Anda di halaman 1dari 14

SISTEM

PERKEMIHAN
OLEH KELOMPOK 2 :
1. Aditya Wahyu Mustaqim (2002043)
2. Cika Widya Dharma (2002046)
3. Dini Indriyani Pratama (2002048)
4. Gelsi Anggra Monita (1802090)
5. Indah Slovenia Talsa (2002054)
PENGERTIAN
Sistem perkemihan merupakan sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah
sehingga bebas dari zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang
masih diperlukan. Zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh larut dalam air dan
dikeluarkan berupa urin (air kemih).
Sistem perkemihan atau disebut juga sistem urinaria terdiri dari organ-organ yang
memproduksi urin dan mengeluarkan dari tubuh. Sistem ini merupakan salah satu sistem
utama mempertahankan homeostatis ( kekonsistenan lingkungan internal)
FUNGSI SISTEM PERKEMIHAN
1. Membuang sisa metabolisme:
• Sisa metabolisme nitrogenous : ureum, creatinin, uric, acid.
• Racun-racun/Toxins
• Obat-obat/Drug

2. Pengaturan homeostasis :
• Keseimbangan air
• Elektrolit
• Keseimbangan asam-basa darah
• Tekanan darah
• Produksi darah merah
• Mengaktifkan vitamin D
ORGAN SISTEM
PERKEMIHAN
1. GINJAL
Ginjal berbentuk kacang merah, dan masing-masing seukuran
dengan kepalan tangan, ginjal memiliki panjang sekitar 11 cm,
lebar 5 cm, dan tebal 3 cm dengan berat sekitar 130 gr.
ginjal tersusun oleh dua area utama yaitu korteks dan medula.
Medula ini terdiri dari struktur kerucut yang disebut piramida
ginjal.
STRIKTUR INTERNAL GINJAL

• Hilus (hilum) adalah tingkat kecekungan tepi medial ginjal.


• Sinus ginjal adalah rongga berisi lemak yang membuka pada hilus.
• Pelvis ginjal adalah perluasan ujung proksimal ureter.
• Parenkim ginjal adalah jaringan ginjal yang menyelubungi struktur sinus ginjal.
• Jaringan ini terbagi medula dalam dan korteks luar.
• Medulla terdiri dari massa-massa triangular yang disebut piramida ginjal.
• Korteks tersusun dari tubulus dan pembuluh darah nefron merupakan unit
struktural dan fungsional ginjal.
Ginjal terbagi lagi menjadi lobus ginjal dimana setiap lobus terdiri dari satu
piramida ginjal, kolumna yang saling berdekatan, dan jaringan korteks yang
melapisinya.
NEFRON

Terdiri dari:
1. Glomerulus merupakan bangunan yang berbentuk khas, bundar dengan warna yang
lebih tua daripada sekitarnya karena sel-selnya tersusun lebih padat. Glomerulus
merupakan gulungan pembuluh kapiler
2. Kapsula Bowman
3. Tubulus
• Proksimal berfungsi mengurangi isi filtrat glomerulus 80-85% dengan cara
reabsorbsi via transport dan pompa natrium
• Distal berfungsi untuk pemekatan urin
• Duktus Kolektifus Duktus pengumpul menerima cairan dari delapan nefron yang
berlainan.
• Setiap duktus pengumpul terbenam kedalam medula untuk mengosongkan cairan
isinya (urin) ke dalam pelvis ginjal
FUNGSI GNJAL

1. Pengeluaran zat sisa organik.


2. Pengaturan konsentrasi ion-ion 5. Pengaturan tekanan darah.
penting. 6. Pengendalian terbatas terhadap
3. Pengaturan keseimbangan konsentrasi glukosa darah dan
asam-basa tubuh. asam amino darah.
4. Pengaturan produksi sel darah 7. Pengeluaran zat beracun.
merah.
URETER
Ureter merupakan suatu jaringan yang dibentuk oleh jaringan otot polos dengan ukuran panjang 25-30
cm. Ureter menghubungkan ginjal dengan vesika urinaria. Pangkal ureter merupakan kelanjutan dari
pelvis renalis, yang meninggalkan ginjal melalui hilum renale, berada disebelah dorsal vasa renalis.
Kedua ureter bermuara kedalam vesika urinaria dengan jarak 5 cm satu sama lain. Ureter berjalan
secara oblik sepanjang 2 cm di dalam dinding vesika urinaria sebelum bermuara kedalam vesika
urinaria, disebut ostium ureteris.
Ureter ini terdiri dari beberapa lapisan, yaitu:
• Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)
• Lapisan tengah (lapisan otot)
• Lapisan sebelah dalam (lapisan mukosa)
• Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan-gerakan peristaltic yang mendorong urin masuk
kedalam vesika urinaria
Terdapat 3 tempat penyempitan ureter, yakni :
• Penyempitan pada hilum renale,
• Penyempitan pada tepi pelvis,
• Penyempitan pada pintu masuk vesika urinaria.
Fungsi dari ureter yaitu meneruskan urin yang diproduksi oleh ginjal kedalam vesika urinaria. Apabila
terdapat batu pada saluran ini akan menggesek lapisan mukosa dan merangsang reseptor saraf sensorik
sehingga akan timbul rasa nyeri yang amat sangat dan menyebabkan penderita batu ureter akan
berguling-guling, keadaan ini dikenal sebagai kolik ureter.
KANDUNG KEMIH (VESIKA URINARIA)

Vesika urinaria atau kandung kemih merupakan sebuah kantong yang dibentuk oleh jaringan ikat dan otot polos.
Vesika
urinaria ini berbentuk seperti kendi/ buah pir. Kandung kemih terletak dibelakang sympisis pubis didalam
rongga pelvis,
bersifat elastis seperti karet.
Volume vesika urinaria adalah 2000-3000 cc.
Kandung kemih terdiri atas lapisan mukosa, muskularis dan serosa/adventisia. Mukosanya dilapisi oleh epitel
transisional
yang lebih tebal dibandingkan ureter (terdiri ata 6-8 lapis sel) dengan jaringan ikat longgar yang membentuk
lamina propria
dibawahnya. Tunika muskularisnya terdiri atas berkas-berkas serat otot polos yang tersusun berlapis-lapis yang
arahnya
tampak tak membentuk aturan tertentu. Diantara berkas-berkas ini terdapat jaringan ikat longgar. Tunika
adventisianya
terdiri atas jaringan fibroelastik.
Fungsi dari kandung kemih adalah menampung urin yang akan dikeluarkan kedunia luar melalui uretra.
URETRA
Uretra merupakan suatu saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang berfungsi menyalun air
kemih keluar.

A. Uretra pria

Uretra pria dimulai pada kolum vesikae. Pada laki-laki uretra berjalan berkelok-kelok melalui
tengah-tengah prostat kemudian menembus lapisan fibrosa yang menembus tulang pubis kebagian
penis, panjang dari uretra ini sekitar 20 cm. Uretra pada laki-laki terdiri dari :

• Pars prostatika, yaitu bagian uretra mulai dari muara uretra pada kandung kemih hingga bagian
yang menembus kelenjar prostat. Pada bagian ini bermuara 2 saluran, yaitu duktus ejakulatorius
dan saluran keluar kelenjar prostat.

• Pars membranasea yaitu bagian yang berjalan dari puncak prostat diantara otot rangka pelvis
menembus membran perineal dan berakhir pada bulbus korpus kavernosus uretra.

• Pars kavernosa atau spongiosa yaitu bagian uretra yang menembus korpus kavernosum dan
bermuara pada glands penis.
B. Uretra Wanita

Uretra pada wanita terletak dibelakang simfisis pubis berjalan miring sedikit ke arah atas,
panjangnya sekitar 3-4 cm. Lapisan uretra wanita terdiri dari tunika muskularis (sebelah luar),
lapisan spongeosa merupakan pleksus dari vena-vena, dan lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam).
Muara uretra pada wanita terletak disebelah atas vagina (antara klitoris dan vagina) dan uretra
disini hanya sebagai salura ekskresi. Uretra pada wanita jauh lebih pendek dari pada uretra pria.

Lapisan dari uretra, yaitu:


• Lapisan otot
otot polos berkelanjutan dari vesika, elastis dan pada spinter menjaga sil tertutup.
• Submukosa
lapisan longgar mengandung pembuluh darah dan saraf
• Mukosa
PROSES PEMBENTUKAN URIN

Proses pembentukan urin melalui 3 tahapan, yaitu:


Filtrasi
Proses ini terjadi diglomerulus, proses ini terjadi karena permukaan afferent lebih besar dari permukaan efferent
maka terjadi penyerapan darah. Sedangkan sebagian yang tersaring adalah bagian cairan darah kecuali protein.
Cairan yang tersaring ditampung oleh simpai bowman yang terdiri dari glukosa, air, natrium, klorida, sulfat,
bikarbonat dan lain-lain, yang kemudian akan diteruskan ke tubulus ginjal.
Reabsorbsi
Pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar glukosa, natrium, klorida, fosfat, dan ion bikarbonat
kedalam kapiler peritubuli. Prosesnya terjadi secara pasif yang dikenal dengan obligator reabsorbsi terjadi pada
tubulus atas. Sedangkan pada tubulus ginjal bagian bawah terjadi kembali penyerapan natrium dan ion bikarbonat.
Bila diperlukan akan diserap kembali kedalam tubulus bagian bawah. Penyerapan terjadi secara aktif, dikenal
dengan reabsorbsi fakultatif dan sisanya dialirkan pada papila renalis.
Sekresi
Proses ini merupakan pengeluaran zat-zat tertentu dari kapiler peritubuli ke tubulus ginjal seperti ion H dan ion K.
PROSES PERKEMIHAN
• Suatu proses refleks yang diatur oleh pusat-pusat refleks diotak.
• Rangsangan (impuls) yang terjadi akibat teregangnya dinding VU dihantarkan oleh neuron-neuron
sensorik viseral aferen melalui n. splanchnicus ,e,asuki medula spinalis segmen sacral 2,3,dan 4.
• Rangsangan saraf menyebabkan otot-otot polos VU berkontraksi, m.sphincter melemas. Neuron-
neuron eferen pada simpatis mengambil jalan melalui n. pudendes menuju ke sphincyer uretra.
• Pengontrolan berkemih anak-anak mulai umur 3-4 tahun.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai