TINJAUAN PUSTAKA
2.1. ANATOMI
Sistem perkemihan merupakan sistem ekskresi utama dan terdiri atas : 2
sisa metabolism, meliputi nitrogen yang merupakan senyawa urea dan asam
oksalat.4
Urin berwarna kuning jernih karena adanya urobilin, atau suatu pigmen
ginjal. Jumlah urin yang dihasilkan dan berat jenisnya bergantung pada asupan
cairan dan julah larutan yang diekskresi. Produksi urin berkurang saat tidur
dan latihan.4
1
Gambar 2.1. Bagian sistem perkemihan (kecuali uretra) dan struktur yang
membatasinya4
2.1.1. Ginjal
Ginjal (Gambar 2.2.) terletak di dinding abdomen posterior, masing-
masing satu buah disisi kiri dan kanan kolum vertebra, di belakang
toraksik ke-12 sampai lumbar ke-3, dan dilindungi oleh sangkar iga. Ginjal
kanan biasanya sedikit lebih pendek daripada ginjal kiri, mungkin karena
cm, lebar 6 cm, tebal 3 cm, serta beratnya 150g. ginjal melekat pada
posisinya karena berikatan dengan suatu massa lemak. Selubung fasa renal
membatasinya4
2.1.1.1. Struktur makroskopik ginjal
Ada tiga area jaringan yang dapat dibedakan saat bagian
2
(a) Kapsul fibrosa, mengelilingi ginjal
(b) Korteks, lapisan jaringan yang berwarna coklat kemerahan
pelvis ke ureter.
3
Tubulus ditunjang oleh sejumlah kecil jaringan ikat, yang berisi pembuluh
mm.4
Gambar 2.4. Ureter dan hubungannya dengan ginjal dan kandung kemih.4
Ureter terhubung dengan pelvis renal yang berbentuk corong. Bagian
yang berada di depan otot psoas menuju rongga pelvis, dan terletak obliq
ginjal) ketika kandung kemih terisi dan saat berkemih (mikturisi, serta saat
4
bergantung pada volume urin didalamnya. Saat mengalami distensi,
oval saat terisi urin. Permukaan posterior disebut basal. Kandung kemih
Kandung kemih dapat elebar (distensi), tetapi saat berisi 300-400 ml uri
Gambar 2.5. organ pelvis yang berbatasan dengan kandung kemih dan uretra pada
2.1.4. Uretra
Uretra merupakan saluran yang membawa urine keluar dari vesica urinaria
menuju lingkungan luar. Terdapat beberapa perbedaan uretra pada pria dan
sedangkan uretra pada wanita panjangnya sekitar 3.5 cm. selain itu, Pria
memiliki dua otot sphincter yaitu m.sphincter interna (otot polos terusan
5
dari m.detrusor dan bersifat involunter) dan m.sphincter externa (di uretra
bersifat volunter). 5, 6, 7
Pada pria, uretra dapat dibagi atas pars pre-prostatika, pars
persarafan simpatis.
Pars prostatika (3-4 cm), merupakan bagian yang
bagian luarnya. 5, 6, 7
6
Gambar 2.6. Uretra laki- laki8
kendali somatis, namun tidak seperti uretra pria, uretra pada wanita tidak
2.2. FISIOLOGI
Ginjal melaksanakan tiga proses dasar dalam menjalankan fungsi
7
glomerulus yaitu dinding kapiler glomerulus, lapisan gelatinosa aseluler
yang dikenal sebagai membran basal dan lapisan dalam kapsula bowman.
Dinding kapiler glomerulus, yang terdiri dari selapis sel endotel
protein plasma kecil. Walaupun protein plasma yang lebih besar tidak
bowman.
Lapisan dalam kapsula bowman terdiri dari podosit, sel mirip
kapsula bowman.
8
Tekanan yang berperan dalam proses laju filtrasi glomerulus adalah
tekanan darah arteri, maka GFR akan kembali menjadi normal oleh
9
konstriksi arteriol aferen yang akan menurunkan aliran darah ke dalam
glomerulus.
3-4 menit.
10
Proses ini meupakan transport aktif dan pasif karena sel – sel
natrium terjadi secara aktif di sepanjang tubulus kecuali pada ansa henle
proksimal melalui transpor pasif. Berikut ini merupakan zat – zat yang
direabsorpsi di ginjal7 :
2.2.2.1. Reabsorpsi Glukosa
Glukosa direabsorpsi secara transpor aktif di tubulus proksimal. Proses
yang kembali ke sirkulasi kapiler dan dapat juga berperan penting untuk
H2O yang difiltrasi, 80% akan direabsorpsi di tubulus proksimal dan ansa
11
henle. Kemudian sisa H2O sebanyak 20% akan di reabsorpsidi tubulus distal
duktus pengumpul.
2.2.2.6. Reabsorpsi Urea
Urea merupakan produk akhir dari metabolisme protein. Ureum akan
urin.
