Anda di halaman 1dari 29

TUGAS RESUME

FISIKA KESEHATAN
Dosen: Risnawati.,SST.,M.Keb

NAMA : Larassita Amir Putri


NIM : 19041013

Prodi/Semester : S1 Jalur Transfer Kebidanan/Semester 2

PROGRAM STUDI S-1 REGULER TRANSFER KEBIDANAN


INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN & SAINS
WIYATA HUSADA SAMARINDA
2020

i
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan……………………………………………………..... i

Daftar Isi ……………………………………………………………………… ii

BAB II PEMBAHASAN

      A. BIOMEKANIKA.......................................................................... 1

      B. TERMODINAMIKA....................................................................13

      C. TRANSFER PANAS.................................................................18

D. TERMOGRAFI…………………………………………….............23

E. PENGARUH TEKANAN DALAM KEBIDANAN………………...25

Daftar Pustaka.......................................................................................

ii
A. MATERI KELOMPOK FISIKA KESEHATAN
 BIOMEKANIKA
 TERMODINAMIKA
 TRANSFER PANAS
 TERMOGRAFI
 PENGARUH TEKANAN DALAM KEBIDANAN

B. HASIL RESUME PRESENTASI

 PENGERTIAN BIOMEKANIKA
Biomekanika adalah suatu ilmu yang menggunakan hukum-hukum fisika dan
konsep keteknikan untuk mempelajari gerakan yang dialami oleh beberapa segmen
tubuh dan gayagaya yang terjadi pada bagian tubuh tersebut selama aktivitas normal.

 RESUME PELENGKAP :

 MEKANIKA TUBUH
1.      PENGERTIAN MEKANIKA TUBUH
Mekanika tubuh (Body Mechanic) adalah usaha untuk mengkordinasi sistem musculoskeletal
dan saraf, sehingga individu dapat bergerak, mengangkat, membungkuk, berdiri, duduk,
berbaring dan melakukan akvitas sehari-hari dengan sempurna.
Penggunaan mekanika tubuh yang tepat dapat mengurangi resiko cedera sistem
musculoskeletal. Mekanika tubuh juga tepat memfasilitasi pergerakan tubuh yang
memungkinkan mobilisasi fisik tanpa terjadi ketegangan otot dan penggunaan energi otot yang
berlebihan. Hal-hal tersebut mencakup kesegarisan tubuh (Body Alignment), keseimbangan
tubuh dan koordinasi gerakan.
2.      PRINSIP MEKANIKA TUBUH
Mekanika tubuh penting bagi perawat dan kliennya.Hal ini mempengaruhi tingkat kesehatan
mereka. Mekanika tubuh yang benar diperlukan untuk mendukung tingkat kesehatan dan
mencegah kecacatan serta untuk menjaga keselamatan klien. Disamping itu, mekanika tubuh
juga bertujuan untuk menghibur pasien yaitu dengan meningkatkan kenyamanan dan kerjasama.
Dalam hal ini, perawat menggunakan berbagai kelompok otot untuk setiap aktivitas
keperawatan, memberikan obat, mengangkat, dan memindahkan klien dan menggerakan objek.

1
3.Mekanika Tubuh
A.    Pengertian
Mekanika Tubuh adalah suatu usaha mengkoordinasikan sistem muskuloskeletal  dan sistem
syaraf dalam mempertahankan keseimbangan, postur dan kesejajaran tubuh selama mengangkat,
membungkuk, bergerak, dan melakukan aktivitas sehari-hari ( Potter & Perry, 2005).
B.  Body Mekanik meliputi 3 elemen dasar yaitu :

1. Body Alignment (Postur Tubuh)


Susunan geometrik bagian-bagian tubuh dalam hubungannya dengan bagian tubuh yang
lain.
2. Balance / Keseimbangan
Keseimbangan tergantung pada interaksi antara pusat gravity, line gravity dan base of
support.
3. Koordinated body movement (Gerakan tubuh yang terkoordinir)
Dimana body mekanik berinteraksi dalam fungsi muskuloskeletal dan sistem syaraf.

C.    Prinsip body mekanik

1. Gravity
2. Balance (Keseimbangan)
3. Weight (berat)

D.    Pergerakan dasar yang digunakan dalam Body Mekanik

1. Walking / berjalan
Kestabilan berjalan, sangat berhubungan dg ukuran base of support
2. Squating / jongkok
Squating mempertinggi atau meningkatkan keseimbangan tubuh, ketika seseorang
mengangkat obyek yg terletak dibawah pusat grativitas tubuh.
3. Pulling / menarik
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menarik benda, diantaranya ketinggian,
letak benda, posisi kaki dan tubuh sewaktu menarik (seperti condong ke depan dari
panggul), sodorkan telapak tangan dan lengan atas dibawah pusat gravitasi pasien, lengan
atas dan siku diletakkan pada permukaan tempat tidur, pinggul, lutut dan pergelangan
kaki ditekuk dan lalu lakukan penarikan.
4. Pivoting / berputar
Pivoting adalah suatu tehnik dimana tubuh dibungkukkan dlm rangka menghindari
terjadinya resiko keseleo tulang.

E.   Faktor-faktor yang mempengaruhi body mekanik :

1. Status kesehatan
2. Kondisi kesehatan seseorang akan berpengaruh terhadap keseimbangan tubuh sehingga
aktivitasnya menjadi terganggu.
3. Nutrisi

2
4. Pemenuhan kebutuhan tubuh akan nutrisi sangat penting karena mempengaruhi produksi
energi yang digunakan untuk mobilisasi.
5. Emosi
6. Situasi dan kebiasaan
7.  Gaya hidup
8. Pengetahuan

F. Sistem tubuh yang berperan dalam kebutuhan aktivitas:


1.      Tulang
Tulang merupakan organ yang mempunyai berbagai fungsi, fungsi mekanis untuk membentuk
rangka dan tempat melekatnya berbagai otot, fungsi sebagai tempat menyimpan mineral
kususnya kalsium dan fosfor yang bisa dilepaskan setiap saat sesuai kebutuhan, fungsi tempat
sumsum tulang dalam membentuk sel darah, dan fungsi pelindung organ-organ dalam.

