus dan kista yang meradang. Dapat
di sertai rasa gatal. Diangnosis akne vulgaris ditegakkan atas dasar klinis dan pemeriksaan
14
ekskohleasi sebum, yaitu pengeluaran sumbatan sebum dengan komedi ekstraktor
(sendok unna). Sebum yang menyumbat folikel tampak sebagai massa padat seperti lilin
atau massa lebih lunak bagai nasi yang ujungnya kadang berwarna hitam. Pemeriksaan
histopatolohi memperlihatkan gambaran yang tidak spesifik berupa sebukan sel radang
c. Penatalaksanaan
pada area tubuh yang terlihat dengan alasan kosmetik, atau jika simtomatik. Syringoma
biasanya tidak memperbaiki terapi medis berikut dengan steroid atau salep topikal, dan
anjurkan baik dengan eksisi, elektrodikasi, dan pengobatan laser karbon dioksida dapat
dilakukan dengan hasil yang memuaskan. Meski pruritis bisa diatasi, kekambuhan tumor
15
Dalam kasus ini terapi yang diberikan pada pasien sesuai dengan teori. Dimana
mata. Sedangkan untuk terapi sistemik tidak diberikan karena tidak ada pengobatan
16
BAB IV
KESIMPULAN
Siringoma adalah tumor jinak kelenjar ekrin. Memiliki gambaran klinis papul
yang berbatas tegas, berwarna kulit sampai kecoklatan pada kelopak mata bagian bawah.
Syringoma sebagian besar hadir pada kelompok remaja dengan papula di bagian atas
tubuh. Ukuran papul sekitar 1 - 5 mm, biasanya < 3 mm dan jarang mencapai 10 mm,
paling sering terkena di daerah kelopak mata bawah dan malar atas. Umumnya keluhan
menghilangkan papul-papul dengan jumlah banyak yang ada di bawah mata. Namun
terapi yang diberikan tidak dapat memastikan gejala tidak akan muncul kembali, di
17
DAFTAR PUSTAKA
2. Mawu F. O. Tumor Jinak Pada Kulit Wajah. Manado: Bagian Kulit dan Kelamin
Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
4. Morris Rachael, Jones. 2014. ABC of Dermatology, Benign Skin Tumor. ebook:
Wiley-blackweel Ed. 6. Hal: 168
5. Gusti, I Agung, Rata. 2011. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: FKUI.
Edisi Keenam. Hal 230.
6. Miranda. J. J., Shahabi Shorheh, Salih Sanah, Bahtiyar. M. Ozan. 2002. Vulvar
Syringoma, Report of a Case and Review of the Literature. Yale Journal of
Biology and Medicine.
8. Cockerell Clay, C. Martin M. Jr., J. Brian Hall, Chisholm Cary, Jessup Chad,
Merola. M,. 2014. Dermatopathologi; Adnexal Neoplasms. eBook: Sringer Hal:
460
9. Siregar RS. 2004. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit Ed 2.Jakarta: EGC. Hal
267.
10. Graham-Brown Robin, Bourke Johnny, & Tim Cunliffe. 2002. Dermatologi
Dasar; Tumor Kulit. Jakarta: EGC Hal 245.
11. M. Sjarif Wasitaatmadja. 2011. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: FKUI.
Edisi Keenam. Hal 254-255.
18
LAMPIRAN
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. M
Umur : 48 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Sanrangan
B. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara langsung kepada pasien pada tanggal 23 Mei 2017 di RSUD
Syekh Yusuf,
Seorang perempuan berusia 48 tahun datang ke RSUD Syekh Yusuf Kab. Gowa
dengan keluhan muncul papul-papul kecil berkelompok di daerah bawah mata kanan dan
kiri dan terasa gatal saat cuaca panas, dirasakan sejak kurang-lebih 4 bulan yang lalu.
Awalnya pasien merasakan hanya satu papul di mata kanan kemudian mulai menyebar
ke mata kiri dan makin membanyak. Tidak ada nyeri, riwayat demam disangkal, tidak
pernah merasakan gejala ini sebelumnya. Riwayat keluarga disangkal, riwayat gigitan
serangga (-) dan selama keluhan muncul pasien memberikan bedak baby dan sabun detol
19
C. PEMERIKSAAN FISIS
1. Status Pasien
Keadaan Umum
Sakit : Moderat
Kesadaran : Composmentis
Gizi : Baik
Tanda Vital
Kepala
2. Status Dermatologi
20