12
2.2.3. Sekresi tubulus
Proses perpindahan selektif zat – zat dari darah kapiler peritubulus ke
dalam lumen tubulus. Proses sekresi terpenting adalah sekresi H+, K+dan
dapat tercapai keseimbangan asam basa. Asam urat dan K +disekresi ke dalam
dalam urin dan kontrol sekresi ion K + tersebut diatur oleh hormon
antidiuretik.
Kemudian hasil dari ketiga proses tersebut adalah terjadinya
yaitu yang difiltrasi atau disekresi tetapi tidak direabsorpsi, akan tetapi
sebagai urin.
Fungsi spesifik yang dilakukan oleh ginjal, yang sebagian besar ditujukan untuk
13
5) Memelihara osmolaritas (konsentrasi zat terlarut) berbagai cairan tubuh,
tubuh. Misalnya urea, asam urat, dan kreatinin. Jika dibiarkan menumpuk,
makanan, pestisida, dan bahan– bahan eksogen non-nutrisi lainnya yang berhasil masuk
ke dalam tubuh
8) Mensekresikan eritropoietin, suatu hormon yang dapat merangsang
terbentuk batu berupa kristal yang mengendap dari urin. Pembentukan batu
dapat terjadi ketika tingginya konsentrasi kristal urin yang membentuk batu
seperti zat kalsium, oksalat, asam urat dan/atau zat yang menghambat
benda padat pada saluran kencing yang terbentuk karena faktor presipitasi
2.4. EPIDEMIOLOGI
14
Batu ginjal merupakan merupakan penyebab tersering pada saluran kemih. Di
negara maju seperti amerika serikat, eropa, australia, batu seluran kemih
berkembang seperti india, thailand dan indonesia lebih banyak dijumpai batu
menderita urolitiasis setiap tahun, dimana 15% terjadi pada laki- laki dan 6%
terjadi pada perempuan. Di Jerman terjadi 750.000 kasus per tahun, dimana
25% diantaranya mengalami rekuren. Kejadian pada pria empat kali lebih
tinggi dari pada wanita , kecuali untuk batu amonium magnesium fosfat
(struvit), lebih sering terdapat pada wanita. Usia rata-rata terjadinya urolitiasis
30 sampai 50 tahun.11
Di Indonesia penyakit batu saluran kemih masih menempati porsi terbesar
dari jumlah pasien di klinik urologi. Insidensi dan prevalensi yang pasti dari
penyakit ini di Indonesia belum dapat ditetapkan secara pasti. Dari data dalam
ke tahun mulai 182 pasien pada tahun 1997 menjadi 847 pasien pada tahun
hambatan aliran urin (statis urin) antara lain yaitu sistem kalises ginjal atau
15
buli-buli. Adanya kelainan bawaan pada pelvikalis (stenosis uretro-pelvis),
batu yang membentuk kristal atau benda asing. Inti batu yang
terjadi kristalisasi.
(2) Teori Matriks Batu
Matriks akan merangsang pembentukan batu karena memacu
16
akan semakin cepat dan mempercepat terbentuknya batu (reduce of
crystalize inhibitor).
seperti kalsium oksalat, kalsium fosfat, dan asam urat meningkat. Batu juga
yang secara normal mencegah kristalisasi dalam urin. Kondisi lain yang
bersifat asam maupun basa dan kelebihan pemasukan cairan dalam tubuh
makanan yang mengandung purin yang tinggi, kolesterol dan kalsium yang
17
Secara epidemiologis terdapat beberapa faktor yang mempermudah
terjadinya batu saluran kemih pada seseorang. Faktor itu meliputi faktor
intrinsic, yaitu keadaan yang berasal dari tubuh seseorang dan faktor
nefrokalsinosis.
2. Umur: penyakit paling sering didapatkan pada usia 30-50 tahun.
3. Jenis kelamin
Kejadian BSK berbeda antara laki-laki dan wanita. Pada laki-laki
18
wanita dan anak-anak menyebabkan rendahnya kejadan batu
predisposisi BSK.
2. Iklim dan cuaca.
Faktor iklim dan cuaca tidak berpengaruh secara langsung namun
BSK.
3. Asupan air
Dua faktor yang berhubungan dengan kejadian BSK adalah jumlah
air yang diminum dan kandungan mineral yang berada di dalam air
19
menaikkan gravitasi air kemih dan saturasi asam urat sehingga
bawah ini.
Tabel 2.1 Keseimbangan Air14
buah
Air hasil oksidasi 350 Nafas 400
Tinja
Jumlah 3100 Jumlah 3100
yang
turun, berat jenis air kemih naik, saturasi asam urat naik dan
20
Dianjurkan minum 2500 ml air per hari atau minum 250 ml
risiko terbentuknya batu saluran kemih. Hal ini dapat dilihat pada
Kemih14
kalsium oksalat.
