Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KONSEP DAN PROSEDUR PENGELOLAAN INFEKSI DASAR

OLEH
NAMA KELOMPOK
1. YULIANA LAY
2. BOY LELIK
3. DORATEA KALLI
4. ELDA TANONE
5. FITRI MANU
6. JETRIANI Y. ASBANU
7. JULNIANA DILAK

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA


KUPANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikanrahmat dan hidayah-Nya.
Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul”KONSEP DAN PROSEDUR PENGOLAAN
INFEKSI DASAR”
Penyusunan makalah ini untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah . Kami berharap dapat menambah wawasan dan pengetahuan khususnya
dalam materi ini.Menyadari banyak nya kekurangan dalam penyusunan makalah ini. karena itu kami
sangat mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca untuk melengkapi segala kekurangan dan
kesalahan dari makalah ini.Kami juga mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu
selama proses penyusunan makalah ini.

Kupang, 25 maret 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................................
BAB I PENDAHULAN........................................................................................................
1.1. Latar belakang.................................................................................................................
1.2. Rumusan masalah...........................................................................................................
1.3. Tujuan.............................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................................
2.1. Konsep Dasar Infeksi......................................................................................................
2.2. Proses Klinis Infeksi.......................................................................................................
2.3. faktor yang mengingatkan kerentanan terhadap infeksi.................................................
2.4. Tahapan proses infeksi....................................................................................................
2.5. Upaya pengendalian infeksi............................................................................................
BAB III PENUTUP..............................................................................................................
3.1. Kesimpulan ....................................................................................................................
3.2. Saran...............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kesehatan yang baik tergantug pada lingkungan yang aman.praktis atau teknisi yang
memantau untuk mencegah penularan infeksi membantu
melindungi klien dan pekerja keperawatan kesehatan dari penyakit . Klien dalam lingkungan
keperawatan beresiko terkena infeksi karena daya tahan yang menurun terhadap mikro
organisme infeksius , meningkatnya pajanan terhadap jumlah dan jenis penyakit yang
disebabkan oleh mikro organis medan prosedur invasif dalam fasilitas perawatan akut atau
ambulatory , klien dapat terpajan pada mikro organisme baru atau berbeda , yang beberapa
dari mikro organisme tersebut dapat saja resisten terhadap banyak antibiotic.Dengan cara
mempraktikan teknik pencegahan dan penembalian infeksi perawat dapat menghindarkan
penyebaran mikro organisme terhadap klien