2.      Otot dan tendo


Tubuh memiliki mempunyai kemampuan berkontraksi yang memungkinkan tubuh bergerak
sesuai keinginan. Otot memiliki origo dan insersinya tulang, serta dihubungkan dengan tulang
melalui tendon, yaitu suatu jaringan ikat yang melekat sangat kuat pada tempat insersinya tulang.
3.      Ligamen
Ligamen merupakan bagian yang menghubungkan tulang dengan tulang. Ligamen pada lutut
merupakan penjaga stabilitas.

4. Sistem syaraf
Syaraf terdiri dari syaraf pusat (otak dan medula spinalis) dan syaraf tepi (percabangan dari
syaraf pusat). Bagian somatis memiliki fungsi sensorik dan motorik. Kerusakan pada syaraf
pusat seperti kerusakan tulang belakang akan menyebabkan kelemahan umum, sedangkan
kerusakan saraf tepi menyebabkan terganggunya daerah yang diinervasi dan kerusakan pada
saraf radial akan menyebabkan drop hand atau gangguan sensorik di daerah radial tangan.

5. Sendi
Sendi merupakan tempat dua atau lebih tulang bertemu.

A.    Macam-macam bodi mekanik


1.      Body alignment
a.      Membantu pasien berdiri
Pengertian:Suatu tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien yang imobilisasi atau klien
lemah untuk memberikan bantuan berdiri.
b.      Membantu pasien duduk
Pengertian:Suatu tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien yang imobilisasi atau klien
lemah untuk memberikan bantuan duduk ditempat tidur.
Tujuan:Mengurangi risiko cedera muskuloskeletal pada semua orang yang terlibat.

3
c.       Mengatur berbagai posisi klien :

2. Posisi tubuh
1)      Posisi fowler

Posisi fowler adalah posisi setengah duduk atau duduk, dimana bagian kepala tempat tidur lebih
tinggi atau dinaikkan setinggi 15°- 90°.
Tujuannya  untuk mempertahankan kenyamanan dan memfasilitasi fungsi kenyamanan pasien,
Melakukan aktivitas ttu, Mengatasi kesulitan pernafasan & KV pernafasan pasien.
Fowler : 45 – 90o   dan Semi fowler : 15 – 45o

2)      Posisi dorsal recumbent

Adalah dimana posisi kepala dan bahu pasien sedikit mengalami elevasi diatas bantal, kedua
lengan berada di samping sisi tubuh, posisi kaki fleksi dengan telapak kaki datar diatas tempat
tidur. Tujuannya untuk memeriksa daerah genetalia, pasang cateter, serta pada proses persalinan.

4
3)      Posisi Trendelenburg

Adalah posisi pasien berbaring di TT dg bagian kepala lebih rendah daripada  bagian kaki
Tujuan : Melancarkan peredaran darah ke otak
4)      Posisi antitrendelenberg

Adalah posisi pasien berbaring di TT dengan kaki lebih tinggi dari  kepala.
Tujuan : tindakan menurunkan tekanan intrakranial pada pasien trauma kapitis.
5)      Posisi pronasi/ tengkurap

Adalah dimana posisi pasien berbaring diatas abdomen dengan kepala menoleh kesalah satu sisi.
Kedua lengan fleksi disamping kepala. Posisi ini memiliki beberapa tujuan diantaranya :

5
 Memberikan ekstensi penuh pada persendian pinggul dan lutut.
 Mencegah terjadinya fleksi kontraktur dari pinggul dan sendi.
 Membantu drainase dari mulut.

6)      Posisi lateral (side lying)


Yaitu seorang tidur diatas salah satu sisi tubuh, dengan membentuk fleksi pada pinggul dan lutut
bagian atas dan meletakkannya lebih depan dari bagian tubuh yang lain dengan kepala menoleh
kesamping.
Tujuan posisi ini : Mengurangi lordosis & meningkatkan kelurusan punggung , Baik untuk posisi
tidur & istirahat, Membantu menghilangkan tekanan pada sakrum
7)      Posisi supine/ terlentang.

Ini biasanya disebut berbaring telentang, datar dengan kepala dan bahu sedikit elevasi dengan
menggunakan bantal. Posisi pasien harus di tengah-tengah tempat tidur, sekitar tiga inci di
bawah kepala tempat tidur.
Tujuan : Klien pasca operasi dengan anestesi spinal, Mengatasi masalah yg timbul akibat
pemberian posisi pronasi yg tidak tepat.

8)      Posisi Sim’s

Adalah posisi dimana tubuh miring kekiri atau kekanan.


Tujuan posisi ini :

 untuk memberikan kenyamanan dan memberikan obat per anus (supositoria).


 Memfasilitasi drainase dari mulut pada klien tidak sadar
 Mengurangi penekanan pada sakrum & trokanter mayor pada klien paralisis
 Memudahkan pemeriksaan perineal
 Untuk tindakan pemberian enema

6
9)      Posisi Genu pectoral/knee chest position

posisi pasien berbaring dengan kedua kaki ditekuk dan dada menempel pada bagian alas TT
Tujuan : memeriksa daerah rectum & sigmoid
  10)  Posisi Litotomi

posisi pasien berbaring terlentang dengan mengangkat kedua kaki dan menariknya keatas bagian
perut
Tujuan : Merawat atau memeriksa genetalia pada proses persalinan, memasang alat kontrasepsi
11)  Posisi Orthopneik

posisi adaptasi dari fowler tinggi. Klien duduk di TT atau tepi TT dg meja yang menyilang diatas
TT (90o)
Tujuan : membantu mengatasi masalah kesulitan bernafas dg ekspansi dada maksimum,
membantu klien yg mengalami inhalasi

