Anda di halaman 1dari 14

Contents

SISTEM PERKEMIHAN............................................................................................................................1
1.GINJAL................................................................................................................................................1
2.FISOLOGI URETER,VESIKA URINARI DAN URETER...............................................................................5
3.Kelainan Kelainan pada Sistem Perkemihan.......................................................................................7
4.Hubungan Sistem Perkemihan Dengan Reproduksi Wanita................................................................9
5).PROSES BERKEMIH DAN HAL YANG MEMPENGARUHI....................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................11

SISTEM PERKEMIHAN

1.GINJAL
Ginjal terletak di kedua sisi columna vertebralis, di bawah liver dan limphe.
di sekitar vertebra T12 hingga L3. merupakan organ berbentuk seperti
kacang. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dibandingkan dengan ginjal
kiri karena tertekan ke bawah oleh organ hati. (Kutub atas ginjal kanan
terletak setinggi iga ke12, ginjal kiri setinggi iga ke 11. Ginjal terletak
dibelakang peritonium yg melapisi rongga abdomen retroperitoneal.
Di bagian superior ginjal terdapat adrenal gland (kelenjar suprarenal).

Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak perirenal dan pararenal) yang
membantu meredam goncangan
Pada orang dewasa : panjang ginjal sekitar 12-13 cm, lebar 5-7 cm, tebal 2,5 cm , berat ± 140
gram ( pria=150 – 170 gram, wanita = 115-155 gram)

Struktur organ ginjal

Ginjal ditutup oleh kapsul tunika fibrosa yang kuat. Pada potongan melintang
memperlihatkan
dua daerah yang berbeda yaitu :
1. Korteks : bagian luar dari ginjal, berwarna coklat kemerahan. Fungsi utama korteks ginjal
adalah filtrasi sejumlah besar darah melalui glomerulus
2. Medula : Bagian dalam ginjal ,terdiri atas piramid renalis dengan apeks menghadap
kesinus renalis dan basis disepanjang ginjal terjadi kerja metabolik terutama reabsorpsi
Na dan ekstraksi O2 dari darah
Lubang – lubang yang terdapat pada renal piramid membentuk simpul – simpul yang terdiri
atas satu badan malphigi yang disebut glomerulus. Kolumna Bertini ; Bagian korteks yang
mengelilingi piramid.Papilaris berlini : Papila dari tiap piramid yang terbentuk dari persatuan
bagian terminal dari banyak duktus pengumpul.Kaliks minor : bagian ujung pelvis berbentuk
seperti cawan yang mengalami penyempitan karena adanya duktus papilaris yang masuk ke
bagian pelvis ginjal.Kaliks mayor: Kumpulan dari beberapa kaliks minor. Pelvis : Reservoar
utama sistem pengumpulan ginjal.

Struktur nefron ginjal


Tiap tubulus ginjal dan glomerulus membentuk satu kesatuan yang disebut nefron yaitu suatu
Unit fungsional terkecil ginjal. Pada manusia setiap ginjal mengandung 1-1,5 juta nefron
yang pada dasarnya mempunyai struktur dan fungsi yang sama.Dapat dibedakan dua jenis
nefron:

• Nefron kortikalis : nefron yang glomerulinya terletak pada bagian luar dari korteks
dengan lengkung henle yang pendek dan tetap berada pada korteks atau mengadakan
penetrasi hanya sampai ke zona luar dari medula.
• Nefron juxtamedullaris : nefron yang glomerulinya terletak pada bagian dalam dari
korteks dekat dengan cortex-medulla dengan lengkung henle yang panjang dan turun jauh
ke dalam zona dalam dari medula, sebelum berbalik dan kembali ke cortex.

Bagian-bagian nefron:
a. Glomerulus : Suatu jaringan kapiler berbentuk bola yang berasal
dari arteriol afferent yang kemudian bersatu menuju arteriol efferent,
Berfungsi sebagai tempat filtrasi sebagian air dan zat yang terlarutdari darah yang
melewatinya.

b. Kapsula Bowman : Bagian dari tubulus yang melingkupi glomerulus


untuk mengumpulkan cairan yang difiltrasi oleh kapiler glomerulus.

c. Tubulus, terbagi menjadi 3 yaitu:


1 Tubulus proksimal : berfungsi mengadakan reabsorbsi bahan -bahan dari cairan
tubuli dan mensekresikan bahan-bahan ke dalam cairan tubuli.
2. Lengkung/ gelung Henle ( ansa henle) : membentuk lengkungan tajam berbentuk U.
Terdiri dari : pars descendens : bagian yang menurun terbenam dari korteks ke medula
dan pars ascendens: bagian yang naik kembali ke korteks.Bagian bawah dari lengkung
henle mempunyai dinding yang sangat tipis sehingga disebut segmen tipis, sedang kan
bagian atas yang lebih tebal disebut segmen tebal. Lengkung henle berfungsi
reabsorbsi bahan-bahan dari cairan tubulus dan sekresi bahan-bahan ke dalam cairan
tubulus. berperan penting dalam mekanisme konsentrasi dan dilusi urin.
3. Tubulus distal : Berfungsi dalam reabsorbsi dan sekresi zat-zat tertentu

d. Duktus pengumpul (duktus kolektifus/duktus koligentis medula), Satu duktus


pengumpul menerima cairan dari 6 - 8 nefron yang berlainan. Setiap duktus pengumpul
terbenam ke dalam medula untuk mengosongkan cairan isinya (urin) ke dalam pelvis
ginjal.

Pembuluh Darah Pada Ginjal


Struktur ginjal berisi pembuluh darah. Ginjal mendapat darah bersih dari Arteri renalis yang
merupakan cabang dari aorta abdominalis. Cabang–cabang arteri banyak didalam ginjal dan
menjadi arteriola afferen yang masing–masing membentuk simpul dan kapiler–kapiler
didalam badan malphigi yang disebut glomerulus. Pembuluh afferen kemudian tampil
sebagai
arteriola aferen yang bercabang–cabang membentuk jaringan kapiler sekeliling tubulus
urineferus .Kapiler mendapat suplay darah dari arteriol aferen, kemudian darah akan keluar
melalui arteriol eferen (lebih kecil dari aferen) Kapiler–kapiler kemudian bergabung
membentuk vena renalis yang membawa darah dari ginjal ke vena cava inferior
Pembuluh Limfe Ginjal
Pembuluh limfe mengikuti perjalanan arteri renalis menuju nodi limfatikus aorta lateral yang
terdapat disekitar pangkal arteri renalis Terbentuk oleh pleksus yang berasal dari massa ginjal
Persarafan Ginjal
Saraf ginjal terdiri atas kurang lebih 15 ganglion. Ganglion–ganglion ini membentuk pleksus
renalis yang berasal dari cabang terbawah dan diluar pleksus siliaka , pleksus akustikus dan
bagian bawah splenknikus.Pleksus renalis bergabung dengan pleksus spermatikus dengan
cara memberikan beberapa serabut yang dapat menimbulkan nyeri pada testis dan pada
kelainan ginjal

2. URETER
Kedua ureter terdiri atas 2 buah saluran yang panjangnya sekitar 20-30 cm, terbentang dari
ginjal sampai vesica urinaria. Fungsi ureter menyalurkan urine ke vesica urinaria.Ureter pada
pria : terdapat dalam vesika seminalis. Ureter pada wanita terdapat dibelakang fossa ovarika
berjalan kebagian medial dan kedepan lateral serviks uterus.Lapisan dinding ureter terdiri
dari : Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa). Lapisan tengah (otot polos) dan Lapisan
sebelah dalam (lapisan mukosa). lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan peristaltik tiap
5 menit sekali yang akan mendorong air kemih masuk kedalam kandung kemih
(vesikaurinaria).

3. VESICA URINARIA
Nama lain kandung kemih. Merupakan tempat menyimpan urine berupa kantong berotot kuat
yang dapat mengempis, terletak dibelakang simfisis pubis didalam rongga panggul. Terdapat
3 saluran bersambung dengan kandung kemih yaitu : 2 buah saluran ureter yang bermuara
secara obliq disebelah basis ( secara obliq untuk mencegah urine kembali kedalam ureter dan
1 buah saluran uretra keluar dari kandung kemih disebelah depan
Fungsi vesica urinaria: Tempat penyimpanan urine dan mendorong urine keluar dari tubuh.
Vesika urinaria dan uterus dipisahkan oleh lipatan peritoneum membentuk ruang utero
vesikel atau cavum douglassi.
2.FISOLOGI URETER,VESIKA URINARI DAN URETER

Ureter adalah suatu saluran berbentuk pipa atau silinder yang menghubungkan ginjal dan
kandung kemih. Saluran ini merupakan sambungan dari pelvis renalis, kemudian berlanjut ke hilus
ginjal, lalu menuju distal dan berakhir di kandung kemih. Ureter terdiri dari dua saluran pipa yang
masing-masing berada di sisi ginjal kanan dan kiri, di mana kedua saluran ini menghubungkan ginjal
dengan kandung kemih. Panjang ureter adalah sekitar 20–30 cm, sedangkan rata-rata diameternya
dimulai dari 0,5 cm dan maksimal 1,7 cm.Berdasarkan letak anatominya, ureter terbagi menjadi dua
jenis, yaitu ureter pars pelvis yang terletak di dalam rongga pelvis dan pars abdominalis yang terletak
di dalam rongga abdomen.Ureter sendiri memiliki tiga lapisan dinding yang tersusun atas transisional
di lapisan mukosa bagian dalam, otot polos sirkuler dan longitudinal di bagian tengah, dan jaringan
fibrosa (jaringan ikat) pada bagian luarnya.Pada wanita, letak ureter adalah di bagian belakang fossa
ovarika lalu menyambung ke bagian medial, kemudian ke depan ke bagian lateral serviks uteri dan
berlanjut hingga bagian atas vagina untuk mencapai fundus vesika urinaria.Sementara itu, ureter pada
pria terletak di atas vesikula seminalis yang diselingi oleh duktus deferens dan pleksus vesikalis yang
mengelilinginya. Kemudian, ureter berlanjut ke oblique sepanjang 2 cm di dalam dinding kandung
kemih di sudut lateral pada trigonum vesika.

Uretra adalah saluran tipis yang menghubungkan kandung kemih dengan meatus uretra. Di
mana, meatus uretra adalah lubang kencing yang terletak di bagian ujung sistem perkemihan,Uretra
adalah saluran yang berfungsi untuk mengeluarkan urine dari dalam tubuh. Uretra pria Saluran
ini berada di dalam penis, yang ujungnya dapat terlihat pada pangkal organ intim pria tersebut. Uretra
yang terdapat di dalam penis berfungsi untuk mengalirkan air seni yang tertampung di kandung kemih
agar bisa keluar dari tubuh. Selain itu, uretra pria juga berfungsi sebagai organ reproduksi. Satu-
satunya fungsi dari uretra wanita adalah untuk mengangkut urin dari kandung kemih keruang
eksternal. c menyimpan urin orang dewasa pada umumnya kurang lebih 500 ml.

Fungsi ginjal, ginjal memiliki fungsi yang sangat vital. Organ ini menyaring sekitar 200 liter
darah per harinya. Selain itu, ginjal juga dapat menjadi konverter vitamin D di dalam tubuh serta
mengatur keseimbangan asam-basa pada tubuh.fungsi utama ginjal adalah menyaring senyawa racun
dari darah. Artinya, racun-racun ini dapat tersebar ke seluruh tubuh hingga mengancam nyawa apabila
organ tersebut tidak bekerja dengan baik

Salah satu fungsi ginjal adalah untuk melakukan penyaringan terhadap sisa-sisa metabolisme
dalam tubuh. Jika terjadi penurunan fungsi ginjal pada kondisi tertentu, ginjal tidak dapat melakukan
penyaringan secara optimal sehingga terjadi gagal ginjal. Salah satu penegakan diagnosis pada pasien
gagal ginjal dapat merujuk pada nilai laboratorium GFR (Glomerular Filtration Rate).
LFG (Laju Filtrasi Glomerulus) atau GFR (Glomerular Filtration Rate) merupakan laju rata-rata
kemampuan ginjal untuk melakukan penyaringan setiap menit. Pengukuran LFG biasanya dihitung
dengan eLFG (estimasi Laju Filtrasi Glomerulus) atau eGFR (estimated Glomerular Filtration Rate)
yang berdasar pada kreatinin dalam darah, usia, dan jenis kelamin.

Tubulus kolektivus atau duktus kolektivus adalah saluran yang berfungsi untuk menampung
urine dari berbagai nefron, kemudian mengantarkannya ke pelvis.
3.Kelainan Kelainan pada Sistem Perkemihan

Sistem perkemihan atau sistem urologi merupakan suatu sistem dimana terjadinya proses
penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat- zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan
menyerap zat-zat yang masih di pergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh
larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih). Berikut ini merupakan ilustrasi bagan yang
menjelaskan tentang definisi sistem perkemihan.
Kelainan pada sistem perkemihan dapat mencakup berbagai masalah seperti:
a.Pita Kesehatan
Pita kesadaran adalah simbol yang dimaksudkan untuk menunjukkan dukungan atau
membangkitkan kesadaran untuk suatu tujuan. Warna yang berbeda dikaitkan dengan masalah
yang berbeda, seringkali berkaitan dengan masalah kesehatan. Pita merah muda untuk
mengetahui masalah kesehatan adalah pita merah untuk HIV/AIDS, dibuat pada tahun 1991.
Pita merah muda untuk kesadaran kanker payudara mungkin yang paling dikenal saat ini. Di
antara beberapa masalah kesehatan lainnya, pita hijau dimaksudkan untuk menunjukkan
dukungan atau meningkatkan kesadaran akan gangguan ginjal.

b.Infeksi Saluran Kemih


Infeksi kandung kemih, juga disebut sistitis, adalah jenis infeksi saluran kemih yang
sangat umum di mana kandung kemih terinfeksi oleh bakteri (biasanya E. coli), dan jarang
oleh jamur. Gejala infeksi kandung kemih dapat berupa nyeri saat buang air kecil, sering
buang air kecil, dan merasa ingin buang air kecil meskipun kandung kemih kosong. Dalam
beberapa kasus, mungkin ada darah dalam urin. Jenis infeksi saluran kemih yang jauh lebih
jarang adalah pielonefritis, di mana ginjal terinfeksi. Jika infeksi ginjal terjadi, umumnya
karena infeksi kandung kemih yang tidak diobati. Infeksi kandung kemih diobati terutama
dengan antibiotik.
Faktor risiko untuk infeksi kandung kemih termasuk hubungan seksual, teknik buang
air yang tidak benar, diabetes, obesitas, dan terutama jenis kelamin perempuan. Infeksi
kandung kemih empat kali lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria. Bagi wanita,
mereka adalah jenis infeksi bakteri yang paling umum, dan sebanyak satu dari sepuluh wanita
mengalami infeksi kandung kemih pada tahun tertentu. Anatomi wanita menjelaskan
perbedaan jenis kelamin dalam kejadian infeksi kandung kemih. Uretra jauh lebih pendek dan
lebih dekat ke anus pada wanita daripada pria, sehingga kontaminasi uretra dan kemudian
kandung kemih dengan bakteri saluran GI lebih mungkin terjadi pada wanita daripada
pria. Begitu bakteri mencapai kandung kemih, mereka dapat menempel pada dinding kandung
kemih dan membentuk biofilm yang melawan respons imun tubuh.
1. Gangguan Ginjal
Ginjal sangat memainkan peran penting dalam menghilangkan limbah dan racun dan
dalam menjaga tubuh tetap lebar homeostasis bahwa kelainan ginjal dapat mengancam
jiwa. Hilangnya fungsi ginjal normal secara bertahap umumnya terjadi dengan sejumlah
gangguan, termasuk diabetes mellitusdan tinggi tekanan darah. Gangguan lain pada ginjal
disebabkan oleh gen bawaan yang salah. Hilangnya fungsi ginjal pada akhirnya dapat
berkembang menjadi gagal ginjal.

2. Nefropati Diabetik
Nefropati diabetik adalah penyakit ginjal progresif yang disebabkan oleh kerusakan
kapiler di glomerulus ginjal, akibat diabetes mellitus. Tidak sepenuhnya dipahami bagaimana
diabetes menyebabkan kerusakan kapiler glomerulus, tetapi diperkirakan bahwa tingkat tinggi
dariglukosadalam darah terlibat. Pada penderita diabetes, nefropati diabetik lebih mungkin
terjadi jika glukosa darah tidak terkontrol dengan baik. Memiliki tekanan darah tinggi,
riwayat merokok, dan riwayat keluarga dengan masalah ginjal merupakan faktor risiko
tambahan. Nefropati diabetik seringkali tidak menunjukkan gejala pada awalnya. Faktanya,
mungkin diperlukan waktu hingga satu dekade setelah kerusakan ginjal mulai muncul
gejala. Ketika muncul, biasanya termasuk kelelahan yang parah, sakit kepala, mual, sering
buang air kecil, dan kulit gatal.

Nefropati diabetik ditandai dengan kerusakan kapiler di glomerulus ginjal, yang ditunjukkan
oleh diagram bagian bawah dari dua diagram inset.
Protein adalah molekul besar yang biasanya tidak disaring dari darah di
glomerulus. Ketika kapiler glomerulus rusak, memungkinkan protein (seperti albumin) bocor
ke dalam filtrat dari darah. Akibatnya, albumin akhirnya diekskresikan dalam
urin. Menemukan kadar albumin yang tinggi dalam urin merupakan salah satu indikator
nefropati diabetik dan membantu mendiagnosis gangguan tersebut. Obat-obatan dapat
diresepkan untuk mengurangi kadar protein dalam urin. Mengontrol kadar gula darah tinggi
dan hipertensi (tekanan darah tinggi) juga penting untuk membantu memperlambat kerusakan
ginjal, seperti pengurangan asupan natrium.
4.Hubungan Sistem Perkemihan Dengan Reproduksi Wanita
Sitem perkemihan dan sistem reproduksi wanita saling terkait karena kedua sistem tersebut
berbagi beberapa organ yang sama dalam tubuh.Sistem perkemihan melibatkan organ-organ seperti:
1.Giinjal
2.Ureter
3.Kandung kemih
4.Uretra
Berperan dalam mengeluarkan limbah dan menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.
Sementara itu, sistem reproduksi wanita melibatkan organ-organ seperti:
1.ovarium
2.tuba falopi
3.uterus
4.vagina
Dimana organ tersebut berfungsi dalam produksi sel telur, pembuahan, dan kehamilan.
Kedua sistem ini memiliki hubungan fisik melalui uretra dan vagina yang berdekatan. Selain itu,
hormon-hormon tertentu yang diproduksi dalam sistem reproduksi wanita, seperti estrogen dan
progesteron, juga dapat mempengaruhi fungsi sistem perkemihan. Misalnya, perubahan hormon
selama siklus menstruasi dapat mempengaruhi produksi urin dan rasa ingin buang air kecil. Selain itu,
dalam proses reproduksi, sistem perkemihan juga dapat berperan dalam mendukung kehamilan
dengan memfasilitasi pembuangan zat-zat sisa dari tubuh ibu dan janin melalui urin. Jadi, meskipun
memiliki fungsi yang berbeda, sistem perkemihan dan sistem reproduksi wanita memiliki keterkaitan
dan interaksi yang kompleks dalam tubuh Wanita

5).PROSES BERKEMIH DAN HAL YANG MEMPENGARUHI


Berkemih adalah pengeluaran cairan sebagai hasil filtrasi dari plasma darah di glomerulus (struktur
ginjal yang bertugas menyaring limbah dan racun dari darah).

Berkemih merupakan proses pelepasan air kemih (urin) dari kandung kemih melalui uretra ke meatus
urinarius untuk dikeluarkan dari tubuh. Dari 180 liter darah yang masuk ke ginjal untuk difiltrasi
(penyaringan), hanya 1-2 liter saja yang dapat berupa urine, sebagian besar hasil filtrasi akan diserap
kembali di tubulus ginjal untuk dimanfaatkan oleh tubuh.

Proses berkemih dipengaruhi oleh jumlah urin di dalam kandung kemih. Saat volume urin mencapai
100-150 mL, akan terasa sensasi pertama untuk BAK. Keinginan untuk BAK ini akan semakin intens
seiring dengan bertambahnya jumlah urin, dan menjadi tidak nyaman kala volume urin mencapai
350-400 mL

Ada 2 jenis Tubulus dalam ginjal yaitu:

1.TUBULUS KONTORTUS PROKSIMAL

fungsinya melakukan penyerapan kembali (reabsorpsi) zat yang diperlukan oleh tubuh, seperti asam
amino.

3. TUBULUS KONTORTUS DISTAL berfungsi sebagai menjalankan proses augmentasi


(menambahkan zat yang tidak dibutuhkan tubuh), sehingga urine menjadi lebih pekat dan
siap dikeluarkan tubuh melalui uretra.
DAFTAR PUSTAKA

Wilson,L.M.Anatomi dan fisiologi ginjal dan saluran kemih. Dalam Price,S.A ., Wilson,L.M. Ed VI. Vol
2.Patofisiologi.Egc.2005. 867-75

Muttaqin, Arif., dan Kumala Sari. 2012. Gangguan Sistem Perkemihan. Jakarta: Salemba Medika
MAKALAH

SISTEM PERKEMIHAN

Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah

Anatomi fisiologi

DOSEN PENGAMPU

Kartinazahri,SST,M.Keb

Disusun oleh kelompok:

Nadrlah afifah

Suci azzahra

Cahaya salika Lestari

Marsya tasenia

Fadhillah rahmadana

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES ACEH
JURUSAN SARJANA TERAPAN KEBIDANAN TAHUN 2023/2024

Anda mungkin juga menyukai