Anda di halaman 1dari 22

Sistem Urinaria

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem urinaria merupakan sistem yang penting untuk membuang sisa-sisa metabolisme makanan yang dihasilkan oleh tubuh terutama senyawaan nitrogen seperti urea dan kreatinin, bahan asing dan produk sisanya. Sistem urinaria terdiri atas: kedua ginjal (ren, kidney), ureter, kandung kemih (vesika urinaria/urinary bladder/ nier) dan uretra. Sampah metabolisma ini dikeluarkan (disekresikan) oleh ginjal dalam bentuk urin. Urin adalah jalur utama ekskresi sebagian besar toksikan. Akibatnya, ginjal mempunyai volume aliran darah yang tinggi, mengkonsentrasi toksikanpada filtrate membawa toksikan melalui tubulus, dan mengaktifkan toksikan tertentu. Karenanya, ginjal adalah organ sasaran utama dari efek toksik. Urin kemudian akan turun melewati ureter menuju kandung kemih untuk disimpan sementara dan akhirnya secara periodik akan dikeluarkan melalui uretra Orang biasanya merasa perlu untuk buang air kecil sekali dalam 3-4 jam, dan lebih sering jika ia minum banyak air atau memiliki masalah dengan diabetes. Alasan untuk ginjal begitu saling berkaitan dengan sistem saluran kemih karena kedudukan dan fungsi mereka. Sistem saluran kemih sangat teratur dalam fungsinya untuk menjaga tubuh berjalan. Disamping itu, system perkemihan atau urinaria ini terdapat kasus-kasus penyakit yang beragam, yang tentu saja akan mengganggu sampai merusak saluran kencing tersebut. Tidak sedikit penyakit tersebut yang membutuhkan penanganan serius seperti operasi. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang ada yaitu sebagai pemberi batasan atas kajian makalah ini, yaitu : 1. Apa yang dimaksud dengan sistem urinaria ?

Ajeng Mustikasari RM 101023[Type text]

2. Apa saja struktur dari sistem urinaria ? 3. Bagaimana mekanisme sistem urinaria ? 4. Penyakit dan gangguan apa saja yang dapat terjadi pada sistem urinaria ? 1.3 Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu : 1. Untuk menambah wawasan serta pengetahuan penyusun tentang sistem urinaria 2. Untuk mengetahui struktur dan mekanisme dari sistem urinaria. 3. Untuk mengetahui apa saja penyakit atau gangguan pada system perkemihan beserta gejalanya. 1.4 Manfaat Penulisan Penyusun berharap, makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya sebagai penambah wawasan dalam bidang Biologi dan Genetika Manusia khususnya pada bahasan Sistem Urinaria. Dan bermanfaat pula bagi pembaca untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan. 1.5 Sistematika Penulisan Adapun sistematika dari penulisan makalah ini yaitu : 1. BAB I Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang, tujuan, rumusan masalah serta sistemtika penulisan. 2. BAB II Isi, mencakup tentang definisi, struktur, mekanisme sistem urinaria, istilah-istilah serta gangguan dan penyakit dalam system urinaria. 3. BAB III Kesimpulan, mencakup ringkasan serta kesimpulan dari keseluruhan makalah. 4. Daftar Pustaka 5. LAMPIRAN

BAB II

Sistem Urinaria

PEMBAHASAN 2.1 Definisi Sistem Urinaria Sistem urinaria adalah sistem organ yang memproduksi, menyimpan, dan mengalirkan urin. Pada manusia, sistem ini terdiri dari dua ginjal, dua ureter, kandung kemih, dua otot sfingter, dan uretra. Sistem urinaria (ginjal) terdiri dari organ-organ yang memproduksi urine dan mengeluarkannya dari tubuh. System ini merupakan salah satu system utama untuk mempertahankan homeostatis (kekonstanan lingkungan internal). Urinaria adalah suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zatzat yang tidak tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zatzat yang masih dipergunakan oleh tubuh (Drs. H. Syaifuddin, B.Ac.). Komponen system urinaria terdiri dari dua ginjal yang memproduksi urine, dua ureter yang membawa urine ke dalam sebuah kandung kemih untuk penampungan sementara dan uretra yang mengalirkan urine keluar tubuh melalui orifisium uretra eksterna. Sistem saluran kemih pada dasarnya terdiri dari ginjal dan uretra. Ini adalah bagian tubuh yang penting, dan sangat peka terhadap kesejahteraan umum tubuh. Tujuan dari sistem urin adalah untuk membuang racun dari tubuh, dan memurnikan air, dan darah dengan menciptakan urin, yang dapat dengan mudah dikeluarkan dari uretra secara teratur. Kunci untuk sistem kemih yang sehat adalah untuk minum banyak air, karena menggunakan air sebagai salah satu cara yang paling penting dari mengeluarkan racun dari tubuh. Fungsi ginjal adalah untuk mengumpulkan bahanbahan limbah dari tubuh dan membuat urin. Ginjal terletak di dua titik dalam tubuh, yang berada di kedua sisi tulang belakang. Dengan demikian, mereka dipasangkan organ. Ini kemudian mengumpulkan racun melalui saluran yang berbeda, tambahkan air kepada mereka untuk membuat urin.

Ajeng Mustikasari RM 101023[Type text]

Air seni ini kemudian diteruskan ke kandung kemih, yang kemudian mengirimkan urin ke uretra untuk mengusir keluar dari tubuh. Anatomi system urinearia Ginjal, adalah organ yang mengeluarkan secret urine, a. Tampilan. Ginjal adalah organ berbentuk seperti kacang berwarna merah tua, panjangnya sekitar 12,5 cm dan tebalnya 2,5 cm (kurang lebih sebesar kepalan tangan). Jumlahnya ada 2 buah kiri dan kanan, ginjal kiri lebih besar dari ginjal kanan. Setiap ginjal memiliki berat antara 125 sampai 175 gr pada laki-laki dan 115 sampai 155 gr pada perempuan. pada umumnya ginjal laki laki lebih panjang dari ginjal wanita. b. Lokasi Ginjal terletak di area yang tinggi, yaitu pada dinding abdomen posterior yang berdekatan dengan dua pasang iga terakhir. Organ ini merupakan organ retroperitonetal dan terletak di antara otot-otot memiliki diatasnya. Ginjal kanan terletak agak di bawah dibandingkan ginjal kiri karena ada hati pada sisi kanan. c. Jaringan ikat pembungkus. Setiap ginjal diselubungi tiga lapisan jaringan ikat. punggung sebuah dan peritoneum adrenal rongga abdomen atas. Tiap-tiap ginjal kelenjar

Sistem Urinaria

Fasia renal adalah pembungkus terluar. Pembungkus ini melabuhkan ginjal pada struktur di sekitarnya dan mempertahankan posisi organ.

Lemak parirenal adalah jaringan adiposa yang terbungkus fasia ginjal. Jaringan ini membantali ginjal dan membantu organ tetap pada posisinya.

Kapsul fibrosa (ginjal) adalah membran halus transparan yang langsung dengan membungkus ginjal dan dapat mudah dilepas.

d. Fungsi ginjal antara lain: 1. Ginjal memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis. 2. Mempertahankan suasana keseimbangan cairan. 4. Mempertahankan keseimbangan garam-garam dan zat-zat lain dalam tubuh. 5. Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme hasil akhir dari protein ureum,kreatin dan amoniak. 6. Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh. 7. Pengaturan konsentrasi ion-ion penting. 8. Menghasilkan hormone Eritopoetin yang beredar dalam tubuh. 9. Pengatur produksi Sel Darah Merah. 10. Pengatur tekanan darah e. Peredaran darah ginjal : Aorta abdominalis ginjal

Ajeng Mustikasari RM 101023[Type text]

Arteria renalis Arteri arkuata Arteria interlobaris glomerulus simpai bowmen vena renalis vena kava inferior Persarafan ginjal : Ginjal mendapat persarafan dari fleksus renalis (vasomotor).

Ureter, adalah yang mengeluarkan urine dari ginjal ke kandung kencing. Ureter merupakan saluran tunggal yang menyalurkan urine dari pelvis renalis menuju vesica urinari (kantong air seni). Mukosa pada ureter membentuk lipatanlipatan memanjang dengan epithel peralihan, lapisan sel lebih tebal dari pelvis renalis. Adapun karakteristik dari ureter, yaitu: Awal dari pelvis renalis Ukuran 35-40 cm Ada gerakan peristaltic yang mendorong urine

Kandung kencing (kandung kemih, vesika urinaria/urinary bladder/ nier), yang bekerja sebagai penampung urine dari kedua belah ginjal, urine ditampung kemudian untuk dibuang secara periodik. ; organ ini berbentuk buah pir (kendi). Letaknya di dalam panggul besar, di depan isi lainnya, dan di belakang simpisis pubis. Pada bayi letaknya lebih tinggi. Bagian terbawah terpancang erat dan disebut basis, bagian atas atau fundus naik kalau kandung memekar karena urine. Punckanya (apex) mengarah ke depan bawah dan ada di belakang simfisis pubis.

Sistem Urinaria

Bagian vesika urinaria terdiri dari : a. Fundus, yaitu bagian yang menghadap ke arah belakang dan bawah. b. Korpus, yaitu bagian antara verteks dan fundus. c. Verteks, yaitu bagian yang berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis.

Adapun karakteristik dari kantung kemih, yaitu: Terdiri dari lapisan otot yang tebal Fungsinya menampung urine Ureter bermuara di kandung kemih dan masuk dengan arah oblik (serong) Dari kandung kemih, keluar saluran urine yaitu uretra

Uretra, merupakan saluran membranosa sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang berfungsi menyalurkan air kemih dari kandung kemih keluar tubuh.

Uretra pada pria : Berjalan berkelok-kelok melalui tengah-tengah prostate kemudian menembus lapisan fibrosa yang menembus tulang pubis ke bagian penis. Digunakan sebagai tempat pengaliran urine dan system reproduksi. Uretra pada pria terdiri dari : a. Uretra prostatia b. Uretra membranosa c. Uretra kavernosa

Ajeng Mustikasari RM 101023[Type text]

Lapisan uretra pria terdiri dari : a. Lapisan mukosa (lapisan paling dalam) b. Lapisan submukosa

Uretra pada wanita : Terletak dibelakang simfisis pubis, berjalan miring sedikit kearah atas. Hanya berfungsi sebagai tempat menyalurkan urine ke bagian luar tubuh. Lapisan uretra wanita terdiri dari : a. Tunika muskularis (lapisan sebelah luar) b. Lapisan spongeosa c. Lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam)

karakteristik uretra, yaitu: Uretra bermula dari kandung kemih Terdapat otot lingkar berbentuk cincin pada pangkalnya menuju sfingter interna/uretra Pada kondisi normal uretra menutup sehingga urine tidak keluar

Perbedaan saluran kemih pria dan wanita Uretra wanita lebih pendek dan dekat dengan vagina jadi wanita lebih rentan tekena infeksi kandung kemih (sistitis), uretra pada wanita hanya untuk ekskresi urine. Uretra pria: saluran reproduksi merupakan jalan keluar

semen/mani, berfungsi juga sebagai alat kelamin. Secara anatomis, uretra dikelilingi prostat. Pada hipertropi prostat gangguan

Sistem Urinaria

miksi infeksi. ISK (Infeksi Saluran Kemih) Ada 2 bentuk, dengan atau tanpa komplikasi ISK tanpa komplikasi

Tanpa kelainan organ/anatomi. Angka kesembuhan tinggi ISK dengan komplikasi

Ada kelainan anatomi (batu, tumor, penyempitan)

Faktor pendukung ISK Wanita lebih rentan, karena uretra yang pendek, dekat dengan vagina dan anus Penyempitan saluran kemih (batu, tumor, hipertropi prostat, trauma) Intervensi instrument: pemasangan kateter Gangguan persyarafan kandung kemih (DM, trauma tulang belakang) Kehamilan Refluks vesikoureter

2.2 Struktur Sistem Urinaria Sistem urinaria terdiri dari beberapa struktur, antara lain :

Ajeng Mustikasari RM 101023[Type text]

Kortex (luar) Medula (dalam) Pelvis Ureter Nefron (satuan fungsional terkecil)

Struktur ginjal. Setiap ginjal dilingkupi kapsul tipis dan jaringan fibrus yang rapat membungkusnya, dan membentuk pembungkus yang halus. Di dalamnya terdapat struktur-struktur ginjal. Warnanya ungu tua dan terdiri atas kortex di sebelah luar, dan bagian medula sebelah dalam. Bagian medula ini tersusun atas 15 sampai 16 massa berbentuk pyramid, yang disebut piramis ginjal. Puncak-puncaknya langsung mengarah ke hilium dan berakhir di kalises. Kalises ini menghubungkannya dengan pelvis ginjal. Pembuluh darah. Selain tubulus urineiferus, struktur ginjal juga berisi pembuluh darah. Arteri renalis membawa darah murni dari aorta abdominalis ke ginjal. Cabang-cabangnya beranting banyak di dalam ginjal dan menjadi arteriola aferen (arteriolae afferents), dan masing-masing membantu simpul dari kapilerkaplier di dalam salah satu badan Malpighiinilah glomerulus. Pembuluh eferen kemudian tampil ssebagian arteriola eferen (arteriolae afferents) yang bercabangcabang membentuk jaringan kapiler sekeliling tubulus urineiferus. Kapiler-kapiler ini kemudian bergabung lagi untuk menbentuk vena renalis, yang membawa darah dari ginjal ke vena kava inferior. Maka darah yang beredar dalam ginjal mempunyai dua kelompok kapiler, yang bertujuan agar darah dapat lebih lama berada di sekitar tubulus urineiferus, Karena fungsi ginjal tergantung dari hal itu. Suplai Darah - Arteri Renalis Percabangan Aorta Abdomen yang mensuplai masing-masing ginjal dan masuk ke Hilus melalui cabang Anterior dan Posterior.

Sistem Urinaria

- Cabang Anterior dan Posterior Arteri Renalis membentuk Arteri-arteri Interiobaris yang mengalir diantara Piramida Ginjal. - Arteri Arkuarta Berasal dari Arteri Interlobaris pada area pertemuan antara Korteks dan Medula. - Arteri Interlobaris Merupakan percabangan arteri arkuarta di sudut kanan dan melewati Korteks. - Arteriol Aferen Berasal dari Arteri Interlobaris yang membentuk Glomerulus. - Kapiler Peritubular Yang mengelilingi Tubulus Proksimal dan Distal untuk memberi Nutrien pada Tubulus. - Kapiler Peritubuler mengalir kedalam Vena Korteks yang kemudian membentuk Vena Interlobaris.

Ureter. Terdapat dua ureter berupa dua pipa saluran, yang masing-masing bersambung dengan ginjal dan dari ginjal berjalan ke kandung kencing. Tebal setiap ureter kira-kira setebal tangkai bulu angsa dan panjangnya 35 sampai 40 cm. Ureter mulai sebagai pelebaran hilum ginjal dan berjalan ke bawah melalui rongga abdomen masuk ke dalam pelvis dan dengan arah oblik bermuara ke dalam sebelah posterior kandung kencing. Lapisan dinding ureter terdiri dari : a. Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa) b. Lapisan tengah lapisan otot polos c. Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa

Nefron. Struktur halus ginjal terdiri atas banyak nefron yang merupakan satuan-satuan fungsionil ginjal; diperkirakan ada 1 sampai 4 juta nefron dalam setiap ginjal. Setiap nefron mulai sebagai berkas kapiler (badan Malpighi atau glomerulus) yang erat tertanam dalam ujung atas yang lebar pada urineiferus atau nefron. Dari sini tubulus berjalan sebagian berkelok-kelok dan sebagian lurus. Bagian pertama tubulus berkelok-kelok dan dikenal sabagai kelokan pertama atau

Ajeng Mustikasari RM 101023[Type text]

tubula proximal dan sesudah itu terdapat sebuah simpai, simpai Henle (ansa henle). Kemudian tubula itu berkelok-kelok lagi, disebut kelokan kedua atau tubula distal, yang bersambung dengan tubula penampung yang berjalan melintasi kortex dan medula, untuk berakhir di puncak salah satu piramidis. 1. Glomerulus gulungan kapiler yang dikelilingi kapsul Epitel berdinding ganda disebut Kapsul Bowman. a. Lapisan Viseral. Pedikel (kaki kecil). Filtration Slits (pori-pori dari celah). Barier Filtrasi Glomerular terdiri dari : Endotelium Kapiler, Membran Dasar, Filtration Slits. b. Lapisan Parietal. 2. Tubulus Kontortus Proksimal terdapat sel-sel epitel kuboit yang kaya akan mikrovilus. 3. Tubulus Kontroktus Distal membentuk segmen terakhir Nefron. 4. Tubulus dan Duktus Pengumpul Tubulus ini akan mengalir ke sejumlah Tubulus Kontrortus Distal membentuk Duktus Pengumpul besar yang lurus. 5. Apparatus jukstaglomerular berdekatan atau dekat dengan glomerulus ginjal.

2.3 Mekanisme Sistem Urinaria 1. Mekanisme pembentukkan urine

Sistem Urinaria

Gromerulus adalah saringan, atau anyaman pembuluh darah kapiler. Setiap menit kira-kira 1 liter darah yang mengandung 500 ccm plasma, mengalir melalui semua glomeruli dan sekitar 100 ccm (10%) dari itu disaring keluar. Plasma yang berisi semua garam, glukosa, dan benda halus lainya disaring. Sel dan protein plasma terlalu besar untuk dapat menembusi pori saringan dan tetap tinggal dalam aliran darah. Cairan yang disaring, yaitu filtrate glomurulus, kemudian mengalir melalui tubula renalis dan sel-selnya menyerap semua bahan yang diperlukan tubuh dan ditinggalkan yang tidak diperlukan. Dengan mengubah-ngubah jumlah yang diresap atau ditinggalkan pada tubula, maka sel dapat mengatur susunan urine di satu sisi dan susunan darah di sisi sebaliknya. Dalam keadaan normal semua glukosa diabsorpsi kembali, kebanyakan produk buangan dikeluarkan. Dalam keadaan tertentu tubula menambah bahan pada urine. Ginjal memproduksi urine yang mengandung zat sisa metabolic dan mengatur komposisi cairan tubuh melalui tiga proses utama: Filtrasi glomerulus adalah perpindahan cairan dan zat terlarut dari kapiler glomerular, dalam gradient tekanan tertentu ke dalam kapsul Bowman. Reabsorpsi tubulus. Sebagian filtrate (99%) secara selektif direabsorpsi dalam tubulus ginjal melalui difusi pasif gradient kimia atau listrik. Transport natrium klorida dan air serta semua glukosa dan asam amino pada filtrate glomerulus diabsorpsi berlangsung pada semua bagian nefron. Sekresi tubulus adalah proses aktif yang memindahkan zat keluar dari darah dalam kapilar peritubular melewati sel-sel tubular menuju cairan tubular untuk dikeluarkan

Ajeng Mustikasari RM 101023[Type text]

dalam urine. Pembuangan zat-zat sisa metabolisme (ureum, kreatinin) dan obat.

Kalau kita bandingkan jumlah yang disaring oleh glomurulus setiap hari dengan jumlah yang biasanya dikeluarkan ke dalam urine maka kita dapat melihat besar daya selektif sel tubula:

Disaring Air Garam Glukosa Urea 150 lt 700 gr 170 gr 50 gr

Dikeluarkan 1,5 lt 15 gr 0 gr 30 gr

Kini filtratnya telah mencapai pelvis ginjal dan ureter sebagai urine. Berat jenis urine tergantung dari jumlah zat yang larut di dalam urine atau terbawa di dalam urine. Berat jenis plasma (tanpa protein) adalah 1010. Bila ginjal mengencerkan urine (misalanya sesudah minum air) maka berat jenisnya kurang dari 1010. Memekatkan urine (sebagaimana fungsinya) maka berat jenis urine naik di atas 1010. Daya pemekatan ginjal di ukur menurut berat jenis tertinggi yang dapat dihasilkan, yang seharusnya dapat lebih dari 1025

Ciri-ciri urine normal:

Sistem Urinaria

1) Volume 1-2 liter/hari, tergantung intake cairan dan produksi keringat. 2) Warna kuning jernih dengan bau khas amoniak 3) Komposisi: air, ureum, Na, Cl

2.4 Istilah-istilah pada sistem urinaria: 1) Anuria : jumlah urine 0-100 ml/ 24 jam 2) Oliguria : jumlah urine < 400 ml/ 24 jam 3) Poliuria : jumlah urine > normal 4) Nokturia : sering kencing malam hari 5) Disuria : nyeri saat kencing 6) Urgency : rasa ingin kencing yang tidak dapat ditahan 7) Polakisuria : sering kencing tapi sedikit-sedikit 8) Piuria : kencing bernanah 9) Inkontinesia urine : tidak bisa mngendalikan miksi akibat kerusakan saraf 10) Urakhus : Saluran pada janin yang menghubungkan kandung kemih dengan alantois, yang menetap selama hidup dengan tali (ligamentum umbilikalis medianum). 11) Ujung potongan peritoneum : Ujung potongan membrane serosa yang melapisi dinding rongga abdomen dan pelvis (parietal) dan melapisi visera (visceral), kedua lapisan tersebut menutupi ruang potensial, rongga peritoneum. 12) Kelenjar prostate : Kelenjar yang mengelilingi leher kandung kemih

Ajeng Mustikasari RM 101023[Type text]

dan uretra pada laki-laki ; prostate turun membentuk secret cairan seminalis. Kelenjar bulbouretral : Berkaitan dengan bulbus urethrae (bulbus penis) ; bulbus : sebuah massa bundar atau pembesaran (bulbus). 13) Uretra prostatik : Saluran membranosa yang mengalirkan urin dari kandung kemih keluar tubuh. 14) Trigone : Daerah segitiga. 15) Ureter : Saluran fibromuskular yang mengalirkan urin dari ginjal ke kandung kemih.

2.5 Penyakit dan gangguan pada system urinaria 1) Sistitis adalah inflamasi kandung kemih. Inflamasi ini bisa disebabkan oleh infeksi bakteri (biasanya Escherichia coli) yang menyebar dari uretra atau karena respons alergik atau akbibat iritasi mekanis pada kandung kemih. Gejalanya adalah sering berkemih dan nyeri (dysuria) yang disertai darah dalam urine (hematuria). 2) Glomerulonephritis adalah inflamasi nefron, terutama pada glomerulus. Glomerulonephritis akut seringkali terjadi akibat respons imun terhadap toksin bakteri tertentu (kelompok streptokokus beta A) Glomerulonephritis kronik tidak hanya merusak glomerulus tapi juga tubulus. Inflamasi ini mungkin diakibatkan infeksi treptokokus, tetapi juga merupakan akibat sekunder dari penyakit sistemik lain karena glomerulonephritis akut. 3) Pielonefritis adalah inflamasi ginjal dan pelvis ginjal akibat infeksi bakteri. Inflamasi dapat berawal di traktus urinaria bawah (kandung kemih) dan menyebar ke ureter, atau karena infeksi yang dibawa darah dan limfe ke ginjal. Obstruksi traktus urinary terjadi akibat pembesaran kelenjar prostat, batu ginjal, atau defek kongenital yang memicu terjadinya pielonefritis. Bila akut terasa sangat sakit dengan kenaikan suhu, mengigil dan muntah-

Sistem Urinaria

muntah. Pengobatannya ialah pemberian makanan cairan yang tawar, dan diadakan pencatatan teliti di atas kartu balans cairan. Dipergunakan juga khemoterapi. Pielonefritis kronik biasanya berjalan lebih lambat dan tampil bersama hipertensi dan kegagalan ginjal dan kurang tampil sebagai symptom infeksi. 4) Batu ginjal (kalkuli urinaria) terbentuk dari pengendapan garam kalsium, magnesium, asam urat, atau sistein. Batu-batu kecil dapat mengalir bersama urine; batu yang lebih besar akan tersangkut dalam ureter dan menyebabkan ras nyeri yang tajam (kolik ginjal) yang menyebar dari ginjal ke selangkangan. 5) Gagal ginjal adalah hilangnya fungsi ginjal. Hal ini mengakibatkan terjadinya retensi garam, air, zat buangan nitrogen (urea dan kreatinin) dan penurunan drastis volume urin (oliguria). Melalui pengobatan terhadap kondisi penyebab gagal ginjal, maka prognosisnya membaik. Gagal ginjal yang tidak diobati dapat mengakibatkan penghentian total fungsi ginjal dan kematian. Gagal ginjal akut terjadi secara tiba-tiba dan biasanya berhasil diobati. Penyakit ini ditandai dengan oliguria mendadak yang diikuti dengan penghentian produksi urine (anuria) secara total. Hal ini disebabkan oleh penurunan aliran darah ke ginjal akibat trauma atau cidera, glomerulonephritis akut, hemoragi, transfuse darah yang tidak cocok, atau dehidrasi berat. Gagal ginjal kronik adalah kondisi progresif parah karena penyakit yang diakibatkan kerusakan parenkim ginjal, seperti glomerulonephritis kronik atau diabetes nefropati (penyakit ginjal akibat diabetes mellitus). Penyakit ini diobati melalui hemodialysis buatan) atau transplantasi ginjal. 6) Uremia adalah istilah yang digunakan untuk melukiskan keadaan toxic, disebabkan adanya bahan buangan dari ginjal di dalam darah. Hal ini tampak pada pemeriksaan jumlah ureum itu sendiri, bukan bersifat racun. Jumlah ureum itu digunakan untuk menentukan adanya senyawa nitrogen

Ajeng Mustikasari RM 101023[Type text]

lainnya yang bersifat racun. 7) Penyakit-penyakit yang memerlukan pembedahan. Sejak dari lahir sudah ada kekurangan pada ginjal atau ginjalnya berbentuk sepatu kuda; dalam cidera termasuk lecet, terluka dan robek. Yang terakhir khususnya disertai perdarahan dari dalam dan shok. 8) Gangguan mikturisi mencakup seringnya, inkontinensia, inkontinensia noktural (malam) atau enuresis, dan dysuria, yaitu sakit sewaktu mikturisi. Retensio urine dapat akut dan sakit, atau dapat kronik dan praktis tidak sakit. Sebab yang paling umum adalah obstruksi dalam perjalanan urine karena pelebaran benigne pada kelenjar prostat atau oleh striksi uretra, atau oleh kalkulus (batu).

BAB III KESIMPULAN System urinaria merupakan sistem yang penting untuk membuang sisa-sisa metabolisme makanan yang dihasilkan oleh tubuh terutama senyawaan nitrogen seperti urea dan kreatinin, bahan asing dan produk sisanya. Sistem urinaria terdiri atas: kedua ginjal (ren, kidney), ureter, kandung kemih (vesika urinaria/urinary bladder/ nier) dan uretra. Sampah metabolisma ini dikeluarkan (disekresikan) oleh ginjal dalam bentuk urin. Kunci untuk sistem kemih yang sehat adalah untuk minum banyak air, karena menggunakan air sebagai salah satu cara yang paling penting dari

Sistem Urinaria

mengeluarkan racun dari tubuh. Fungsi ginjal adalah untuk mengumpulkan bahanbahan limbah dari tubuh dan membuat urin. Ginjal terletak di dua titik dalam tubuh, yang berada di kedua sisi tulang belakang. Dengan demikian, mereka dipasangkan organ. Ini kemudian mengumpulkan racun melalui saluran yang berbeda, tambahkan air kepada mereka untuk membuat urin. Air seni ini kemudian diteruskan ke kandung kemih, yang kemudian mengirimkan urin ke uretra untuk mengusir keluar dari tubuh.

DAFTAR PUSTAKA C. Pearce, Evelyn. 1993. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia Sloane, Ethel. 2004. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta: Buku Kedoktran EGC www.google.com scribd.com

Ajeng Mustikasari RM 101023[Type text]

LAMPIRAN

Gambar. Organ system urinaria

Sistem Urinaria

Gambar. Ginjal

Gambar. Nefron

Gambar. Letak batu ginjal

Ajeng Mustikasari RM 101023[Type text]

Gambar. Batu ginjal

Gambar. Kelenjar prostat

Anda mungkin juga menyukai