7
2.      Ambulasi
1.     Memindahkan klien dari tempat tidur  (TT) ke kursi/ kursi roda
1). Memindahkan klien dari tempat tidur ke kursi
Pengertian : Memindahkan klien yang tirah baring ke kursi
2). Memindahkan klien dari tempat tidur (TT) ke kursi roda
Pengertian : Memindahkan klien dari tempat tidur ke kursi roda
2.     Memindahkan klien dari tempat tidur (TT) ke brankard (TT) dan sebaliknya
1)      Memindahkan klien dari TT ke brankard/ TT dan sebaliknya dengan cara diangkat.
2)      Memindahkan klien dari TT ke brankar/ TT dan sebaliknya dengan easy move
3).     Memindahkan klien dari TT ke brankard dan sebaliknya dengan Scoop Stretcher
3.     Membantu klien berjalan
Tujuan: Memulihkan kembali toleransi aktivitas, Mencegah terjadinya kontraktur sendi dan
flaksid otot
4.      Membantu klien dengan alat bantu jalan (Kruk)
Tujuan : Membantu melatih kemampuan gerak klien, melatih dan meningkatkan mobilisasi.
Mencapai kestabilan klien dalam berjalan.
Manfaat : Klien mampu berjalan dengan menggunakan alat bantu dan meningkatnya
kemampuan mobilisasi klien.
 Asuhan Keperawatan pada klien dengan gangguan bodi mekanik
Pengkajian
Untuk melakukan pengkajian body mekanik dan alignment lakukan inspeksi terhadap pada
pasien pada saat berdiri,duduk maupun berbaring. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
mengkaji antara lain :
Posisi berdiri
Lakukan inspeksi melalui sudut pandang secara : Anterior,Lateral dan posterior. Pasien dalam
posisi berdiri dengan kepala tegak dan mata lurus kedepan serta bahu dan pinggul harus lurus
dan sejajar, apabila posisi tidak sesuai dengan posisi berdiri yang benar maka dapat
diidentifikasikan bahwa ada gangguan pada otot dan tulang pasien.
Posisi duduk
Pada saat keadaan ini normalnya kepala dan dada akan akan memiliki keadaan yang sama pada
saat posisi berdiri yaitu kepala pasien harus tegak lurus dengan leher dan verterba kolumna
telapak kaki lurus berpijak pada lantai. Pasien yang dalam keadaan abnormal akan mengalami
kelemahan otot atau pralis otot serta adanya sensasi (kerusakan saraf)
Posisi berbaring
Letakan pasien pada posisi lateral semua bantal dan penyokong posisi dipindahkan dari tempat
tidur, kemudian tubuh ditopang dengan kasur yang cukup dan vertebra harus lurus dengan alas
yang ada . apabila dijumpai kelainan pada pasien, maka terdapat penurunan sensasi atau
gangguan sirkulasi serta adanya kelemahan.
Cara berjalan
Dikaji untuk mengetahui mobilitas dan kemungkinan resiko cedera akibat dari terjatuh, pasien
diminta berjalan sepanjang 10 langkah kemudian perawat memperhatikan hal-hal berikut ini :

8
1)      Kepala tegak, pandangan lurus kedepan, punggung tegak.
2)      Tumit menyentuh tanah terlebih dahulu sebelum jari-jari kaki.
3)      Langkah lembut, terkoordinasi dan ritmik
4)      Mudah untuk memulai dan mengakhiri berjalan
5)      Jumlah langkah per menit (pace) 70-100 X per menit, kecuali pada orang tua mungkin 40
X per menit.
Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri akut berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan tulang


2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan neurovasculer
3. Resiko cedera berhubungan dengan gangguan keseimbangan yang disertai kelemahan
otot
4. Perencanaan Keperawatan

Nyeri akut b.d terputusnya kontinuitas jaringan tulang


Definisi: perasaan sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang muncul akibat
kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian
rupa; awitan yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang
dapat diantisipasi atau diprediksi berlangsung < 6 bulan.
Tujuan:
1)      Klien mengatakan nyeri yang  dirasakan berkurang.
2)      Klien dapat mendeskripsikan  bagaimana mengontrol nyeri
3)      Klien mengatakan kebutuhan  istirahat dapat terpenuhi
4)      Klien dapat menerapkan metode non farmakologik untuk mengontrol nyeri
Intervensi:
1)      Identifikasi nyeri yang dirasakan klien (P, Q, R, S, T)
2)      Eksplor faktor-faktor penyebab nyeri
3)      Kaji pengalaman klien masa lalu dalam mengatasi nyeri.
4)      Pantau tanda-tanda vital.
5)      Berikan tindakan kenyamanan.
6)      Ajarkan teknik non farmakologik (relaksasi, fantasi, dll) untuk menurunkan nyeri.
7)      Jelaskan prosedur yang dapat meningkatkan nyeri dan mengurangi nyeri
8)      Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian: analgetik sesuai indikasi
Gangguan mobilitas fisik b.d gangguan neuromuskuler.
Definisi: keterbatasan pada pergerakan fisik tubuh atau satu atau lebih ekstrimitas secara mandiri
dan terarah
Tujuan:
1)      Aktivitas fisik meningkat
2)      ROM normal
3)      Melaporkan perasaan peningkatan kekuatan dalam bergerak.
4)      Klien bisa melakukan aktivitas.
Intervensi:
1)      Pastikan keterbatasan gerak sendi yang dialami.
2)      Motivasi klien untuk mempertahankan pergerakan sendi.

9
3)      pastikan klien bebas dari nyeri sebelum diberikan latihan.
4)      Ajarkan ROM exercise aktif dan pasif; jadual; keteraturan, latih ROM pasif dan aktif
5)      Anjurkan dan Bantu klien duduk di tempat tidur sesuai toleransi.
6)      Atur posisi setiap 2 jam atau sesuai toleransi.
7)      Fasilitasi penggunaan alat Bantu.
8)      Jelaskan manfaat ROM aktif dan pasif
9)      Kolaborasi dengan fisioterapi
Pelaksanaan (cheklist terlampir)
Bodi alignment

 Membantu klien dengan masalah berdiri dan duduk


  Mengatur berbagai posisi klien
 Papan sandaran

Ambulasi

  Memindahkan klien dari tempat tidur ke (TT) ke kursi/ kursi roda/ brankar dan
sebaliknya
 Membantu klien berjalan
 Membantu klien dengan alat bantu jalan

Evaluasi
Evaluasi yang diharapkan dari hasil tindakan keperawatan untuk mengatasi gangguan postur
tubuh adalah tidak terjadi perubahan atau kesalahan dalam postur tubuh dan pasien mampu
melaksanakan aktifitas dengan mudah serta tidak merasakan kelemahan.
Kelainan postur yg didpat atau congenital mempengaruhi efisiensi system moskuloskeletal, spt
kesejajaran tubuh keseimbangan dan penampilan.
Macam2 abnormal:
a.  Tortikolis
Diskripsi: mencondongkan kepala ke sisi yang sakit, dimana otot sternokleidomastoideus
berkontraksi.
Penyebab: kondisi congenital.
Penatalaksanaan: operasi, pemanasan, topangan, atau imobilisasi berdasarkan penyebab dan
tingkat     keparahan.