4. Diet/pola makan
Diperkirakan diet sebagai faktor penyebab terbesar terjadinya batu
21
pembentukan batu yang berefek signifikan dalam terjadinya BSK.
akan naik, pH air kemih turun, dan kadar sitrat air kemih juga
berkurang sehingga kadar kalsium air kemih naik. Selain itu hasil
kemih turun, kadar asam urat dalam darah dan air kemih naik.
oksalat, sebagian besar buah adalah alkali ash food (Cranberry dan
hiperkalsiuria.
22
sehingga menyebabkan hiperkalsium yang dapat menimbulkan
oksalat meningkat.
Serat akan mengikat kalsium dalam usus sehingga yang diserap
sedikit buah yang bersifat acid ash food seperti kismis dan
23
5. Pekerjaan: penyakit ini sering dijumpai pada orang yang
life.
6. Stres
Diketahui pada orang-orang yang menderita stres jangka panjang,
raga dan kemungkinan timbul batu belum ada, tetapi memang telah
terbukti BSK jarang terjadi pada orang yang bekerja secara fisik
orang yang gemuk pH air kemih turun, kadar asam urat, oksalat
24
Kebiasaan menahan buang air kemih akan menimbulkan stasis air
menimbulkan jenis batu struvit. Selain itu dengan adanya stasis air
2.5.2. Co-Morbidit
Hipertensi berhubungan dengan adanya hipositraturia dan hiperoksalauria
kalsium oksalat (34,8%), asam urat (25%) dan magnesium (42,9%) pada
meningkat dari tahun 1995 sebesar 4,5% menjadi 8,2% pada tahun 2010.
resiko peningkatan asam urat dan kalsium oksalat yang membentuk batu
juga dapat meningkatkan kadar fosfat (25%) dan magnesium (28,6%) yang
menjadi alasan utama terjadinya renal calculi atau urolithiasis pada pasien
diabetes mellitus.16
2.6. PATOGENESIS
Banyak faktor yang menyebabkan berkurangnya aliran urin dan menyebabkan
obstruksi, salah satunya adalah statis urin dan menurunnya volume urin akibat
25
yang umum terjadi, selain itu, berbagai kondisi pemicu terjadinya urolithiasis
seperti komposisi batu yang beragam menjadi faktor utama bekal identifikasi
penyebab urolithiasis.17
Batu yang terbentuk dari ginjal dan berjalan menuju ureter paling mungkin
Perjalanan batu dari ginjal ke saluran kemih sampai dalam kondisi statis
pengangkatan batu. Batu yang masuk pada pelvis akan membentuk pola
adanya kalsium, magnesium, amonium, karbonat, fosfat, asam urat oksalat dan
sistin.18,19
2.7.1. Batu kalsium oksalat
Kalsium oksalat adalah yang paling banyak menyebabkan batu saluran
kemih (70- 75%), batu terdiri dari kalsium oksalat, laki-laki 2 kali lebih
sering daripada wanita. Angka kejadian tertinggi usia 30-50 tahun. Batu
metabolik sering sebagai faktor penyebab. Dua bentuk yang berbeda yaitu:
18,19
hitam dengan konsentrasi asam oksalat yang tinggi pada air kemih.
26
2) Kombinasi kalsium dan magnesium menjadi weddllite (Ca Ox
kalsium oksalat, sehingga perlu diperhatikan bila kadar asam urat >6,4
mg/100 ml. Peningkatan ekskresi asam oksalat terjadi pada 20-50% pasien
biasanya berusia 60 tahun. Pada pasien berusia lebih muda biasanya juga
urat dibentuk hanya oleh asam urat. Diet menjadi risiko penting terjadinya
batu tersebut. Diet dengan tinggi protein dan purin serta minuman
karena itu tingginya asam urat yang berakibat hiperurikosuria. Batu asam
urat ini adalah tipe batu yang dapat dipecah dengan obat-obatan. Sebanyak
90% akan berhasil dengan terapi kemolisis. Analisis darah dan air kemih
27
pada batu asam urat:asam urat >380 µmol/dl (6,4 mg/100 ml), pH air
kalsium yang tinggi dan sitrat rendah. Seperti pada batu kalsium oksalat,
batu kalsium fosfat juga merupakan batu campuran. Terjadi pada suasana
air kemih yang alkali atau terinfeksi. Terjadi bersama dengan CaOx atau
batu struvit lebih sering terjadi pada wanita daripada laki-laki. Infeksi
terjadinya batu struvit dan kristalisasi karbon apatite, sehingga batu struvit
sering terjadi bersamaan dengan batu karbonat apatite. Pada batu struvit
volume air kemih yang banyak sangat penting untuk membilas bakteri dan
28
menurunkan supersaturasi dari fosfat. Di samping pengobatan terhadap
didapatkan infeksi pada saluran kemih dan kadar ammonium dan fosfat air
pengenceran air kemih yang rendah dan asupan protein hewani yang tinggi
menaikkan ekskresi cystine dalam air kemih. Penting apabila produksi air
batas normal, cystine air kemih ≥0,8 mmol/hari. Kalsium, oksalat dan urat
meningkat. 18,19
2.8. DIAGNOSIS
Batu yang berada pada sistem saluran kemih dapat memperlihatkan keadaan
kolik renal yang akut atau suatu proses penyakit kronis yang berdasarkan
29
mikroskopis terdapat hematuria, terjadinya infeksi dari sistem kemih atau
gagal ginjal.17
Kolik renal berbeda dengan nyeri akut abdomen. Dimana terjadi secara
klasik berupa nyeri alih pada alat kelamin luar dan daerah inguinal. Adanya
batu.diantaranya :
2.8.1.1. Anamnesis
kencing
30
1) Pernah mengalami penyakit akibat sumbatan batu sebelumnya atau
4) Obat- obatan
Keluhan yang disampaikan pasien tergantung pada letak batu, besar batu
didapatkan: 21
sesuai. Hal ini akan banyak membantu untuk pendekatan atau penting jika
31
ada penatalaksanaan lain yang harus dipertimbangkan bagi pasien dengan
demam dan satu ginjal dan ketika diagnosa batu masih meragukan.
