Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

BODY MECHANIC

OLEH :

KELOMPOK 1

1. AGUSTINA L. KOFI 8. ERNESTO L. WILLA


2. ALMA L. NENO 9. IDAWATI TSE
3. ARDIAN U. BINTANG 10. ISAK Y.D. LULU
4. ARWADI RASBOY 11. JULEHA POI
5. CINDI G. MOY 12. MAGELHAENS RAGA
6. DERIENSI D.A. BIRE 13. DIONISIA R.B. BRIA
7. DINI G. M. SIOH

KELAS : A SEMESTER V

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya dengan
limpahan rahmat-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah “Keperawatan” dengan judul
“BODY MEKANIK”. Dengan terselesainya makalah ini kami berharap, agar setelah membaca
dan mempelajari makalah ini bisa mendapatkan pengetahuan yang lebih baik dan sebagaimana
tertera dalam tujuan pembuatan makalah ini. kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak
yang telah membantu menyelesaikan makalah ini dan kami mengharapkan segala masukan baik
berupa kritik maupun saran demi tersempurnanya makalah ini. Makalah ini dibuat dalam rangka
memperdalam pemahaman tentang body mekanik yang sangat diperlukan bagi mahasiswa untuk
mendapatkan wawasan dalam melanjutkan proses pembelajaran yang lebih efektif.

Kupang,08 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR.......................................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................

Latar Belakang..................................................................................................................

Rumusan Masalah.............................................................................................................

Tujuan.................................................................................................................................

Manfaat...............................................................................................................................

BAB II TINJAUAN TEORI.............................................................................................

2.1 Pengertian Body Mekanik..........................................................................................

2.2 Prinsip-prinsip Body Mekanik...................................................................................

Faktor Faktor yang mempengaruhi bodi mekanik dan ambulasi................................

Akibat Body Mekanik Yang Buruk.................................................................................

Pengaturan posisi ..............................................................................................................

BAB III PENUTUP...........................................................................................................

3.1 Kesimpulan...................................................................................................................

3.2 Saran.............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mekanika tubuh meliputi pengetahuan tentang bagaimana dan mengapa kelompok


otot tertentu digunakan untuk menghasilkan dan mempertahankan gerakan secara aman.
Dalam menggunakan mekanika tubuh yang tepat perawat perlu mengerti pengetahuan
tentang pergerakan, termasuk bagaimana mengoordinasikan gerakan tubuh yang meliputi
fungsi integrasi dari system skeletal, otot skelet, dan system saraf. Selain itu, ada kelompok
otot tertentu yang terutama digunakan unutk pergerakan dan kelompok otot lain membentuk
postur/bentuk tubuh.

Mobilisasi mempunyai banyak tujuan, seperti ekspresikan emosi dengan gerakan


nonverbal, pertahanan diri, pemenuhan kebutuhan dasar, aktivitas hidup sehari-hari dan
kegiatan rekreasi. Dalam mempertahankan mobilisasi fisik secara optimal maka system
saraf, otot, dan skeletal harus tetap utuh dan berfungsi baik.

Pada makalah ini, membahas tentang pengertian body mekanik, prinsip-prinsip body
mekanik, faktor-faktor yang mempengaruhi body mekanik, akibat body mekanik yang
buruk, dan asuhan keperawatan pada klien gangguan pemenuhan kebutuhan aktivitas.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Body Mekanik ?
2. Apa saja prinsip-prinsip body mekanik ?
3. Apa faktor yang menyebabkan body mekanik ?
4. Apa akibat body mekanik yang buruk ?
5. Bagaimana pergerakan dasar body mekanik?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian body mekanik
2. Mengetahui prinsip- prinsip body mekanik
3. Mengetahui faktor yang mempengaruhi body mekanik
4. Mengetahui akibat bodi mekanik yang buruk
5. Mengetahui pengaturan posisi berbaring pasien
6. Menambah wawasan dan pengetahuan pembaca
1.4 Manfaat
Bagi penulis :
1. Makalah ini di susun sebagai tugas mata kuliah keperawatan dewasa sistem
muskuluskoletal
2. Sebagai sarana memperluas wawasan mengenai body mekanik

Bagi Pembaca :

1. Sebagai sarana mengetahui apa faktor yang mempengaruhi body mekanik


BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Body Mekanik


Body mekanik merupakan penggunaan tubuh yang efisien, terkoordinir dan aman
untuk menghasilkan pergerakan dan mempertahankan keseimbangan selama aktivitas.
Istilah body mekanik pada umumnya digunakan untuk menggambarkan efesiensi
pergerakan tubuh seseorng yang digunakan untuk memindahkan tubuh orang lain atau
benda. Mekanika tubuh dan ambulasi merupakan bagian dari kebutuhan aktivitas
manusia. Body Mekanik meliputi 3 elemen dasar yaitu :  Body Aligement (Postur
Tubuh) Susunan geometrik bagian-bagian tubuh dalam hubungannya dengan bagian
tubuh yang lain.  Balance / Keseimbangan Keseimbangan tergantung pada interaksi
antara pusat gravity, line gravity dan base of support.  Koordinated Body
Movement (Gerakan tubuh yang terkoordinir) Dimana body mekanik berinteraksi
dalam fungsi muskuloskeletal dan sistem syaraf.
2.2 Prinsip-prinsip Body Mekanik

Mekanika tubuh penting bagi perawat dan klien. Hal ini mempengaruhi tingkat
kesehatan mereka. Mekanika tubuh yang benar diperlukan untuk mendukung
kesehatan dan mencegah kecacatan yang terjadi pada pasien atau penderita. Perawat
menggunakan berbagai kelumpok otot untuk setiap aktivitas keperawatan, seperti
berjalan selama ronde keperawatan, memberikan obat, mengangkat dan
memindahkan klien, dan menggerakan objek. Gaya fisik dari berat dan friksi dapat
mempengaruhi pergerakan tubuh. Jika digunakan dengan benar, kekuatan ini dapat
meningkatkan efisiensi perawat. Penggunaan yang tidak benar dapat mengganggu
kemampuan perawat unuk mengangkat, memindahkan, dan mengubah posisi klien.
Perawat juga mengganbungkan pengetahuan tentang pengaruh fisiologis dan
patologis pada mobilisasi dan kesejajaran tubuh. Prinsip yang digunakan dalam
mekanik tubuh adalah sebagai berikut :

1. Gerakan ( ambulating ) Gerakan yang benar dapat membantu keseimbangan


tubuh. Sebagai contoh, keseimbangan pada saat orang berdiri dan saat orang
berjalan kaki berbeda. Orang berdiri akan lebih mudah stabil dibanding
dengan orang yang berjalan, karena pada posisi berjalan terjadi perpindahan
dasar tumpuan dari sisi satu ke sisi yang lain dan pusat gravitasi selalu
berubah pada posisi kaki. Pada saat berjalan terdapat dua fase yaitu fase
menahan berat dan fase mengayun, yang akan menghasilkan gerakan halus
dan berirama.
2. Menahan (squating) Dalam melakukan pergantian, posisi menahan selalu
berubah. Sebagai contoh, posisi orang yang duduk akan berbeda dengan orang
yang jongkok dan tentunya juga berbeda dengan posisi membungkuk.
Gravitasi adalah hal yang perlu diperhatikan untuk memberikan posisi yang
tepat dalam menahan. Dalam menahan sangat diperlukan dasar tumpuan yang
tepat untuk mencegah kelainan tubuh dan memudahkan gerakan yang akan
dilakukan.
3. Menarik (pulling) Menarik dengan benar akan memudahkan untuk
memindahkan benda. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk
menarik benda, di antaranya ketinggian, letak benda (sebaiknya berada di
depan orang yang akan menarik), posisi kaki dan tubuh dalam menarik
(seperti condong kedepan dari panggul),sodorkan telapak tangan dan lengan
atas di bawah pusat gravitasi pasien, lengan atas dan siku diletakkan pada
permukaan tempat tidur, pinggul, lutut dan pergelangan kaki ditekuk lalu
lakukan penarikan.
4. Mengangkat ( lifting ) Mengangkat merupakan cara pergerakan daya tarik.
Gunakan otot – otot besar dari tumit, paha bagian atas, kaki bagian bawah,
perut dan pinggul untuk mengurangi rasa sakit pada daerah tubuh bagian
belakang.
5. Memutar ( pivoting ) Memutar merupakan gerakan untuk memutar anggota
tubuh dan bertumpu pada tulang belakang. Gerakan memutar yang baik
memperhatikan ketiga unsur gravitasi dalam pergerakan agar tidak memberi
pengaruh buruk pada postur tubuh.
6. Gravitasi merupakan prinsip pertama yang harus di perhattikan yaitu
memandang gravitasi sebagai sumbu dalam pergerakan tubuh. Terdpat 3
faktor yang perlu di perhatikan dalam gravitasi:
 Pusat gravitasi (center of gravitasi),titik yang berada di pertengahan
tubuh
 Garis gravitasi( line of gravitasi),merupakan garis imaginer vertical
melalui pusat gravitasi
 Dasar tumpuan( base of support), merupakan dasar tempat seseorang
dlam keadaan istirahat untuk menopang atau menahan tubuh.
7. Keseimbangan
Keseimbangan dapat capai dengan cara mempertahankan posisi garis gravitasi
diantara pusat gravitasi dan dasar tumpuan
8. Berat
Dalam menggunakan mekanika tubuh sangat di perhatikan adalah berat
atau bobot benda yang akan diangkat karena berat benda akan
mempengaruhi mekanika tubuh
2.3 Faktor Faktor yang mempengaruhi bodi mekanik dan ambulasi
a. Status kesehatan

Perubahan status kesehatan dapat mempengaruhi sistem muskuluskeletal dan


sistem saraf berupa penurunan koordinasi. Perubahan tersebut dapat di
sebabkan oleh penyakit,berkurangnya kemampuan aktikfitas sehari-hari
sehigga dapat memprngaruhi mekanika tubuh.

b. Kondisi kesehatan seseorang akan berpengaruh terhadap keseimbangan tubuh


sehingga aktivitasnya menjadi terganggu.
c. Nutrisi
Salah satu fungsi nutrisi bagi tubuh adalah membantu proses pertumbuhan
tulang dan perbaikan sel. Kekurangan nutrisi bagi tubuh dapat menyebabkan
kelemahan otot dan memudahkan terjadinya penyakit sebagai contoh tubuh
yang kekurangan kalsium akan lebih mudah mengalami fraktur.
d. Emosi
Kondisi psikologis seseorang dapat menurunkan kemampuan mekanika tubuh
dan ambulasi yang baik, misalnya seseorang yang mengalami pesaan tidak
aman, tidak bersemangat, dan hargadiri rendah, akan mudah mengalami
perubahan mekanika tubuh dan ambulasi
e. Gaya hidup
Perubahan pola hidup seseorang dapat menyebabkan stress dan kemungkian
besar akan menibulakan kecerobohan dalam beraktifitas yang dapat
mengganggu koordinasi antara sistem mukuluskuletal dan neurologi sehingga
pada akhirnya dapat mengakibatkan perubahan mekanika tubuh.
f. Pengetahuan
Pengetahuan yang baik terhadap perubahan mekanika tubuh akan medorong
seseorang untuk mempergunakannya dngan benar, sehingga mengurangi
tenaga yang di keluarkan. Sebaliknya pengetahuan yang kurang memadai
dalam penggunaan mekanika tubuh akan menjadikan seseorang beresiko
mengalami gangguan koordinasi sistem neurologi dan muskuluskeletal
2.4 Akibat Body Mekanik Yang Buruk

Penggunaan mekanika tubuh secara benar dapat mengurangi pengeluaran


energi secara berlebihan. Dampak yang dapat ditimbulkan dari penggunaan
mekanika tubuh yang salah adalah sebagai berikut :

a) Terjadi ketegangan sehingga memudahkan timbulnya kelelahan dan gangguan


dalam sistem muskuloskeletal.
b) Resiko terjadinya kecelakaan pada sistem muskuloskeletal. Seseorang salah
dalam berjongkok atau berdiri, maka akan memudahkan terjadinya gangguan
dalam struktur muskuloskeletal, misalnya kelainan pada tulang vertebarata.
2.5 Pengaturan posisi
1. Posisi Fowler
Posisi fowler adalah posisi setengah duduk atau duduk, dimana bagian
kepala tempat tidur lebih tinggi atau dinaikkan setinggi 15°- 90°. Tujuannya
untuk mempertahankan kenyamanan dan memfasilitasi fungsi kenyamanan
pasien, Melakukan aktivitas ttu, Mengatasi kesulitan pernafasan & KV pernafasan
pasien. Fowler: 45-90° dan Semi fowler :15-45°
2. Posisi Semi fowler
Adalah sikap dalam posisi setengah duduk 15-45°. Dengan tujuan sebagai
berikut:
 Mengurangi sesak napas
 Memberikan rasa nyaman
 Membantu memperlancar keluarnya cairan, misalnya pada WSD
 Membantu mempermudah tindakan pemeriksaan

Dilakukan pada :

 Pasien sesak napas


 Pasien pasca bedah, bila keadaan umum pasien baik atau bila pasien
sudah sadar.
3. Posisi Dorsal recumben
 Adalah dimana posisi kepala dan bahu pasien sedikit mengalami elevasi
diatas bantal, kedua lengan berada di samping sisi tubuh, posisi kaki fleksi
dengan telapak kaki datar diatas tempat tidur. Tujuannya untuk memeriksa
daerah genetalia, pasang cateter, serta pada proses persalinan.
4. Posisi Trendelenburg
 Adalah posisi pasien berbaring di TT dg bagian kepala lebih rendah dari pada
bagian kaki.
 Tujuan :Melancarkan peredaran darah ke otak
5. Posisi Anti Trendelenberg
 Adalah posisi pasien berbaring di TT dengan kaki lebih tinggi dari kepala.
Tujuan : tindakan menurunkan tekanan intrakranial pada pasien trauma
kapitis.
6. Posisi Pronasi/tengkurap

Adalah dimana posisi pasien berbaring diatas abdomen dengan kepala


menoleh kesalah satu sisi. Kedua lengan fleksi disamping kepala. Posisi ini
memiliki beberapa tujuan diantaranya :

 Memberikan ekstensi penuh pada persendian pinggul dan lutut.


 Mencegah terjadinya fleksi kontraktur dari pinggul dan sendi.
 Membantu drainase dari mulut.

Yaitu seorang tidur diatas salah satu sisi tubuh, dengan membentuk
fleksi pada pinggul dan lutut bagian atas dan meletakkannya lebih depan
dari bagian tubuh yang lain dengan kepala menoleh kesamping.Tujuan
posisi ini : Mengurangi lordosis & meningkatkan kelurusan punggung ,
Baik untuk posisi tidur & istirahat, Membantu menghilangkan tekanan
pada sakrum.

7. Supine/terlentang.
 Ini biasanya disebut berbaring telentang, datar dengan kepala dan bahu sedikit
elevasi dengan menggunakan bantal. Posisi pasien harus di tengah-tengah
tempat tidur, sekitar tiga inci di bawah kepala tempat tidur.
 Tujuan:Klien pasca operasi dengan anestesi spinal, Mengatasi masalah yg
timbul akibat pemberian posisi pronasi yg tidak tepat.
8. Posisi Sim's

Adalah posisi dimana tubuh miring kekiri atau kekanan.

Tujuan posisi ini :

 Untuk memberikan kenyamanan dan memberikan obat per anus


(supositoria).
 Memfasilitasi drainase dari mulut pada klien tidak sadar
 Mengurangi penekanan pada sakrum & trokanter mayor pada klien
paralisis
 Memudahkan pemeriksaan perineal
 Untuk tindakan pemberian enema
9. Posisi Genu pectoral/knee chest position

Posisi pasien berbaring dengan kedua kaki ditekuk dan dada menempel pada
bagian alas .Tujuan :Memeriksa daerah rectum & sigmoid

10. Posisi Litotomi


Posisi pasien berbaring terlentang dengan mengangkat kedua kaki dan
menariknya keatas bagian perut
Tujuan : Merawat atau memeriksa genetalia pada proses persalinan, memasang
alat kontrasepsi
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Mekanika tubuh adalah koordinasi dari muskuloskeletal dan sistem saraf


untuk mempertahankan keseimbangan yang tepat. Mekanisme tubuh dan
ambulasi merupakan cara menggunakan tubuh secara efisien yaitu tidak banyak
mengeluarkan tenaga, terkoordinasi serta aman dalam menggerakkan dan
mempertahankan keseimbangan selama aktivitas.

3.2 Saran

Kami menyadari bahwa masih terdapat beberapa kekurangan dalam


penulisan makalah ini. Oleh karena itu, kami sebagai penyusun mengharap kritik
dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTKA

Potter & Perry, 2005, Buku Ajar Fundamental keperawatan:Konsep, Proses, dan Praktik, Jakarta:
EGC

Asmadi,2008,Teknik Prosedural Keperawatan :Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien,


Jakarta: Salemba Medika

Alimul,Aziz.2006. Pengaturan Kebutuhan Dasar manusia. Jakarta:salembang medika potter and


perry volume 2.2006.fundamental keperawatan (mobilisasi dan imobilisasi bab 37).jakarta:EGC

Anda mungkin juga menyukai