10
b.  Kifosis

Diskripsi : peningkatan kelengkungan pada kurva spinal torakal.


Penyebab : kondisi congenital, penyakit tulang atau ricket tuberkolosis spinal.
Penatalaksanaan: latihan peregangan spinal, tidur tanpa bantal, menggunakan papan tempat tidur,
memakai jaket, penggabungan spinal (berdasarkan penyebab dan tingkat keparahan).
c.   Kifolordosis
Diskripsi: kombinasi dari kifosis dan lordosis.
Penyebab: kondisi congenital.
Penatalaksanaan: sama dengan metode yang digunakan untuk kifosis dan lordosis berdasarkan
penyebab.

d.    Skoliosis

Diskripsi: kurvatura spinal lateral, tinggi pinggul dan bahu tidak sama.
Penyebab: kondisi congenital, poliomyelitis, paralisis spastic, panjang kaki tidak sama
Penatalaksanaan: immobilisasi dan operasi (berdasarkan penyebab dan tingkat keparahan).

11
e.     Kifoskoliosis
Diskripsi: tidak normalnya kurva spinal anteroposteriol dan lateral.
Penyebab: kondisi congenital, poliomyelitis, kor pulmonal.
Penatalaksanaan: immobilisasi dan operasi (berdasarkan penyebab dan tingkat keparahan).
f.     Dysplasia Pnggung Kongenital
Diskripsi: ketidakstabilan pinggul dengan keterbatasan abduksi pinggul, dan kadang-kadang
kontraktur adduksi (kaput vemur tidak bersambung dengan assetatbulum karena abnormal
kedangkalan assetatbulum).
Penyebab: kondisi congenital (biasanya dengan kelahiran sungsang).
Penatalaksanaan: mempertahankan abduksi paha yang terus menerus sehingga kaput vemur
menekan ke bagian tengah assetatbulum, beban abduksi, gips, pembedahan.
g.     Knock-knee (genu varum)
diskripsi: kurva kaki yang masuk ke dalam sehingga lutut rapat jika seseorang berjalan.
Penyebab: kondisi congenital, penyakit tulang atau ricket.
Penatalaksanaan: knee braces, operasi jika tidak dapat diperbaiki oleh pertumbuhan.

h.     Lordosis

adalah kelainan pada tulang belakang dimana hyperekstensi dari tulang lumbal.
Diskripsi: kurva anterior pada spinal lumbal yang melengkung berlebihan.
Penyebab: kondisi congenital, kondisi temporer missal, kehamilan.
Penatalaksanaan: latihan peregangan spinal berdasarkan penyebab
3. TRAKSI
Traksi adalah tahanan yang dipakai dengan berat atau alat lain untuk menangani kerusakan
atau gangguan pada tulang dan otot. Tujuan dari traksi adalah untuk menangani fraktur,
dislokasim atau spasme otot dalam usaha memperbaiki deformitas dan mempercepat
penyembuhan.
Prinsip traksi adalah menarik tahanan yang diaplikasikan pada bagian tubuh., tungkai, pelvis
atau tulang belakang dan menarik tahanan yang diaplikasikan pada arah yang berlawanan disebut
dengan countertraksi.

12
Penggunaan traksi telah dimulai 3000 tahun yang lalu. Suku Aztec dan mesir menggunakan
traksi manual dan membuat splint dari cabang pohon.  Traksi telah menjadi sebuah ketetapan
dalam management ortopedi hingga 1940 ketika fiksasi internal menggunakan nail, pin dan plate
menjadi praktek yang sering. Pengembangan ini berpasangan dengan kurangnya pembedahan
fraktur dengan kebutuhan ekonomi untuk perawatan rumah sakit yang lebih.
 Kita dapat menggunakan traksi :
(1) untuk mendorong tulang fraktur kedalam tempat memulai, atau
(2) untuk menjaga mereka immobile sedang hingga mereka bersatu, atau
(3) untuk melakukan kedua hal tersebut, satunya ikuti dengan yang lain.
Untuk mengaplikasikan traksi dengan sempurna, kita harus menemukan jalan untuk
mendapatkan tulang pasien yang fraktur dengan aman, untuk beberapa minggu jika diperlukan.
Ada 2 cara melakukan hal tersebut :
(1) memberi pengikat ke kulit (traksi kulit).
(2) dapat menggunakan Steinmann pin, a Denham pin, atau kirschner wir melalui tulangnya
(traksi tulang).

 PENGERTIAN TERMODINAMIKA

 Termodinamika (bahasa Yunani: thermos = 'panas' and dynamic = 'perubahan')


adalah fisika energi, panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. 
 Thermodinamika adalah ilmu tentang energi, yang secara spesific membahas
tentang hubungan antara energi panas dengan kerja. Seperti telah diketahui
bahwa energi didalam alam dapat terwujud dalam berbagai bentuk, selain energi
panas dan kerja, yaitu: energi kimia, energi listrik, energi nuklir, energi
gelombang elektromagnit, energi akibat gaya magnit, dan lain-lain.
 Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, baik secara alami maupun
hasil rekayasa tehnologi.
 secara alami dalam kehidupan sehari-hari. Bumi setiap hari menerima energi
gelombang elektromagnetik dari matahari, dan di bumi energi tersebut berubah
menjadi energi panas, energi angin, gelombang laut, proses pertumbuhan
berbagai tumbuh-tumbuhan dan banyak proses alam lainnya.
 Proses didalam diri manusia juga merupakan proses konversi energi yang
kompleks, dari input energi kimia dalam makanan menjadi energi gerak berupa
segala kegiatan fisik manusia, dan energi yang sangat bernilai yaitu energi
pikiran kita.

13
 Bentuk-Bentuk Energi

 Energi Kinetik ( KE ): Energi yang disebabkan oleh gerakan relatif terhadap


suatu referensi.
 Energi Potensial ( PE ): Energi yang disebabkan oleh elevasinya dalam medan
gravitasi
 Energi Sensibel : Berhubungan dengan energi kinetik dan gerakan (translasi,
rotasi, vibrasi) molekul sistem.
 Energi Latent : Berhubungan dengan fasa dari sistem, mencair, menguap dll.
 Energi Kimia : Berhubungan dengan ikatan atm-atom dalam sistem.