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah konsep dasar infeksi?
2. Bagaimana proses infeksi?3.
3. Apa saja faktor yang meningkatkan kerentanan terhadap infeksi?
4. Bagaimana tahapan proses infeksi?5.
5. Apakah upaya pengendalian infeksi?6.
6. Apa saja faktor yang mempengaruhi infeksi
1.3. Tujuan
1. Untuk menguasai konsep prinsip, teknik ,dan prosedur pelaksanaan asuhan
keperawatan untuk pengendalian infeksi dasar infeksi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar infeksi
a. Pengertian
Infeksi adalah proses infasif oleh mikroorganisme dan berproliferasidi dalam tubuh yang
menyebabkan sakit (pembuat tembikar & perry 2005).Padahal menurut smeltzer & Brenda
2002. Infeksi adalah beberapa penyakit yang karena oleh pertumbuhan habitat patogenik
dalam tubuh
b. Penyebab Infeksi
Type mikroorganisme penyebab infeksi terbagi menjadi 4 kategori yaitu :
1. Bakteri
Bakteri merupakan penybab terbanyak dari infeksi. Ratusan spesies bakteri bias menyebabkan
penyakit pada manusia dan dapat hidup di dalam. Bakteri biasa masuk antara lain melalui udara,
tanah, makanan,cairan, dan jaringan tubuh dan benda mati lainnya.
2. Virus
Virus terutama terisi asam nukleat (nukleat acid) lebih masuk dalam selhidup untuk
diproduksi
3.Parasit
Parasit hidup dalam habitat hidup berbaring, termasuk kelompok parasite adalah protozoa,
cacing dan arthpoda.
4. Jamur
Jamur terdiri dari ragi dan jamur
2.2 Proses klinis infeksi
1. proses infeksi
Infeksi terjadi secara progresif dan beratnya infeksi pada klien tergantung dari tingkat
infeksi, patogenesitas mikroorganisme dan ketentuan penjamu.Dengan proses perawatan yang
tepat, maka akan meminimalisir penyebaran dan meminimalkan penyakit. Perkembangan infeksi
mempengaruhi tingkat asuhan keperawatan yang diberikan.Berbagai komponen dari system
imun memberikan jaringan kompleks mekanisme yang sangat baik, yang jika utuh, berfungsi
mempertahan kan tubuh terhadap mikroorganisme asing dan sel-sel ganas. Pada beberapa
keadaan, komponen-komponen baik respon spesifik maupun non spesifik biasa gagal dan hal
tersebut mengakibatkan kerusakan pertahanan hospes. Orang-orang yang mendapat infeksi yang
disebabkan oleh defisiensi dalam pertahanan dari segi hospesnya disebut hospes yang melemah.
Sedangkan orang-orang dengan kerusakan mayor yang berhubungan dengan respon imun
spesifik disebut hospes yang terimunosupres.Efek dan gejala nyata yang berhubungan dengan
kelainan pertahanan hospes bervariasi berdasarkan pada sistem imun yang rusak. Ciri-ciri umum
yang berkaitan dengan hospes yang melemah adalah: infeksi berulang, infeksikronik, kanker
tertentu.Secara umum proses infeksi adalah sebagai berikut: ruam kulit, diare, kerusakan
pertumbuhan dan meningkatnya kerentanan terhadap.
a.Periode/ Masa Inkubasi
Interval antara masuknya patogen ke dalam tubuh dan munculnyagejala pertama .Contoh: flu
1-3 hari, campak 2-3 minggu, mumps/gondongan 18 hari
b. Tahap prodromal
Interval dari awitan tanda dan gejala nonspesifik (malaise, demamringan, keletihan) sampai
gejala yang spesifik. Selama masa ini,mikroorganisme tumbuh dan berkembang biak dan klien
lebih mampumenyebarkan penyakit ke orang lain.
c.Tahap Sakit
Klien memanifestasikan tanda dan gejala yang spesifik terhadap jenisinfeksi. Contoh: demam
dimanifestasikan dengan sakit tenggorokan,mumps dimanifestasikan dengan sakit telinga,
demam tinggi, pembengkakan kelenjar parotid dan saliva.
d. Pemulihan
Interval saat munculnya gejala akut infeksi.
2.3. Faktor yang meningkatkan kerentanan terhadap infeksi
1. Sumber PenyakitSumber penyakit dapat mempengaruhi apakah infeksi berjalan dengancepat
atau lambat.
2. Kuman PenyebabKuman penyebab dapat menentukan jumah mikroorganisme,
kemampuanmikroorganisme masuk kedalam tubuh dan virulensinya.
3. Cara membebaskan sumber dari kuman
Cara membebaskan kuman dapat menentukan apakah proses infeksi cepat teratasi atau di
perlambat seperti tingkat keasaman (ph)suhu penyinaran (cahaya) dan lain-lain
4. Cara masuknya kuman
Proses penyebaran kuman berbeda tergantung dari sifatnya. Kuman dapatmasuk melalui
saluran pernapasan, saluran pencernaan, kulit dan lain-lain.
6. Daya Tahan Tubuh
Daya tahan tubh yang baik dapat memperlambat proses infeksi ataumempercepat proses
penyembuhan. Demikian pula sebaliknya, daya tahantubuh yang buruk dapat memperburuk
proses infeksi.Selain faktor- faktor diatas, terdapat faktor lain seperti status gizi ataunutrisi,
tingkat stress pada tubuh, faktor usia, dan kebiasaan yang tidaksehat.
2.4 Tahapan Proses Infeksi
Proses infeksi dapat dibagi menjadi empat tahap , yaitu sebagai berikut :
a.Tahap Inkubasi
Priode sejak masuknya mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh hinggamunculnya gejala
Waktu yang dibutuhkan pada tahap ini berbeda-beda.
b.Tahap prodomal
Periode ini mulai munculnya gejala umum hingga munculnya gejalaspesifik.Pada tahap ini
individu sangat infeksius,yaitu mudah menularkan ataumenyabarkan mikroorganisme pathogen
kepada orang lain.
c.Tahap sakit
Periode yang ditandai dengn perkembangan gejala spesifik yang dapatmenimbulkan
manifestasi pada organ yang terinfeksi dan seluruh bagian tubuh.
