Anda di halaman 1dari 51

Sistem urinaria

dr. Nurul Qomariyah


September 2013
Tujuan belajar
• Mahasiswa dapat menjelaskan struktur dan
fungsi ginjal
• Mahasiswa dapat menjelaskan struktur
ekskresi tambahan (aksesorius) di sistem
urinaria
• Mahasiswa dapat menjelaskan pembentukan
urin dan proses berkemih
Sistem urinaria

Berfungsi : membuang produk


sisa dari darah, & mengontrol
volume dan komposisi cairan
tubuh

Mengeluarkan produk sisa &


kelebihan cairan keluar dari
tubuh
Sistem urinaria
Fungsi utama sistem urinaria

Membuang produk sisa

Produksi hormon :
*renin-angiotensin  mengatur tekanan darah
*Erythropoietin  merangsang pembentukkan
sel darah merah
*Aldosteron  meningkatkan reabsorbsi Natrium
dan sekresi Kalium

Keseimbangan asam basa


Anatomi Eksternal Ginjal
• Sepasang organ berbentuk biji/kacang berwarna
coklat kemerahan
• Terletak di dinding posterior (belakang) abdomen
(perut), masing-masing ginjal terletak di bagian tepi
columna vertebralis Thorakal 12 – Lumbal 3.
• Sebagian ginjal terlindung oleh 2 pasang costa
(tulang rusuk) terakhir dan bagian atasnya tertutup
kelenjar adrenal.
• Di bagian medial, terdapat hilus (tempat pembuluh
darah, saraf dan ureter masuk dan keluar dari ginjal).
Anatomi Eksternal Ginjal
Hilus
Anatomi Internal Ginjal
• Potongan sagital dari ginjal menunjukkan 3
bagian yang berbeda (dari dalam ke luar):
– Pelvis
– Medula
– Korteks
Anatomi Internal Ginjal
Pelvis
• ruangan pengumpulan
yang besar merupakan
perluasan bagian atas
ureter
• Bercabang menjadi 2
cavitas (ruangan)  2-
3 calyx mayor &
8-18 calyx minor
Medula
• Medula :
– merupakan bagian tengah ginjal
– Terdiri dari 8-18 piramid renalis
– Bagian dasar piramid melekat melekat dengan bagian luar
korteks
• Apex (puncak) masing-masing piramid berakhir menjadi
papila yang terbuka menuju calyx minor.
• Piramid terdiri atas beberapa tubulus dan duktus kolektivus
dari nefron
• Tubulus berperan dalam transport dan absorbsi kembali
material yang tersaring di glomerulus
• Korteks renalis adalah bagian terluar dari
ginjal.
• Jaringan korteks yang yang masuk di antara
piramid membentuk columna renalis 
terdiri atas tubulus kolektivus
Sirkulasi darah
Darah ke ginjal di
suplai oleh
arteri renalis
dan darah ke
luar dari ginjal
melalui vena
renalis
Suplai saraf
Suplai saraf oleh
pleksus (anyaman)
renalis dari sistem
saraf otonom.
Nefron
• Merupakan unit
fungsional dasar.
• Setiap nefron
merupakan unit
penghasil urin
yang mandiri.
• Setiap ginjal
memiliki sekitar 1
juta nefron.
Proses Filtrasi di
pembentukkan urin glomerulus

Re-absorbsi di
tubulus

Sekresi di tubulus
Filtrasi di glomerulus
Re-absorbsi di tubulus
Sekresi di
tubulus
Proses pembentukkan urin
1. Filtrasi darah  setiap hari, ginjal menyaring
1700 Liter darah
2. Re-absorbsi tubuler
3. Sekresi tubular
• Perbandingan rata-rata dari filtrasi, re-absorbsi,
dan eksresi, akan menyebabkan variasi komposisi
urin yang disebabkan adanya variasi harian dari
diet, intake cairan, cuaca, dan latihan.
Mengeluarkan produk sisa

Mengatur keseimbangan
cairan tubuh total
Fungsi utama ginjal
sebagai tempat Mengontrol kandungan
memproduksi urin zat-zat kimia di darah dan
cairan tubuh yang lain

Mengatur keseimbangan
asam basa
Struktur eksresi aksesoria (tambahan)
• Urin dibentuk di ginjal,
tetapi struktur tambahan
dibutuhkan untuk
memindahkan, menyimpan,
dan akhirnya mengeluarkan
urin dari tubuh.
• Struktur tambahan :
– 2 ureter
– Vesica urinaria (kandung
kencing)
– uretra
Ureter
• Menempel pada masing-masing ginjal
suatu tabung yang disebut ureter.
• Ureter mentransport urin dari pelvis
renalis ke kandung kencing.
• Kedua ureter terletak di antara
peritoneum parietal dan dinding
tubuh ke dalam cavum pelvis (rongga
pelvis), di mana mereka memasuki
cavum pelvis.
• Ureter sempit di bagian ginjal, dan
melebar di dekat kandung kencing
Lumen (lubang) ureter terdiri dari 3 lapisan :
1. Bagian dalam  Tunica Mucosa
2. Tengah Tunica Muscularis
(terbentuk dari otot polos)
3. Bagian luar  Tunica Adventitia
Vesica Urinaria (Kandung kencing)
• Kandung kencing adalah suatu
organ berongga & berotot yang
berfungsi menampung urin dari
ureter, dan akhirnya dikeluarkan
ke luar tubuh
• Biasanya dapat menampung urin
300-400 mL, tetapi kandung
kencing dapat mengembang
hingga 2 kali lipat.
• Terletak di dasar rongga pelvis,
retro peritoneal (di belakang
peritoneum)
Pada laki-laki : terletak di
depan rektum & di atas
kelenjar prostat

Pada wanita : terletak agak


rendah, di depan uterus
(rahim) dan vagina.
3 lapisan dinding kandung kencing
1) Tunica mucosa : lapisan paling dalam (dengan
epitel transisional)
2) Tunica muscularis : lapisan tengah (3 lapis otot
polos  otot deterusor)
3) Tunica serosa (Adventitia) : lapisan paling luar,
berasal dari peritoneum, dan menutupi hanya
bagian atas dan (lateral) samping dari kandung
kencing
• Lubang ureter dan uretra di rongga kandung kencing
berbentuk triangular (segitiga)  disebut trigonum.
• Di tempat di mana uretra keluar dari kandung kencing
: otot polos di dinding kandung kencing membentuk
ikatan spiral, longitudinal, & sirkular yang dapat
berkontraksi untuk mencegah upaya pengosongan
kandung kencing secara prematur.
• Ikatan tersebut sebagai sfingter : disebut sfingter
uretra interna (involunter)
• Jauh di bawah uretra, di tengah bagian membranosa
dari sfingter sirkuler otot skletal (rangka) membentuk
sfingter uretra eksterna.
Uretra
• Merupakan tabung otot polos yang dilapisi
lapisan mukosa.
• Uretra bergabung dengan kandung kencing
pada permukaan inferior (bawah) dan
mentrasport urin keluar dari tubuh selama
proses
• Memiliki panjang 4 cm (wanita) & 12 cm (laki-
laki)
• Pada wanita, uretra terbuka di antara vagina &
klitoris.
• Pada laki-laki, uretra melewati prostat, bagian
membranosa (muskulus diafragma pelvis),
bagian spongiosa (yang melewati corpus
spongiosus) dan terbuka di ujung penis.
• Bagian spongiosa bergabung dengan duktus
(saluran) dari kelenjar bulbo-uretral (kelenjar
yang mensekresi mukus)
Urin & berkemih
• Komposisi urin bervariasi tergantung pada :
– Diet
– gerakan badan
– konsumsi air
– faktor-faktor yang lain
• Urin terutama terdiri dari : air, urea, klorida,
kalium/potasium, natrium/sodium, kreatinin, fosfat, sulfat,
dan asam urat.
• Protein, glucosa, casts/cetakan/silinder (darah) dan
kalkuli/batu dari mineral adalah sesuatu yang abnormal
jika berada di dalam urin.
• PH (keasaman) urin adalah 5.0 - 8.0 (hampir semua
asam) dan memiliki warna translusen/tembus
cahaya (jernih, dan tidak berkabut)
• Untuk memelihara konsentrasi osmotik cairan ekstra
seluler yang sesuai, untuk membuang produk sisa
dan memelihara fungsi ginjal yang sesuai  tubuh
harus mengeksresikan paling tidak 450 mL urin/hari.
• Seseorang yang sehat akan mengekskresikan 1000-
1800 mL urin/hari.
Kontrol volume & konsentrasi urin
Yang mengatur adalah :
• Hormon Antidiuretic (mengurangi ekskresi air
dari ginjal)
• Aldostrone (meningkatkan reabsorbsi Natrium
dan sekresi kalium)
• Mekanisme Renin – angiotensin (retensi air
dan garam)
Berkemih
• Adalah proses pengosongan kandung kencing
• Merupakan proses yang dikontrol saraf secara
sadar dan tidak sadar
Tahapan berkemih
• Kandung kencing yang terisi penuh menyebabkan
peningkatan tekanan di dinding kandung kencing 
• Kesadaran untuk berkemih (BAK) 
• otot diafragma pelvis berelaksasi 
• leher kandung kencing bergerak ke bawah; saluran
keluar terbuka; dinding meregang; reseptor
terstimulasi 
• otot polos kandung kencing berkontraksi; urin
dikeluarkan.
Video
• http://
www.youtube.com/watch?v=glu0dzK4dbU
• http://
www.youtube.com/watch?v=v3PRC5H3_mw
• http://www.youtube.com/watch?v=lfGYd1wrT
gE
Sumber pustaka
• Texbook of Medical Physiology, 11th ed,
Guyton and Hall.
• Lecture Note for Nursin Student, Human
Anatomy and Physiology, EPHTI.
TERIMA KASIH ATAS
PERHATIANNYA…

Anda mungkin juga menyukai