 MACAM-MACAM SISTEM TERMODINAMIKA

1.Sistem Terbuka: Ada pertukaran massa dan energi sistem dengan lingkungannya.
Misal: Turbin gas, turbin uap, pesawat jet dan lain-lain .
2.Sistem tertutup: ada pertukaran energi tetapi tidak terjadi pertukaran massa sistem
dengan lingkungan. Misalnya: suatu balon udara yang dipanaskan, dimana masa
udara didalam balon tetap, tetapi volumenya berubah, dan energi panas masuk
kedalam masa udara didalam balon.

14
 HUKUM I TERMODINAMIKA

 Hukum ini terkait dengan kekekalan energi.


 Secara matematis, hukum I termodinamika dituliskan sebagai : Q = W + ∆U
 Dimana Q adalah kalor, W adalah usaha, dan ∆U adalah perubahan energi dalam.
Secara sederhana, hukum I termodinamika dapat dinyatakan sebagai berikut.
 Jika suatu benda (misalnya krupuk) dipanaskan (atau digoreng) yang berarti diberi
kalor Q, benda (krupuk) akan mengembang atau bertambah volumenya yang berarti
melakukan usaha W dan benda (krupuk) akan bertambah panas (coba aja
dipegang, pasti panas deh!) yang berarti mengalami perubahan energi dalam ∆U.

 HUKUM II TERMODINAMIKA
 Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan
bahwa total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk
meningkat seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya.
 Jika ditinjau perubahan entropi suatu gas ideal di dalam ekspansi isotermal,
dimana banyaknya molekul dan temperatur tak berubah sedangkan volumenya
semakin besar, maka kemungkinan sebuah molekul dapat ditemukan dalam

15
suatu daerah bervolume V adalah sebanding dengan V; yakni semakin besar V
maka semakin besar pula peluang untuk menemukan molekul tersebut di dalam
V.

 HUKUM III TERMODINAMIKA


 Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini
menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut,
semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum.
 Pecobaan menunjukan bahwa sifat dasar semua proses pendinginan adalah
semakin rendah temperatur yang dicapai, semakin sulit menurunkannya. Hal
yang sama berlaku juga untuk efek magnetokalorik dengan persyaratan
demikian, penurunan medan secara adiabat yang tak terhingga banyaknya
diperlukan untuk mencapai temperatur nol mutlak.

 RESUME PELENGKAP :
 Energi Panas Dalam Bidang Kedokteran
Apabila energi panas mengenai salah satu bagian tubuh, akan menaikkan temperature daerah
tersebut.
Efek panas :
a.   Fisika : menyebabkan semua zat mengalami pemuaian segala arah.
b.   Kimia : Kecepatan reaksi kimia akan meningkat dengan peningkatan temperatur. Misalnya :
Reaksi oksidasi, Permeabilitas membrane sel, Metabolisme jaringan.
c.  Biologi : Merupakan pengggabungan dari efek panas terhadap fisik dan kimia. Misal :
Peningkatan sel darah putih, Fenomena reaksi peradangan, dilatasi pembuluh darah, peningkatan
tekanan kapiler, tekanan O2 dan CO¬2, penurunan pH.

Penerapan energi panas dalam pengobatan


 Metode Konduksi 
“Apabila ada perbedaan temperatur  antara kedua benda maka panas akan ditransfer secara
konduksi yaitu dari benda yang lebih panas ke benda yang lebih dingin”.
Pemindahan energi panas total tergantung pada luas daerah kontak, perbedaan temperatur, lama
melakukan kontak, material konduksi panas.
Contoh:
•    Kantong air panas/botol berisi air panas ; efisien untuk pengobatan    nyeri abdomen (perut)
•    Handuk panas ; efektif untuk spasme otot, fase akut poliomyelitis.
•    Turkish batsh (mandi uap) ; sebagai penyegar atau relaksan otot.

16
•    Mud packs (lumpur panas) ; mengonduksi panas ke dalam jaringan, mencegah kehilangan
panas.
•    Wax bath (parafin bath) ; efisien untuk mentransfer panas pada tungkai bawah terutama orang
tua. Cara Wax Bath : wax diletakkan di dalam bak dan dipanaskan sampai temperature 1150-
1200F . Kaki direndam selama 30 menit-1 jam.
•    Electric Pads. Caranya : melingkari kawat elemen panas yang dibungkus asbes atau plastic.
Dilengkapi dengan termostat. 
Metode konduksi bermanfaat untuk pengobatan terhadap penyakit neuritis, Sprains, Strain,
Contusio, Sinusitis, Low Back Pain

 Metode Radiasi
Untuk pemanasan permukaan tubuh serupa dengan pemanasan dengan sinar matahari atau nyala
api.
Sumber radiasi :
a.    Electric fire
•    Old type fire ; Memiliki daya 750 W, range radiasi antara merah - mendekati infra red,
panjang gelombang < 15.0000 A0, untuk home treatment.
•    Pensil Bar tipe ; Menggunakan reflector rectangular dan shape like acoustic type.
b.    Infra Merah ;
         Memakai lampu pijar berkisar antara 250 – 2000 W, diberi filter merah.
         Gelombang infra red yang dipakai antara 800 – 40.000 nm. 
         Penetrasi energi / gelombang pada kulit ± 3 mm dan meningkat di permukaan kulit.
         Lebih efektif bila dibandingkan dengan metode konduksi panas, karena penetrasi energi
panas ke jaringan lebih dalam.

 Metode Elektromagnetis
Ada dua jenis :
a.    Short wave diathermy (diatermi gelombang pendek)
-    Digunakan pada kram otot (muscle sprain), nyeri pada intervertebrale disk, penyakit
degeneratif pada persendianm radang bursa (bursitis)
-    Dua macam metode elektromagnetis :
•    Teknik Kondensor (Conductor technique) ; Bagian tubuh sebelah menyebelah diletakkan dua
metal plate like electrode. Pada permukaan electrode diberikan larutan elektrolit. Dengan
adanya aliran AC (bolak-balik), molekul tubuh menjadi agitasi karena kenaikan temperature. 
•    Diatermi Metode Induksi (Inductothermy) ; Bagian tubuh yang akan dipanasi, dililitkan
dengan kabel, lalu dialiri listrik. Jaringan tubuh tidak berada dalam sirkuit, tetapi terletak
dalam median magnet dari suatu koil. Frekuensi yang dipakai 1 MHz.

b.    Micro Wave Diathermy (Diatermi gelombang mikro)


-    Digunakan untuk patah tulang (Fraktur), Sprains dan Strains, Bursitis, Radang tendon,
Artritis. 
-    Menggunakan magnetron untuk menghasilkan gelombang radio dengan osilasi pada frekuensi
900 MHz.
-    Besar energinya terletak antara short wave diathermy dan infra merah.

d.    Gelombang ultrasonik

17
-    Diperoleh dari gelombang bunyi (Audible Sound) dengan frekuensi hampir 1 MHz.
-    Jaringan yang akan diobati ditempeli permukaannya oleh  piezo electric transduser dengan
intensitas 5 W/cm2.
-    Lebih efektif pada tulang dibandingkan pada soft tissue oleh karena tulang lebih banyak
menyerap panas
-    Bisa digunakan untuk terapi (pengobatan) dan diagnostik.

 Energi Dingin Dalam Bidang Kedokteran


-    Terjadi efek patologis pada jaringan bila terkena temperature di bawah titik beku. Efek
tersebut antara lain :
a.    Krioadhesia (menghasilkan adhesi)
b.   Krionekrosis ( merusakkan jaringan), melalui ; pecahnya membran sel, dehidrasi intraseluler,
denaturasi protein, hipometabolisme seluler, iskemik local, respon imunologik.
c.    Efek hemostasis
d.    Efek anastesia

 Penerapan energi dingin dalam pengobatan


-    Penyimpanan darah (Bank Darah). Agar darah bertahan lama dilakukan dengan dua teknik : 
•    Thin Walled container / wadah berdinding tipis ; Wadah dibuat dari metal tipis, terdiri dari
dua dinding. Volume darah berada di antara dua dinding. Juga dimasukkan Liquid Nitrogen,
terbentuk darah Frozen, disimpan pada Nitrogen cair (-1960C).
•    Blood Sand Method ; Darah disemprot pada permukaan cairan Nitrogen, terbentuk butir-
butir, lalu dikumpulkan dan disimpan di wadah khusus.
-    Penyimpanan Sperma (Bank Sperma)
-    Penyimpanan Bone Marrow (Sumsum tulang)
-    Penyimpanan jaringan tubuh  lainnya.
-    Penyimpanan obat-obat an
-    Pengobatan edema akibat trauma akut dan sakit kepala ; memakai ice bag/kantong es.
-    Pengobatan nyeri dan bengkak lokal ; dipakai kompres dingin
-    Operasi Jaringan Kanker ; memakai cairan nitrogen untuk merusak jaringan kanker yang luas.
Untuk beberapa jenis sel, dibantu dengan gliserol atau dimethil sulfonat sebagai proteksi agent. 

 PENGERTIAN TRANSFER PANAS


Definisi
 Perpindahan Panas/Kalor merupakan suatu energi yang berpindah yang
diakibatkan perbedaan suhu.
 Perpindahan Panas yaitu merupakan salah satu dari displinnya ilmu teknik
termal yang juga mempelajari cara menghasilkan panas, menggunakan panas,
mengubah panas, dan menukarkan panas di antara sistem fisik. Konduksi termal
merupakan pertukaran mikroskopis langsung dari energi kinetik partikel melalui
batas antara dua sistem.

18
 Macam-Macam Perpindahan Panas

 Konduksi (Hantaran)

Adalah proses perpindahan panas jika panas mengalir dari tempat yang suhunya
tinggi ketempat yang suhunya lebih rendah, dengan media penghantar panas
tetap.
Contoh Perpindahan panas Konduksi:
1. Air akan mendidih ketika dipanaskan menggunakan panci logam dan sejenisnya.
2. Penggunaan jaket saat mengendarai sepeda motor.

 Konveksi (Aliran)

Yaitu proses Perpindahan kalor melalui zat yang disertai dengan perpindahan
partikel – partikel zat tersebut akibat perbedaan massa jenis.
Contoh : Pemanasan Air

 Konveksi Paksa
proses Perpindahan kalor melalui suatu zat yang disertai dengan perpindahan
partikel – partikel zat tersebut akibat suatu paksaan terhadap partikel bersuhu
tinggi tersebut. Contoh : Pendinginan Mesin Mobil
 Contoh Terjadinya Konveksi :
1. Gerakan naik dan turun air ketika saat dipanaskan.
2. Gerakan naik dan turun kacang hijau, kedelai dan lainnya pada saat dipanaskan.
3. Terjadinya angin darat dan angin laut.
4. Gerakan balon udara.
5. Asap cerobong pabrik yang membumbung tinggi.

19
 Radiasi (Pancaran)
Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk
panas, partikel atau gelombang elektromagnetik/cahaya (foton) dari sumber
radiasi.
 Radiasi Pengion
jenis radiasi yang dapat menyebabkan proses ionisasi (terbentuknya ion positif
dan ion negatif) apabila berinteraksi dengan materi.
 Radiasi Non Pengion
jenis radiasi yang tidak akan menyebabkan efek ionisasi apabila berinteraksi
dengan materi.

 Contoh Terjadinya Radiasi :


1. Panas matahari sampai ke bumi walau hanya melalui ruang hampa.
2. Tubuh terasa hangat pada saat berada di dekat sumber api.
3. Menetaskan telur unggas dengan lampu.
4. Pakaian menjadi kering ketika dijemur di bawah terik matahari.

 RESUME PELENGKAP :

A.  PENGGUNAAN  ENERGI PANAS DALAM BIDANG KESEHATAN


Energi di bidang kesehatan digunakan untuk diagnostik  (menemukan  penyakit  lebih
awal terapi (memberi pengobatan). Alat bantu untuk diagnostik dan terapi menggunakan energi
dalam bentuk panas, radiasi, listrik, bunyi, dan lain-lain. Sifat energi yang digunakan untuk
pengobatan Sifat mematikan, sifat menghambat pertumbuhan, sifat mengubah sifat genetika,
sifat memberikan  panas

B. PENGGUNAAN ENERGI PANAS UNTUK DIAGNOSTIK


a. Termografi
Termografi adalah alat diagnostik yang menggunakan energy panas yaitu untuk mendeteksi
temperature permukaan kulit atu memberikan gambaran termogram. Ada 2 jenis :
      Termografi dalam keseimbangan panas

20
      Termografi dengan foto konduktivitas  infra  merah

Hubungan gambaran rekaman dengan daerah pancaran panas dalam tubuhGambaran


termogram yang menunjukkan pancaran panas lebih tinggi dari sekitarnya(normal) membantu
untuk diagnostik. Contoh :
1.    Kanker payudara temperaturnya lebih tinggi dari jaringan sekitarnya.
2.    Kulit sekitar sendi yang menderita peradangan temperaturnya naik sampai 5oC. Gambaran
termogram dapat menunjukkan lokasi daerah tubuh yang masihmempunyai sirkulasi darah yang
baik penting untuk amputasi. Dengan membuat termogram berurutan/berseri dapat dilihat
kemajuan ataukemunduran pengobatan.

C.   PENGGUNAAN ENERGI PANAS DI BIDANG KESEHATAN


Energi panas bila mengenai salah satu bagian tubuh akan menaikkan temperature daerahtersebut.
Efek panas tersebut dapat dilihat menurut :
a.       FisikaPanas menyebabkan zat cair, padat dan gas mengalami pemuaian ke segala arah.
b.       Kimia
Kecepatan reaksi kimia akan meningkat karena reaksi oksidasi meningkat pada kenaikan
temperature. Permebealitas membrane sel akan meningkat sehingga terjadipeningkatan
metabolisme jaringan yaitu terjadinya peningkatan pertukaran antara zatkimia tubuh dan cairan
tubuh.
c.       Biologis
Merupakan gabungan efek panas fisika dan kimia. Adanya peningkatan sel drah putih,pelebaran
pembuluh darah yang menjadikan sirkulasi darah meningkat.

Metode yang dipakai untuk transfer energi panas dalam pengobatan :


a.      Konduksi Pemindahan energi panas total tergantung pada luas daerah kontak, perbedaan
temperatur, lama melakukan kontak material konduksi panas. Melalui metode konduksi
ini dapat berupa :
1.      Kantong air panas/ botol berisi air panas, sangat efisien untuk pengobatannyeri pada daerah
perut.
2.      Handuk panlas, sangat efisien untuk pengobatan sakit otot misalnya kejang otot.

21
3.      Mandi uap (Turkish Bath), efisien untuk relaksasi otot dan untuk penyegaran.
4.      Lumpur panas (Muds Packs), dapat mengkonduksi panas ke dalam jaringan dandapat mencegah
kehilangan panas tubuh.
5.      Wax Bath/Parafin Bath, efisien untuk transfer panas pada tungkai bawahterutama pada orang tua.
6.      Electric pads dengan cara melingkari kawat elemen panas yang  dibungkus asbes.
b.    Metode 1
Ada 6 dapat dilakukan terhadap pengobatan :
1.Neuritis

2.Sinusitis
3.Sprains
4.Strain
5.Contusio
6.Low back pain
 Radiasi
Digunakan untuk pemanasan permukaan tubuh secara radiasi (pemancaran) sepertipemanasan
dengan sinar matahari atau nyala api.Sumber radiasi :
1.    Electric fire ada 2 tipe :
a)      Old type fire
Mempunyai daya 750 watt dengan range radiasi antara merah mendekatiinfra merah dan
panjang gelombang < 15.000 A
b)      Pencil bar type
Menggunakan reflector rectangular  dan hape like acoustic type.
2.      Infra merah.
Untuk mendapatkan infra merah digunakan lampu pijar 250 – 1.000 watt yangdiberi filter merah.
Gelombang yang digunakan 8.000 –40.000 nm (1 nm = 10-9). Penetrasi energi/gelombang pada
kulit + 3 mm.  Metode radiasi dengan infra merahsecara umum sama dengan metode konduksi
panas tapi lebih efektif  karena penetrasinya lebih dalam.
Metode elektromagnetisAda 2 metode :
1.    Short wave diathermy (diatermi gelombang pendek) Agar energi panas dapat ditransfer ke dalam
tubuh maka dapat dilakukandengan dua cara:
a.    Teknik Kondensor

22
Bagian tubuh sebelah menyebelah diletakkan dua metal plate. Pada permukaan elektrode
diberikan larutan elektrolit. Dengan adanya aliranbolak balik (AC) molekul-molekul dalam
tubuh menjadi gitasi akibat kenaikan temperatur. 

b.    Inductothermy 
 Bagian tubuh yang akan dipanasi dililitkan dengan kabel kemudian dialirkanlistrik. Dengan
cara ini jaringan tubuh tidak berada dalam sirkuit tetapi terletak dalam medan magnet dari suatu
koil. Aliran bolak-balik di dalamkoil akan menimbulkan medan magnet bolak-balik di dalam
jaringan timbul panas di daerah yang bersangkutan.

 PENGERTIAN TERMOGRAFI

Termografi adalah istilah umum yang merujuk pada penggunaan energi infra merah
untuk mengambil gambar (termogram) untuk mendeteksi tumor. Saat ini, termografi
digunakan khusus untuk mendeteksi kanker payudara stadium awal. Bahkan,
termografi payudara merupakan prosedur standar untuk menilai resiko serta
mendeteksi kanker payudara sejak dini. Prosedur ini disarankan bagi wanita yang
beresiko tinggi terserang kanker payudara.

 Jenis Termografi Ada dua, yaitu:


 Termografi dengan prinsip keseimbangan panas
 Termografi dengan prinsip fotokonduktivitas

 Sejarah Perkembangan Alat


Perkembangan teknologi sistem pencitraan termal inframerah (IR) atau yang sering
disebut dengan termografi sudah dimulai sejak awal abad 19, tepatnya ketika
William Herschel menemukan sinar inframerah pada tahun 1800. Empat puluh tahun

23
kemudian, John Herschel menghasilkan citra inframerah yang merupakan bentuk
termogram pertama sebelum Czerny (1929) memberikan perbaikan dalam proses
pembuatan citranya. Dalam perjalanannya, bidang ini mengalami perkembangan
pesat terutama dalam dua dekade terakhir seiring dengan kemajuan besar dalam
teknologi detektor IR, komponen elektronik dan ilmu komputer.

 Hal-hal yang dapat didiagnosis dengan mempergunakan tehnik termografi


antara lain:
 carcinoma mammae
 vascular desease (penyakit pembuluh darah)
 untuk follow up pada penderita post operatif oleh karena diabetes.
 untuk Cereberal Vascular Desease
 arthritis akut.
 Patello (femoral pain (nyeri pada persendian lutut)
 Primary erythemalgia.

 Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan


termografi
 Pakaian penderita harus dilepas sebelum termografi dilakukan.
 Penderita sebelumnya ditempatkan pada ruangan dengan suhu 21oC
selama 15 menit. Tujuannya untuk adaptasi sebelum termografi dilakukan
sehingga hasil termogram kontras.
 Bagaimana cara kerja termografi
Termografi menggunakan pencitraan inframerah digital untuk mendeteksi
perubahan halus pada payudara dengan mengungkapkan area panas dan
dingin. Di dalam tubuh, daerah dengan aliran darah tinggi atau cepat akan
menunjukkan pada termograf sebagai lebih hangat dari pada daerah lain.
Ketika tumor berkembang, sel-sel kanker tumbuh, dan sel-sel ini membutuhkan
darah tambahan untuk bereproduksi. Ketika aliran darah meningkat untuk tujuan
ini, kulit di daerah itu akan menjadi lebih hangat. karena itu, muncul sebagai titik
panas pada gambar termografi.

24
 Kelebihan termografi
 Termografi tidak menggunakan radiasi, sehingga aman digunakan berulang
kali dari waktu ke waktu.
 Termografi payudara termasuk dalam deteksi dini yang aman pada usia
berapapun. Untuk deteksi dini dan pencegahannya, wanita disarankan
melakukan termografi payudara di usia 20, setiap tiga tahun sekali antara usia
20-30, dan setiap dua hingga satu tahun sekali dari usia 30 tahun.
 Bisa digunakan oleh semua wanita, termasuk mereka yang memiliki implan
payudara.
 Perubahan hormonal tidak memengaruhi hasil akhir dari termografi.
 Termografi dapat mendeteksi perubahan pada jaringan payudara yang terkait
dengan kanker payudara yang sudah menahun.

 PENGERTIAN PENGARUH TEKANAN DALAM KEBIDANAN

Dalam kehidupan, tekanan merupakan salah satu faktor yang penting


sehingga berbagai aktivitas seperti peredaran darah memerlukan tekanan dari
jantung untuk dapat bergerak.
Tekanan (disimbolkan dengan huruf P) didefenisikan sebagai gaya per
satuan luas. Satuannya adalah N/m2, yang di dalam sistim satuan SI
dinyatakan dengan Pascal atau Pa. Di dalam dunia medis satuan tekanan
dinyatakan dalam millimeter mercuri atau disingkat dengan mmHg.

 Tekanan di dalam Tengkorak (Skull)


Peningkatan tekanan internal tengkorak, pada taraf yang berlebihan akan
menyebabkan terjadinya pembesaran tengkorak (kepala membesar secara
tidak normal). Pembesaran kepala yang tidak normal ini disebut sebagai
hydrocephalus. Kondisi ini sering terjadi pada bayi, dan menjadi
permasalahan yang sangat serius.
 Tekanan Pada Mata
Jangan sekali-kali menekan bola mata terlalu keras karena dapat berakibat
fatal dimana tekanan internal mata tidak dapat mengembalikan bola mata

25
ke dalam bentuk semula dan oleh karena itu dapat menyebabkan
kebutaan. Tekanan normal cairan bening mata (tekanan mata) berada
pada interval 12 sampai 23 mmHg.
 Tekanan Pada Sistem Pencernaan
Tekanan di dalam lambung dan usus (bagian-bagian dari sistim
pencernaan) lebih besar dari pada tekanan atmosfer. Makanan yang
dimakan (setelah kenyang) meningkatkan tekanan pada sistim
pencernaan. Pertambahan tekanan ini ditandai dengan semakin tegangnya
kulit perut.
 Tekanan di dalam Kandung Kemih
Peningkatan tekanan yang terjadi pada kandung kemih adalah akibat
adanya akumulasi (pertambahan terus menerus) volume air kencing
(urine). Jika kontraksi dinding kandung kemih terjadi, tekanan ini dapat
meningkat.
 Tekanan Darah
Tekanan darah (BP) adalah gaya yang diberikan oleh sirkulasi darah pada
dinding pembuluh darah, dan merupakan salah satu tanda-tanda vital.
Tekanan darah terjadi karena pompaan pada jantung dan resistensi pembuluh
darah, berkurang sehingga darah beredar bergerak menjauh dari jantung
melalui arteri.

26
DAFTAR PUSTAKA

Dr. J. F. Gabriel, 1996, Fisika Kedokteran, EGC, Jakarta.


Hani, Ahmadi Ruslan. 2007. Fisika kesehatan. Yogyakarta : Mitra cendikia press
Kusminarto, Supangkat dan Bagaswoto, 2004, “Perhitungan Superposisi
Isodosis dalam Perencanan Radioterapi”, Jurnal Fisika, Himpunan Fisika
Indonesia, Vol A4, No. 0215. Kusminarto, 2007, Pokok-Pokok Fisika Modern,
dalam proses terbit.
Littlefield T.A. and Thorley N., 1979, Atomic and Nuclear Physics, an
Introduction, p.385-391, Van Nostrand Reinhold Co., New York. Meyerhof
W.E., 1989, Elements of Nuclear Physics, McGraw-Hill Book Co., New York,
p.74-82.
Infrared Sciences Corp., 2005; Maker of breast cancer detection system
receives $2.1 million additional funding, Medical Imaging, Sep 3, Atlanta:. p.
26 Thomsen D.E., 1978, Pions in Tumor Therapy, Science News; 12/9/1978,
Vol. 114 Issue 24, p.410-414 US Fed News Service, Including US State News.
Washington, D.C.: Dec 6, 2006.

27

Anda mungkin juga menyukai