3) Penatalaksanaan selanjutnya
32
kasus tertentu diantaranya retrograde pyelography, antegrade pyelography
and scintigraphy.21
3.Tidak meradiasi
1.Terjangkau dan 1.Kurang baik
murah untuk
sebagai di ureter
awal batu
radiolusen
1.Terjangkau 1.Kualitas foto
2.Memberikan bervariasi
ukuran), kontras
anatomi, dan
fungsi kedua
33
ginjal
2.Memberikan terjangkau
informasi 2.Tidak
genitourinari
kalsifikasi dalam kista dan tumor, batu radiopak dan perkapuran dalam
ginjal. Batu-batu jenis kalsium oksalat dan kalsium fosfat bersifat radio-
34
opaque dan paling sering dijumpai diantara batu jenis lain, sedangkan batu
35
Gambar 2.12. Gambaran batu ureter pada foto BNO21
Gambar 2.14. Gambaran batu berukuran besar pada vesica urinaria pada foto
BNO.21
36
Gambar 2.15. Gambaran batu multiple pada vesica urinaria pada foto BNO.21
pada pasien gagal ginjal, karena pada keadaan ini bahan kontras tidak
dapat diekskresi oleh ginjal dan menyebabkan kerusakan ginjal yang lebih
37
2.8.2.1.2. Kontras yang digunakan
Urografin 60 (76mg%)
kecacatan
2.8.2.1.5. Persiapan
38
Malam sebelum pemeriksaan pasien diberi laksansia untuk
ginjal
pemeriksaan)
2.8.2.1.6. Pelaksanaan
Menit Uraian
0 Foto Polos Perut
39
5 Melihat fungsi ekskresi ginjal. Pada ginjal normal system pelvikaliseal
sudah tampak
Pasca Menilai sisa kontras (residu urine) dan divertikel pada buli-buli.
miksi
Gambar 2.16. Pada menit ke 5 kontras sudah mengisi system pelvikaliseal ginjal
40
Gambar 2.17. Pada menit ke 15 kontras sudah mengisi system ureter kanan
Gambar 2.18. Pada menit ke 30 kontras sudah mengisi system vesica urinaria.23
41
Gambar 2.19. Pada menit ke 60 kontras sudah mengisi seluruh system vesica
urinaria23
Gambar 2.20. Pada keadaan post miksi tidak ada residu urin.23
42
Diperlukan perhatian pemakaian kontras terhadap
molecular non-ionic
prednison 30 mg
dimasukkan.
2.8.2.1.7.1.2. Metformin
Pemakaian metformin dapat meningkatkan
43
ketika penggunaan metformin dihentikan 48 jam
vaskular ginjal.21
Perhatian khusus terhadap penggunaan
44
frekuensi lebih dari 20.000 Hz, tapi yang dimanfaatkan dalam teknik
MHz. (WHO).24
USG merupakan prosedur primer. USG termasuk pemeriksaan
yang aman (tanpa radiasi) sehingga bisa dilakukan berkali- kali. USG
(hipoekoik), sedangkan batu non opak yang tidak dapat dideteksi dengan
foto rontgen akan terdeteksi oleh USG sebagai echoic shadow.USG dpat
urinarius bagian atas. Untuk batu ginjal yang berukuran >5mm, ultrasound
pascabedah
Gagal ginjal dengan penyebab yang tidak diketahui
Skistosomiasis
2.8.2.3.2. Persiapan
45
Persiapan pasien, tidak ada persiapan yang diperlukan, jika
terlebih dahulu.
Posisi pasien, pemeriksaan USG dimulai dengan pasien
paling jelas.
USG akurat untuk mendeteksi batu ginjal, terutama jika yang
berukuran dari 5 mm. USG sukar untuk mendeteksi kalkuli ureter, karena
gas usus di atasnya, kecuali kalkuli dalam ureter distal, di mana kandung
Jika batu berukuran kurang dari 5 mm, akustik shadow posterior mungkin
tidak hadir.24
Gambar 2.21. Batu pada ginjal24
46
Gambar 2.22. Batu pada pelvis ginjal pada USG.24
mahal dan tidak tersedia pada setiap daerah. Alternatif yang digunakan
47
Gambar 2.25. staghorn stone pelvocalic ginjal kiri. 25
2.8.2.5. MRI
MRI tidak mengungkapkan batu kemih dengan baik dan bukan tes lini
lesi ginjal.26
MRI berguna dalam menggambarkan bidang jaringan khusus untuk
48
trombus dalam vena ginjal atau vena kava inferior pada kasus tumor
ginjal. 26
49
Gambar 2.29. T2-weighted MRI, potongan coronal, tampak obstruksi pada
50
2.8.3. Pemeriksaan lain
2.8.3.1. Pemeriksaan sedimen urine
Pemeriksaan sedimen urine menunjukan adanya lekosit, hematuria dan
urea.21
51
Gambar 2.35. Kristal Kalsium Oxalat.27
52
2.8.3.2. Analisa komposisi batu
Pada setiap pasien seharusnya dilakukan analisis batu. Analisis ulangan
pemeriksaan foto PIV. Perlu juga diperiksa kadar elektrolit yang diduga
2.9. PENATALAKSANAAN28
2.9.1. Managemen pasien dengan batu ginjal atau ureter
53
2.9.1.1. Kolik ginjal
Pain relief
Nyeri adalah langkah terapi pertama pada pasien dengan episode batu
akut.
Obat anti-inflamasi non-steroid (NSAID) termasuk metamizole
(dipyrone), NSAID pirazolon, efektif pada pasien dengan kolik batu akut,
kontrol nyeri yang lebih baik dan data pada jenis lain non-opioid, obat
pada pasien dengan gagal jantung kongestif (Asosiasi Jantung New York
kelas II-IV), penyakit jantung iskemik dan penyakit arteri perifer dan
besar dari analgesia lebih lanjut diperlukan (lihat di bawah). Jika opioid
54
Fasilitasi pengalihan batu ureter dibahas dalam Bagian 2.9.3.1.2.
Untuk pasien dengan batu ureter yang diperkirakan akan lewat secara
fungsi ginjal pada pasien dengan fungsi yang sudah berkurang, tidak
kolik batu secara signifikan lebih sedikit pada pasien yang diobati dengan
tidak mengurangi rasa sakit berulang atau analgesia pada pasien dengan
batu ureter distal dalam dua penelitian berkualitas tinggi baru-baru ini. SR
berkhasiat dalam mengurangi episode rasa sakit pasien dengan batu ureter
harus dilakukan.
55
2.9.1.2. Manajemen sepsis dan/atau anuria pada ginjal yang mengalami
obstruksi
Ginjal yang tersumbat dengan semua tanda infeksi saluran kemih (ISK)
Dekompresi
Saat ini, ada dua opsi untuk dekompresi darurat dari sistem pengumpulan
terhalang:
terinfeksi. Tidak ada bukti menunjukkan bahwa stent ureter memiliki lebih
56
dikombinasikan dengan rejimen antibiotik yang tepat; Namun, dengan
biaya tinggal di rumah sakit lebih lama dan persyaratan analgesik yang
lebih tinggi.
yang terhalang dan terinfeksi, kedua sampel urin dan darah harus dikirim
Meskipun secara klinis diterima dengan baik, dampak dari tes antibiogram
mungkin diperlukan.
batu
57
Infeksi saluran kemih harus selalu diobati jika pemindahan batu
batu.
batu perkutan, tidak ada bukti yang jelas. Dalam penelitian, pasien
58
diatesis perdarahan yang tidak dikoreksi, berikut ini pada risiko tinggi
o nefrolitotomi perkutan;
o nefrostomi perkutan;
o operasi laparoskopi;
o operasi terbuka.
Ureteral catheterization
Extraction of ureteric
stentUreternoscopy
Prosedur perdarahan berisiko Shock wave lithotripsy
59
tinggi Percutaneous nephrostomy
Percutaneous nephrolithotripsy
pemindahan batu
bedah elektif.)
prosedur
yang
direncanaka
n
Warfarin Prosedur Mungkin Terapi Terapi
Rivaroxaban rendah
60
Apixaban Prosedur Dapat Terapi Terapi
tinggi sementara
pada
interval
yang tepat.
Terapi
bridging
sangat
dianjurkan
Aspirin Prosedur dilanjutkan dilanjutkan Operasi
resiko elektif:
rendah menunda.
Pembedaha
n non
pembedaha
n: lanjutkan
61
Prosedur Tidak Elective Operasi
Non- Pembedaha
deferrable n non
surgery: pembedaha
continue, if n: lanjutkan
is possible.
Thienopyridi Prosedur Discontinu Dilanjutkan Operasi
inhibitors) n. n non
Resume pembedaha
72 hours
with a
loading
dose.
62
Prosedur Discontinu Elective Elective
n. deferrable deferrable
72 hours 72 hours,
with a with a
loading loading
dose. dose.
Bridging Bridging
therapy - therapy -
GPIIb/IIIa GPIIb/IIIa
inhibitors if inhibitors
aspirin is
discontinue
d.
63
2.9.1.3.3. Obesitas
SWL.
64
2.9.1.3.5. Steinstrasse
65
Riwayat alami batu baik tanpa basa kecil yang tidak mengganggu tidak
terdefinisi dengan baik, dan risiko pengembangan tidak jelas. Belum ada
2.9.2.1.2. Chemolysis
66
Chemolysis perkutan jarang digunakan saat ini. Chemolysis irigasi
perkutan dapat menjadi pilihan untuk batu asam infeksi dan asam urat.
Batu-batu yang tersusun dari asam urat, tetapi bukan natrium atau
dengan 7.0-7.2.
67
2.9.2.1.3. Extracorporeal shock wave lithotripsy (ESWL)
berikut:
(kekerasan) batu;
kebiasaan pasien;
penargetan batu;
Stenting
68
Penggunaan rutin stent internal sebelum SWL tidak meningkatkan
Pacemaker
Pasien dengan alat pacu jantung dapat diobati dengan SWL, asalkan
generasi baru.
berulang
69
Tidak ada data konklusif pada interval yang diperlukan antara sesi
Kontrol prosedural
Hasil perawatan bergantung pada operator, dan hasil yang lebih baik
hasil.
Kontrol nyeri
70
Kontrol rasa sakit yang hati-hati selama pengobatan diperlukan untuk
Antibiotik profilaksis
kebutuhan analgesik.
71
2.9.2.1.3.3. Komplikasi lithotripsy ESWL
ginjal besar. Endoskopi yang kaku dan fleksibel tersedia dan pemilihan
standar adalah 24-30 F. Selubung akses yang lebih kecil, <18 French,
72
mengevaluasi masalah ini. Instrumen yang lebih kecil menanggung
2.9.2.1.4.1.1. Kontraindikasi
kehamilan.
Litotripsi intracorporeal
73
defleksi tip dan laser Holmium : Yttrium-Aluminium-Garnet
Pencitraan pra-operasi
Posisi pasien
74
keuntungan dari terlentang PNL dalam hal ruang operasi (OR)
karena itu lebih disukai untuk tiang atas atau beberapa akses. Di
Puncture
radiasi.
fleksibel simultan.
Pelebaran
75
Meskipun ada makalah yang menunjukkan bahwa pelebaran
Pilihan instrumen
dari penelitian kecil, yang sebagian besar adalah seri kasus lengan
tinggi.
76
Keputusan apakah atau tidak untuk menempatkan tabung
faktor, termasuk:
ekstravasasi urin;
ginjal soliter;
diatesis perdarahan;
benar tanpa tuba. Dalam kasus yang tidak rumit, prosedur terakhir
77
2.9.2.1.4.1.3. Komplikasi
batu ginjal sendiri dapat menjadi sumber infeksi. Kultur batu ginjal
URS untuk batu ginjal dan ureter. Kemajuan teknologi utama telah
78
menunjukkan waktu operasi lebih pendek karena peningkatan kualitas
Ureter-URS.
dengan PNL. Selain itu, pendekatan gabungan dengan PNL dan RIRS
79
pertumbuhan batu;
infeksi;
batu> 15 mm;
preferensi pasien;
komorbiditas;
pilihan perawatan.
(QoL), fungsi ginjal, atau masuk rumah sakit. Meskipun beberapa telah
lima tahun setelah SWL, dua seri telah menunjukkan bahwa hingga
80
25% pasien dengan fragmen sisa kecil membutuhkan perawatan.
dipengaruhi oleh ukuran batu, SFR setelah SWL atau URS berbanding
SFR baik untuk batu hingga 20 mm, kecuali untuk mereka yang berada
81
perawatan, dan dikaitkan dengan peningkatan risiko obstruksi ureter
endoskopi didukung oleh beberapa laporan saat ini, bahkan untuk batu
Berikut ini dapat merusak perawatan batu yang sukses oleh SWL [260,
266-269]:
kaliks panjang;
82
Parameter anatomi lebih lanjut belum dapat ditentukan. Langkah-
alternatif yang masuk akal, bahkan untuk bate yang lebih kecil. Bedah
Pengalaman klinis terbaru telah menyarankan SFR dari RIRS yang lebih
83
*The term ‘Endourology’ encompasses all PNL and URS interventions.
URS = ureterorenoscopy
84
2.9.3. Pengelolaan batu ureter
Hanya ada data terbatas mengenai lintasan batu spontan sesuai dengan
dalam 40 hari.
Berdasarkan analisis dari bukti yang tersedia, ukuran cut-off yang tepat
untuk batu yang kemungkinan akan lewat secara spontan tidak dapat
masing-masing pasien.
85
ginjal). Beberapa zat sedang dibahas untuk MET. Ketika menggunakan
melewati batu dengan episode colic yang lebih sedikit daripada yang
Juli 2015, termasuk publikasi yang dibahas di atas, bagian batu yang
86
Berdasarkan penelitian dengan jumlah pasien yang terbatas, tidak ada
Sebagian besar penelitian memiliki durasi satu bulan. Tidak ada data
Stenting
87
2.9.3.1.4. Teknik endourologi
2.9.3.1.4.1. Ureterorenoscopy
2.9.3.1.4.1.1. Kontraindikasi
atau UTI yang tidak diobati, URS dapat dilakukan pada semua
Aspek keselamatan
dilakukan tanpanya.
88
Dilator balon dan plastik harus tersedia, jika perlu.
dilatasi optik diikuti oleh URS fleksibel, jika diperlukan. Jika akses
akses ke saluran kemih bagian atas dan karena itu secara signifikan
89
panjang yang tersedia. Penggunaan akses saluran kemih selubung
Ekstraksi batu
“Dust and go” harus dibatasi pada perawatan batu besar (ginjal).
Litotripsi intracorporeal
Sistem lithotripsy yang paling efektif adalah laser Ho: YAG, yang
(LE: 1b).
90
Pemasangan rutin tidak diperlukan sebelum URS. Namun, pra-
waktu tinggal yang lebih pendek (satu hari) juga dapat digunakan,
dengan tamsulosin.
91
2.9.3.1.4.1.3. Komplikasi
alternatif untuk URS atau SWL. Prosedur yang lebih invasif ini telah
tambahan.
92
2.9.3.2. Indikasi untuk penghilangan batu ureter aktif
obstruksi persisten;
tunggal).
Bagian 3.4.1.3).
Secara keseluruhan SFR setelah URS atau SWL untuk batu ureter
sebanding. Namun, batu yang lebih besar tercapai status bebas batu
sebelumnya dengan URS. Meskipun URS efektif untuk batu ureter, ini
93
bahwa URS adalah pilihan aman pada pasien obesitas (BMI> 30 kg /
m2) dengan SFR dan tingkat komplikasi yang sebanding. Namun, pada
dikaitkan dengan SFR yang secara signifikan lebih besar hingga empat
komplikasi yang lebih besar dan lebih lama tinggal di rumah sakit.
94
2.9.4. Pengelolaan pasien dengan batu sisa
UTI persisten;
95
Risiko rekurensi pada pasien dengan sisa fragmen setelah pengobatan batu
infeksi lebih tinggi daripada batu lainnya. Untuk semua komposisi batu,
3.4.4.1. Terapi
didasarkan pada kriteria yang sama seperti untuk perawatan batu utama
96
2.9.5. Pengelolaan kelompok pasien tertentu
menuntut kerja sama erat antara pasien, ahli radiologi, ahli kandungan dan
ahli urologi.
Ureteroskopi telah menjadi alternatif yang masuk akal dalam situasi ini.
2.9.5.2.1. Etiologi
97
sekresi lendir, dan stasis urin bertanggung jawab untuk pembentukan
atas berulang pada pasien dengan diversi urin yang dikenai PNL adalah
2.9.5.2.2. Manajemen
mekanisme kontinensia.
bisa membuat pendekatan ini tidak aman, dan jika ada, pendekatan
2.9.5.2.3. Pencegahan
98
Risiko rekurensi tinggi pada pasien ini. Evaluasi metabolik dan tindak
umum adalah stasis urin dan infeksi. Kateter dan bedah yang berdiam
99
2.9.5.3.2. Manajemen
karena itu, tindakan yang tepat harus diambil tanpa perawatan. Setiap
irigasi.
2.9.5.4.1. Etiologi
100
imunosupresi meningkatkan risiko infeksi, menghasilkan UTI
berulang;
risiko biokimia.
2.9.5.4.2. Manajemen
mirip dengan yang diterapkan pada unit ginjal tunggal lainnya. Faktor
strategi bedah.
Untuk batu besar atau ureter, akses perkutan yang hati-hati dan
101
organ yang berdekatan. Akses retrograde ke ginjal yang
retrograde (RIRS).
menggunakan bedah
retroperitoneal laparoskopi.
kelopak mata.
Horseshoe kidneys • Dapat diperlakukan sesuai dengan
mungkin buruk.
102
fleksibel
Batu di pelvis ginjal • Operasi SWL, RIRS, PNL atau
laparoskopi.
terbuka.
Stones formed in a continent • Lihat Bagian 3.4.4.
secara individual
Patients with obstruction of the • Ketika kelainan aliran keluar
laparoskopi.
holmium: yttriumaluminium-
garnet.
sediakan
103
• Operasi terbuka dengan koreksi
yang layak.
Lebih dari 1% dari semua batu kemih terlihat pada pasien berusia <18
tahun. Sebagai akibat dari malnutrisi dan faktor rasial, urolitiasis pediatrik
Timur Jauh); di tempat lain, angka ini mirip dengan yang diamati di negara
maju.
yang tepat untuk pemindahan batu (batu sistin lebih tahan terhadap SWL).