d. Tahap konvalensi
Periode mulai dari penurunan gejala hingga indivifu sehat kembali.Waktuyang dibutuhkan
berbeda-beda pada setiap individu.
2.5 Upaya pengendalian infeksi
Pengendalian infeksi dapat melalui berbagai upaya yang dilakukan untuk mengurangi
kejadian infeksi yang diakibatkan oleh
Mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi
. Upaya tersebut ditujukan bagi pasien,klien dan tenaga kesehatan, dengan kata lain upaya ini
bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi semua dalam melaksanakan pelayanan
kesehatan, tanpa memperhatikan ukuran fasilitas maupun lokasi pelayanan.Bila pengendalian
infeksi tidak terlaksana dengan baikkemungkinan makin besar kejadian infeksi dan risiko
penyebaran melaluifasilitas kesehatan juga meningkat. Maka semua alat yang terkontaminasi
seperti jarum, alat suntik dan perlengkapan lain dari pasien harus senantiasa ditangani sebagai
benda terinfeksi. Pengendalian infeksi dapat mengandalkan daerah barier antara penjamu dan
mikroorganisme yang tujuannya memutus rantai penyebaran pada beberapa tempat, misalnya
melalui proses fisik, mekanik atau kimia dalam mencegah penyebaran infeksi dari penderita satu
ke penderita yang lain.Ada beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya
infeksi antara lain :
a. Petugas : Bekerja hanya di waktu sehat, dilakukan pemeriksaankesehatan secara teratur (tiap 6
bulan), tidak bekerja bila menderita penyakit infeksi/menular, bekerja sesuai prinsip aseptic
dan antiseptic, bekerja sesuai prosedur yang benar, mencuci tangan dengan teknik yang benar,
memperhatikan hygiene perorangan yang baik, menjaga kebersihan lingkungan, melakukan
asuhan keperawatan yang benar,isolasi dalam keadaan tertentu, bekerja sesuai peraturan tata
tertib yang berlaku.
b. Alat-alat : Selalu disimpan dalam keadaan kering, bersih steril dandisimpan dalam tempat
khusus, tidak memakai alat yang rusak, tidak memakai alat yang diragukan sterilitasnya, linen
harus bersih, keringdan licin, satu set alat untuk satu tindakan, tidak memakai alat yang
kadaluwarsa, alat yang ada diruang perawatan seharusnya terbuat dari bahan yang mudah
dibersihkan, tidak terkontaminasi oleh penyakittertentu.
c. Pasien : Melakukan isolasi pada penyakit yang menderita penyakitmenular, merawat personal
hygiene pasien, memberikan perhatian khusus pada pasien dengan penyakit yang diyakini bisa
menularkan penyakit.
d. Lingkungan : Penerangan / sinar matahari harus cukup, sirkulasi udaraharus cukup, menjaga
kebersihan, menghindarkan serangga, mencegah air menggenang, tempat sampah selalu dalam
keadaan tertutup, permukaan lantai rata dan tidak berlubang, dinding ruang perawatan licin,
mudah dibersihkan dan tidak bersudut, ruangan dibersihkan secararutin.
Upaya pengendalian infeksi bersifat multidisiplin, ada beberapa halyang perlu diperhatikan
dalam pengendalian infeksi :
a. Disiplin : Perilaku petugas kesehatan harus didasari disiplin yang tinggi untuk mematuhi
prosedur aseptic, teknik invansif, upaya profilaksi,dan sebagainya.
b. Defence mechanism : Melindungi pasien dengan mekanisme pertahanan diri supaya tidak
terpapar oleh sumber infeksi.
c. Drug : Pemakaian obat-obatan antiseptic, antibiotic dan lain-lain yang dapat mempengaruhi
kejadian infeksi.
d. Design : Rancang bangun ruang perawatan akan berpengaruh terhadap risiko penularan
infeksi, khususnya melalui udara (airbone), ataukontak fisik yang dimungkinkan bila luas
ruangan tidak cukup memadai.
e. Device : peralatan protektif diperlukan sebagai penghalang penularan,misalnya pakaian
pelindung, masker, kaca mata pelindung, sarungtangan dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Infeksi adalah proses infasif oleh mikroorganisme dan berproliferasi didalam tubuh yang
menyebabkan sakit (pembuat tembikar & perry 2005).Padahal menurut smeltzer & Brenda 2002.
Infeksi adalah beberapa penyakityang karena oleh pertumbuhan habitat patogenik dalam
tubuh.PenyebabInfeksi Type mikroorganisme penyebab infeksi terbagi menjadi 4 kategoriyaitu
Bakteri,virus,parasit,jamur.Pengendalian infeksi dapat melalui berbagai upaya yang
dilakukanuntuk mengurangi kejadian infeksi yang diakibatkan oleh
mikroorganismeyang dapat menyebabkan infeksi
. Upaya tersebut ditujukan bagi pasien,klien dan tenaga kesehatan, dengan kata lain upaya ini
bertujuan untukmenciptakan lingkungan yang aman bagi semua dalam melaksanakan pelayanan
kesehatan, tanpa memperhatikan ukuran fasilitas maupun lokasi pelayanan.
3.2 Saran
Mungkin inilah makalah yang dapat kami buat ,Semoga pembaca dapat memahami pembahasan
makalah ini meskipun banyak kekurangan dan belum sempurna untuk penulisan dan isi
pembahasan ,juga dapat bermanfaat bagi pembaca , jika adanya kesalahan kami mohon maaf .
DAFTAR PUSTAKA

Dr Saputra,Lyondon(2013),
Pengantar Kebutuahn Dasar Manusia.
Pamulang-Tanggerang selatan : Binarupa Aksara PublisherDr.Budiarto,Eko &
Dr.Anggraeni,Dewi (2013),
Pengantar Epidemiologi,Edisi:2 .
Jakarta : Buku Kedokeran EGCAziz,alimul H (2016) .
Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia .
Jakarta:Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai