BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Agar mahasiswa mengetahui prinsip umum pengkajian, riwayat keperawatan, tehnik dan
persiapan pengkajian serta pendokumentasian data pengkajian, sehingga diharapkan mahasiswa
memiliki kemampuan kritis dan analisis data agar mampu menegakkan diagnose keperawatan
2. Mahasiswa mengerti langkah-langkah sistematis untuk menentukan dan merencanakan
penyelesaisan masalah klien; lalu mengimplementasikan dan mengevaluasi apakah rencana yang
dibuat cukup efektif dalam mengatasi masalah yang terjadi.
3. Mahasiswa dapat menyelesaikan suatu masalah keperawatan melalui pendekatan ilmiah,
sistematis dan logis sehingga menghasilkan suatu pelayanan prima dan berkualitas kepada klien
terutama klien dengan gangguan system perkemihan.
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Defenisi
Gangguan saluran kemih adalah gangguan dari kandung kemih atau uretra. Ginjal, Uretra,
kandung kemih adalah organ-organ yang menyusun saluran kemih. Fungsi utama dari saluran ini
adalah untuk membuang air dan sisa metabolisme dan mengeluarkannnya sebagai urin.
Ginjal mengandung jutaan alat penyaring yang di sebut nefron. Nefron merupakan satuan
struktural dan fungsional ginjal yang terkecil. Setiap nefron terdiri atas badan malpighi dan
tubulus (saluran). Badan malpighi terdiri atas kapsula bowman (simpai bowman) dan
glomerulus.
Tubulus dapat dibagi menjadi tiga, yaitu tubulus yang dekat dengan badan malpighi
(tubulus kontortus proksimal), tubulus yang jauh dari badan malpighi (tubulus kontortus distal),
dan tubulus pengumpul. Tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal dihubungkan
oleh lengkung henle. Bagian lengkung henle ada dua, yaitu lengkuung henle asendens
(menanjak) dan lengkung henle desendens (menurun). Melalui nefron, urin disalurkan kedalam
pelvis ginjal dan setelah itu disalurkan ke ureter.
1.2.2 Ureter
Ureter merupakan saluran sepanjang 25-30 cm yang membawa hasil penyaringan ginjal
(filtrasi, reabsorpsi, sekresi) dari pelvis renalis menuju vesica urinaria. Terdapat sepasang ureter
yang terletak retroperitoneal, masing-masing satu untuk setiap ginjal.
Ureter setelah keluar dari ginjal (melalui pelvis) akan turun di depan m.psoas major, lalu
menyilangi pintu atas panggul dengan a.iliaca communis. Ureter berjalan secara postero-inferior
di dinding lateral pelvis, lalu melengkung secara ventro-medial untuk mencapai vesica urinaria.
Adanya katup uretero-vesical mencegah aliran balik urine setelah memasuki kandung kemih.
Terdapat beberapa tempat di mana ureter mengalami penyempitan yaitu peralihan pelvis renalis-
ureter, fleksura marginalis serta muara ureter ke dalam vesica urinaria. Tempat-tempat seperti ini
sering terbentuk batu/kalkulus.
1.2.4 Uretra
Uretra merupakan saluran yang membawa urine keluar dari vesica urinaria menuju
lingkungan luar. Terdapat beberapa perbedaan uretra pada pria dan wanita. Uretra pada pria
memiliki panjang sekitar 20 cm dan juga berfungsi sebagai organ seksual (berhubungan dengan
kelenjar prostat), sedangkan uretra pada wanita panjangnya sekitar 3.5 cm. selain itu, Pria
memiliki dua otot sphincter yaitu m.sphincter interna (otot polos terusan dari m.detrusor dan
bersifat involunter) dan m.sphincter externa (di uretra pars membranosa, bersifat volunter),
sedangkan pada wanita hanya memiliki m.sphincter externa (distal inferior dari kandung kemih
dan bersifat volunter).
Kanker Uretra adalah suatu keganasan yang jarang terjadi, yang ditemukan di dalam
uretra. Uretra merupakan saluran tempat keluarnya air kemih dari kandung kemih. Pada wanita,
panjang uretra adalah sekitar 3,75 cm dan pada pria panjang uretra adalah sekitar 20 cm.
Kanker uretra lebih sering terjadi pada wanita. Bagian dari uretra yang terletak di dekat
lubang keluarnya disebut uretra anterior dan kanker yang bermula dari daerah ini disebut kanker
uretra anterior. Bagian dari uretra yang terletak di dekat kandung kemih disebut uretra posterior
dan kanker yang berawal di daerah ini disebut kanker uretra posterior. Uretra posterior terletak
lebih dekat dengan kandung kemih dan jaringan lainnya, sehingga kanker di daerah ini lebih
mungkin tumbuh menembus lapisan dalam uretra dan jaringan di dekatnya. Kadang penderita
kanker kandung kemih juga menderita kanker uretra yang disebut sebagai kanker uretra yang
berhubungan dengan kanker kandung kemih.
Kanker uretra kambuhan adalah kanker uretra yang kambuh kembali setelah diobati, bisa
kambuh di tempat yang sama atau di bagian tubuh yang lain.
Karunkulus uretra adalah pertumbuhan jinak (non-kanker) yang lebih sering terjadi, berupa
pertumbuhan kecil, berwarna merah dan menimbulkan nyeri di samping lubang uretra pada
wanita. Karunkulus uretra menyebabkan adanya darah dalam air kemih dan keadaan ini diatasi
dengan pengangkatan melalui pembedahan.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Lyndon saputra. 2007. Pengantar kebutuhan dasar manusia. Jakarta: penerbit buku binapura
aksara.
Schwartz BF, Stoller ML.: The vesical calculus. Urol Clin North Am 2000;27(2):333-346.
Jenkin AD. Childhood urolithiasis. In : Gillenwater JY, Grayhack JT, Howards SS., eds. Adult and
pediatric urology. Philadelphia: Lippincott. 2002: 383.
Razvi HA, Song TY, Denstedt JD: Management of vesical calculi: Comparison of lithotripsy
devices. J Endourol 1996;10:559-563.
Bhatia V, Biyani VG: Vesical lithiasis: Open surgery vs. cystolithotripsy vs. extracorporeal shock
wave lithotripsy. J Urol 1994;151:660-662.
Bulow H, Frohmuller HGW: Electrohydraulic lithotripsy with aspiration of fragments under vision-
304 consecutive cases. J Urol 1981;126:454-456.