104
Terapi ekspulsif medis telah dibahas dalam Bagian 2.9.3.1.2 tetapi
umum pada orang dewasa, ada data yang terbatas untuk menunjukkan
Tingkat bebas batu dari 67-93% dalam jangka pendek dan 57-92%
dalam studi tindak lanjut jangka panjang telah dilaporkan. Pada anak-
limpahan yang lebih cepat dan tidak rumit dari fragmen besar. Seperti
dalam kalis, serta di ginjal yang tidak normal, dan batu-batu besar,
kemih lebih tinggi dalam kasus seperti itu, dan anak-anak harus diikuti
105
diberikan pada sebagian besar anak usia <10 tahun, untuk mencegah
pasien telah digunakan pada anak-anak kooperatif yang lebih tua. Ada
SWL pada ginjal yang belum matang dan organ-organ sekitarnya pada
perawatan awal.
instrumen yang lebih kecil memfasilitasi PNL dan URS pada anak-
anak.
106
Evaluasi pre-operatif dan indikasi untuk PNL pada anak-anak serupa
pembatas, dan PNL dapat dilakukan dengan aman oleh operator yang
untuk batu besar dan kompleks. Tarif bebas-batu adalah antara 68%
2.9.6.1.3.2. Ureteroskopi
oksalat monohidrat atau batu sistin, atau batu pada anak-anak dengan
107
menjadi pengobatan pilihan untuk batu ureter distal menengah dan
Flexible URS
modalitas pengobatan yang berkhasiat untuk batu ginjal dan ureter dan
untuk SWL.
Untuk batu ginjal besar dan kompleks, PNL memiliki SFR yang
108
paparan radiasi berkurang, tingkat komplikasi lebih rendah dan masa
Sebagian besar batu pada anak-anak dapat dikelola oleh SWL dan
yang berpengalaman.
kekambuhan
109
tidak boleh ditunda. Anak-anak berada dalam kelompok risiko tinggi
2.10. PENCEGAHAN
Tindakan selanjutnya yang tidak kala penting setelah batu dikeluarkan dari
menyusun batu saluran kemih dimana hasil ini didapat dari analisis batu.
110
utamanya yaitu menghambat pembentukan batu kalsium melalui
senyawa garam yang larut air, endapan kalsium tidak terbentuk dan
batu.11,17
2) Makanan11,17
a. Konsumsi makanan seperti ikan dan kurangi konsumsi
dalam tubuh
d. Meningkatkan diet kalsium untuk mengikat oksalat di
111
3) Aktivitas
Aktivitas fisik sangat dianjurkan untuk mencegah terjadinya
jam/ hari selama 5 hari atau anda dapat melakukan olahraga lari
4) Dukungan sosial
Dukungan sosial merupakan salah satu indikator yang dapat
112
Batu mungkin dapat memenuhi seluruh pelvis renalis sehingga dapat
menyebabkan obstruksi total pada ginjal, pasien yang berada pada tahap
ini dapat mengalami retensi urin sehingga pada fase lanjut ini dapat
ginjal seperti sesak, hipertensi, dan anemia. Selain itu stagnansi batu pada
saluran kemih juga dapat menyebabkan infeksi ginjal yang akan berlanjut
2.12. PROGNOSIS
Prognosis batu saluran kemih tergantung dari besar batu,letak batu,adanya
113
BAB III
KESIMPULAN
114
DAFTAR PUSTAKA
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 2 Ed 4. Balai Penerbit FKUI Jakarta
2006 ; 377-379
4. Anne W., Allison Grant. Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi. Salemba
Companies; 2001.
8. Guyton dan Hall. 2007. Buku Ajar FISIOLOGI KEDOKTERAN Edisi II.
EGC: Jakarta
Medika. 2014
115
12. Colella, J., Kochis, E., Galli, B., & Manuver, R. Urolithiasis/
427-449. 2005
13. Basuki B Purnomo. Batu Saluran Kemih dalam Dasar-dasar Urologi,
12 No.2: 100-5.
16. Langston C, Gisselman K, Palma D, McCue J. Diagnosis of
Urolithiasis.Available from
Mei 2018.
17. Fwu, C.W., Eggers, P.W., Kimmel, P.L., Kusek, J.W., & Kirkali, Z.
2013
18. Smith RD., Urinary Stones in General Urology, 10th ed, California, Lange
Patologi Klinik.
20. Tiselius HG, Ackerman D, Alken P, dkk. Guidelines on urolithiasis. Dalam
: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?cmd=pubmed&dopt.
116
21. Bruno Muzio dan Jeremy Jones, Urolithiasis Available from :
May 17 2018.
22. J Kevin Smith,Chief Editor: Eugene C Lin, Urinary Calculi
Imaging,Availablefromhttp://emedicine.medscape.com/article/381993
2007.479 – 481.
25. Anonym. https://emedicine.medscape.com/article/438890-workup#c5.
117